Memberitahu Ibu

Hana dan Renata saling berpelukan saat Mina dibawa ke ruang operasi. Ibu yang sangat mereka cintai dan sayangi itu malam ini akan menjalani operasi setelah Hana berhasil mendapatkan uang.

Uang pembayaran awal sebesar satu Milyar yang diberikan oleh sekretariat Jef langsung Hana pakai untuk membayar biaya operasi ibu nya. Itu hanya' lah bagian kecil nya saja, masih ada yang lain nya yang akan di berikan pada Hana setelah sah menjadi istri dari Joseph sesuai kesempatan awal mereka.

"Semoga ibu kita baik-baik saja, kak." Renata menangis di pelukan Hana.

"Kita sama-sama berdoa untuk ibu agar operasi nya berjalan lancar, Nat." Hana mengelus surai Renatta dengan lembut, menenangkan sang adik.

"Iya kak, semoga semuanya berjalan dengan lancar." Renatta semakin mempererat pelukan nya pada sang kakak.

"Amiin..."

Sepasang kakak beradik itu terus berpelukan tanpa melepaskan nya, saling menguatkan satu sama lain.

Beberapa saat setelah nya Renatta melerai pelukan nya, dia mendongak dan menatap wajah Hana lekat.

"Kak, kakak belum cerita sama Nat, dari mana kakak mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi Ibu?" Tanya Renatta pada Hana ingin tahu dari mana sang kakak mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi sang ibu.

Hana menatap lekat sang adik, dia merunduk sedikit, mensejajarkan posisi nya dengan sang adik lalu memegang kedua bahu Renatta.

"Nat, kamu tidak perlu memikirkan dari mana kakak mendapatkan uang nya. Yang terpenting sekarang ibu sudah bisa di operasi." Ucap Hana dengan suara pelan sambil menatap lekat wajah sang adik.

Renata hanya mengangguk pelan, perkataan kakak nya ada benar nya, yang terpenting sekarang ibu nya sudah bisa di operasi.

Detik demi detik terasa sangat lama sekali, hingga waktu berlalu, Hana dan Renata terus menunggu dengan gundah gulana. Sepasang kakak beradik itu terus berdoa dengan deraian air mata.

Akhirnya pintu operasi terbuka, sosok sang dokter kemudian

menghampiri mereka berdua. Hana dan Renata berdiri bersamaan.

"Bagaimana dengan operasi ibu kami, dok?" Tanya Hana dan Renatta hampir bersamaan.

"Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar." Ucap sang dokter sambil tersenyum ramah.

Hana terlihat senang, dia melihat Renata yang juga terlihat menghela napas lega.

"Kami akan memindahkan pasien ke ruang perawatan."

"Baik dok." Kata Hana bahagia.

Kondisi ibu yang sudah stabil, ibu di pindahkan ke ruang perawatan, karena hanya tinggal menunggu pemulihan.

"Baik, saya tinggal ya." Kata Dokter berlalu pergi, meninggalkan Hana dan Renatta yang sudah berderai air mata karena saking bahagia nya mendengar kabar baik itu.

Kedua kakak adik itu berpelukan beberapa saat sebelum melihat sang Ibu yang akan segera di pindahkan ke ruang perawatan.

*****

Hana duduk di samping ibu nya yang masih tertidur pulas pasca operasi nya. Dia menggegam jemari ibu nya yang sudah keriput sambil mengelus-ngelus dan sesekali mencium nya.

Gadis itu menatap wajah ibu nya yang terlelap sembari dalam hati mengucap rasa syukur dengan tak henti nya.

Hana dan Renata terus setia duduk di samping tempat tidur ibu nya.

"Nat, istirahat' lah. Tidur' lah di sofa. Biar kakak yang akan jaga ibu." Hana meminta sang adik untuk beristirahat.

"Tidak kak. Renata ingin juga menjaga ibu." Kata Renatta tegas pada sang kakak.

"Ibu tidur nyenyak karena dokter memberikannya obat tidur. Jadi kamu istirahat'lah, kalau tidak kamu juga akan sakit." Hana menatap Renata di samping nya dengan lekat.

Melihat tatapan sang kakak yang seperti ini membuat Renatta tak bisa membantah lagi. Renata mengangguk. Yang memang benar, sejati nya dia merasakan kantuk yang berat. Renata lalu membaringkan tubuh nya di atas sofa.

Tengah malam.

Hana melihat adik nya telah tidur lelap di sofa, sementara diri nya yang tidak bisa tidur, terus berada di samping sang ibunda.

Hana memegang tangan ibu dengan sesekali menciumi serta terus mendoakan kesembuhan nya. Dia menatap lekat wajah ibu nya.

"Ibu, maafkan Hana. Hana sudah membuat keputusan yang mungkin ibu tidak akan menyetujui keputusan ku nanti nya. Tapi Hana tidak punya pilihan lain lagi bu." Hana menangis sambil memeluk tubuh ibu nya yang terbaring di atas brankar rumah sakit.

Dia tiba-tiba merasakan seseorang mengelus lembut kepala nya.

Hana mengangkat wajah nya dan bertapa bahagia nya dia melihat ibu nya yang sudah sadar dari tidur panjang nya.

"Akhirnya ibu sadar juga. Hana benar-benar khawatir." Kata Hana dengan perasaan haru.

Mina menyunggingkan seulas senyuman. Wanita paruh baya itu menatap putri nya dengan sorot mata penuh kasih sayang.

"Ibu baik-baik saja." Lirih Mina. Tak lepas memandang lekat wajah sang anak.

"Maafkan ibu karena sudah menyusahkan kamu dan membuatmu repot." Kata Ibu meraih wajah Hana sambil mengelus nya pelan.

"Ibu tidak boleh bicara seperti itu." Hana menggenggam erat tangan Mina yang mengelus lembut wajah nya.

"Hana sayang sama ibu. Hana akan melakukan apa pun untuk ibu."

Mina mengangguk sambil tersenyum tipis menatap putri nya.

*****

Keesokan hari nya. Di pagi itu...

"Hana, kamu belum cerita sama ibu, dari mana kamu mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi ibu, nak.?" Tanya ibu yang penasaran dari sang anak mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi nya.

Hana seketika menghentikan kegiatan nya untuk menyuapi ibu nya. Gadis itu terdiam kaku.

"Hana... dari mana uang sebanyak itu, nak, jujur sama ibu?" Tanya Mina menatap Hana dengan lembut. Perasaan nya mengatakan bahwa anak nya dalam situasi yang tidak baik-baik saja.

Hana masih terdiam tak bergeming, dia tidak tahu harus menceritakan nya mulai dari mana.

"Hana, kenapa hanya diam saja, Nak? Katakan pada ibu, dari mana kamu mendapat uang itu?" Tanya ibu kesekian kali nya, kali ini perasaan Mina benar-benar cemas.

"Baiklah. Cepat atau lambat aku tetap harus memberitahukan nya pada ibu. Maka lebih cepat lebih baik, semoga kesehatan ibu baik-baik saja setelah aku mengatakan nya, bagaimana cara ku mendapatkan uang sebanyak itu untuk biaya operasi nya." Batin Hana

*****

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Tika Loebis

Tika Loebis

jujur deh hana

2023-04-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!