4.3 [Mei] Janji

Seperti yang aku janjikan pada Zayn tadi sebelum masuk kelas. Aku pergi berdua dengannya, dia memintaku menemaninya untuk mencari senar gitar, karena katanya gitarnya di rumah senarnya putus. Aku baru tahu ternyata dia tidak hanya bisa main drum, tapi juga bisa memainkan beberapa alat musik lain.

"Mau cari dimana? Aku nggak tahu toko alat musik di sekitar sini."

"Gue juga nggak tahu, apa beli gitar baru aja ya?" Ujar Zayn terlihat berpikir.

"Kalau masih bisa dipakai kenapa beli lagi, pakai yang lama aja."

Zayn masih terlihat berpikir, sepertinya dia sedang menimbang-nimbang apakah akan mengikuti keinginanannya atau mendengarkan saranku.

"Masalah senar gitar pikirin nanti lagi aja, sekarang mendingan gue seneng-seneng sama lo. Kapan lagi kan lo mau gue ajak jalan kayak gini." Zayn malah menarik ku menuju area timezone untuk bermain.

Dia memainkan banyak permainan, dari permainan balapan, olahraga dan bahkan permainan khusus anak-anak pun ia coba. Sedangkan aku hanya mengikutinya dan menonton Zayn bermain karena aku tidak ahli main game seperti ini.

"Mei, ayok battle dance. Nanti yang kalah harus beliin minum buat yang menang."  Zayn menantangku ketika melihat game dance battle kosong.

"Hah? Nggak ah, aku nggak bisa."

Aku menolak ajakan, ah atau lebih tepatnya tantangan yang Zayn berikan padaku. Bukannya apa-apa, aku tidak terbiasa bermain permainan seperti ini, biasanya aku hanya menonton Lyra dan Rhea memainkannya.

"Ayo, Mei. Coba dulu, ini seru lho." Zayn berusaha membujukku agar mau mencoba permainan itu.

Karena tidak tega membiarkan Zayn terus menerus membujuk ku, pada akhirnya aku mau mencoba permainan itu. Dengan canggung dan agak kaku aku berusaha mengikuti irama lagu pada mesin permainan.

"Tuh bisa. Ayo, sekarang kita battle."

Dengan penuh semangat Zayn mengajakku battle. Padahal sebenarnya sudah bisa dipastikan, Zayn yang akan menang dalam pertandingan ini. Kenapa juga dia masih memaksa untuk bertanding.

"Kalau kita battle, udah jelas nggak sih kalau kamu yang akan menang."

"Belum tentu, siapa tahu lo yang menang. Ayo, mulai, lo yang pilih lagunya." Zayn menyuruhku memilih lagu dan kami mulai bertanding.

Jujur saja, sebenarnya aku sedikit malu melakukan hal seperti ini. Tapi rasanya menyenangkan dan aku menikmatinya. Zayn benar-benar tahu cara untuk membuat ku merasa senang. Kalau seperti ini, bisa-bisa aku jatuh dalam pesonanya dalam waktu cepat.

Tepat seperti dugaanku sebelumnya, Zayn yang menang. Itu sudah jelas bukan, dia sangat jago dalam permainan. Sesuai dengan kesepakatan, aku harus mentraktir Zayn minuman.

"Kamu mau dibeliin apa?"

"Apa ya? Nanti aja deh Mei, masih mikir. Sekarang kita keliling dulu aja." Zayn mengajakku untuk berkeliling dan tak lupa ia kembali mengandeng tanganku dengan erat.

"Mau ke toko buku nggak?" Zayn memberikan tawaran ketika melewati salah satu toko buku yang cukup terkenal.

"Boleh deh, mau lihat-lihat novel."

Aku melepaskan gegaman tangan Zayn dan berlari kecil ke arah rak novel. Aku menjelajah dari rak satu ke rak yang lain, membaca blurb yang ada di bagian belakang sampul buku. Sedangkan Zayn hanya mengekor di belakangku.

"Lo mau beli buku itu? Gue lihat dari tadi kayaknya lo tertarik banget sama bukunya. Kalau mau ambil aja, Mei." Zayn yang melihatku menimbang-nimbang satu novel menyuruhku untuk membelinya.

"Nggak ah, lain kali aja."

Aku kembali meletakan novel itu di rak dan bergegas keluar dari toko buku.

"Udah puas? Sekarang mau kemana lagi?" tanya Zayn.

"Makan yuk, sekalian aku traktir kamu sesuai sama kesepakatan tadi."

Zayn kembali menggeggam erat tanganku yang sempat aku lepas tadi dan menarik ku ke area foodcourt.

"Kalo traktirannya diganti boleh nggak, Mei?" Zayn memulai pembicaraan sambil menunggu makanan yang kami pesan datang.

"Mau diganti apa emangnya?" tanyaku heran, kenapa tiba-tiba minta di

ganti.

"Kalau traktirannya, diganti dengan lo jalan sama gue lagi bisa nggak?" ucap Zayn pelan.

"Boleh nggak ya? Tapi aku nggak bisa janjiin waktunya," sahutku yang langsung membuat Zayn tersenyum lebar.

"Iya terserah lo aja, yang penting gue bisa jalan berdua lagi sama lo," ujar Zayn dan langsung fokus pada makanan yang baru datang.

Kami makan dalam diam, kadang sesekali Zayn akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan aneh yang berakhir dia jawab sendiri.

Setelah selesai makan, Zayn mengajakku untuk pulang, karena memang sudah sore juga. Pada akhirnya hari ini kami hanya jalan-jalan berdua dan melupakan tujuan awal kami kesini. Tapi tak apa, aku menikmati hari ini, sangat menyenangkan. Aku harap akan ada lain waktu untuk mengulangi hari ini.

~

"Mei, lo kemarin seharian kemana?" tanya Lyra penasaran. Iya hari ini kami bertiga berkumpul di kantin FIB, karena kebetulan kami sama-sama tidak ada jadwal.

"Aku latihan musik, terus nemenin Zayn beli senar gitar."

Aku mejelaskan kegiatanku kemarin tapi aku tidak menceritakan semuanya, bagian aku digandeng Zayn cukup aku sendiri yang tahu.

"Yakin cuma nemenin beli senar gitar, nggak makan bareng?"

Lyra menggodaku, berarti ada yang dia tahu tapi memang sengaja tidak memberitahu Rhea, tapi mereka ingin aku menceritakan semuanya sendiri.

"Nggak mungkin sih, cowok kayak Zayn pasti nggak cuma sekedar minta temenin beli senar gitar, pasti itu cuma alasan biar bisa jalan sama Mei," timpal Rhea sok tahu.

"Aku emang nemenin Zayn beli senar gitar, terus sebelum pulang kita mampir makan. Udah gitu doang. Kalian nggak usah nebak-nebak atau mikir aneh-aneh deh."

Aku membenarkan ucapan Rhea dalam hati, tapi aku tidak menyuarakannya. Bisa-bisa mereka berdua makin semangat menggodaku, apalagi kalau tahu Zayn menggenggam tanganku beberapa kali.

"Ra, lo sendiri gimana? Kayaknya kemarin pulangnya diantar Kak Bryan." Rhea beralih menanyai Lyra yang baru aku tahu ternyata dia mulai dekat dengan rekan kerja Kakaknya.

"Cuma dianter pulang, tapi kita ngobrol lumayan banyak sih. Dia juga kasih tahu alasan nggak balas chat kemarin." Kata Lyra santai.

"Kita nggak ketemu dua hari doang tapi gue banyak banget ketinggalan cerita kalian ya," ucap Rhea heran. Tapi memang benar yang diucapkan Rhea, dua hari kami tidak bertemu tapi sudah banyak cerita yang dilewatkan.

"Kamu sendiri gimana? Project-nya udah jalan?" Aku baru ingat kalau Rhea sedang mengikuti project rumah baca bersama komunitasnya.

"Kalau project sejauh ini aman sih, yang handle Kak Eza. Gue sama Kara cuma bantu doang," sahutnya sambil lalu, karena Rhea masih fokus membaca novel.

"Ngomong-ngomong soal Kak Eza, gimana hubungan lo sama Kakak kesayangan gue?"

"Kakak lo tuh nyebelin ya, bisa-bisanya kemarin gue nyaris ditinggalin di sekertariat. Mana Aga pergi nggak bilang."

Ekspresi Rhea langsung berubah ketika menceritakan Kak Eza, entah kenapa aku merasa Rhea dan Kak Eza itu sebenarnya bukan saling membenci tapi memang hanya belum cocok saja dan masih denial.

"Rhea, nggak boleh kayak gitu. Nanti kamu malah naksir Kak Eza lho." Aku sedikit menggoda Rhea, kapan lagi kan aku bisa menggodanya.

"Bener tuh, cinta sama benci beda tipis. Hati-hati aja," celetuk Lyra semakin membuat Rhea kesal.

"Terserah kalian deh. Udah cukup Aga doang, nggak usah ada Kak Eza. Yang ada gue makin pusing, dikelilingi dua cowok dingin nan galak," ujar Rhea masih dengan sisa-sisa kekesalannya.

...~~~~...

Terpopuler

Comments

Yasmine

Yasmine

btw ini pake sudut pandang dari semua tokoh ya kak?

ngga ada sudut pandang dari Authornya?

2023-04-16

0

lihat semua
Episodes
1 1.1 [Rhea] Kesan Pertama
2 1.2 [Lyra] Gara-gara dompet
3 1.3 [Mei] UKM Band
4 2.1 [Rhea] Bertemu Kembali
5 2.2 [Lyra] Mengenal Dia
6 2.3 [Mei] Is a Date?
7 3.1 [Rhea] Mulai Akrab
8 3.2 [Lyra] Bianglala
9 3.3 [Mei] Mulai Terbiasa
10 4.1 [Rhea] Keributan Kecil
11 4.2 [Lyra] Sad :(
12 4.3 [Mei] Janji
13 5.1 [Rhea] Canggung
14 5.2 [Lyra] Berdua
15 5.3 [Mei] Nomor Asing
16 6.1 [Rhea] Tarik Ulur
17 6.2 [Lyra] Ice Cream
18 6.3 [Mei] Latihan Band
19 7.1 [Rhea] Gitar
20 7.2 [Lyra] Sibuk
21 7.3 [Mei] Pasar Malam
22 8.1 [Rhea] Ribut
23 8.2 [Lyra] Kebiasaan Baru
24 8.3 [Mei] Gladi Bersih
25 9.1 [Rhea] Rumah Baca
26 9.2 [Lyra] Outsider
27 9.3 [Mei] Clueless
28 10.1 [Rhea] Amarah
29 10.2 [Lyra] Penengah
30 10.3 [Mei] Rumit
31 11.1 [Rhea] Memaafkan
32 11.2 [Lyra] Misi Rahasia
33 11.3 [Mei] Berbaikan
34 12.1 [Rhea] Pengakuan
35 12.2 [Lyra] Cemburu
36 12.3 [Mei] Zayn vs Kara
37 13.1 [Rhea] Kita?
38 13.2 [Lyra] Patah
39 13.3 [Mei] Posessive Boyfriend
40 14.1 [Rhea] Distraksi
41 14.2 [Lyra] Pelarian
42 14.3 [Mei] Break up?
43 15.1 [Rhea] Kak Eza
44 15.2 [Lyra] Harapan
45 15.3 [Mei] Surat
46 16.1 [Rhea] Saling Memaafkan
47 16.2 [Lyra] Misi Gagal
48 16.3 [Mei] Pantai
49 17.1 [Rhea] Jujur
50 17.2 [Lyra] Cemburu
51 17.3 [Mei] Resmi?
52 18.1 [Rhea] Confes
53 18.2 [Lyra] Cemburu (lagi)
54 18.3 [Mei] Zayn vs Kara
55 19.1 [Rhea] Kita(?)
56 19.2 [Lyra] Ragu
57 19.3 [Mei] Possesive Boyfriend
58 20.1 [Rhea] Rasa
59 20.2 [Lyra] Patah
60 20.3 [Mei] Rahasia
61 21.1 [Rhea] Kak Eza
62 21.2 [Lyra] Kabur
63 21.2 [Lyra] Kabur
Episodes

Updated 63 Episodes

1
1.1 [Rhea] Kesan Pertama
2
1.2 [Lyra] Gara-gara dompet
3
1.3 [Mei] UKM Band
4
2.1 [Rhea] Bertemu Kembali
5
2.2 [Lyra] Mengenal Dia
6
2.3 [Mei] Is a Date?
7
3.1 [Rhea] Mulai Akrab
8
3.2 [Lyra] Bianglala
9
3.3 [Mei] Mulai Terbiasa
10
4.1 [Rhea] Keributan Kecil
11
4.2 [Lyra] Sad :(
12
4.3 [Mei] Janji
13
5.1 [Rhea] Canggung
14
5.2 [Lyra] Berdua
15
5.3 [Mei] Nomor Asing
16
6.1 [Rhea] Tarik Ulur
17
6.2 [Lyra] Ice Cream
18
6.3 [Mei] Latihan Band
19
7.1 [Rhea] Gitar
20
7.2 [Lyra] Sibuk
21
7.3 [Mei] Pasar Malam
22
8.1 [Rhea] Ribut
23
8.2 [Lyra] Kebiasaan Baru
24
8.3 [Mei] Gladi Bersih
25
9.1 [Rhea] Rumah Baca
26
9.2 [Lyra] Outsider
27
9.3 [Mei] Clueless
28
10.1 [Rhea] Amarah
29
10.2 [Lyra] Penengah
30
10.3 [Mei] Rumit
31
11.1 [Rhea] Memaafkan
32
11.2 [Lyra] Misi Rahasia
33
11.3 [Mei] Berbaikan
34
12.1 [Rhea] Pengakuan
35
12.2 [Lyra] Cemburu
36
12.3 [Mei] Zayn vs Kara
37
13.1 [Rhea] Kita?
38
13.2 [Lyra] Patah
39
13.3 [Mei] Posessive Boyfriend
40
14.1 [Rhea] Distraksi
41
14.2 [Lyra] Pelarian
42
14.3 [Mei] Break up?
43
15.1 [Rhea] Kak Eza
44
15.2 [Lyra] Harapan
45
15.3 [Mei] Surat
46
16.1 [Rhea] Saling Memaafkan
47
16.2 [Lyra] Misi Gagal
48
16.3 [Mei] Pantai
49
17.1 [Rhea] Jujur
50
17.2 [Lyra] Cemburu
51
17.3 [Mei] Resmi?
52
18.1 [Rhea] Confes
53
18.2 [Lyra] Cemburu (lagi)
54
18.3 [Mei] Zayn vs Kara
55
19.1 [Rhea] Kita(?)
56
19.2 [Lyra] Ragu
57
19.3 [Mei] Possesive Boyfriend
58
20.1 [Rhea] Rasa
59
20.2 [Lyra] Patah
60
20.3 [Mei] Rahasia
61
21.1 [Rhea] Kak Eza
62
21.2 [Lyra] Kabur
63
21.2 [Lyra] Kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!