6.3 [Mei] Latihan Band

Sejak diminta Kak Eza menjadi pengisi acara Launching proyek Rumah Belajar Aksara, aku dan anggota band semakin giat berlatih. Kami semakin sering menghabiskan waktu berjam-jam di ruang musik, bahkan Zayn semakin rajin membuat melodi-melodi yang bisa digunakan sebagai opening penampilan kami.

"Mei, lo hari ini latihan lagi kan?"

Aku lekas mengangguk menanggapi pertanyaan Rhea. Tumben sekali dia menanyakan soal latihan band.

"Okey, ntar kabarin gue kalau mau latihan. Gue dapet mandat suruh pantau kalian."

Pantas saja Rhea menanyakan soal latihan band, ternyata dia sedang diberi tugas oleh Kak Eza. Kalau tidak dapat mandat seperti itu, mana mau dia menonton kami latihan Band.

"Ra, lo mau ikut nggak? Lumayan kan dapat hiburan gratis."

"Boleh deh, daripada ntar gue pulang sendiri."

"Tapi ntar lo duluan aja ya, Kara juga mau datang katanya. Gue mau ke perpustakaan dulu, mau pinjam beberapa buku."

Ah, ternyata ada Kara juga. Sepertinya latihan hari ini kami benar-benar di pantau. Semoga saja nggak ada yang aneh-aneh hari ini.

"Ya sudah, sampai ketemu nanti. Aku kelas dulu."

Kami bertiga berpisah di loby fakultas, karena Lyra harus menyebrang ke gedung sebelah yang untungnya tidak terlalu jauh. Aku masih berjalan bersama Rhea yang sedang fokus dengan sesuatu di ponselnya.

"Mei, duluan ya," ujar Rhea membelokan langkahnya menuju perpustakaan.

Sedangkan aku, masih harus menaiki satu tangga lagi untuk sampai ke kelas. Sebenarnya ada lift, tapi hari ini aku terlalu malas untuk mengantre jadi aku memilih lewat tangga.

"Mei, tugas lo udah beres? Mau lihat dong, ntar sekalian gue kumpulin di depan."

Aku lekas mengambil tugas yang dimaksud dan menyerahkannya pada teman sebelahku itu. Aku memang sudah biasa seperti ini, toh mereka tidak menjiplak tugas ku dan hanya melihat apakah milik mereka sudah sama atau belum dengan milikku.

Sebenarnya aku heran, apa yang mereka peroleh dengan melakukan hal seperti itu, toh tugasku belum tentu 100% tepat sesuai mau dosen.

"Morning everyone, how are you today?"

"Morning Miss, we are fine. How are you?"

"I'm fine too."

Iya, itu rutinitas ketika dosen masuk kelas kami. Menyapa dengan template sapaan dalam bahasa inggris. Tapi kadang kala ada juga dosen yang tidak melakukan itu.

Perkuliahan berlangsung dengan menyenangkan, karena materinya juga menyenangkan menurutku. Kami diminta untuk mereview dongeng dan rencananya pada kelas hari ini kami harus praktek speaking dengan hasil review yang sudah dibuat.

"Mei, can you tell me about your review?"

"Of course."

Aku bergegas maju kedepan dan membacakan review yang sudah aku buat dari kemarin. Sepertinya hasil yang aku tulis cukup bagus, karena Miss Dian memilih milikku.

"Thank you, Mei. Your review is very good."

"You are welcome, Miss."

Aku tersenyum puas, mendengar pujian dari Miss Dian. Kapan lagi kan aku bisa mendapatkan pujian cuma-cuma hanya karena sebuah review singkat.

Satu jam sudah berlalu dan kelas hari ini sudah selesai, tapi aku masih malas untuk keluar. Aku menelungkupkan kepala dimeja dan berniat untuk tidur sebentar. Tapi baru juga memejamkan mata, seseorang datang mengangguku.

"Katanya latihan band, malah tidur dikelas."

"Biarin sih, lagi pula Zayn juga masih ada kelas," sahutku malas, karena waktu istirahatku terganggu.

"Mending sini turun, temenin gue makan di kantin sambil nunggu Rhea kelar. Gue berasa kek orang asing masuk kelas anak Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris."

"Kan emang kamu orang asing, Kara. Lagian salah kamu sendiri, ngapain anak Arkeo nyasar sampai sini. Kejauhan," tukasku acuh tak acuh.

"Buruan Mei, lo harus latihan band abis ini."

Mau tak mau gue lekas bangun, sebelum Kara kehabisan kesabaran dan menyeretku dari sini. Dengan cepat aku membereskan beberapa barang yang belum masuk tas. Aku mengekor di belakang Kara yang sudah berjalan lebih dulu.

"Mei mana?"

Samar-samar aku mendengar suara Rhea yang menanyakan keberadaanku.

"Tuh di belakang, dia jalannya lama banget. Makanya ketinggalan jauh."

"Itu lo aja yang jalannya kayak dikejar setan. Nggak bisa santai."

Aku mengacungkan jempol setuju dengan ucapan Rhea. Karena memang Kara berjalan terlalu cepat, mungkin karena langkahnya yang terlalu lebar.

"Aga, pesenin sekalian ya. Gue sama Mei tunggu disini. Buruan."

"Kalian mau makan apa emang?" Kara menatap kami penuh tanya.

"Semain aja, biar cepat," tukasku.

Tak lama kemudian Kara kembali membawa nampan berisi pesanan kami, tiga mangkok mie ayam dan tiga gelas es jeruk.

"Makasih," ucapku dan Rhea bersamaan tak lupa tersenyum manis tentunya.

Kami menikmati makan siang dalam diam. Tidak ada yang bersuara diantara kami bertiga, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang saling beradu.

"Mei, band lo mau bawain berapa lagu?"

"Em... aku kurang tahu. Tapi rencananya 3 lagu, terus nanti 1 lagu khusus dari aku sama Zayn kalau jadi."

"Lagu khusus?"

Aku lekas mengangguk, "Iya, lagu khusus yang dibikin aku sama Zayn."

"Kalian udah selesai kan? Kita ke ruang musik sekarang aja. Ini Zayn sama yang lain udah nunggu," ujar Kara sambil menunjukkan pesan yang dikirimkan Zayn padanya.

Sejak kapan Kara dan Zayn saling berhubungan seperti ini. Bukankah awal kenal mereka seperti musuh, tapi kenapa sekarang terlihat dekat.

"Lo berdua duluan aja, gue mau ke perpus dulu ambil buku yang tadi soalnya tadi nggak ada penjaga perpusnya. Ntar gue nyusul sama Lyra."

Aku segera mengajak Kara untuk bergegas menuju ruang latihan, sebelum Zayn membombardirku dengan pesan tidak penting.

Di ruang musik, ku lihat Zayn sedang bermain-main dengan stik drumnya. Awas saja kalau sampai stik itu patah dan dia merengek padaku untuk menemaninya membeli yang baru.

"Udah datang kalian?"

"Langsung latihan atau kamu mau ngobrol dulu sama Kara?" Aku bertanya pada Zayn yang sudah bersiap di belakang drum set miliknya.

"Latihan dulu aja, ngobrol ntar aja kalau udah beres latihan."

Latihan berlangsung dengan menyenangkan, aku lihat Kara juga ikut menikmati lagu-lagu yang kami bawakan.

"Yah, kita ketinggalan perform-nya Mei nih. Lo kelamaan sih, Ra."

"Ini baru latihan astaga, besok masih bisa lihat Mei beneran perform."

Aku samar-samar masih bisa mendengar perdebatan tidak penting antara Rhea dan Lyra. Sepertinya memang lebih baik hanya Kara yang memantau latihan kami, karena dia hanya diam dan mendengarkan, tidak seperti Lyra dan Rhea yang malah ribut sendiri.

"Sebenarnya gue disuruh lihat kalian latihan tuh buat apa sih? Kalian udah bagus, nggak perlu diragukan lagi."

Itu Kara yang berkomentar setelah kami beristirahat.

"Nggak tahu tuh, Kakaknya Lyra emang nggak jelas. Mana hobinya cuma nyuruh-nyuruh doang," timpal Rhea ikut berkomentar, tapi lebih tepatnya mengomentari sikap Kak Eza.

"Tapi asli sih Mei, kalian keren banget. Pasti besok pas beneran perform bakalan lebih keren sih."

Aku tersenyum mendengar pujian yang diberikan Lyra untuk kami. Aku lihat Zayn juga tersenyum lebar ketika mendengarnya.

"Abis ini kalian masih latihan?"

"Iya, gue sama Mei perlu latihan berdua juga." Zayn lebih dulu menyahuti pertanyaan yang dilontarkan Kara.

"Okey, kalau gitu gue titip Mei. Gue sama Rhea balik duluan."

"Jagain Mei, anterin pulang sampai rumah. Awas aja kalau nggak, gue aduin sepupu lo," ucap Lyra ikut berbicara.

Setelah mereka bertiga pergi, ruang latihan menjadi sepi. Kami fokus dengan kegiatan masing-masing, memanfaatkan waktu istirahat yang hanya sebentar.

"Mulai latihan lagi, ulangi semua lagu setelah itu kalian boleh pulang."

Nah kan, benar. Zayn sudah mengajak kami untuk kembali berlatih. Padahal baru lima belas menit kami beristirahat. Ambis sekali dia.

"Cuma lima belas menit doang nih?" Aku protes kepada Zayn. Ini kebiasaan baruku, hobi memprotes orang tapi hanya berlaku untuk Zayn tidak untuk orang lain.

"Iya, abis ini gue mau nagih janji lo soalnya. Biar nggak sampai malem ntar kita."

"Janji? Aku pernah janji apa ya sama Zayn? Kok tiba-tiba jadi pelupa sih aku."

...~...

Episodes
1 1.1 [Rhea] Kesan Pertama
2 1.2 [Lyra] Gara-gara dompet
3 1.3 [Mei] UKM Band
4 2.1 [Rhea] Bertemu Kembali
5 2.2 [Lyra] Mengenal Dia
6 2.3 [Mei] Is a Date?
7 3.1 [Rhea] Mulai Akrab
8 3.2 [Lyra] Bianglala
9 3.3 [Mei] Mulai Terbiasa
10 4.1 [Rhea] Keributan Kecil
11 4.2 [Lyra] Sad :(
12 4.3 [Mei] Janji
13 5.1 [Rhea] Canggung
14 5.2 [Lyra] Berdua
15 5.3 [Mei] Nomor Asing
16 6.1 [Rhea] Tarik Ulur
17 6.2 [Lyra] Ice Cream
18 6.3 [Mei] Latihan Band
19 7.1 [Rhea] Gitar
20 7.2 [Lyra] Sibuk
21 7.3 [Mei] Pasar Malam
22 8.1 [Rhea] Ribut
23 8.2 [Lyra] Kebiasaan Baru
24 8.3 [Mei] Gladi Bersih
25 9.1 [Rhea] Rumah Baca
26 9.2 [Lyra] Outsider
27 9.3 [Mei] Clueless
28 10.1 [Rhea] Amarah
29 10.2 [Lyra] Penengah
30 10.3 [Mei] Rumit
31 11.1 [Rhea] Memaafkan
32 11.2 [Lyra] Misi Rahasia
33 11.3 [Mei] Berbaikan
34 12.1 [Rhea] Pengakuan
35 12.2 [Lyra] Cemburu
36 12.3 [Mei] Zayn vs Kara
37 13.1 [Rhea] Kita?
38 13.2 [Lyra] Patah
39 13.3 [Mei] Posessive Boyfriend
40 14.1 [Rhea] Distraksi
41 14.2 [Lyra] Pelarian
42 14.3 [Mei] Break up?
43 15.1 [Rhea] Kak Eza
44 15.2 [Lyra] Harapan
45 15.3 [Mei] Surat
46 16.1 [Rhea] Saling Memaafkan
47 16.2 [Lyra] Misi Gagal
48 16.3 [Mei] Pantai
49 17.1 [Rhea] Jujur
50 17.2 [Lyra] Cemburu
51 17.3 [Mei] Resmi?
52 18.1 [Rhea] Confes
53 18.2 [Lyra] Cemburu (lagi)
54 18.3 [Mei] Zayn vs Kara
55 19.1 [Rhea] Kita(?)
56 19.2 [Lyra] Ragu
57 19.3 [Mei] Possesive Boyfriend
58 20.1 [Rhea] Rasa
59 20.2 [Lyra] Patah
60 20.3 [Mei] Rahasia
61 21.1 [Rhea] Kak Eza
62 21.2 [Lyra] Kabur
63 21.2 [Lyra] Kabur
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1.1 [Rhea] Kesan Pertama
2
1.2 [Lyra] Gara-gara dompet
3
1.3 [Mei] UKM Band
4
2.1 [Rhea] Bertemu Kembali
5
2.2 [Lyra] Mengenal Dia
6
2.3 [Mei] Is a Date?
7
3.1 [Rhea] Mulai Akrab
8
3.2 [Lyra] Bianglala
9
3.3 [Mei] Mulai Terbiasa
10
4.1 [Rhea] Keributan Kecil
11
4.2 [Lyra] Sad :(
12
4.3 [Mei] Janji
13
5.1 [Rhea] Canggung
14
5.2 [Lyra] Berdua
15
5.3 [Mei] Nomor Asing
16
6.1 [Rhea] Tarik Ulur
17
6.2 [Lyra] Ice Cream
18
6.3 [Mei] Latihan Band
19
7.1 [Rhea] Gitar
20
7.2 [Lyra] Sibuk
21
7.3 [Mei] Pasar Malam
22
8.1 [Rhea] Ribut
23
8.2 [Lyra] Kebiasaan Baru
24
8.3 [Mei] Gladi Bersih
25
9.1 [Rhea] Rumah Baca
26
9.2 [Lyra] Outsider
27
9.3 [Mei] Clueless
28
10.1 [Rhea] Amarah
29
10.2 [Lyra] Penengah
30
10.3 [Mei] Rumit
31
11.1 [Rhea] Memaafkan
32
11.2 [Lyra] Misi Rahasia
33
11.3 [Mei] Berbaikan
34
12.1 [Rhea] Pengakuan
35
12.2 [Lyra] Cemburu
36
12.3 [Mei] Zayn vs Kara
37
13.1 [Rhea] Kita?
38
13.2 [Lyra] Patah
39
13.3 [Mei] Posessive Boyfriend
40
14.1 [Rhea] Distraksi
41
14.2 [Lyra] Pelarian
42
14.3 [Mei] Break up?
43
15.1 [Rhea] Kak Eza
44
15.2 [Lyra] Harapan
45
15.3 [Mei] Surat
46
16.1 [Rhea] Saling Memaafkan
47
16.2 [Lyra] Misi Gagal
48
16.3 [Mei] Pantai
49
17.1 [Rhea] Jujur
50
17.2 [Lyra] Cemburu
51
17.3 [Mei] Resmi?
52
18.1 [Rhea] Confes
53
18.2 [Lyra] Cemburu (lagi)
54
18.3 [Mei] Zayn vs Kara
55
19.1 [Rhea] Kita(?)
56
19.2 [Lyra] Ragu
57
19.3 [Mei] Possesive Boyfriend
58
20.1 [Rhea] Rasa
59
20.2 [Lyra] Patah
60
20.3 [Mei] Rahasia
61
21.1 [Rhea] Kak Eza
62
21.2 [Lyra] Kabur
63
21.2 [Lyra] Kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!