Meminta Penjelasan

Sementara itu, di jam yang sama, di tempat yang berbeda. Tampak seorang pria tampan bertubuh atletis terkagum-kagum memperhatikan miniatur sebuah villa milik sahabatnya.

“Apa ini hasil karya terbarumu, Wil?” tanya pria itu yang tak lain adalah Kenzo.

“Ah bukan. Itu hasil karya orang lain. Sengaja aku beli untuk mewujudkan villa impian istriku,” jawab Willy.

Kenzo dan Willy adalah sahabat semasa mereka kuliah di Harvard University. Persahabatan mereka berlangsung hingga saat ini, meskipun harus terpisah benua.

"Oh, kupikir karyamu. Aku sanggup membayar karyamu ini untuk proyekku selanjutnya," rayu Kenzo.

Tidak bisa dipungkiri jika Kenzo benar-benar tertarik dengan miniatur villa tersebut.

"Hahaha, ... Aku percaya kamu mampu membeli karya itu melebihi dari kemampuanku," jawab Willy tergelak.

Willy sangat mengenal sahabatnya dengan baik. Seorang Kenzo Alfarizi tidak akan pernah berhenti jika dia belum bisa mendapatkan keinginannya.

"Memangnya berapa harga miniatur villa itu?" tanya Kenzo lagi.

"300 juta," jawab Willy, santai.

“Apa?! Kamu berani mengeluarkan uang ratusan juta untuk karya ini?” pekik Kenzo.

“Memangnya kenapa? Bukankah itu harga yang pantas untuk sebuah karya yang sarat akan seni ini. Apalagi jika sudah direalisasikan. Aku yakin jika villaku nanti, akan menjadi sebuah villa yang termegah, termewah dan juga terunik di negara ini," tutur Willy dengan bangganya.

"Baiklah, 500 juta! Deal!” tegas Kenzo seraya mengulurkan tangannya.

“Sudahlah Ken, percuma! Kali ini usaha kamu akan sia-sia, Sob. Aku tidak akan mungkin menggadaikan kebahagiaan istriku demi uang. Dia adalah segalanya bagiku. Uang bisa aku cari, tapi kebahagiaan? Itu hanya bisa aku ciptakan, bukan aku cari!" jawab Willy, tegas.

Kenzo hanya mampu menggaruk tengkuknya yang tak gatal, menyadari bucinnya Willy terhadap istrinya.

“Tidak usah bersedih. Nanti akan aku minta temannya Anna untuk membuat desain satu lagi untukmu. Tentunya harus berbeda dengan punyaku," lanjut Willy.

"Anna? Anna putrimu?" tanya Kenzo heran.

Willy mengangguk.

“Ish apa hubungannya karya ini dengan anak kamu, Wil?” tanya Kenzo semakin tidak mengerti.

“Yang membuat miniatur villa ini, dia adalah teman sekolahnya Anna," jawab Willy seraya menepuk bahu sahabatnya.

Kenzo mengernyitkan dahinya.

“Hahaha,... jelek sekali muka kamu itu, Sob!” gurau Willy.

“Sudahlah! Jelaskan saja, agar wajah tampanku terhindar dari kerutan, huh!" dengus Kenzo merasa kesal.

"Jadi, yang membuat miniatur villa itu teman sekolahnya Anna. Usianya tidak jauh beda dengan Anna," jawab Willy mencoba memberikan penjelasan kepada sahabatnya.

"What?! Bocah cilik!" pekik Kenzo, terkejut.

"Ya, usianya baru 5 tahun, Ken," sahut Willy.

Kenzo hanya ternganga mendengar ucapan Willy tentang si pemilik ide dan si pembuat karya yang benar-benar menakjubkan itu.

🌷🌷🌷

Di restoran Chinese, pembahasan tentang kontrak masih saja terus terjadi. Masing-masing pihak saling mempertahankan argumennya tentang harga yang pantas. Harga yang tidak akan merugikan salah satu pihak.

Menjelang asar, kesepakatan pun tercapai. Akhirnya, Tuan Yosef dan Safira kemudian menandatangi kontrak.

“Permisi, Tuan. Apa Tuan tidak keberatan jika saya meminta waktu sekretaris Tuan sebentar?" tanya Safira, selesai menandatangani draft kontrak.

Pertanyaan yang berhasil membuat jantung Adelia berdegup lebih kencang.

Ya Tuhan, apa yang akan dia lakukan padaku? Apa dia tahu perbuatanku padanya dulu? batin Adelia.

Meskipun merasa heran, tapi Tuan Yosef tidak ingin mencampuri terlalu jauh urusan mereka. Apalagi, apa yang akan mereka bicarakan bersifat pribadi dan di luar jalur kerja sama.

"Baiklah, kebetulan hari sudah sore dan saya berniat untuk langsung pulang. Dan kamu, Del ... setelah urusan kamu selesai, kamu tidak perlu kembali lagi ke kantor. Aku izinkan kamu untuk pulang lebih awal," tutur Tuan Yosef.

"Te-terima kasih, Tuan,” jawab Adelia, gugup.

Setelah berpamitan, Tuan Yosef beranjak dari kursinya. Dia meninggalkan sekretarisnya bersama rekan kerjanya.

Sementara itu, Safira memerintahkan Sarah untuk memesan makanan yang akan dibawanya pulang. Dia juga meminta Sarah untuk menunggu di luar, sampai urusannya dengan Adelia selesai.

“Baiklah, Del. Sekarang hanya tinggal kita berdua,” ujar Safira membuka pembicaraan.

“I-iya!" Adelia masih terbata menyahuti perkataan safira.

Safira menyandarkan punggungnya. Sejenak dia memejamkan kedua matanya seraya menengadahkan wajah, mencoba mencari serpihan memori tentang kejadian ulang tahun itu. Sedetik kemudian, dia menatap tajam ke arah Adelia.

“Bisakah kamu katakan padaku, apa yang terjadi di malam pesta ulang tahunnya Vino?” tanya Safira, datar.

Deg-deg-deg!

Jantung Adelia berpacu semakin cepat. Wajahnya terlihat pucat mendengar pertanyaan Safira.

Sudah kuduga, batin Adelia. Sejenak Adelia menundukkan kepalanya.

“Aku bertanya dengan baik-baik, Del. Tolong jangan membuat aku kehilangan kesabaran. Aku bukan Safira yang dulu, yang akan selalu mengalah demi temannya. Safira yang sedang berada di hadapanmu sekarang, adalah Safira yang mampu membuat musuhnya membusuk di penjara!” tegas Safira mencoba mendeskripsikan dirinya yang sekarang.

Syerr!

Darah Adelia berdesir hebat. Dia merinding mendengar perkataan tegas Safira. Seketika bulu kuduknya berdiri seolah sedang menonton film horor dengan part hantu yang tiba-tiba muncul.

"Jawab!" bentak Safira.

Brak!

Safira menggebrak meja di hadapannya, ketika melihat Adelia hanya bungkam saja.

“A-aku ... aku ... ma-maafkan aku, Fira. A-aku ha-hanya me-mengikuti pe-perintah se-seorang sa-ja. A-aku ... hiks-hiks ...."

Karena merasa ketakutan, Adelia mulai menjawabnya dengan terbata. Dia pun mulai terisak karena rasa bersalah.

“Ceritakan dari awal hingga akhir, Del. Jangan sampai ada yang terlewat satu pun!" titah Safira.

"Waktu itu, seseorang menyuruh aku untuk memberikan segelas orange juice padamu. Dan saat kamu mulai meracau, atas permintaan orang itu juga aku membawamu ke sebuah kamar. Se-setelah itu, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tugasku hanya untuk membawa kamu ke dalam kamar saja," tutur Adelia.

Safira terkejut mendengar semua penuturan Adelia. Dia benar-benar tidak menyangka jika Adelia tega melakukan semua itu hanya karena perintah seseorang.

"La-lu, di kamar itu, a-aku dilecehkan oleh seseorang?” tanya Safira terbata. Dadanya terasa sesak membayangkan dirinya digerayangi oleh seorang pria.

Adelia semakin menundukkan wajahnya.

Tubuh safira seketika lemas melihat sikap Adelia.

"Jadi benar, seseorang telah memperkosa aku saat aku tak sadarkan diri?" tanya lirih Safira.

Adelia menganggukkan kepalanya.

"Lantas, siapa pria yang telah memperlakukan aku sekeji itu?" tanya Safira, geram.

"Se-seharusnya Vi-vino, tapi …” Adelia menggantungkan kalimatnya.

Tapi ...."

"Vi-vino bilang, saat dia berniat untuk mencium kamu, tiba-tiba seseorang memukul tengkuknya hingga tak sadarkan diri. Dan orang itu mengunci Vino di kamar mandi," papar Adelia.

"Lalu bagaiman kamu bisa membawaku pulang?” Safira kembali bertanya.

"Aku ... aku merasa cemas. Lalu aku kembali ke kamar itu. Dan aku benar-benar terkejut saat mendapati kamu sudah terbaring tanpa busana. Aku pun segera memakaikan pakaianmu dan mengantarkan kamu pulang."

Hening. Untuk beberapa menit, hanya keheningan yang terjadi di antara mereka.

Terpopuler

Comments

Ranny

Ranny

itu yg nyuruh pasti si Fina sepupu mu sendiri

2024-03-24

1

Ranny

Ranny

itu hasil tangannya anakmu 🤭

2024-03-24

0

Eka Novariani

Eka Novariani

Jangan2 Kenzo Alfarizi anaknya opa Hadi.... sedangkan si kembar nama belakangnya Alfarizi.... apakah Kenzo dan si kembar ada hubungannya?

2024-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Akad Nikah
2 Diusir
3 Mencoba Mengakhiri Hidup
4 Berusaha untuk Melenyapkan
5 Kelahiran Si Kembar
6 Pertunangan Safina
7 Membungkam Mulut Tetangga
8 Rana dan Lara Alfarizi
9 Duka Ulang Tahun
10 Perubahan
11 Kemampuan Rana
12 Lara Si Pelukis Cilik
13 Anak-anak Jenius
14 Bertemu Kawan Lama
15 Meminta Penjelasan
16 Luluh
17 Kecerdikan Rana
18 Rasa, Rana dan Lara
19 Bangkit
20 Mengikuti Pameran
21 Pertemuan Tanpa Sengaja
22 Lelaki Mysophobia
23 Kegelisahan Adam
24 Proyek untuk Bunda
25 Rumah Masa Depan
26 Permintaan Terakhir
27 Permohonan Sang Ayah
28 Pernikahan Adam dan Safina
29 Malam Pertama yang Hampa
30 Kemarahan Kenzo
31 Bertemu
32 Dia, Wanitaku!
33 Terbongkar
34 Permintaan Mommy Clara
35 Sekilas Kenangan
36 Hot Night
37 Keinginan Opa Hadi
38 Meminta Hak
39 Penolakan Adam
40 Kedatangan Oma Halimah
41 Sandiwara
42 Pulang Kampung
43 Kehilangan Jejak
44 Merajuk
45 Permintaan Safira
46 Gubuk Tua
47 Lahan Sengketa
48 Membawa Mutia Pulang
49 Janggal
50 Tentang Mutia
51 Terjebak Kenyamanan Semu
52 Fantasi Safina
53 Peti Harta Karun
54 Tertangkap Basah
55 Surrogate Mother
56 Mengembalikan Safina
57 Bertemu
58 Murka
59 Is He My Dad?
60 Bertemu Safina
61 Setitik Kebenaran
62 Kesempatan Kedua
63 Tentang Rasa
64 Rasa yang Hilang
65 Fix, Mereka Keluargaku!
66 Mari Kita Bicara!
67 Simpati Opa Hadi
68 Pengakuan Kenzo
69 Dari Hati Ke Hati
70 Tekad Kenzo
71 Penyesalan Pak Ujang
72 Kebingungan Mommy Clara
73 Saksi Kunci
74 Kejahatan Oma Halimah
75 Memaafkan Ujang
76 Kecelakaan
77 Jamuan Makan Malam
78 Pertemuan Opa Hadi dan Mommy Clara
79 Salah paham
80 Pertemuan Keluarga
81 Pingsan
82 Meminta Penjelasan
83 Rencana Oma Halimah
84 Mantan Calon Mertua
85 Permintaan Bu Zahra
86 Menjenguk Adam
87 Merasa Cemburu!
88 Bersaing Sehat
89 Mutia Cemburu
90 Menyusun Sebuah Rencana
91 Saran Sahabat
92 Terancam Gagal
93 Sambutan Mutia
94 Meminta Kesempatan
95 Hati Wanita
96 Kembali Histeris
97 Kenyataan Pahit
98 Sekilas Kenangan
99 Kabur
100 Desakan
101 Berhutang Satu Penjelasan
102 Kecemasan Bik Cucum
103 Mengalah
104 Janji Anak Laki-laki
105 Kenapa harus berbohong, Bunda?
106 Merasa Bersalah
107 Kebahagiaan Terbesar Seorang Ibu
108 Tuduhan Tak Beralasan
109 Kemarahan Rana
110 Keputusan Bodoh
111 Sandiwara Mutia
112 Keras Hati
113 Menemui Safira
114 Bertemu Adam
115 Menebus Kesalahan
116 Setitik Kebahagiaan
117 Pertemuan Safira dan Keluarga
118 Obsesi
119 Mengalah
120 Mulai Terbiasa
121 Sembuh Hanya Bersamamu
122 Menua Bersamaku
123 Dongeng Pengantar Tidur
124 Bermain di Cagar Alam
125 Kelicikan Safina
126 Tersesat
127 Mencari Safira
128 Menemukan Safira
129 Mulai Membuka Hati
130 Kencan Pertama
131 Tomi Beraksi
132 Pesta Dansa
133 Jebakan
134 Fitnah Keji Oma Halimah
135 Membersihkan Nama Baik
136 Bukti Akurat
137 Memberikan Efek Jera
138 Kembali ke Kota
139 Kemarahan Jodi
140 Pamit
141 Kecemasan Seorang Ibu
142 Memberikan Jawaban
143 Menghindar
144 Persekongkolan
145 Rasa Demi Rana dan Lara
146 Sakit
147 Firasat
148 Diarak Warga
149 Kebenaran
150 Satu Lagi Kebenaran
151 Visual Tokoh
152 Menjenguk Oma Halimah
153 Tabir Kejahatan Halimah
154 Babak Baru Dimulai
155 Ih, Ayah Narsis Deh!
156 Kejahilan Si Kembar
157 Keisengan Si Kembar
158 Di Antara Bulan Madu dan Liburan
159 Gagal Lagi
160 Ngidam
161 Kehamilan Simpatik
162 Berita Kematian
163 Duka Safira
164 Pemakaman Oma Halimah
165 Welcome Baby Jansen
166 Hampir Saja
167 Tawaran Safira
168 Kunjungan Mertua
169 Gusar
170 Keraguan Safina
171 Pulang
172 Firasat Seorang Ibu
173 Merasa Tersisih
174 Rencana Tuan Jodi
175 Kehilangan Jejak
176 Mengungkap Kebenaran
177 Perubahan Sikap Lara
178 Rana Pulang
179 Kunjungan Rana
180 Membujuk Lara
181 Pindah
182 Idola Kampus
183 Siapakah Dia?
184 Kecurigaan Selena
185 Kebiasaan Siti
186 Salah Sangka
187 Cemburu
188 Lukisan Misterius
189 Bertemu Uncle Jo
190 Menonton Teater
191 Duka di Pagi Hari
192 Firasat Rana dan Lara
193 Duka Safira
194 Kebingungan Si Kembar
195 Duka Si Kembar
196 Bertemu Tetangga Lama
197 Pemakaman Bik Cucum
198 Merasa Kehilangan Arah
199 Menjadi Idola Kampus
200 Prasangka Selena
201 Ungkapan Cinta Siti
202 Satu Frekuensi
203 Intermezo
204 Penawaran Kenzo
205 Keputusan Anna
206 Kabar Buruk
207 Duka Siti
208 Ungkapan Cinta Ikbal
209 Kedatangan Willy dan Anna
210 Usaha Ikbal
211 Curahan Hati Siti
212 Menuju Milan
213 Licik
214 Bertemu Riska
215 Menemui Dewi Amor
216 Pengakuan Cassandra
217 Memohon Ampun
218 Malaikat Tanpa Sayap
219 Trauma Siti
220 Sakit
221 Tragedi Keset Kamar Mandi
222 Anak Sholehah
223 Gugup
224 Promo Karya
225 Pembalasan Anna
226 Mengintai
227 Penyesalan Siti
228 Menghilang
229 Mencari Sahabat
230 Kecewa
231 Pelukis Jalanan
232 Teman Baru
233 Merasa Nyaman
234 Nasihat Ibu
235 Seperti Orang Asing
236 Menghindar
237 Merasa Nyaman
238 Terjebak Rasa
239 Meminta Penjelasan
240 Kagum
241 Semakin Akrab
242 Tragedi di Pagi Hari
243 Kesempatan yang Hilang
244 Keputusan Mommy Clara
245 Perasaan Lara
246 Meminta Kepastian
247 Entah Siapa yang Salah?
248 Kunjungan Lara
249 Ciuman Pertama
250 Ancaman Anna
251 Titik Terang
252 Tragedi Senja
253 Bertengkar Hebat
254 Pergi dari Rumah
255 Janji Rana
256 Phobia Lara
257 Malam Panjang
258 Menyesal
259 Panik
260 Membujuk Lara Pulang
261 Anna Merajuk
262 Mencari Lara
263 Berubah Pikiran
264 Melaporkan
265 Keras Kepala
266 Menunggu
267 Mencari Antara
268 Penyesalan Safira
269 Kekonyolan Masa Remaja
270 Pulang
271 Berkumpul Kembali
272 Prahara di Pagi Hari
273 Menyembunyikan
274 Dua Garis Merah
275 Kebaikan Ikbal
276 Menepis Kecurigaan
277 Prasangka Mahadika
278 Menghilang
279 Rencana Perjodohan
280 Pertemuan Tak Terduga
281 Aku belum menikah!
282 Membuka Lembaran Baru
283 Maukah Kamu Mewujudkan Mimpi Ayah?
284 Memaksa Pulang
285 Segudang Kekecewaan
286 Nekat
287 Semua ini Karena Cinta
288 Permainan Anna
289 Perjanjian Pranikah
290 Permohonan Seorang Ayah
291 Kegelisahan Rana
292 Keputusan Sepihak
293 Seperti Boneka
294 Perang Dingin
295 Pertunangan Rana
296 Kembali untuk Terluka
297 Persiapan Lamaran
298 Di Antara Lamaran dan Akad
299 Keluarga Utuh
300 Resepsi
301 Sejarah Kembali Terulang
302 Amarah Nyonya Wicaksana
303 Pasrah
304 Pesan Terakhir
305 Duka Alfarizi
306 Pemakaman Adrian
307 Mencari Antara
308 Tragedi Subuh
309 Permohonan Maaf Author
310 My Hubby
311 Diculik
312 Kecurigaan Siti
313 Dia Butuh Antara!
314 Akhir Kisah
Episodes

Updated 314 Episodes

1
Akad Nikah
2
Diusir
3
Mencoba Mengakhiri Hidup
4
Berusaha untuk Melenyapkan
5
Kelahiran Si Kembar
6
Pertunangan Safina
7
Membungkam Mulut Tetangga
8
Rana dan Lara Alfarizi
9
Duka Ulang Tahun
10
Perubahan
11
Kemampuan Rana
12
Lara Si Pelukis Cilik
13
Anak-anak Jenius
14
Bertemu Kawan Lama
15
Meminta Penjelasan
16
Luluh
17
Kecerdikan Rana
18
Rasa, Rana dan Lara
19
Bangkit
20
Mengikuti Pameran
21
Pertemuan Tanpa Sengaja
22
Lelaki Mysophobia
23
Kegelisahan Adam
24
Proyek untuk Bunda
25
Rumah Masa Depan
26
Permintaan Terakhir
27
Permohonan Sang Ayah
28
Pernikahan Adam dan Safina
29
Malam Pertama yang Hampa
30
Kemarahan Kenzo
31
Bertemu
32
Dia, Wanitaku!
33
Terbongkar
34
Permintaan Mommy Clara
35
Sekilas Kenangan
36
Hot Night
37
Keinginan Opa Hadi
38
Meminta Hak
39
Penolakan Adam
40
Kedatangan Oma Halimah
41
Sandiwara
42
Pulang Kampung
43
Kehilangan Jejak
44
Merajuk
45
Permintaan Safira
46
Gubuk Tua
47
Lahan Sengketa
48
Membawa Mutia Pulang
49
Janggal
50
Tentang Mutia
51
Terjebak Kenyamanan Semu
52
Fantasi Safina
53
Peti Harta Karun
54
Tertangkap Basah
55
Surrogate Mother
56
Mengembalikan Safina
57
Bertemu
58
Murka
59
Is He My Dad?
60
Bertemu Safina
61
Setitik Kebenaran
62
Kesempatan Kedua
63
Tentang Rasa
64
Rasa yang Hilang
65
Fix, Mereka Keluargaku!
66
Mari Kita Bicara!
67
Simpati Opa Hadi
68
Pengakuan Kenzo
69
Dari Hati Ke Hati
70
Tekad Kenzo
71
Penyesalan Pak Ujang
72
Kebingungan Mommy Clara
73
Saksi Kunci
74
Kejahatan Oma Halimah
75
Memaafkan Ujang
76
Kecelakaan
77
Jamuan Makan Malam
78
Pertemuan Opa Hadi dan Mommy Clara
79
Salah paham
80
Pertemuan Keluarga
81
Pingsan
82
Meminta Penjelasan
83
Rencana Oma Halimah
84
Mantan Calon Mertua
85
Permintaan Bu Zahra
86
Menjenguk Adam
87
Merasa Cemburu!
88
Bersaing Sehat
89
Mutia Cemburu
90
Menyusun Sebuah Rencana
91
Saran Sahabat
92
Terancam Gagal
93
Sambutan Mutia
94
Meminta Kesempatan
95
Hati Wanita
96
Kembali Histeris
97
Kenyataan Pahit
98
Sekilas Kenangan
99
Kabur
100
Desakan
101
Berhutang Satu Penjelasan
102
Kecemasan Bik Cucum
103
Mengalah
104
Janji Anak Laki-laki
105
Kenapa harus berbohong, Bunda?
106
Merasa Bersalah
107
Kebahagiaan Terbesar Seorang Ibu
108
Tuduhan Tak Beralasan
109
Kemarahan Rana
110
Keputusan Bodoh
111
Sandiwara Mutia
112
Keras Hati
113
Menemui Safira
114
Bertemu Adam
115
Menebus Kesalahan
116
Setitik Kebahagiaan
117
Pertemuan Safira dan Keluarga
118
Obsesi
119
Mengalah
120
Mulai Terbiasa
121
Sembuh Hanya Bersamamu
122
Menua Bersamaku
123
Dongeng Pengantar Tidur
124
Bermain di Cagar Alam
125
Kelicikan Safina
126
Tersesat
127
Mencari Safira
128
Menemukan Safira
129
Mulai Membuka Hati
130
Kencan Pertama
131
Tomi Beraksi
132
Pesta Dansa
133
Jebakan
134
Fitnah Keji Oma Halimah
135
Membersihkan Nama Baik
136
Bukti Akurat
137
Memberikan Efek Jera
138
Kembali ke Kota
139
Kemarahan Jodi
140
Pamit
141
Kecemasan Seorang Ibu
142
Memberikan Jawaban
143
Menghindar
144
Persekongkolan
145
Rasa Demi Rana dan Lara
146
Sakit
147
Firasat
148
Diarak Warga
149
Kebenaran
150
Satu Lagi Kebenaran
151
Visual Tokoh
152
Menjenguk Oma Halimah
153
Tabir Kejahatan Halimah
154
Babak Baru Dimulai
155
Ih, Ayah Narsis Deh!
156
Kejahilan Si Kembar
157
Keisengan Si Kembar
158
Di Antara Bulan Madu dan Liburan
159
Gagal Lagi
160
Ngidam
161
Kehamilan Simpatik
162
Berita Kematian
163
Duka Safira
164
Pemakaman Oma Halimah
165
Welcome Baby Jansen
166
Hampir Saja
167
Tawaran Safira
168
Kunjungan Mertua
169
Gusar
170
Keraguan Safina
171
Pulang
172
Firasat Seorang Ibu
173
Merasa Tersisih
174
Rencana Tuan Jodi
175
Kehilangan Jejak
176
Mengungkap Kebenaran
177
Perubahan Sikap Lara
178
Rana Pulang
179
Kunjungan Rana
180
Membujuk Lara
181
Pindah
182
Idola Kampus
183
Siapakah Dia?
184
Kecurigaan Selena
185
Kebiasaan Siti
186
Salah Sangka
187
Cemburu
188
Lukisan Misterius
189
Bertemu Uncle Jo
190
Menonton Teater
191
Duka di Pagi Hari
192
Firasat Rana dan Lara
193
Duka Safira
194
Kebingungan Si Kembar
195
Duka Si Kembar
196
Bertemu Tetangga Lama
197
Pemakaman Bik Cucum
198
Merasa Kehilangan Arah
199
Menjadi Idola Kampus
200
Prasangka Selena
201
Ungkapan Cinta Siti
202
Satu Frekuensi
203
Intermezo
204
Penawaran Kenzo
205
Keputusan Anna
206
Kabar Buruk
207
Duka Siti
208
Ungkapan Cinta Ikbal
209
Kedatangan Willy dan Anna
210
Usaha Ikbal
211
Curahan Hati Siti
212
Menuju Milan
213
Licik
214
Bertemu Riska
215
Menemui Dewi Amor
216
Pengakuan Cassandra
217
Memohon Ampun
218
Malaikat Tanpa Sayap
219
Trauma Siti
220
Sakit
221
Tragedi Keset Kamar Mandi
222
Anak Sholehah
223
Gugup
224
Promo Karya
225
Pembalasan Anna
226
Mengintai
227
Penyesalan Siti
228
Menghilang
229
Mencari Sahabat
230
Kecewa
231
Pelukis Jalanan
232
Teman Baru
233
Merasa Nyaman
234
Nasihat Ibu
235
Seperti Orang Asing
236
Menghindar
237
Merasa Nyaman
238
Terjebak Rasa
239
Meminta Penjelasan
240
Kagum
241
Semakin Akrab
242
Tragedi di Pagi Hari
243
Kesempatan yang Hilang
244
Keputusan Mommy Clara
245
Perasaan Lara
246
Meminta Kepastian
247
Entah Siapa yang Salah?
248
Kunjungan Lara
249
Ciuman Pertama
250
Ancaman Anna
251
Titik Terang
252
Tragedi Senja
253
Bertengkar Hebat
254
Pergi dari Rumah
255
Janji Rana
256
Phobia Lara
257
Malam Panjang
258
Menyesal
259
Panik
260
Membujuk Lara Pulang
261
Anna Merajuk
262
Mencari Lara
263
Berubah Pikiran
264
Melaporkan
265
Keras Kepala
266
Menunggu
267
Mencari Antara
268
Penyesalan Safira
269
Kekonyolan Masa Remaja
270
Pulang
271
Berkumpul Kembali
272
Prahara di Pagi Hari
273
Menyembunyikan
274
Dua Garis Merah
275
Kebaikan Ikbal
276
Menepis Kecurigaan
277
Prasangka Mahadika
278
Menghilang
279
Rencana Perjodohan
280
Pertemuan Tak Terduga
281
Aku belum menikah!
282
Membuka Lembaran Baru
283
Maukah Kamu Mewujudkan Mimpi Ayah?
284
Memaksa Pulang
285
Segudang Kekecewaan
286
Nekat
287
Semua ini Karena Cinta
288
Permainan Anna
289
Perjanjian Pranikah
290
Permohonan Seorang Ayah
291
Kegelisahan Rana
292
Keputusan Sepihak
293
Seperti Boneka
294
Perang Dingin
295
Pertunangan Rana
296
Kembali untuk Terluka
297
Persiapan Lamaran
298
Di Antara Lamaran dan Akad
299
Keluarga Utuh
300
Resepsi
301
Sejarah Kembali Terulang
302
Amarah Nyonya Wicaksana
303
Pasrah
304
Pesan Terakhir
305
Duka Alfarizi
306
Pemakaman Adrian
307
Mencari Antara
308
Tragedi Subuh
309
Permohonan Maaf Author
310
My Hubby
311
Diculik
312
Kecurigaan Siti
313
Dia Butuh Antara!
314
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!