Di Labrak Kakak Kelas

Kriiingng

Bel istirahat berbunyi

Di kelas X MIPA 2

"Nahda kekantin yuk" ajak Lina

"Kamu duluan aja aku mau ke toilet dulu" kata Nahda memasukkan buku ke dalam tasnya

"Ya udah aku tunggu di kantin yaa" kata Lina pergi lebih dulu

"Oke" ucap Nahda

.....

Di lorong sekolah

Seorang siswa kerepotan membawa banyak buku akhirnya ia meletakan buku - buku tersebut di lantai.

"Ini orang pada kemana sih sepi banget? Yusuf juga kemana lagi gak kelihatan dari tadi?" ucap siswa itu kesal sendiri

"Nah itu ada orang" ucap siswa itu melihat seorang siswi berjalan ke arahnya

Siswi itu adalah Nahda yang baru kembali dari toilet hendak pergi ke kantin menyusul temanya, tiba - tiba seorang siswa menghampirinya dengan membawa beberapa buku dan langsung memberikan kepada dirinya

"Dek tolong bantuin kakak yaa, bawa buku ini ke perpustakaan" ucap siswa itu memberikan beberapa buku

Secara reflek Nahdapun menerima buku tersebut

"Kenapa aku?" gumam Nahda lirih namun masih bisa di dengar siswa itu

"Lihat di sini tidak ada orang selain kamu tenang saja nanti ku traktir" kata siswa itu

"Apa - apaan ini?" ucap Nahda dalam hati masih berdiri di tempat

"Tunggu apa lagi? ayo!" kata siswa itu melihat Nahda yang masih berdiri di tempat

Akhirnya Nahdapun membantu kakak kelasnya itu membawa buku ke perpustakaan

Beberapa saat kemudian

Akhirnya mereka sampai di perpustakaan, siswa tadi meletakkan buku yang ia bawa di atas meja perpustakaan lebih dulu baru mengambil yang Nahda bawa dan meletakkanya di meja yang sama

"Oke sudah selesai, terima kasih yaa, ayo kita kekantin aku traktir" ucap siswa tadi

"Tidak usah kak aku ikhlas bantuinnya" ucap Nahda

"Eh jangan begitu menolak rezeki itu tidak baik, anggap saja ini balas budiku padamu, oke oke" kata siswa tersebut

"Iya baiklah" kata Nahda pasrah

Merekapun segera pergi ke kantin

Di kantin

"Kemana Nahda kenapa lama sekali" kata Lina celingukan mencari keberadaan Nahda

"Mungkin sebentar lagi" kata Rida

"Nah itu dia, eh sama siapa itu" Kata Rida melihat keberadaan Nahda bersama seorang siswa

"Aku bingung dengan Nahda katanya gak mau pacaran tapi kenapa dia dekat dengan banyak cowok" kata Lina heran

"Iri bilang aja" kata Rida

"Enggak kok" kata Lina

"Kamu mau makan apa?" tanya siswa yang bersama Nahda tadi

"Terserah kakak aja" jawab Nahda sambil memainkan ponsel

"Kok terserah sih, gini aja deh antara bakso dan mi ayam kamu pilih yang mana?" tanya siswa tadi lagi

"Bakso aja deh" jawab Nahda

"Oke tunggu sebentar ya" kata siswa tadi pergi memesan bakso

"Ini dia baksonya silahkan di makan" kata siswa tadi memberikan semangkuk bakso kepada Nahda

"Eh ngomong - ngomong siapa namamu? namaku Indra" tanya siswa tadi kemudian memperkenalkan diri

Nahda tidak menjawab ia masih fokus bermain ponsel sambil menunggu baksonya agak dingin.

"Kamu dari kelas berapa?" tanya Indra lagi namun tetap saja tidak di jawab oleh Nahda

"Kau tidak ingin mengatakannya? oke gak papa" kata Indra mengerti

Tidak seperti Nahda yang menunggu agar baksonya agak dingin lebih dulu baru di makan, Indra memakan baksonya dalam keadaan masih panas ia menyantapnya begitu lahap seperti orang kelaparan. Tidak perlu waktu lama bakso milik Indra sudah habis sedangkan Nahda baru saja ingin memakannyapun terkejut

"Sudah habis dia kelaparan atau bagaimana?" kata Nahda dalam hati

"Akhirnya kenyang juga, aku masih ada urusan habiskan baksonya tenang saja sudah ku bayar aku pergi dulu ya sampai jumpa lagi" kata Indra berpamitan sambil melambaikan tangan dan bergegas pergi dari sana

"Dasar orang aneh" kata Nahda dalam hati

Ia melanjutkan makan bakso tanpa menyadari bahwa ada beberapa pasang mata yang memperhatikan dirinya bersama Indra sejak tadi

"Nahda" teriak Rida memanggil dirinya

Nahdapun pergi ke tempat Rida dan Lina berada sambil membawa semangkuk bakso

"Siapa cowok tadi?" tanya Rida penasaran

"Emm siapa tadi namanya ya aku lupa" jawab Nahda

"Lah gimana sih makan bareng tapi gak tau namanya" kata Rida

"Emang gak kenal, tadi dia sempat kasih tau namanya tapi aku lupa" jelas Nahda

"Trus tadi gimana ceritanya kok bisa makan bareng?" tanta Lina

"Jadi gini ceritanya kakak tadi minta tolong suruh bantuin bawa buku ke perpustakan, sebagai tanda terima kasihnya aku di traktir gitu" jawab Nahda

"Oooo gitu" ucap Rida dan Lina bersama

"iya"

Di taman sekolah

Nahda hanya duduk sendiri di bangku taman sambil memejamkan mata menikmati sejuknya udara di bawah pohon rindang, entah kemana Lina dan Rida tidak bersamanya. Kemudian tiga orang siswi datang menghampirinya, salah satu siswi tersebut tiba - tiba menyipratkan minuman ke wajah Nahda

"Astaghfirulloh, ada apa ini?" ucap Nahda terkejut

"Berani - beraninya lo deketin cowok gue" kata siswi yang menyipratkan minuman ke wajah Nahda

"Apa? cowok? yang mana?" tanya Nahda bingung

"Gak usah pura - pura bodoh deh lo" bentak siswi tersebut

"Bela apa - apaan sih lo, heh lo lupa apa gimana? kita udah putus" kata Indra tiba - tiba datang

"Tapi aku gak menganggap hubungan kita berakhir Dra" kata Bela

"Maafin temen kakak ini ya, dia emang agak setres. Ini usap wajah kamu gak usah di kembaliin sebaiknya kamu pergi dari sini, dia biar kakak yang ngurus" ucap Indra memberikan sapu tangan kepada Nahda yang sudah terlihat usang

Nahdapun menerimanya dan pergi dari sana

"What? setres? iya gue setres gara - gara lo" ucap Bela

"Enak aja nyalahin gue" kata Indra

"Emang iyakan, Indra maafin gue kita balikan lagi ya" kata Bela bergelayut manja di lengan Indra

"Ogah, apaan sih pegang - pegang" kata Indra melepaskan tangan Bela

"Tapi aku masih cinta sama kamu Dra" kata Bela

"Bodo amat" kata Indra langsung pergi begitu saja

"Indraaa" teriak Bela

"Hadeh Bela udah deh lupain tu cowok masih banyak cowok lain yang lebih oke dari dia, contohnya Yusuf dia juga masih jomblo kan" kata salah satu teman Bela

"Gak bisa Yusuf punya gue" kata teman bela yang satunya

"Dih ngaku - ngaku lagi"

"Ya siapa tau kan beneran gitu"

"Kalian bisa diem gak sih? berisik" kata Bela pergi lebih dulu

"Bela tunggu"

....

Di halaman sekolah

Terlihat Nahda sedang membuang sesuatu di tempat sampah, tiga siswi yang menghampirinya tadi tidak sengaja melihatnya

"Bel liat tuh kan cewek yang tadi" kata salah satu teman Bela

"Bukankah yang di buang itu saputangannya Indra yang di kasih tadi" kata teman Bela yang satunya lagi

"Kelewatan gak menghargai banget awas aja nanti" kata Bela kesal

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!