BAB 7 : RENCANA RICHARD

Melihat ketakutan dari sorot mata Velyn, bahkan sampai menitikkan air mata membuat Richard menghela napas panjang. Tatapan permohonan itu menusuk hingga jantungnya.

Richard geram, mengembuskan napas kasar lalu menegakkan tubuhnya. Jemari Velyn semakin menarik kuat, menggelengkan kepala sembari menatapnya. Richard melepas tangan Velyn dengan paksa, lalu memutar tubuh menghadap mertuanya. Velyn beralih menggenggam lengan Richard yang mengeras, karena mengepal dengan kuat.

“Diam semuanya!” berang Richard menggelegar di ruangan itu.

Tubuhnya menegang, sepasang matanya melotot dengan tajam. Menatap satu per satu yang berdiri di hadapannya.

“Kurang ajar kamu, berani membentak kami?” sentak Rendra menunjuk menantunya.

Senyum miring tercetak jelas di bibir Richard, lalu tertawa terbahak-bahak hingga membuat orang-orang itu saling menatap kebingungan.

“Tuan Narendra yang terhormat! Lihat putri Anda baik-baik! Orang yang selama ini Anda paksa sebagai pencetak uang!” Raut wajah Richard terlihat dingin.

Rendra hendak menyela, tapi Richard buru-buru mengangkat tangannya yang dicengkeram oleh Velyn. "Hei, buka mata Anda! Dia seorang perempuan! Lihatlah tubuhnya yang kurus seperti ini, karena siapa? Anda! Ayahnya sendiri!” teriak Richard beralih menggenggam jemari istrinya yang melemah.

Velyn menunduk dalam, air matanya mengalir semakin deras. Menjadi anak pertama, ia dididik dengan keras. Di pundaknya diberi beban yang sangat berat meskipun seorang perempuan. Dipaksa keadaan agar kuat dan bekerja keras.

“Lihat dia yang lemah ini, pucat seperti mayat hidup. Karena siapa? Anda, Tuan Narendra! Anda bisanya hanya terus menekan dan menyalahkan Velyn tanpa tahu dia pontang-panting seorang diri, ke sana ke mari memperjuangkan perusahaan Anda!” berang Richard meluapkan emosinya.

Ia sudah terbiasa mendapat teriakan, bentakan, tidak dihargai. Sama sekali tidak pernah memasukkan ke dalam hati. Baginya tidak penting dan hanya mengotori hatinya saja.

Tetapi, Richard tidak terima jika Velyn mendapatkannya. Bahkan di tengah kerja kerasnya yang sama sekali tidak dihargai. Ia melihat sendiri bagaimana Velyn berjuang mati-matian.

Diam, tidak ada yang berani bersuara. Semua mata tertuju pada Velyn yang menangis tersedu. Melepas semua sakit dan lelah yang selama ini menjeratnya. Tangannya masih mencengkeram lengan Richard.

“Apa arti keluarga bagi kalian, hah? Di saat ada masalah kalian justru angkat tangan. Membiarkan wanita kecil ini mati-matian seorang diri di luar sana dan justru menyalahkannya!” Richard mendecih, senyum remeh tercetak jelas di wajahnya. Ekor matanya memicing dengan tajam.

“Velyn tidak cerita, mana mungkin kami tahu,” sahut Sabrina hendak mendekat, tapi Richard menghadangnya.

Pria itu berdiri tegap, menatapnya tajam. Menunjukkan sisi lain di dirinya, yang selama ini terpendam. “Tidak bilang? Setelah bilang ternyata hanya ditekan, dimarahi, dipojokkan dan disalahkan! Siapa pun tidak akan mau cerita! Dan Anda, Ayah Mertua.” Richard beralih menunjuk Rendra.

“Ayah macam apa, Anda? Sudah tahu anaknya terbelit masalah, bukannya dirangkul, diajak bicara dan diberi solusi, Anda justru menekannya sampai hancur! Karena itulah Velyn stress berat! Asam lambungnya naik hingga membuatnya pingsan. Dan jika ini masih berlanjut, Velyn bisa menderita gerd. Anda tahu, hal ini bisa mengakibatkan kematian!” tegas Richard memaparkan hasil diagnosanya sewaktu memijat Velyn tadi.

Rendra mencebikkan bibirnya, memutar bola matanya malas dengan tangan terkepal. Semua terpatahkan oleh ucapan Richard, sehingga ia hanya bisa merapatkan bibirnya saja.

“Yasudah, lupakan dulu masalah perusahaan. Sekarang kesehatan Kakak. Ayo ke rumah sakit, Kak!” Debora menimpali dengan suara lirih, setelah sejak tadi hanya diam dan cukup terkejut akan sikap Richard.

Velyn menggelengkan kepalanya, meski pusing masih mendera. "Jangan, aku enggak mau. Please, Richard. Aku mau di rumah aja.” Lagi-lagi wanita itu merengek.

Richard melihat ketakutan dari netra sendu itu. Ia membelai puncak kepala Velyn sembari mengangguk.

“Biar aku saja yang merawat Velyn. Kalian semua keluarlah!” usir Richard tanpa menoleh.

“Mana bisa kamu dipercaya? Bagaimana kalau penyakitnya tambah parah?” sela Rendra.

“Anda tidak ingat waktu Anda sakit? Kalau bukan karena saya, Anda masih terbaring di atas ranjang!” Suara Richard terdengar dingin. Kembali merebahkan Velyn dan merapikan selimutnya. “Keluarlah, Velyn butuh ketenangan. Aku suaminya, tidak mungkin menyakitinya. Velyn tanggung jawabku!” lanjut Richard dengan tegas tanpa menoleh.

Manik Velyn tak berkedip, menatap Richard yang berada tak jauh darinya dan terlihat sibuk merawatnya. Ia tidak menyangka, dibela mati-matian oleh suaminya. Pria yang selama ini tidak pernah ia anggap, ia hina dan rendahkan. Nyatanya, kini justru bak malaikat tak bersayap.

Sabrina menarik suami dan putri bungsunya keluar dari kamar Velyn. Memberikan ruang dan waktu untuk putrinya itu, agar bisa menenangkan diri. Jujur, ia terkejut dan gelisah mendengar kondisi Velyn. Putri yang selama ini selalu terlihat kuat, nyatanya memendam semuanya sendiri.

Pintu tertutup dengan rapat, Richard meliriknya lalu beralih pada Velyn. “Kenapa tidak mau ke rumah sakit?” tanya lelaki itu basa basi.

Velyn menghela napas berat, matanya nanar menatap langit-langit, mengingat masa kelamnya di rumah sakit. “Aku pernah dirawat waktu masih sekolah, mungkin SMP. Suster kesulitan mencari pembuluh venaku, berkali-kali percobaan gagal. Dan kamu tahu, saat aku kesakitan seperti itu, tidak ada seorang pun yang menemaniku. Mereka sibuk sendiri, papa kerja, mama arisan sama temen-temen sosialitanya. Aku sendirian, butuh apa-apa nggak bisa.”

Richard menyeka air mata Velyn yang mengalir di kedua sudut matanya. Mendengarkan dengan saksama, curhatan sang istri.

“Sejak saat itu, aku selalu takut ke rumah sakit. Aku takut disuntik, sakitnya bukan main. Apalagi kalau obatnya dimasukin lewat infus, mau mati rasanya!” keluh wanita itu.

Sekarang ia mengerti, ternyata sejak dulu Velyn selalu diabaikan. Miris sekali, Richard merasa lebih beruntung dari Velyn. Karena ada kakek yang selalu memarahinya kalau dia salah.

Bahkan tak segan memberi hukuman seperti apa yang ia jalani selama ini. Ya, itu semua adalah wujud kasih sayang sang kakek, pengganti orang tuanya. Sayangnya, dulu ia tak menyadari. Justru menganggap kakeknya jahat dan tidak berperasaan. ‘Maafin Icad, Kek,’ batin Richard dalam hati.

“Jahat banget, senyum-senyum di atas penderitaan aku. Puas kamu ya?” gumam Velyn menarik tisu di samping lalu menyeka ingusnya.

“Dih! Pede banget senyumin kamu! Tunggu sebentar. Aku buatin bubur. Jangan makan sembarangan dulu,” balas Richard beranjak berdiri lalu segera bergegas keluar.

\=\=\=\=000\=\=\=\=\=

Satu jam kemudian, Richard kembali dengan satu mangkuk bubur, masih terlihat jelas asap yang mengepul dari mangkuk tersebut.

“Nunggu dingin ya. Masih panas,” ujar Richard meletakkannya di atas nakas.

Velyn menautkan alisnya bingung ketika melihat Richard yang kini membereskan beberapa helai pakaian miliknya ke koper. “Ada apa? Kenapa pakaianku kamu masukkan ke koper?” tanya Velyn tak beranjak. Kepalanya berdentum dengan kuat.

“Setelah makan, isi tenaga, aku ajak kamu liburan. Lupakan masalah perusahaan, lupakan masalah di rumah. Kamu harus happy, pikiran tenang, ini salah satu terapi agar cepet sembuh,” papar Richard tanpa menghentikan aktivitasnya.

“Kita? Berdua maksudmu?” tanya Velyn.

“Ya! Kalau ajak keluargamu yang ada tambah ribut!” ketus lelaki itu menyindir. Meski memang benar adanya.

Selesai memasukkan semua keperluan Velyn, Richard memesan taksi online dari ponselnya. Ia tidak ingin diganggu jika menggunakan mobil milik Keluarga Narendra.

“Ke mana?”

“Rahasia. Nanti juga tahu!” ucap Richard terlihat sibuk dengan ponselnya. Tak lama, ia kembali duduk di tepi ranjang. “Ayo makan, sebelum taksinya datang.” Richard membantunya duduk, lalu menyuapi sedikit demi sedikit.

\=\=\=\=0000\=\=\=\=

“Saya izin mengajak Velyn berlibur. Demi mempercepat proses penyembuhannya. Diizinkan atau tidak, saya tetap akan membawanya. Karena saya tidak ingin terjadi hal yang buruk pada Velyn. Saya akan membawanya kembali setelah kondisinya stabil. Permisi,” pamit Richard pada keluarga istrinya yang kini duduk di ruang tengah.

Setelah mengatakannya, Richard berbalik tanpa menunggu reaksi mereka. Ia membuka pintu dan meminta bantuan pada sopir taksi untuk membawakan koper yang sudah dia turunkan tadi. Kemudian berlari ke kamar untuk menjemput istrinya.

“Pelan-pelan aja,” ucapnya memapah tubuh lemah Velyn. Karena tak sabar, lelaki itu menggendong istrinya. Sempat terkejut, namun Velyn segera melingkarkan lengannya pada bahu kokoh sang suami. Matanya tak berkedip, melihat Richard dari jarak sedekat itu.

\=\=\=\=\=OooO\=\=\=\=\=

Perjalanan yang ditempuh cukup jauh. Velyn yang masih lemah pun terlelap. Kepalanya berada di pangkuan Richard. Ia pasrah saja mau dibawa ke mana.

Diam-diam Richard menghubungi Delon untuk membantu Perusahaan Narendra, Delon tercengang karena sang bos meminta agar memberikan suntikan dana yang cukup besar. Kemudian meminta Delon merekomendasikan pada koleganya di luar negeri agar bekerja sama dengan Perusahaan Narendra.

Richard terkejut ketika Velyn terperanjat dari tidurnya. "Hei, kenapa?" tanya pria itu menyingkirkan ponsel.

"Cad!" Velyn mencengkeram kemeja Richard dengan kuat. Matanya membeliak lebar sembari menutup mulut rapat-rapat, saat sesuatu mendesak keluar dari mulutnya, "Mmmpph!"

"Kamu mu...."

Belum sempat tuntas kalimatnya, Velyn memuntahkan segala isi perutnya tepat di dada Richard.

Bersambung~

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

apa sebenarnya velyn hamil oleh mantan pacarnya ya ? kok aku nggak percaya padanya . masih curiga aja

2024-04-18

2

Imam Sutoto

Imam Sutoto

top markotop story lanjut

2024-04-04

0

Akbar Darmendra

Akbar Darmendra

Kok mabok, lupa minum Antimo ini, Authornya lupa pastinya.../Drool/

2024-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : MENANTU TERHINA
2 BAB 2 : PIJAT TRADISIONAL
3 BAB 3 : BERTEMU KAKEK
4 BAB 4 : KRISIS PERUSAHAAN NARENDRA
5 BAB 5 : TEKANAN VELYN
6 BAB 6 : VELYN PINGSAN
7 BAB 7 : RENCANA RICHARD
8 BAB 8 : TERAPI
9 BAB 9 : CCTV
10 BAB 10 : MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11 : SALAH PRADUGA
12 BAB 12 : PERANG DINGIN
13 BAB 13 : KEJUTAN BESAR
14 BAB 14 : HADIAH SPESIAL DARI RICHARD
15 BAB 15 : MEMINTA MAAF
16 BAB 16 : PELECEHAN
17 BAB 17 : DI MANA RICHARD?
18 BAB 18 : BAGAIMANA CIRI-CIRI HAMIL?
19 BAB 19 : NAFKAH
20 BAB 20 : TERKEJUT!
21 BAB 21 : BLACKLIST!
22 BAB 22 : MENGEJAR RICHARD
23 BAB 23 : MAAF
24 BAB 24 : TO THE POINT
25 BAB 25 : MENERKA-NERKA
26 BAB 26 : MERASA ASING
27 BAB 27 : TERJAWAB
28 BAB 28 : MENGUNJUNGI RICHARD
29 BAB 29 : CANGGUNG
30 BAB 30 : CERAI?
31 BAB 31 : MULAI DARI AWAL
32 BAB 32 : SEKALIAN BELAJAR
33 BAB 33 : SISI LAIN RICHARD
34 BAB 34 : KITA HADAPI BERSAMA
35 BAB 35 : TIDAK MENGINGINKANNYA LAGI?
36 BAB 36 : SUAMIABLE
37 BAB 37 : CURIGA
38 BAB 38 : PEMBELAAN
39 BAB 39 : SITU WARAS?
40 BAB 40 : KETERLALUAN
41 BAB 41 : EFEK ANESTESI
42 BAB 42 : DI LUAR EKSPEKTASI
43 BAB 43 : RASA BERSALAH
44 BAB 44 : MENDADAK LEMOT
45 BAB 45 : VIRAL
46 BAB 46 : BERTINDAK CEPAT
47 BAB 47 : MENCARI SOLUSI
48 BAB 48 : FEELING
49 BAB 49 : MELABRAK
50 BAB 50 : BERBALIK
51 BAB 51 : HUKUMAN UNTUK DALANG!
52 BAB 52 : DEMI KITA
53 BAB 53 : BACKINGAN?
54 BAB 54 : UNDANGAN SPECIAL
55 BAB 55 : CINDERELLA VERSI PRIA
56 BAB 56 : CEMBURU TANDA CINTA
57 BAB 57 : TIDAK TAHU DIRI
58 BAB 58 : JILAT LUDAH
59 BAB 59 : BERBALIK
60 BAB 60 : PINDAH
61 BAB 61 : TIDAK INGIN BEREKSPEKTASI
62 BAB 62 : ANTEK-ANTEK
63 BAB 63 : HARAP-HARAP CEMAS
64 BAB 64 : KABAR BAIK
65 BAB 65 : BERTANYA-TANYA
66 BAB 66 : JANJI RICHARD
67 BAB 67 : INTEROGASI
68 BAB 68 : PENJELASAN
69 BAB 69 : KURANG AJAR!
70 BAB 70 : GAWAT!
71 BAB 71 : KESALAHPAHAMAN
72 BAB 72 : KOMPOR
73 BAB 73 : CERAIKAN!
74 BAB 74 : BACKGROUND BURUK
75 BAB 75 : PENASARAN
76 BAB 76 : TETAP JADI RAHASIA
77 BAB 77 : PELAJARAN UNTUK DEBORA
78 BAB 78 : MUTASI
79 BAB 79 : TIDAK MAIN-MAIN
80 BAB 80 : PINDAH DIVISI
81 BAB 81 : PANIK
82 BAB 82 : HARUSNYA BAHAGIA
83 BAB 83 : BUKAN AKU, TAPI KAMU
84 BAB 84 : BUMIL MAHA BENAR
85 BAB 85 : ABSURD
86 BAB 86 : SEPERTI DUA KEPRIBADIAN
87 BAB 87 : TERSADAR
88 BAB 88 : SANDERA
89 BAB 89 : BERBALIK
90 BAB 90 : TAK BERJEJAK
91 BAB 91 KANDANG MACAN
92 BAB 92 : TEMPAT PERSEMBUNYIAN
93 BAB 93 : TEKA-TEKI MENYERAMKAN
94 BAB 94 : AKHIRNYA....
95 BAB 95 : SAKIT JIWA
96 BAB 96 : NEGATIVE THINKING
97 BAB 97 : LICIK
98 BAB 98 : DEAL
99 BAB 99 : TIDAK PERCAYA
100 BAB 100 : TEKA TEKI
101 BAB 101 : KEKESALAN RICHAD
102 BAB 102 : MEMINTA BANTUAN
103 BAB 103 : STRATEGI
104 BAB 104 : CRAZY RICH
105 BAB 105 : AMBIL HATINYA, SETIR ORANGNYA
106 BAB 106 : PERTIKAIAN
107 BAB 107 : MATA-MATA
108 BAB 108 : KEMARAHAN VELYN YANG UNIK!
109 BAB 109 : TIDAK ADA MAAF
110 BAB 110 : SEBELUM MENYESAL
111 BAB 111 : HAL PENTING?
112 BAB 112 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA
113 BAB 113 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA (2)
114 BAB 114 : ANAK EMAS
115 BAB 115 : PENGALIHAN KEKUASAAN
116 BAB 116 : STRATEGI DUO MAUT
117 BAB 117 : ANAK SIAPA?
118 BAB 118 : TEST DNA
119 BAB 119 : DENDA ATAU PENJARA?
120 BAB 120 : PEKERJA KERAS
121 BAB 121 : TIBA-TIBA BERUBAH
122 BAB 122 : TETAP TENANG
123 BAB 123 : PANTI ASUHAN
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 : MENANTU TERHINA
2
BAB 2 : PIJAT TRADISIONAL
3
BAB 3 : BERTEMU KAKEK
4
BAB 4 : KRISIS PERUSAHAAN NARENDRA
5
BAB 5 : TEKANAN VELYN
6
BAB 6 : VELYN PINGSAN
7
BAB 7 : RENCANA RICHARD
8
BAB 8 : TERAPI
9
BAB 9 : CCTV
10
BAB 10 : MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11 : SALAH PRADUGA
12
BAB 12 : PERANG DINGIN
13
BAB 13 : KEJUTAN BESAR
14
BAB 14 : HADIAH SPESIAL DARI RICHARD
15
BAB 15 : MEMINTA MAAF
16
BAB 16 : PELECEHAN
17
BAB 17 : DI MANA RICHARD?
18
BAB 18 : BAGAIMANA CIRI-CIRI HAMIL?
19
BAB 19 : NAFKAH
20
BAB 20 : TERKEJUT!
21
BAB 21 : BLACKLIST!
22
BAB 22 : MENGEJAR RICHARD
23
BAB 23 : MAAF
24
BAB 24 : TO THE POINT
25
BAB 25 : MENERKA-NERKA
26
BAB 26 : MERASA ASING
27
BAB 27 : TERJAWAB
28
BAB 28 : MENGUNJUNGI RICHARD
29
BAB 29 : CANGGUNG
30
BAB 30 : CERAI?
31
BAB 31 : MULAI DARI AWAL
32
BAB 32 : SEKALIAN BELAJAR
33
BAB 33 : SISI LAIN RICHARD
34
BAB 34 : KITA HADAPI BERSAMA
35
BAB 35 : TIDAK MENGINGINKANNYA LAGI?
36
BAB 36 : SUAMIABLE
37
BAB 37 : CURIGA
38
BAB 38 : PEMBELAAN
39
BAB 39 : SITU WARAS?
40
BAB 40 : KETERLALUAN
41
BAB 41 : EFEK ANESTESI
42
BAB 42 : DI LUAR EKSPEKTASI
43
BAB 43 : RASA BERSALAH
44
BAB 44 : MENDADAK LEMOT
45
BAB 45 : VIRAL
46
BAB 46 : BERTINDAK CEPAT
47
BAB 47 : MENCARI SOLUSI
48
BAB 48 : FEELING
49
BAB 49 : MELABRAK
50
BAB 50 : BERBALIK
51
BAB 51 : HUKUMAN UNTUK DALANG!
52
BAB 52 : DEMI KITA
53
BAB 53 : BACKINGAN?
54
BAB 54 : UNDANGAN SPECIAL
55
BAB 55 : CINDERELLA VERSI PRIA
56
BAB 56 : CEMBURU TANDA CINTA
57
BAB 57 : TIDAK TAHU DIRI
58
BAB 58 : JILAT LUDAH
59
BAB 59 : BERBALIK
60
BAB 60 : PINDAH
61
BAB 61 : TIDAK INGIN BEREKSPEKTASI
62
BAB 62 : ANTEK-ANTEK
63
BAB 63 : HARAP-HARAP CEMAS
64
BAB 64 : KABAR BAIK
65
BAB 65 : BERTANYA-TANYA
66
BAB 66 : JANJI RICHARD
67
BAB 67 : INTEROGASI
68
BAB 68 : PENJELASAN
69
BAB 69 : KURANG AJAR!
70
BAB 70 : GAWAT!
71
BAB 71 : KESALAHPAHAMAN
72
BAB 72 : KOMPOR
73
BAB 73 : CERAIKAN!
74
BAB 74 : BACKGROUND BURUK
75
BAB 75 : PENASARAN
76
BAB 76 : TETAP JADI RAHASIA
77
BAB 77 : PELAJARAN UNTUK DEBORA
78
BAB 78 : MUTASI
79
BAB 79 : TIDAK MAIN-MAIN
80
BAB 80 : PINDAH DIVISI
81
BAB 81 : PANIK
82
BAB 82 : HARUSNYA BAHAGIA
83
BAB 83 : BUKAN AKU, TAPI KAMU
84
BAB 84 : BUMIL MAHA BENAR
85
BAB 85 : ABSURD
86
BAB 86 : SEPERTI DUA KEPRIBADIAN
87
BAB 87 : TERSADAR
88
BAB 88 : SANDERA
89
BAB 89 : BERBALIK
90
BAB 90 : TAK BERJEJAK
91
BAB 91 KANDANG MACAN
92
BAB 92 : TEMPAT PERSEMBUNYIAN
93
BAB 93 : TEKA-TEKI MENYERAMKAN
94
BAB 94 : AKHIRNYA....
95
BAB 95 : SAKIT JIWA
96
BAB 96 : NEGATIVE THINKING
97
BAB 97 : LICIK
98
BAB 98 : DEAL
99
BAB 99 : TIDAK PERCAYA
100
BAB 100 : TEKA TEKI
101
BAB 101 : KEKESALAN RICHAD
102
BAB 102 : MEMINTA BANTUAN
103
BAB 103 : STRATEGI
104
BAB 104 : CRAZY RICH
105
BAB 105 : AMBIL HATINYA, SETIR ORANGNYA
106
BAB 106 : PERTIKAIAN
107
BAB 107 : MATA-MATA
108
BAB 108 : KEMARAHAN VELYN YANG UNIK!
109
BAB 109 : TIDAK ADA MAAF
110
BAB 110 : SEBELUM MENYESAL
111
BAB 111 : HAL PENTING?
112
BAB 112 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA
113
BAB 113 : KEMBALINYA QUEEN NARENDRA (2)
114
BAB 114 : ANAK EMAS
115
BAB 115 : PENGALIHAN KEKUASAAN
116
BAB 116 : STRATEGI DUO MAUT
117
BAB 117 : ANAK SIAPA?
118
BAB 118 : TEST DNA
119
BAB 119 : DENDA ATAU PENJARA?
120
BAB 120 : PEKERJA KERAS
121
BAB 121 : TIBA-TIBA BERUBAH
122
BAB 122 : TETAP TENANG
123
BAB 123 : PANTI ASUHAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!