Bab 5

Beberapa hari berlalu, tapi seiring waktu. Tiara merasa lebih baik dari sebelumnya, karena dia lebih sering menghabiskan waktunya di rumah Kenzo. Ibunya Kenzo mengajarkan banyak hal pada Tiara. Dari mulai memasak makanan, dan segala pekerjaan rumah lainnya. Dan akhirnya itu berakibat baik pula untuk Tiara.

Karena masakannya menjadi lebih enak, dan segala pekerjaan rumah menjadi lebih cepat dia kerjakan, Minah sampai bingung mau marah pada Tiara soal apa lagi. Akhirnya Minah pun sudah tidak sering-sering marah lagi pada Tiara. Yang biasanya tiga kali sehari, sekarang sudah berkurang menjadi dua kali sehari.

Tiara juga lebih sering berangkat dan pulang kampus bersama Kenzo. Itu juga lebih baik untukmu Tiara, karena kalau hujan dia tidak kehujanan. Jadi Minah tak marah-marah padanya. Untuk Tiara, Kenzo dan ibunya benar-benar seperti malaikat.

Tiara merasa sangat beruntung bertemu dengan Kenzo dan ibunya di tengah kehidupannya yang berantakan tak karuan.

Meskipun begitu, Tiara juga tetap tak bisa menutup mata ketika berada di kampus. Erik benar-benar sudah tak lagi menganggapnya ada. Kalau Tiara mau menyapa Erik, entah kenapa, dia merasa kalau Meri terus berusaha menjauhkan Tiara dari Erik.

Hingga suatu hari, ketika ponsel Tiara selesai di perbaiki. Kenzo pun menyerahkan ponsel Tiara itu padanya. Di taman kampus, Tiara menerima ponselnya yang telah di perbaiki oleh Kenzo.

“Kenzo, terimakasih banyak...!”

“Tiara, sudahlah. Jangan mengucapkan terimakasih, kita teman kan?” tanya Kenzo.

Tiara pun langsung menganggukkan kepalanya.

“Coba periksa, apa sudah bagus? Aku juga sudah isi paket datanya!” kata Kenzo.

Tiara pun langsung memeriksa ponselnya. Semua aplikasi yang penting, tapi tiba-tiba saja dia melihat notifikasi kalau Meri memposting foto baru di akun media sosialnya. Penasaran, dan merasa ingin memeriksa akun media sosialnya juga. Tiara meng-klik notifikasi tersebut.

Tiara harus tercengang untuk sesaat ketika melihat postingan Meri. Meri memposting foto dirinya dan juga Erik, sewaktu mereka masih kecil, saat mereka SMP dan foto mereka saat ini. Pose yang sama, pose mereka begitu dekat, mereka saling merangkul dan pipi mereka saling menempel.

Dada Tiara rasanya sesak sekali, di tengah ketidakjelasan hubungannya dengan Erik. Erik malah di tandai dalam postingan Meri itu. Yang lebih menyakitkan lagi caption yang tertulis di sana.

*Dulu mantan, sekarang apa ya?

Itulah caption yang di tulis oleh Meri. Hati Tiara makin terluka, karena ketika melihat siapa saja yang sudah memberi like di sana. Tiara melihat akun Erik bahkan sangat menyukai postingan tersebut, dia memberi super like, sebuah hati berwarna merah pada postingan Meri.

Tiara terdiam membisu, dia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan pada hubungannya dengan Erik.

Kenzo yang melihat Tiara terdiam lantas bertanya.

“Ada apa?” tanya Kenzo.

Tiara tak bisa menjawab. Dia hanya menunjukkan apa yang dia lihat pada Kenzo. Kini Kenzo tahu, kalau wanita bernama Meri itu memang tidak baik. Dia bahkan beberapa waktu yang lalu selalu mengatakan yang tidak-tidak pada Kenzo tentang hubungan Erik dengan Tiara.

Kini Kenzo mengerti kalau niat Meri memang memisahkan Tiara dan Erik.

“Tiara, aku rasa kamu harus menemui pacarmu sekarang. Wanita yang memposting foto ini pasti sengaja ingin membuat hubungan mu dengan Erik, berantakan!” kata Kenzo yang sudah bisa membaca maksud Meri melakukan semua perbuatannya.

Tiara langsung tampak terkejut, karena beban hidupnya membuat dirinya berpikir keras. Tiara sampai tidak menyadari hal itu.

Tiara pun langsung berpamitan pada Kenzo. Dia lantas mencari keberadaan Erik. Dari latar di foto yang di unggah Meri itu terlihat seperti taman belakang kampus mereka.

Tapi ketika Tiara sampai di sana, mereka sudah tidak ada. Tiara pun bertanya pada salah seorang temannya. Dan katanya dia melihat Erik dan Meri baru berjalan ke arah tempat parkir.

Tiara pun berlari mengejar Erik dan Meri.

“Erik!” teriak Tiara.

Erik yang mendengar namanya di panggil langsung berhenti. Sedangkan Meri yang melihat Tiara memanggil Erik, terlihat tidak senang dan berdecak kesal.

“Erik, kita harus bicara!” ucap Tiara sambil mengatur nafasnya karena dia kelelahan habis berlari.

“Jadi kamu sudah sadar apa kesalahan kamu?” tanya Erik dengan wajah yang begitu tanpa rasa bersalah.

Mendengar pacarnya bertanya seperti itu, Tiara benar-benar di buat tercengang. Sambil mengatur nafasnya yang kelelahan. Tiara berdiri dengan benar dan memandang ke arah Erik dengan tatapan penuh tanya.

“Erik, kamu bilang apa? Aku yang salah?” tanya Tiara tak percaya kalau Erik berpikir seperti itu tentangnya.

“Erik, aku justru mau tanya pada kalian berdua. Apa maksudnya ini?” tanya Tiara yang memperlihatkan gambar di layar ponselnya pada Erik.

Mata Meri terlihat berbinar, wajahnya juga menyiratkan kalau dia puas dengan apa yang sudah dia lakukan.

‘Yes, rencanaku berhasil. Pasti mereka akan putus!’ batin Meri bersorak senang.

Erik melihat postingan Meri, dia kemudian menoleh ke arah Meri sekejap.

“Kamu posting? Katamu hanya untuk koleksi pribadi?” kata Erik pada Meri.

“Ah, aku merasa itu sangat cute. Jadi aku posting. Tidak apa-apa kan?” tanya Meri dengan ekspresi wajah sangat manis di depan Erik.

Tiara yang melihat semua itu pun menjadi sangat kesal.

“Meri, bisa tolong tinggalkan aku dengan pacarku. Aku ingin bicara berdua dengannya!” kata Tiara yang merasa kalau semua masalahnya berasal dari Meri.

“Erik, apa aku harus pergi. Kita kan sahabat!” kata Meri membujuk Erik.

“Erik, tolong. Kita perlu bicara berdua!” kata Tiara.

“Bicara tinggal bicara saja, Meri ini sahabat ku, foto itu dia posting karena kami memang sahabat sejak kecil!” kata Erik yang sepertinya otaknya sudah teracuni oleh semua kata-kata Meri padanya.

Tiara pun menghela nafas berat, sangat sangat berat.

“Erik, aku tanya sekali lagi padamu. Meri bukan hanya sahabatmu kan? Kalian dulu pacaran kan? Dia mantan kamu kan?” tanya Tiara yang sudah berkaca-kaca matanya.

Meri terlihat sangat senang mendengar hal itu.

‘Yes, bagus Tiara. Marah saja, dan katakan hal-hal yang tidak baik. Kalian putus, aku yang senang!’ batin Meri.

Erik terlihat bingung, tapi kemudian dia berseru.

“Kamu sahabat Tiara, sudahlah. Kamu terus menanyakan hal yang tidak penting. Kamu kenapa sih? Apa si Kenzo itu yang meracuni otakmu?” tanya Erik.

“Tidak ada hubungannya dengan Kenzo, aku bicara tentang postingan ini!” bantah Tiara.

“Itu hanya postingan saja, jangan berlebihan. Sudahlah. Aku akan antar kamu pulang, kita bisa bicara di jalan!” kata Erik langsung menarik tangan Tiara dan mengajaknya pergi dari tempat itu.

Melihat pemandangan di depannya, Meri sampai terbelalak tak percaya.

‘Loh, kok malah Erik pergi sama Tiara. Mereka gak putus dong. Huh... aku harus cari cara lain!’ kata Meri yang belum menyerah untuk merebut Erik dari Tiara.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

lanjuut biar cpt trungkap kebohongany

2023-03-18

2

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤

kayaknya gitu sahabat 🙄

2023-03-17

3

Septh_Ana

Septh_Ana

ya kan tadi aku berdoa gagal, ternyata doaku terkabul. Makanya kalau berdoa yang bagus bagus, suka banget sih hubungan orang lain berantakan

2023-03-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!