episode 2

Pasca kejadian di lapangan hari itu, banyak sekali pasang mata yang menatap nya tidak suka, bahkan banyak juga yang mencibir nya secara terang-terangan. Terlebih lagi dirinya memang tidak memiliki teman, bisa di bilang tidak begitu bergaul, karena dirinya selalu menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca buku di perpus.

Anata hanya acuh saja seolah-olah tidak terjadi apapun

sok kecantikan banget jadi cewe

pake pelet kali dia

jelas cantikan gue kalo di liat-liat

alah palingan bentar lagi bakal Arka putusin lagi

pasti itu mh, lagian yakali selera Arka kaya gembel begini

gue orang pertama yang menolak keras hubungan mereka

cewe gatau diri, bikin persaudaraan antara Danil sama Arka jadi runyem

jadi cewe harus ada malu nya dikit

setiap hari.. selalu saja mendapat cibiran, padahal kan yang jadi korban itu dirinya, kenapa harus ia juga yang di salah kan

"fokus ana, lo cuma harus belajar belajar dan belajar, niat lo sekolah cuma cari ilmu .. engga lebih," ucap nya meyakin kan dalam hati

sesampai nya di kelas , kini Anata duduk di bangku milik nya, namun.. ia melihat jelas bahwa meja yang bersih kini di penuhi banyak coretan tidak jelas.

huft

Hanya bisa bersabar untuk menghadapi fans fanatik nya Arka itu

gara-gara itu cowo, sekarang dirinya di timpa masalah

ruangan kelas menjadi tenang karena terdapat guru di dalam nya.

"buka halaman 57, dan kerjakan.. ibu kasih waktu sampai bel istirahat berbunyi,"

semua siswa sedang sibuk menjawab soal-soal termasuk Anata yang kerap di panggil ana.

Anata termasuk siswi berprestasi dan selalu mendapat kan nilai yang paling baik di dalam kelas nya. Sekarang saja ana sudah selesai mengerjakan semua soal-soal yang ada di dalam buku paket nya

Ana maju ke depan seraya menyerahkan buku paket nya

"kamu boleh keluar lebih dulu ana," ucap seorang guru dengan lembut

mumpung masih sepi, ini kesempatan ana untuk ke kantin seraya membeli makan dan juga minum, setelah itu ia akan pergi ke taman

sesampai nya di kantin, ia melihat sosok Arka yang selama ini ia hindari. sebelum Arka melihat keberadaannya lebih baik pergi saja

Arka melihat seseorang berlari , yang ia yakini itu adalah Anata. Tanpa pikir panjang Arka segera bangkit untuk mengejar ana

"kenapa si ana lari segala? orang mah seneng bisa dapetin si arka tanpa harus ngemis-ngemis kaya yang lain," ujar bayu terheran-heran

"ya kalo si ana suka nya sama si danil, mau secakep apapun cowo yang datang sama dia... ga bakal mempan, dan artinya si ana bukan type cewe yang mandang fisik," sahut gavin

sedangkan Arka terus saja mengejar ana dengan langkah lebar

hap

tangan ana berhasil arka raih dengan mudah, kemudian arka membawa nya ke taman belakang.

dengan sekali hentakan arka menjatuhkan ana jatuh ke tanah, setelah nya arka berjongkok menghadap ke arah ana

"kenapa lo menghindar dari gue!" desis nya

"jawab!!"

karena merasa kesal ana tidak mengeluarkan suara sedikit pun, bahkan menatap wajah nya pun terlihat enggan

"lo ga lupa kan? kalo kita pacaran?" ujar nya dengan tersenyum miring

"dan gue ga pernah nerima lo," meskipun takut, ia terus saja memberanikan diri untuk membela

Arka tertawa sumbang

"gue ga butuh persetujuan lo! kita tetap pacaran ngerti?!"

"gue ga akan pernah ngerti sama jalan fikiran lo! dan kalo lo lupa.. gue pacar Danil ," ujar nya dengan penuh penekanan

"lo pacar gue, bukan si danil sialan itu!"

"kenapa lo sejahat ini sama sodara sendiri?"

"bukan urusan lo," desis nya,"kalo sampe gue liat lo berduaan sama si danil.. gue pastiin lo akan nyesel," lanjut nya seraya melangkah kan kaki untuk pergi dari taman

"dimana danil?" tanya nya dengan pelan yang masih terdengar jelas oleh arka karena posisi nya belum terlalu jauh.

Arka menoleh kebelakang sekilas, kemudian melanjutkan langkah kaki nya yang semakin jauh dari pandangan ana

sekarang ana hanya sendirian di taman sembari menumpahkan air mata nya

"lo dimana nil? katanya bakal lewatin semua ini bareng-bareng.. tapi kenapa malah gue sendirian," lirih nya yang masih dengan tangisan

"gue kangen sama lo,"

"nomor lo juga ga aktif nil,"

"gue khawatir sesuatu terjadi sama lo,"

"gue harus gimana? disini gue ga ada temen," tangis nya semakin pecah

" cuma lo, cuma lo nil yang dari dulu nemenin gue... lo pendengar yang baik, teman yang baik, sandaran terbaik buat gue.. dan sekarang lo cowo gue yang terbik nil," tak henti-henti nya ana menangis sambil menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan milik ana

seseorang di balik tembok mengepalkan kedua tangan nya, karena merasa panas mendengar ana terus menerus memuji danil. Ya dia Arka, sebenar nya lelaki itu tidak benar-benar pergi, melainkan bersembunyi di balik tembok, setelah melenggang pergi

Anata sudah berhenti menangis, namun masih saja sesenggukan, "gue gaboleh terlihat lemah," seraya meyakin kan diri, supaya dirinya tidak di injak-injak oleh orang lain," gue harus kuat, dan gue pasti bisa melewati semua ini,"

Arka sendiri pergi menuju rooftop sekolah, sesampai nya di atas ia mendapati kedua teman nya yang anteng bermain game online

Arka menendang kursi kayu dengan keras membuat kedua teman nya teriak kaget

"allahuakbar"

"astaghfirullah"

ucap kedua nya secara bersamaan

kini arka duduk di antara kedua teman nya, kursi yang mereka tempati memang panjang dan muat untuk maksimal empat orang.

"untung gue ga ada riwayat jantung ar, kalo engga ... udah lewat pasti," ujar bayu

"kenapa kusut banget muka lo ar?" tanya gavin

huft

hanya helaan nafas yang arka keluarkan tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan dari teman nya itu

"dahlah gav kita lanjut mabar lagi aja," ajak bayu

tanpa memperdulikan arka, kini mereka sibuk dengan game online nya masing-masing

saking asik nya berada di rooftop, mereka sampai absen masuk kelas. sudah bukan hal aneh lagi bagi mereka, bahkan semua guru juga sudah hafal betul sikap serta sifat ketiga nya yang nakal dan juga keras kepala.

semua guru hanya pasrah dengan tingkah laku ketiga nya.. terlebih lagi arka, jika ada yang berani berurusan dengan murid itu, akan di pastikan langsung di tendang dan parah nya lagi akan sulit mendapat kan kerja di manapun

memang seorang arka sekejam itu, tanpa belas kasihan. Dia tidak pandang bulu, dan tidak pernah peduli

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah

Siti Fatimah

minyak...kekny serru

2023-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!