9. Loco : Genderuwo jembatan Ancol

Asher dan Dita akhirnya bisa bernafas lega setelah bayi mungil itu dinyatakan telah melewati masa kritis. Dan kini sedang dirawat dalam ruangan khusus.

Dita menatap bayi kecil yang tengah terlelap itu dari kaca pembatas, menghela nafas karena dia yakin anak itu akan tumbuh sehat.

Sembari menutupi tubuhnya dengan selimut, karena dia masih tidak pakai baju sejak datang ke rumah sakit, gadis itu terus berdiri di sana menatap bayi kecil itu.

Saat tiba ke rumah sakit, para dokter dan perawat dibuat melongo karena Dita hanya pakai bra sport, beruntung ada selimut menutupi tubuhnya.

"Ututututu tuyul kecilku sudah terlelap hihih.... cepetan sembuh biar kita bisa cari babi ngepet, biar ngepet bareng ke rumah si bendot hahahaha...."Dita tertawa cekikikan dengan fantasi anehnya.

Sampai membuat Asher yang mendatangi nya geleng-geleng kepala dengan kelakuan gadis itu.

"Kelakuan ya, sudah kayak psikopat, pakai bajumu, gak malu telanjang dada di tempat umum? mau pamer melon gagal panen heh??" celetuk Asher seraya melemparkan kaos miliknya pada gadis itu.

"Hishhhh genderuwo jembatan Ancol datang, apa lu, dasar tukang rusuh, ini baju siapa lagi Lo kasih ke gue!!!' celoteh Dita sambil balas lempar kaos itu ke wajah Asher.

Puk!!!

"Yash!! nice shoot!!" seru Dita sambil mengangkat satu tangannya dan tertawa mengejek Asher.

"La.. Lo... la... Lo.. Apaan, dasar idiot!!!!" ketus Asher .

Dita tertawa cekikikan, masih dengan selimut yang melingkar di tubuhnya.

Tiba-tiba Asher tersenyum licik sambil menatap gadis itu,"Heh melon gagal panen tangkap ini!!" Asher melemparkan kertas ke kepala Dita.

"Apa itu kampret!!!" pekik Dita sambil mengangkat kedua tangannya dan...

syuutt...

Selimutnya melorot, Dita terdiam membeku saat sadar rencana gila Asher.

"Ka..kau!!!!" Dita terbelalak.

"Pfthh bwahahahhaa....." Asher tertawa cekikikan sambil menahan selimut gadis itu agar tak melorot ke lantai.

Tapi pria itu malah berdiri di spot paling tepat untuk menatap keindahan melon gagal panen di sana.

"Melon gagal panen nih bos..." celetuk Asher sambil menatap dada Dita dan tertawa cekikikan.

Dita terkesiap dan sontak menarik selimut itu dengan pipi merah merona, dia yang memulai keributan ini dan malah dia yang terjebak kegilaan seorang Asher Roth.

"Dasar pria mesum!!!!" kesal Dita.

Asher tertawa terbahak-bahak, rasanya sangat menyenangkan menganggu gadis pemarah nan bar bar itu.

"Huff... sialan, lihat saja yang ku lakukan padamu!!!!" geram Dita.

Gadis itu tersenyum licik, lalu mendekati Asher.

Grep!!!

Dia merampas kaos itu lalu dengan cepat dia menarik kaos yang dipakai Asher sampai hampir keseluruhan dadanya terlihat dan dia tutup kepala pria itu dengan kaos itu.

" Yaakk apa apaan kau!" gerutu Asher

" Hahahaha... wleekk!!!" Dita berlari sambil tertawa cekikikan, menjulurkan lidahnya dan pergi dari sana setelah berhasil balas dendam.

" ihhh gak malu pamer pamer dada di depan publik!!!" ejek Dita.

Asher memperbaiki pakaiannya, untuk pertama kali dia bertemu perempuan super menyebalkan seperti Dita.

" Lihat kau nanti!!!" geram Asher penuh dendam.

Sepertinya kehidupan sepi keduanya akan perlahan berubah. Semuanya akan semakin ramai dengan tingkah kocak mereka yang tiada henti.

Asher berdiri di depan ruangan bayi malang itu, dia menerima rekaman CCTV dari gedung apartemennya untuk mencari tahu siapa yang membuang bayi tampan itu.

Ketika dia melihatnya, sungguh sedih hatinya karena bayi itu dibuang oleh kedua orangtuanya. Usianya baru akan mencapai satu tahun, tetapi perkembangan tubuhnya tampak sangat lambat, dia kerdil dan kekurangan gizi, bahkan hampir mati di tengah cuaca yang dingin.

"Asher, kau terlibat masalah lagi ya!? anak siapa itu!??" suara melengking seorang pria terdengar jelas di telinga Asher.

Pria itu menarik nafas dalam dalam lalu berbalik dan menatap pria berjas putih itu.

"Hai Squidward, hidupmu sangat membosankan ya sampai kau terus mencampuri urusanku!!" ucap Asher sambil tersenyum tapi rahangnya sudah mengeras dan matanya membulat sempurna seolah siap menerkam dokter tampan berambut panjang yang dikuncir satu itu, yang kerap di sapa Dokter Ryan.

Bugh!!

"Jangan panggil aku Squidward di rumah sakit, dasar tolol!!!" ketus pria itu sambil memukul perut Asher.

"Hahah... maaf Ryan," Asher tertawa.

"Jangan bilang-bilang masalah ini pada ibuku, kau tahu dia akan panik, dan menghebohkan satu kampung!!!" ucapnya.

"Siapa yang tidak akan heboh kalau kau terlibat masalah lagi, hanya karena putus dengan jal4ng itu kau sampai kabur ke Australia , kau bodoh ya!? masih banyak perempuan lain di luar sana!!!" kesal Ryan.

Setelah memergoki Ella mantan kekasihnya berselingkuh dengan pria lain, Asher memutuskan hubungan nya dengan perempuan itu dan kabur ke Australia untuk menenangkan pikirannya.

Semua orang dibuat heboh, belum lagi dia meninggalkan pesan yang sangat dramatis seolah dia akan mengakhiri hidupnya.

..." Aku akan pergi untuk selamanya, dunia ini tidak mencintaiku, hiks!!"...

isi pesannya membuat orang dekatnya berpikir yang tidak-tidak, rupanya, pria itu malah asik-asikan mendaki tebing di Australia setelah membuat heboh satu kampung.

"Ya maaf, hehehe.... " balasnya sambil tertawa cengengesan seolah tak berdosa.

Ryan memutar malas kedua bola matanya.

"Lalu bayi siapa itu!??" tanya Ryan.

"Bayiku..." ucap Asher dengan gamblang.

Pletak!!!

"Dasar si tolol, bayimu dari mana!? siapa yang kau tusuk hah!?. bayi dari mana kampret, apa kau menghamili anak orang hah!!???" omel Ryan.

"Aishhh jangan memukul kepalaku tolol!!!!" balas Asher tak senang.

"Ahhhh jangan bercanda, bayi siapa itu, dan katakan siapa ibunya!??" kesal Ryan.

" Bayiku, bukannya sudah jelas, dan ibunya...."Asher menatap ke sembarang arah mencari Dita.

"Nah itu dia!"ucap Asher sambil menunjuk Dita yang kembali ke tempat itu dengan mengenakan salah satu kaos kesayangan Asher.

Melihat Dita memakai kaos Asher, jelas saja Ryan dibuat kaget. Rahang pria itu hampir terjatuh ke lantai saking kagetnya dengan apa yang baru saja dia lihat.

"Ka... kau!??" Ryan menatap Asher dan Dita bergantian. Tak percaya dengan apa yang dia dengar.

Asher bukanlah tipe orang yang sembarangan memberikan pakaiannya apalagi pakaian kesukaannya pada orang lain. Dan Ryan jelas tahu itu, bahkan Emma mantan Asher saja tidak diijinkan Asher menyentuh barang nya sembarangan.

"Apa dunia akan kiamat!???" Ucap Ryan menganga tak percaya.

Dita berjalan ke dekat mereka sambil memicingkan mata melihat reaksi dokter yang memeriksa bayi kecil itu.

"Apa dokter ini juga gila? kenapa menatapku begitu!?" batin Dita curiga.

"Nona... apa benar kau ibu anak itu!?" tanya Ryan dengan wajah serius.

Dita melirik Asher, dia tahu pasti pria itu melakukan sesuatu yang di luar nalar.

"Benar kan sayang, itu anak kita," celetuk Asher seraya menarik Dita dan merangkulnya dengan mesra.

"Apa maumu..."bisik Dita yang dibuat geram dengan tingkah Asher.

"Membuatmu kesal hihih..." balas pria itu.

"Ahh benarkah? " ucap Dita sambil tersenyum licik.

Glek!

Asher menenggak salivanya dengan kasar saat menangkap kode darurat dari gadis itu.

" Ahhh dokter, benar sekali dia putra kami yang malang hiks hiks hiks... beberapa bulan lalu saya melahirkan, dan anak kami diculik orang, itu sebabnya kondisinya jadi begitu, huhuhuhu.... sayang anak kita sungguh malang... huhuhuh....

Dita memeluk Asher seolah dia menangis sesenggukan, padahal tangannya di belakang sudah mencubit pinggang pria itu.

Asher tak habis pikir, "Maafkan aku terlambat datang ke Australia sayang, anak kita jadi telantar!!" ucap Asher membalas permainan yang dia mulai sendiri.

Mereka berpelukan, terlihat mesra, tapi sebenarnya saling mengusik dan mengganggu satu sama lain.

" Awas kau nanti, bangsat!!" bisik Dita.

"Lihat saja pembalasanku nanti Melon gagal panen!!!" geram Asher.

"Ka... kalian tidak main kan!?" tanya Ryan tak percaya.

Keduanya berbalik lalu tersenyum dengan wajah kaku mereka," Heheheh... home sweet home..." Ucap mereka serentak.

"Ya Tuhan sejak kapan aku sekompak ini dengan orang asing!!!" batin Asher.

"Ini gila ini, Wahhh parah sih... kenapa aku melakukan ini!?" batin Dita tak percaya pada dirinya yang gila.

Bruk!!

Ryan lemas, tak percaya dengan apa yang mereka ucapkan, chemistry mereka sangat cocok dan kompak, "Ini gila, kalian benar benar gila... Wahhh....

.

.

.

...JANGAN LUPA LIKE, VOTE DAN KOMEN YA ♥️...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***