BAB 8 : TERAPI

Richard menganga, masih terkejut dengan apa yang menimpanya. Dadanya sepenuhnya basah, tetapi ia tidak merasa jijik sama sekali. Memaklumi kondisi sang istri. “Pak, Pak. Tolong berhenti dulu!” pinta Richard pada sopir taksi.

“Di depan ada pom bensin, Tuan! Kita berhenti di sana, ya,” ucap sopir tersebut.

“Ah ya, sekalian cuci mobilnya dulu. Tenang saja, semua biaya saya yang bayar,” balas Richard memijat tengkuk istrinya yang masih berusaha mengeluarkan isi perutnya.

Mobil berhenti di depan toilet umum, Richard memapah istrinya turun, menyeka wajah dan mulutnya wanita itu hingga bersih. Setelah keluar, mendudukkan Velyn di sebuah kursi. “Baju kamu masih bersih, tunggu di sini ya, aku mandi dulu!” pamit Richard mengambil baju ganti yang kebetulan mobilnya masih antre untuk dicuci.

Richard juga membelikan air mineral, membuka segelnya sebelum memberikan pada Velyn, “Ini minumlah.”

Velyn mengangguk, menerima botol tersebut dan segera meneguknya perlahan. Sedangkan Richard segera membersihkan diri.

Tak berapa lama, pria itu sudah kembali dalam keadaan yang bersih dan segar. Ia duduk di sebelah Velyn, menyandarkan kepala wanita itu di bahunya sambil menunggu mobil selesai dicuci.

“Maaf ya, Cad,” gumam Velyn dengan suara lirih.

“Iya, tidak usah dipikirkan. Lagi pula tidak membuatku terluka,” kelakar pria itu terkekeh.

Perjalanan kembali dilanjutkan setelah satu jam mereka menunggu. Tak banyak bicara, Velyn kembali tertidur. Kepalanya berdentum kuat.

...\=\=\=\=000\=\=\=\=\=...

Hari sudah berganti malam, mereka sampai di sebuah villa tempat tinggal Richard dulu bersama kakek penyelamatnya. Villa sederhana satu lantai itu dirawat dan dijaga oleh sepasang suami istri paruh baya yang Richard percaya. Karena pemiliknya sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu.

“Paman!” panggil Richard setelah turun dari mobil.

“Loh, Nak Richard? Baru pulang?” ucap Dana—penjaga yang sedang duduk di teras villa. Bukan seperti pelayan pada umumnya, karena sedari awal Paman Dana dan istrinya sudah mengabdi lama di sana, dan mereka sudah seperti keluarga sendiri.

“Iya, hehe. Tolong bantu ambil koper saya ya, Paman. Kami akan tinggal beberapa hari di sini,” sahut Richard membukakan bagasi.

Richard menyelesaikan pembayaran, bahkan memberikan bonus yang cukup banyak untuk sopir taksi itu.

“Cad, kita di mana?” Velyn baru saja turun, saat mendengar orang bercakap-cakap. Mengedarkan pandangan pada tempat yang sangat asing di matanya.

“Lo, ini siapa, Cad? Cantik sekali!” tanya Paman Dana menarik dua koper, menghentikan langkah saat melihat Velyn.

Velyn merapatkan tubuhnya pada Richard, ia tampak ketakutan. Berdiri di belakang tubuh kekar Richard.

“Ini Velyn, istriku, Paman.”

Paman Dana membeliak, “Kau menikah? Kenapa tidak mengundang kami?” sentak pria itu memukul lengan Richard.

“Mendadak, Paman. Yasudah kami istirahat ya,” pamit Richard ketika merasakan ketidaknyamanan pada istrinya.

Richard membawanya masuk ke kamar miliknya dulu. Sederhana, tidak seluas kamar Velyn. Tapi sangat rapi, bersih dan tertata. Bi Conie selalu membersihkannya setiap hari.

“Cad, ini kopernya mau Paman beresin sekalin?” tawar Paman Dana mengetuk pintu.

“Tidak perlu, Paman. Terima kasih. Paman lanjutkan pekerjaan saja,” ujar Richard menghampiri lalu membawa koper tersebut masuk.

“Cad, pinter banget cari istri. Nemu di mana itu?” goda Paman Dana bersuara lirih.

“Di kota tetangga, Paman.” Richard tersenyum, tidak ingin menceritakan awal pertemuan mereka yang terlalu ekstrime. Richard tidak mau ada yang memberi label buruk pada istrinya.

“Ya sudah, selamat istirahat. Besok saya suruh Conie masak yang banyak buat kalian!”

“Terima kasih, Paman,” balas Richard.

Richard kembali sembari menarik koper-kopernya. Merapikan pakaian Velyn terlebih dahulu di sisi lemarinya yang tidak terlalu besar. Ia tidak langsung merapikan miliknya sendiri, karena di sana ada laptop dan beberapa dokumen yang dikirim oleh Delon. Ia tidak ingin Velyn curiga.

“Istirahatlah! Apa mau makan dulu?” tawar Richard mengambil sebuah bantal dan hendak membawanya keluar.

“Kamu mau ke mana?” tanya Velyn.

“Tidur di luar, sama Paman.”

“Bukankah kamu memperkenalkan aku sebagai istrimu? Nanti pasti banyak pertanyaan. Tidur di sini saja,” tutur Velyn menepuk sisi sampingnya.

Richard tercengang, ia sampai mengerjap berulang. Mengingat, selama ini mereka tidak pernah tidur di ranjang yang sama, kecuali saat pertama kali mereka bertemu.

“Eee ... serius enggak apa-apa?” Richard memastikan.

“Iya!” Velyn merebahkan tubuhnya lebih dulu, menarik selimut hingga setengah tubuh.

Richard bergerak kaku, merebahkan tubuhnya di sebelah Velyn. Bahkan ia berada di ujung tepi, menatap langit-langit dan tidak berani bergerak lagi.

“Vel, maaf kamar ini tak sebesar kamarmu. Bahkan sangat sederhana. Ini ... tempat tinggalku dulu,” ujar Richard.

Tidak ada sahutan apa pun, pria itu penasaran, saat menoleh sudah mendapati Velyn sudah terlelap. Richard tersenyum melihat wajah teduh istrinya. Memiringkan tubuh lalu merapatkan selimut. Lama-kelamaan, ia pun tertidur.

...\=\=\=\=0000\=\=\=\=...

Kicauan burung mulai bersahut-sahutan. Dedaunan pun saling bergesekan seiring dengan embusan angin yang menerpa. Cahaya mentari menyelusup jendela kamar hingga menggerakkan kelopak mata dua insan yang kini tengah berpelukan di atas ranjang.

Dua mata itu terbuka, saling melotot dan terkejut karena berada di posisi yang begitu intim. “Richard!” teriak Velyn mendorong lelaki itu.

Richard sendiri segera beranjak dan menjauhkan tubuhnya. “Ah, maaf! Aku ... aku tidak sengaja,” ucapnya tidak berani menoleh.

Buru-buru beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. 'Dia lupa, dia sendiri yang minta aku tidur di sana. Orang tidur mana sadar sih!' gerutunya dalam hati.

Sedangkan Velyn memilih untuk turun, membuka jendela kamar yang sepenuhnya kaca itu.

Udara segar dan sejuk langsung menerpa, rambut panjangnya yang terurai melambai-lambai. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya. Cukup menenangkan. Apalagi pemandangan di depannya sangat bagus. Pepohonan rindang, ada pegunungan dan sawah juga yang semakin memanjakan mata. Suasana yang belum pernah ia temukan selama ini.

Tetapi, sejak kejadian itu, Richard memilih tidur di lantai beralaskan selimut. Karena Velyn terlihat marah. Tujuannya ke sini untuk membantu menyembuhkan, bukan menambah beban. Karena itulah, Richard mengalah.

...\=\=\=\=\=000\=\=\=\=\=...

Selama seminggu mereka tinggal di Villa. Richard merawat Velyn dengan baik, rutin memijat terapi dan menyiapkan berbagai makanan bergizi dengan bantuan Bi Conie. Kondisi Velyn pun sudah semakin membaik, walaupun tanpa obat-obatan medis.

Richard juga mengajaknya keliling di sekitar Villa, ada danau dan pemandian air panas di sana. Velyn sangat menyukainya, menyatu dengan alam, melepas penat dan beban di pikirannya, membuat wanita itu terlihat rileks.

“Vel,” panggil Richard. Meski sudah tenang selama tinggal bersama di Villa, Velyn jarang berbicara. Hanya penting-penting saja. Tidak seperti saat sakit, yang justru terdengar manja dan banyak bicara.

Malam itu, hujan turun dengan lebatnya. Disertai guntur yang mulai bersahutan. Hawa dingin itu, sama dinginnya dengan sikap Velyn.

“Hem?” sahutnya tanpa menoleh.

“Apa sampai sekarang kamu masih membenciku?”

“Ya! Gara-gara kamu, pernikahanku dengan Gerald gagal. Kamu mengacaukan semua impianku. Andai saja malam itu kamu tidak merenggut mahkotaku, aku pasti sudah bahagia bersama Gerald sekarang.”

Richard menghela napas panjang. Duduk di lantai, bersandar pada ranjang. Satu lututnya menopang lengan kanannya. Pandangannya menerawang jauh. “Tapi, aku sendiri tidak tahu kenapa itu bisa terjadi.”

“Bullshitt! Kamu pasti memanfaatkan situasi 'kan? Melihat aku tak berdaya langsung diterkam aja!” cebik Velyn merebahkan tubuhnya. Memejamkan mata dengan paksa. Kesal karena mengingat kejadian itu.

"Memangnya malam itu kamu datang sama siapa aja? Kenapa bisa sendirian di sana?” cecar Richard penasaran.

“Ya sama sahabat-sahabat aku lah. Sonia, Wirda, Nikita! Aku ‘kan lagi ngerayain bridal shower! Iiih pokoknya kamu ngeselin, Cad!” pekik wanita itu menimpuk Richard dengan bantal, menaikkan selimut hingga menutup seluruh tubuhnya.

Richard menoleh, ada yang janggal dari keterangan Velyn. Ia berpikir selama beberapa saat, lalu beralih menyentuh pekerjaannya. Tapi, malam itu Richard tidak fokus. Ia penasaran apa yang terjadi dengannya malam itu. Banyaknya masalah yang ia hadapi membuatnya lupa, kalau harus menyelidiki hal itu.

...\=\=\=\=000\=\=\=\=...

Pagi-pagi sekali, ponsel Velyn berdering hingga mampu membangunkannya dari tidur lelap. Matanya menyipit saat melihat sang pemanggil adalah Stevy—sekretarisnya.

Buru-buru Velyn beranjak duduk dan mengangkatnya, “Halo, Stev!” sapanya dengan gugup dan dada yang berdentum hebat. Sudah seminggu melupakan pekerjaannya.

“Nona, maaf mengganggu. Tapi ada kabar baik. Dirgantara Corp telah memberikan suntikan dana yang sangat besar untuk perusahaan kita. Dan yang lebih fantatis lagi, banyak perusahaan luar negeri yang berminat untuk bekerja sama dengan kita. Mereka bilang, atas rekomendasi dari Dirgantara Corp , Nona!” lapor Stevy bersemangat.

Velyn tercengang, ia masih menyerap apa yang diucapkan sekretarisnya. Rasanya masih tidak percaya. “Coba ulangi sekali lagi,” ucap Velyn memasang telinganya baik-baik.

Pendengarannya tidak salah, Stevy mengucapkan kalimat yang sama. Velyn tersenyum begitu lebar, “Aku akan segera kembali!” ucap Velyn mematikan telepon.

“Aaaaaa! Akhirnya! Terima kasih, Tuhan!” jerit Velyn menggigit selimut yang membalut tubuhnya, untuk melampiaskan kebahagiaan. “Richard! Ayo pulang sekarang!” teriaknya mengikat rambut dan buru-buru turun dari ranjang.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

tidak tahu berterima kasih. kalo lu tahu siapa pemilik dirgantara corp kau pasti malu dan menyesal nona

2024-04-18

2

velyn berterima kadihlah tu sama suamimu

2024-04-29

1

Imam Sutoto

Imam Sutoto

woow keren banget lanjut

2024-04-04

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MENANTU TERHINA
2 BAB 2 : PIJAT TRADISIONAL
3 BAB 3 : BERTEMU KAKEK
4 BAB 4 : KRISIS PERUSAHAAN NARENDRA
5 BAB 5 : TEKANAN VELYN
6 BAB 6 : VELYN PINGSAN
7 BAB 7 : RENCANA RICHARD
8 BAB 8 : TERAPI
9 BAB 9 : CCTV
10 BAB 10 : MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11 : SALAH PRADUGA
12 BAB 12 : PERANG DINGIN
13 BAB 13 : KEJUTAN BESAR
14 BAB 14 : HADIAH SPESIAL DARI RICHARD
15 BAB 15 : MEMINTA MAAF
16 BAB 16 : PELECEHAN
17 BAB 17 : DI MANA RICHARD?
18 BAB 18 : BAGAIMANA CIRI-CIRI HAMIL?
19 BAB 19 : NAFKAH
20 BAB 20 : TERKEJUT!
21 BAB 21 : BLACKLIST!
22 BAB 22 : MENGEJAR RICHARD
23 BAB 23 : MAAF
24 BAB 24 : TO THE POINT
25 BAB 25 : MENERKA-NERKA
26 BAB 26 : MERASA ASING
27 BAB 27 : TERJAWAB
28 BAB 28 : MENGUNJUNGI RICHARD
29 BAB 29 : CANGGUNG
30 BAB 30 : CERAI?
31 BAB 31 : MULAI DARI AWAL
32 BAB 32 : SEKALIAN BELAJAR
33 BAB 33 : SISI LAIN RICHARD
34 BAB 34 : KITA HADAPI BERSAMA
35 BAB 35 : TIDAK MENGINGINKANNYA LAGI?
36 BAB 36 : SUAMIABLE
37 BAB 37 : CURIGA
38 BAB 38 : PEMBELAAN
39 BAB 39 : SITU WARAS?
40 BAB 40 : KETERLALUAN
41 BAB 41 : EFEK ANESTESI
42 BAB 42 : DI LUAR EKSPEKTASI
43 BAB 43 : RASA BERSALAH
44 BAB 44 : MENDADAK LEMOT
45 BAB 45 : VIRAL
46 BAB 46 : BERTINDAK CEPAT
47 BAB 47 : MENCARI SOLUSI
48 BAB 48 : FEELING
49 BAB 49 : MELABRAK
50 BAB 50 : BERBALIK
51 BAB 51 : HUKUMAN UNTUK DALANG!
52 BAB 52 : DEMI KITA
53 BAB 53 : BACKINGAN?
54 BAB 54 : UNDANGAN SPECIAL
55 BAB 55 : CINDERELLA VERSI PRIA
56 BAB 56 : CEMBURU TANDA CINTA
57 BAB 57 : TIDAK TAHU DIRI
58 BAB 58 : JILAT LUDAH
59 BAB 59 : BERBALIK
60 BAB 60 : PINDAH
61 BAB 61 : TIDAK INGIN BEREKSPEKTASI
62 BAB 62 : ANTEK-ANTEK
63 BAB 63 : HARAP-HARAP CEMAS
64 BAB 64 : KABAR BAIK
65 BAB 65 : BERTANYA-TANYA
66 BAB 66 : JANJI RICHARD
67 BAB 67 : INTEROGASI
68 BAB 68 : PENJELASAN
69 BAB 69 : KURANG AJAR!
70 BAB 70 : GAWAT!
71 BAB 71 : KESALAHPAHAMAN
72 BAB 72 : KOMPOR
73 BAB 73 : CERAIKAN!
74 BAB 74 : BACKGROUND BURUK
75 BAB 75 : PENASARAN
76 BAB 76 : TETAP JADI RAHASIA
77 BAB 77 : PELAJARAN UNTUK DEBORA
78 BAB 78 : MUTASI
79 BAB 79 : TIDAK MAIN-MAIN
80 BAB 80 : PINDAH DIVISI
81 BAB 81 : PANIK
82 BAB 82 : HARUSNYA BAHAGIA
83 BAB 83 : BUKAN AKU, TAPI KAMU
84 BAB 84 : BUMIL MAHA BENAR
85 BAB 85 : ABSURD
86 BAB 86 : SEPERTI DUA KEPRIBADIAN
87 BAB 87 : TERSADAR
88 BAB 88 : SANDERA
89 BAB 89 : BERBALIK
90 BAB 90 : TAK BERJEJAK
91 BAB 91 KANDANG MACAN
92 BAB 92 : TEMPAT PERSEMBUNYIAN
93 BAB 93 : TEKA-TEKI MENYERAMKAN
94 BAB 94 : AKHIRNYA....
95 BAB 95 : SAKIT JIWA
96 BAB 96 : NEGATIVE THINKING
97 BAB 97 : LICIK
98 BAB 98 : DEAL
99 BAB 99 : TIDAK PERCAYA
100 BAB 100 : TEKA TEKI
101 BAB 101 : KEKESALAN RICHAD
102 BAB 102 : MEMINTA BANTUAN
103 BAB 103 : STRATEGI
104 BAB 104 : CRAZY RICH
105 BAB 105 : AMBIL HATINYA, SETIR ORANGNYA
106 BAB 106 : PERTIKAIAN
107 BAB 107 : MATA-MATA
108 BAB 108 : KEMARAHAN VELYN YANG UNIK!
109 BAB 109 : TIDAK ADA MAAF
110 BAB 110 : SEBELUM MENYESAL
111 BAB 111 : HAL PENTING?
112 BAB 112 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA
113 BAB 113 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA (2)
114 BAB 114 : ANAK EMAS
115 BAB 115 : PENGALIHAN KEKUASAAN
116 BAB 116 : STRATEGI DUO MAUT
117 BAB 117 : ANAK SIAPA?
118 BAB 118 : TEST DNA
119 BAB 119 : DENDA ATAU PENJARA?
120 BAB 120 : PEKERJA KERAS
121 BAB 121 : TIBA-TIBA BERUBAH
122 BAB 122 : TETAP TENANG
123 BAB 123 : PANTI ASUHAN
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 : MENANTU TERHINA
2
BAB 2 : PIJAT TRADISIONAL
3
BAB 3 : BERTEMU KAKEK
4
BAB 4 : KRISIS PERUSAHAAN NARENDRA
5
BAB 5 : TEKANAN VELYN
6
BAB 6 : VELYN PINGSAN
7
BAB 7 : RENCANA RICHARD
8
BAB 8 : TERAPI
9
BAB 9 : CCTV
10
BAB 10 : MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11 : SALAH PRADUGA
12
BAB 12 : PERANG DINGIN
13
BAB 13 : KEJUTAN BESAR
14
BAB 14 : HADIAH SPESIAL DARI RICHARD
15
BAB 15 : MEMINTA MAAF
16
BAB 16 : PELECEHAN
17
BAB 17 : DI MANA RICHARD?
18
BAB 18 : BAGAIMANA CIRI-CIRI HAMIL?
19
BAB 19 : NAFKAH
20
BAB 20 : TERKEJUT!
21
BAB 21 : BLACKLIST!
22
BAB 22 : MENGEJAR RICHARD
23
BAB 23 : MAAF
24
BAB 24 : TO THE POINT
25
BAB 25 : MENERKA-NERKA
26
BAB 26 : MERASA ASING
27
BAB 27 : TERJAWAB
28
BAB 28 : MENGUNJUNGI RICHARD
29
BAB 29 : CANGGUNG
30
BAB 30 : CERAI?
31
BAB 31 : MULAI DARI AWAL
32
BAB 32 : SEKALIAN BELAJAR
33
BAB 33 : SISI LAIN RICHARD
34
BAB 34 : KITA HADAPI BERSAMA
35
BAB 35 : TIDAK MENGINGINKANNYA LAGI?
36
BAB 36 : SUAMIABLE
37
BAB 37 : CURIGA
38
BAB 38 : PEMBELAAN
39
BAB 39 : SITU WARAS?
40
BAB 40 : KETERLALUAN
41
BAB 41 : EFEK ANESTESI
42
BAB 42 : DI LUAR EKSPEKTASI
43
BAB 43 : RASA BERSALAH
44
BAB 44 : MENDADAK LEMOT
45
BAB 45 : VIRAL
46
BAB 46 : BERTINDAK CEPAT
47
BAB 47 : MENCARI SOLUSI
48
BAB 48 : FEELING
49
BAB 49 : MELABRAK
50
BAB 50 : BERBALIK
51
BAB 51 : HUKUMAN UNTUK DALANG!
52
BAB 52 : DEMI KITA
53
BAB 53 : BACKINGAN?
54
BAB 54 : UNDANGAN SPECIAL
55
BAB 55 : CINDERELLA VERSI PRIA
56
BAB 56 : CEMBURU TANDA CINTA
57
BAB 57 : TIDAK TAHU DIRI
58
BAB 58 : JILAT LUDAH
59
BAB 59 : BERBALIK
60
BAB 60 : PINDAH
61
BAB 61 : TIDAK INGIN BEREKSPEKTASI
62
BAB 62 : ANTEK-ANTEK
63
BAB 63 : HARAP-HARAP CEMAS
64
BAB 64 : KABAR BAIK
65
BAB 65 : BERTANYA-TANYA
66
BAB 66 : JANJI RICHARD
67
BAB 67 : INTEROGASI
68
BAB 68 : PENJELASAN
69
BAB 69 : KURANG AJAR!
70
BAB 70 : GAWAT!
71
BAB 71 : KESALAHPAHAMAN
72
BAB 72 : KOMPOR
73
BAB 73 : CERAIKAN!
74
BAB 74 : BACKGROUND BURUK
75
BAB 75 : PENASARAN
76
BAB 76 : TETAP JADI RAHASIA
77
BAB 77 : PELAJARAN UNTUK DEBORA
78
BAB 78 : MUTASI
79
BAB 79 : TIDAK MAIN-MAIN
80
BAB 80 : PINDAH DIVISI
81
BAB 81 : PANIK
82
BAB 82 : HARUSNYA BAHAGIA
83
BAB 83 : BUKAN AKU, TAPI KAMU
84
BAB 84 : BUMIL MAHA BENAR
85
BAB 85 : ABSURD
86
BAB 86 : SEPERTI DUA KEPRIBADIAN
87
BAB 87 : TERSADAR
88
BAB 88 : SANDERA
89
BAB 89 : BERBALIK
90
BAB 90 : TAK BERJEJAK
91
BAB 91 KANDANG MACAN
92
BAB 92 : TEMPAT PERSEMBUNYIAN
93
BAB 93 : TEKA-TEKI MENYERAMKAN
94
BAB 94 : AKHIRNYA....
95
BAB 95 : SAKIT JIWA
96
BAB 96 : NEGATIVE THINKING
97
BAB 97 : LICIK
98
BAB 98 : DEAL
99
BAB 99 : TIDAK PERCAYA
100
BAB 100 : TEKA TEKI
101
BAB 101 : KEKESALAN RICHAD
102
BAB 102 : MEMINTA BANTUAN
103
BAB 103 : STRATEGI
104
BAB 104 : CRAZY RICH
105
BAB 105 : AMBIL HATINYA, SETIR ORANGNYA
106
BAB 106 : PERTIKAIAN
107
BAB 107 : MATA-MATA
108
BAB 108 : KEMARAHAN VELYN YANG UNIK!
109
BAB 109 : TIDAK ADA MAAF
110
BAB 110 : SEBELUM MENYESAL
111
BAB 111 : HAL PENTING?
112
BAB 112 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA
113
BAB 113 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA (2)
114
BAB 114 : ANAK EMAS
115
BAB 115 : PENGALIHAN KEKUASAAN
116
BAB 116 : STRATEGI DUO MAUT
117
BAB 117 : ANAK SIAPA?
118
BAB 118 : TEST DNA
119
BAB 119 : DENDA ATAU PENJARA?
120
BAB 120 : PEKERJA KERAS
121
BAB 121 : TIBA-TIBA BERUBAH
122
BAB 122 : TETAP TENANG
123
BAB 123 : PANTI ASUHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!