Waktu begitu cepat berlalu kini para murid sudah waktunya untuk UTS Ujian Tengah Semester. Hari ini adalah hari pertama para murid melaksanakan UTS, dan jam pelajaran sudah di mulai di kelas X MIPA 2 para murid sudah mulai mengisi lembar jawaban mereka masing - masing. Guru pengawas di kelas itu keluar, di saat seperti ini tidak membuat Diki berhenti usil ia paling suka menjahili Nahda entah mengapa. Seperti biasa Diki mengambil bolpoin yang Nahda gunakan, sedangkan Nahda hanya membiarkannya saja ia mengambil bolpoin cadangan di tasnya. Karena tidak ada respon Diki kembali beraksi ia mengambil lembar soal Nahda dan mecorat - coretnya lalu di kembalikan lagi Diki tersenyum senang, namun Nahda tak memperdulikannya ia melanjutkan mengerjakan ujian. Diki benar - benar kesal karena tidak di respon oleh Nahda ia menghampirinya kembali lalu ia mengambil lembar jawaban milik Nahda dan merobeknya secara perlahan
"Apa mau mu?" tanya Nahda menarik kerah baju Diki sambil menatapnya tajam
Diki terkejut dan tak bisa berkata apa - apa
"Masih belum puas jahilin aku?" tanya Nahda masih dalam posisi yang sama
"Kenapa hanya diam saja?"
"Jawaabb!" teriak Nahda membuat takut satu kelas
"Terlihat manis ternyata menyeramkan"
"Dia benar - benar menakutkan"
"Tak kusangka dia bisa melakukan itu"
Bisik para murid di kelas itu
"M-ma-maaf" ucap Diki ketakutan
Nahda melepaskan kerah baju Diki kemudian menukar lembar soal dan jawaban miliknya dengan punya Diki, sedangkan Diki masih berdiri mematung di tempat
"Kembali ke tempat dudukmu!" kata Nahda
Dikipun menurut begitu saja
Beberapa saat kemudian guru pengawas kembali ke kelas
"Baiklah anak - anak waktu telah selesai, kumpulkan lembar soal dan jawaban kalian" ucap guru tersebut
Para murid satu persatu maju kedepan mengumpulkan lembar soal dan jawaban
"Diki kenapa lembar jawaban mu robek?" tanya guru pengawas
"Ee itu anu pak" jawab Diki gugup
"Sebenarnya itu punya Nahda pak dan Diki yang merobeknya" kata Fikri mengumpulkan lembar jawaban miliknya
"Benar begitu Diki?" tanya guru pengawas
"Iya pak" jawab Diki lirih sambil menunduk
"Baiklah ikut saya ke kantor salin jawabanmu" kata Guru pengawas
"Baik pak" kata Diki
....
Di Kantin
Sambil menikmati makanan Nahda, Lina dan Rida berbincang - bincang
"Lina kenapa diam saja dari tadi? apa kau takut kepada ku? tenang saja aku tidak akan tega membentakmu" tanya Nahda
"Tidak kok, aku hanya terkejut" jawab Lina
"Memamangnya apa yang terjadi?" tanya Rida bingung
"Kamu taukan anak yang suka usil di kelas kita?" tanya Lina
"Iya tau yang namanya Diki itu kan?" jawab Rida
"Iya tadi dia merobek lembar jawabanya Nahda, trus Nahda marah dia menarik kerah bajunya sambil menatap tajam dan membentaknya, aku benar - benar terkejut. Diki saja ketakutan" jelas Lina
"Benarkah wah Nahda kau sudah seperti preman saja" kata Rida
"Mau bagaimana lagi dia itu keterlaluan" kata Nahda
"Kali ini dia pasti kapok" kata Rida
"Semoga saja begitu" kata Lina
....
Di lorong sekolah
Setelah makan Nahda dan Lina pergi ke kelas Rida ikut bersama mereka, di sepanjang lorong Rida dan Lina asik mengobrol sedangkan Nahda fokus pada ponselnya sambil membawa botol minuman yang terbuka, karena terlalu fokus dengan ponselnya Nahda tak sengaja menabrak seseorang dan minuman yang ia bawa tumpah sedikit ku baju orang tersebut dan orang tersebut adalah Dion
"Woe punya mata gak sih lo?" tanya Dion dengan nada tinggi
"Punya" jawab Nahda santay
"Kalo punya di pakek dong, liat ini seragam gue jadi kotor" kata Dion kesal
"Ya maaf kan gak sengaja" kata Nahda
Dionpun merebut botol minuman di tangan Nahda dan iapun menyipratkan ke wajah Nahda
"Hahaha sekarang kita impas" kata Dion sambil tertawa
Nahda mengusap wajahnya dengan ujung jilbabnya, lalu ia beranjak pergi dari sana dengan menginjak kaki Dion dengan keras sebelum pergi
"Aaaaa kaki ku dasar kau aku akan membalasmu" teriak Dion
Sedangkan Rida dan Lina hanya menonton saja kemudian pergi menyusul Nahda
.......
Di kelas X MIPA 2
Terlihat Diki sedang memasukkan sesuatu ke dalam tas seorang siswi yang pemiliknya tidak ada
"Diki kau mau apa?" tanya Nahda tiba - tiba ada di belakang Diki
"Eh e-enggak kok, ini ada cicak jatuh ke tasnya Tina aku ambil" jawab Diki
"Awas ya kalo jahil lagi" kata Nahda mengkode dengan dua jarinya mengarahkan ke matanya kemudian ke mata Diki bahwa ia akan selalu mengawasinya.
"Iya aku gak akan jahil lagi kok" kata Diki memegang kedua telinganya
Nahda dan Lina pergi ke tempat duduk mereka sedangkan Rida duduk di depan Nahda, kebetulan pemilik bangku itu tidak ada.
"Nahda sepertinya dia memang takut kepada mu" kata Rida
"Aku akan pastikan dia kapok" kata Nahda
"Iya Nahda kali ini pasti dia kapok" kata Lina
"Sekalian saja bikin kapok kakak kelas yang songong tadi" kata Rida
"Itu pasti tunggu saja tanggal mainnya" kata Nahda
"Bagaimana dengan 3A?" tanya Lina
"Hmm akan aku usahakan tapi sepertinya sedikit sulit tapi tidak apa, itulah kenapa aku disini memberantas ke usilan hahaha" kata Nahda sambil tertawa
"Hahaha kau itu lucu sekali" kata Rida
"Hei jangan tertawa, kau tidak hawatir Angel akan menghajar mu lagi?" tanya Nahda
"Tidak, kan ada kamu hehehe" jawab Rida
"Huuuu apaan sih Da temanya di jadiin tameng" kata Lina
"Ya kan bercanda Lin" kata Rida
"Iya bercanda tapi nyata hahaha" kata Lina sambil tertawa
"Biarinlah" kata Rida
"Nahda kamu ada di sini? biasanya pergi keperpustakaan" tanya Fikri tiba - datang kemudian duduk di bangku miliknya di sebelah Nahda
"Tidak lagi malas" jawab Nahda
"Bukan malas tapi kapok kayaknya hihihi" kata Rida
"Kenapa?" tanya Fikri
Sebelum Rida menjawab pertanyaan Fikri, dia sudah mendapatkan tatapan tajam dari Nahda
"Oke oke aku akan diam" kata Rida beranjak pergi ke bangku di depan Lina
Fikri yang penasaranpun tak berani bertanya takut membuat Nahda marah
"Memangnya ada kejadian apa? aku penasaran" kata Fikri di dalam hati
Tak lama kemudian Diki datang menghampiri Nahda
"Ee Nahda aku minta maaf dan ini bolpoin dan buku mu yang ku ambil ku kembalikan dengan yang baru" kata Diki ragu sambil meletakkan satu buku tulis dan tiga bolpoin di atas meja Nahda
"Iya aku maafkan, jangan jahil lagi yaa, terima kasih" kata Nahda dengan nada lembut sambil tersenyum manis namun terlihat mengerikan bagi Diki
Berbeda dengan Fikri ia terpesona melihat senyuman manis Nahda
"Hei Lina anak itu menyukai Nahda ya?" tanya Rida berbisik
"Sepertinya begitu" jawab Lina berbisik juga
"Aku iri dengan Nahda dia di sukai banyak cowok" kata Rida masih berbisik
"Huh kamu ini ada - ada saja" kata Lina
"Ya udah aku kembali ke kelas ku ya" ucap Rida berpamitan
"Iya" jawab Lina
"Nahda aku kembali ke kelas ya daaa" ucap Rida melambaikan tangan
"Daaa" ucap Nahda membalas lambaian tangan Rida
......
Di depan kelas X IPS 1
Angel sudah menunggu kehadiran Rida, setelah melihat Rida iapun bergegas menghampiri nya
"Kak Angel?" ucap Rida terkejut melihat Angel tiba - tiba berada di depan dirinya
"Ternyata kamu gak kapok ya" kata Angel sambil melipat kedua tangannya
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments