Hanya mendengarkan kata-kata HRD itu saja, membuat aku begitu marah.
Orang yang ada di depanku ini berani berkata begitu padaku karena aku bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kemampuan untuk melawan.
Aku ada di pihak yang kalah.
Itulah tentang bagaimana semua orang menindasku dan bersikap sewenang-wenang hanya karena aku miskin dan tidak memiliki dukungan apapun.
Sungguh aku merasa muak dengan fakta ini namun itulah kenyataan hidupku.
Namun jelas aku tidak bisa menerima begitu saja,
"Tidak! Setidaknya aku harus menerima hakku dan gaji milikku bulan ini!"
"Kenapa kamu berani membentakku? Aku sudah bilang padamu kamu tidak akan menerima gajimu! Kamu sudah di pecat!"
"Aku ingin bicara dengan atasanmu tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan, ini namanya pelanggaran hak asasi manusia!"
Aku jelas mulai memberontak namun pria yang ada di hadapanku ini segera mengangkat telepon seolah sedang menelpon orang.
Ya, sekarang dia benar-benar mulai memanggil petugas keamanan untuk menyeretku pergi.
Aku sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dipertahankan pula jadi aku jelas mencoba melawan dan berkata dengan marah,
"Apa-apaanini? Aku di sini hanya ingin untuk mendapatkan hakku kenapa harus dipersulit seperti ini?"
Namun tentu saja orang-orang tidak mendengarkanku dan segera menarikku sampai ke pintu depan membuat aku menjadi tontonan beberapa orang.
Di sana kebetulan ada beberapa rekan kerjaku namun ketika aku mencoba mencari pembelaan beberapa rekan kerjaku itu hanya segera memalingkan wajahnya seolah-olah tidak mengenalku.
Rasanya hatiku begitu sakit ketika mendapatkan perlakuan ini, padahal setidaknya aku cukup baik dengan rekan-rekan kerjaku itu dan selalu membantu mereka jika ada tugas tambahan yang mereka miliki agar cepat selesai.
Bahkan ketika Aku di penjara, tidak ada dari mereka yang bisa di hubungi, mereka hanya membuat alasan sibuk atau yang lainnya.
Sungguh orang-orang hanya datang ketika mereka butuh namun meninggalkanku ketika aku sudah tidak dibutuhkan.
Begitukah cara kerja dunia?
Ketika aku mulai jatuh dalam keputusan tiba-tiba ada sebuah suara dan layar transparan muncul di depanku.
Aku memilih untuk mengabaikan pesan itu, sebenarnya merasa cukup terkejut tentang bagaimana sistem aneh itu rupanya masih mengikutiku selama ini aku kira sistem itu sudah pergi.
Adegan berikutnya yang membuatku terkejut adalah ketika ada beberapa orang yang keluar dari Lift.
"Kenapa ada keributan di lobby seperti ini?"
Aku tahu dan mengenali suara itu itu adalah suara dari CEO Perusahaan ini.
Benar, setidaknya CEO Perusahaan orang yang cukup ramah bukan?
"Pak CEO, aku hanya ke sini untuk menuntut gajiku bulan ini, namun orang-orang dari bagian HRD mempersulitku,"
Ketika aku mengatakan itu, ada sebuah ekspresi kesal di wajah pria itu.
"Yuwen, aku tentu saja sudah tahu hal-hal yang kamu buat, kekacauan yang kamu buat, aku sudah cukup bermurah hati untuk tidak mempermasalahkan hal itu lebih dalam jadi aku mohon kamu tidak membuat masalah,"
Ketika mendengar itu, jujur aku menjadi tambah putus asa, tentang bagaimana tidak ada yang berada di pihakku atau setidaknya sedikit membelaku.
"Pak Presdir, aku pikir bukannya kamu terlalu baik kepada bawahanmu ini? Dia itu sudah membuat malu perusahaanmu dan bahkan memukuliku ketika sedang berdiskusi bisnis penting perusahaan,"
Aku cukup kaget ketika mendengar suara yang familiar itu dan ketika aku menatap ke arah seseorang yang ada di samping CEO, ternyata ada seseorang pria yang memiliki wajah familiar, dia adalah Selingkuhan Istriku.
Ketika menatap wajah pria itu kebencian dan rasa amarah dalam diriku semakin memuncak.
"Kamu!! Si Brengsek pengoda Istri orang!!"
"Lihatlah seberapa tidak sopannya orang ini! Bukankah sebaiknya dia segera diusir dari perusahaan ini daripada membuat masalah?"
Aku bisa mendengar nada arogan dan sombong dari pria itu.
Dan berikutnya bahkan sebelum aku memprotes aku sudah segera diseret oleh satpam keluar dari perusahaan.
Sebelumnya hari sempat hujan jadi ada genangan air di depan, mungkin aku yang sangat sial karena dilemparkan ke genangan air itu membuat seluruh bajuku.
Laki-laki mendengar suara dan layar transparan itu aku segera menunjukkan kemarahan dan berkata,
"Diamlah!! Aku jelas tidak akan terbujuk oleh tipuanmu itu!"
Aku mulai segera berdiri dan merapikan pakaianku berniat untuk pergi dari Perusahaan.
Dengan putus asa aku mulai berjalan pergi dari sana, halte bus masih jauh jadi terpaksa aku harus berjalan kaki karena tidak mungkin juga naik taksi yang begitu mahal itu.
Sampai tiba-tiba, Aku di hadang oleh sebuah mobil mewah.
Tentu saja aku tidak tahu apa maksud mobil mewah itu untuk menghadangku namun begitu pintu terbuka dan aku laki-laki melihat wajah familiar kemarahan segera memenuhi hatiku.
"Kamu!! Mau apa lagi kamu sekarang?"
"Yuwen, lihatlah penampilan menyedihkan yang kamu miliki ini, kamu dulu selalu bersikap sombong dan arogan di depanku hanya karena kamu sering mendapatkan juara satu dan di sukai banyak gadis, namun itulah kenyataannya setelah kamu lulus lihatlah sekarang betapa menyedihkannya hidupmu itu yang bahkan diusir dari perusahaan yang telah kamu perjuangkan selama ini, astaga itu semua jelas karena kamu miskin,"
Aku benar-benar tidak mengerti tentang omong kosong apa yang dia katakan.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu,"
Lalu segera ada ekspresi kemarahan dari pria itu,
"Apakah kamu tidak ingat tentang aku? Heh, kamu sih brengsek, yang pernah menggoda pacarku ketika di SMA!"
Yuwen kemudian menatap wajah pria itu lekas-lekat lagi, Yuwen tentu saja awalnya tidak begitu mengenali wajah pria yang ada di hadapannya itu saat menyergapnya berselingkuh dengan Meilin.
Namun sekarang ketika menatap wajah itu lagi dirinya merasa itu wajah yang cukup familiar.
Salah satu wajah yang merupakan mimpi buruk ketika dirinya masih di sekolah menengah.
"Jiang Lou!!"
Pria yang ada di hadapanku itu tertawa lalu dan berkata dengan ekspresi arogan,
"Heh? Rupanya kamu mengingatku bukan? Aku di sini hanya memberi beberapa pengajaran kecil, bahwa kamu itu tidak level denganku, hanya karena kamu pintar, hal-hal itu tidak pernah merubah takdirmu bahwa kamu adalah orang miskin. Kamu dulu pernah mengoda pacarku, jadi sekarang aku membalasnya dengan istriku bagaimanakah perasaanmu soal balasan itu?"
Tentu saja aku juga teringat tentang masalah awal yang Aku miliki dengan Pria itu.
Merayu pacarnya apa?
Aku tidak pernah melakukan perbuatan tercela semacam itu.
Ketika aku masih di SMA aku memang cukup populer di antara gadis-gadis karena prestasi dan ketampanan yang Aku miliki.
Jadi tidak mengherankan jika ada beberapa gadis yang jatuh cinta padaku.
Bukannya aku narsis atau apa namun itulah kenyataannya.
Memiliki wajah Tampan, terkadang bisa membuat masalah tidak perlu, seperti kecemburuan dan rasa iri tidak jelas, seperti Pria yang ada di hadapanku ini yang tiba-tiba membenciku tanpa alasan yang begitu jelas.
Atau mungkin itu hanya karena pria yang ada di hadapanku itu memiliki wajah yang terlalu buruk.
Dulu, dia selalu menyiksaku ketika di SMA, sangat beruntung Aku adalah siswa yang cukup berprestasi dan mencolok, jadi Aku bisa mendapatkan bantuan dari guru dan pihak sekolah untuk melindungiku, karena pihak sekolah juga akan mengalami masalah jika kehilangan siswa berbakat mereka, apalagi aku yang mendapatkan beasiswa karena memang tujuannya untuk meningkatkan prestasi sekolah.
Namun aku tidak pernah mengira jika pria yang ada di hadapanku ini adalah seorang pendendam, masih saja mengingat masalah-masalah tidak penting semacam itu.
"Aku tidak pernah merebut siapa-siapa darimu,"
"Sungguh? Kamu masih ingin bersikap arogan seperti dulu? Bahwa kamu tidak bisa mencegah seorang wanita untuk jatuh cinta padamu begitu?"
"Kalau memang iya memangnya kenapa? Bukankah itu salah wajah jelekmu itu yang membuat wanita tidak menyukaimu?"
Begitu aku mengatakan itu segera aku mendapatkan sebuah pukulan.
"Kamu kurang ajar!! Apakah kamu tidak ingat tentang bagaimana aku merebut istrimu itu?"
Tentu saja aku ingat itu betapa brengseknya pria ini, namun jelas aku tidak ingin menunjukkan kelemahanku.
"Soal Meilin? Dia hanya wanita bekasku, kalau kamu mau mengambilnya, ambil saja! Dia sudah tidak penting lagi untuk hidupku, wanita murahan semacam itu,"
"Cih, ternyata sikap aroganmu itu masih tidak berubah. Sekarang Mari lihat sampai mana kamu akan terus bersikap arogan. Aku akan pastikan setelah ini kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan pekerjaan yang layak lagi,"
Jelas itu adalah sebuah ancaman awalnya aku tidak terlalu memikirkannya sampai ketika aku melamar ke beberapa perusahaan besar mereka benar-benar menolakku.
Aku selalu cukup yakin dengan kemampuan yang aku miliki namun ketika aku bahkan melamar pada posisi yang lebih rendah dan ditolak jelas aku menjadi curiga.
Aku cukup kaget dengan kemunculan Sistem 777, yang ternyata sampai sekarang masih mengikutiku benar-benar terlihat sangat gigih.
Aku cukup kaget dengan penawaran yang tiba-tiba itu.
Sistem ini sudah seperti aplikasi saja yang bahkan menawarkan versi Trialnya.
Aku hafal aplikasi-aplikasi semacam ini, memberikan versi Trialnya, dengan harapan pengunannya akan candu dengan efek yang dimilikinya, dan akan terus menggunakannya sehingga rela membayar mahal.
Namun tentu saja aku bukan orang yang cukup bodoh untuk tertipu hal-hal semacam itu.
Namun memang tidak ada salahnya untuk mencoba versi Trial?
Lagipula, saat ini aku tidak memiliki pilihan.
Tabunganku hanya sedikit dan akan segera habis.
Apalagi menjadi sulit hanya untuk mencari pekerjaan.
"Baik, Aku akan mencobanya,"
Lihat saja nanti aku pasti akan bisa menjadi kaya dan bisa membalas orang-orang sampah yang merendahkanku itu.
30 hari, sudah cukup untukku bisa mendapatkan segalanya.
Cukup untuk bisa mengubah takdirku dari miskin menjadi kaya raya.
Mari nikmati Versi Trial sistem.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Edy Sulaiman
He...he....Koplak....!!"
2024-03-25
0
Don T
kalo sekiranya suara² itu munculnya dari HP yahh bisa saja dicurigai.... lahh ini muncul dari dalam kepala... dasar MC koplo😑
2024-01-14
1
👹IBLIS DARAH👹
mc nya goblok tolol anjing
2023-07-10
4