Mencintai Dalam Diam

Setelah sudah sangat lama Nahda berkeliling akhirnya iya menemukan buku yang menarik baginya

"Nah itu kayaknya menarik, aku pinjam itu aja. Huh tapi kenapa selalu di rak yang paling atas" kata Nahda hendak mengambil buku namun tidak sampai akhirnya dia mencari kursi untuk membantunya mengambil buku.

Setelah mendapatkanya ia hendak turun namun ia salah menempatkan kakinya pada kursi yang ia naiki, dan Nahda pun terjungkal ke belakang dan buku yang ia ambil terlempar ke udara

"Aaaa"

Dukk

Punggunya menabrak punggung seseorang yang ada di belakangnya, orang tersebutpun terkejut iapun memutar badannya untuk menahan Nahda agar tidak jatuh

"Itu Nahda" kata Lina

"Huu so sweet" kata Rida

"Siapa laki - laki itu" gumam Rizal dalam hati

Bukk

Buku yang melayang tadi jatuh tepat di wajah Nahda

"Aduhh"

"Adik kecil kamu tidak apa - apa?" tanya orang tadi menegakkan tubuh Nahda

"Tidak apa - apa kak hanya tertimpa buku, tapi ya lumanyan sakit sih" jawab Nahda sambil menggosok - gosok hidungnya karena tertimpa buku

"Lain kali hati - hati, ini bukunya" kata orang tadi menggambil buku dan memberikannya kepada Nahda

"Iya kak terima kasih" Ucap Nahda mengambil buku dari tangan orang tersebut

"Nahda" panggil Rida

"Temanku memanggil, aku pergi dulu ya kak" kata Nahda menoleh siapa yang memanggilnya dan berpamitan untuk pergi menghampiri temannya

"Iya" ucap orang tersebut

"Ternyata dia sangat manis jika di lihat dari dekat" kata orang tadi tersenyum pergi dengan arah yang berbeda dari Nahda

"Nahda kamu baik - baik saja?" tanya Lina

"Iyaa" jawab Nahda

"Laki - laki tadi siapa Na?" tanya Rida sambil tersenyum

"Gak tau gak kenal" jawab Nahda jutek

"Tadi kamu tidak lari seperti menabrak ku waktu itu" kata Rizal menggoda

"Apa? kau bilang apa tadi? bisa ulangi lagi" kata Nahda marah sambil mengangkat buku siap melemparnya ke wajah Rizal

"Ti-tidak tidak jadi" kata Rizal panik karna Nahda marah

"Ternyata dia sangat menyeramkan jika sedang marah" kata Rizal dalam hati

"Hihihi" Rida dan Lina tertawa cekikikan

"Diam" bentak Nahda dan pergi lebih dulu

Semua orangpun diam tidak berani mengucapkan satu katapun

......

Di kelas X MIPA 2

Nahda duduk termenung di bangkunya memikirkan kejadian tadi

"Kenapa tadi aku tidak menyadarinya ya? kejadiannya terlalu cepat, bagaimana aku jatuhpun tidak ingat, sepertinya aku salah masuk SMA" kata Nahda bicara sendiri di dalam hati

"Nahda lagi mikirin apa? dari tadi bengong mulu" tanya Fikri

"Eh gak kok" jawab Nahda

"kalo ada masalah cerita dong, siapa tau aku bisa bantu" kata Fikri

"Gak ada apa - apa kok Fik cuma lagi capek aja" kata Nahda menyandarkan kepalanya di atas meja

"Astaghfiruloh" ucap Nahda terkejut tiba - tiba ada seekor cicak jatuh tepat di depan matanya

"Hahahaha" tawa Diki

"Diki suka benget ya jahilin orang" kata Fikri mengambil cicak yang sudah mati di atas mejanya Nahda dan pergi membuangnya

"Nahda mau pergi ke mana?" tanya Fikri melihat Nahda keluar dari kelas

"Entahlah aku bosan" jawab Nahda tanpa berhenti berjalan

"Dia kenapa ya tidak seperti biasanya" gumam Fikri dalam hati

.....

Di taman sekolah

Rida dan Lina sedang menikmati pemandangan sambil makan cemilan

"Apa Nahda marah sama kita? dia tidak datang ke sini" tanya Rida

"Mungkin saja tapi tidak akan lama, nanti dia pasti datang ke sini" jawab Lina

"Kamu sudah hafalnya sifatnya Nahda?" tanya Rida

"Ya kan aku satu kelas dengannya" jawab Lina

Sedang asik mengobrol tiba - tiba Zidan datang merampas makanan ringan milik Lina

"Asik makan sendiri, bagi dong" kata Zidan merampas jajan Lina dan membawanya ke bangku sebelah

"Hei Zidan kamu gak punya duit apa? ngerampas punya orang" kata Rida

"Masalah buat lo" jawab Zidan sambil memakan jajan yang ia rampas dari Lina

"Nyebelin banget sih tuh orang" kata Rida kesal

"Sudahlah biarkan saja" kata Lina

"Tidak bisa aku sudah muak dengan tingkahnya" kata Rida beranjak pergi menghampiri Zidan

"Rida" ucap Lina menyusul Rida

"Zidan bisa gak sih berhenti jahilin Lina" kata Rida

"Enggak" kata Zidan

"Emang punya masalah apa sih sama Lina?" tanya Rida

"Kepo lo" jawab Zidan

"Iyakan Lina sahabat aku" kata Rida kesal

"Trus masalah buat lo" kata Zidan

"Zidannn" kata Rida sangat kesal ia berniat melempar sepatu miliknya

"Rida sudahlah kita pergi saja" kata Lina menghentikan aksinya Rida

"Kalian lagi main apa sih seru banget?" tanya Nahda datang menghampiri mereka

"Kamu tuh nanya apa sih?" tanya Rida balik heran

"Abis aku melihat drama seru dari jauh tadi hehe" jawab Nahda

"Nahda kamu baik?" tanya Lina

"Baik, memang kenapa?" jawab Nahda dan bertanya kembali

"Ya aneh aja gitu tadi kan kamu abis marah - marah sekarang udah ceria aja" jawab Lina

"Drama kalianlah yang menghiburku" kata Nahda

Rida hanya diam cemberut sambil melipat kedua tangannya

"Eh kok diem gak di lanjutin nih?" tanya Nahda menggoda Rida yang sedang kesal

"Kamu aja yang lanjutin" jawab Rida kesal

"Udah gak usah di lanjutin kita pergi ke kelas aja yuk" ajak Lina sambil menarik tangan Rida dan Nahda

Merekapun berjalan menuju kelas, sebelum sampai di kelas mereka berhenti sejenak di lorong sekolah

"Hadeh Lina aku heran deh sama kamu" kata Rida

"Memangnya kenapa?" tanya Lina

"Zidan itu lo selalu jahilin kamu, kenapa kamu biarin aja" jawab Rida

"Memangnya aku harus bagaimana?" tanya Lina

"Ya di tegur kek, di omelin atau gimana gitu" jawab Rida

"Rida sebenarnya Zidan itu tidak jahil, dia hanya kurang perhatian aja dari orangtuanya. Karena orangtuanya terlalu sibuk bekerja dan tidak punya waktu untuknya" jelas Lina

"Jadi dia mencari perhatian dengan menjahili orang gitu?" tanya Rida

"Iya" jawab Lina

"Hmm ada yang aneh" ucap Nahda mencerna berbincangan Rida dan Lina

"Apanya yang aneh?" tanya Rida

"Rida kamu bilang tadi Zidan selalu menjahili Lina kan? itu berarti Zidan mencari perhatian dari Lina" jawab Nahda

"Bener juga, oh iya kamu ingatkan Zidan pernah ngancam Diki dia bilang( cuma gue yang boleh jahilin dia )" kata Rida

"Iya jadi kesimpulannya Zidan suka sama Lina, dia gak rela kalau ada cowok lain yang mendekatinya" kata Nahda

"Chieeee" ucap Rida menggoda Lina

"Kalian ngomong apa sih, sok tau deh" kata Lina

"Eh Rida ada satu lagi" kata Nahda

"Apa itu?" tanya Rida antusias

"Lina menerima semua perlakuan Zidan padanya dan juga sepertinya Lina tau banyak tentang Zidan" kata Nahda

"Benar juga itu berarti Lina juga menyukai Zidan" kata Rida

"Uuhhh so sweet" ucap Nahda dan Rida bersama

"Apa? tidak tidak aku tidak menyukainya" kata Lina

"Benarkah? tapi kenapa pipimu memerah?" tanya Rida

"Apa? tidak" jawab Lina memegang kedua pipinya

"Rupanya nona kutu buku ini diam diam mencintai seseorang" kata Rida

"Rida sudah berhenti" kata Lina menahan malu

"Iya iya aku berhenti ya udah aku kelas dulu ya daaa" kata Rida kemudian pergi ke kelasnya

"Kita juga ke kelas yuk" ajak Lina

"Yuk" jawab Nahda

Nahda dan Linapun berjalan pergi menuju kelas mereka, tanpa mereka sadari Zidan sejak tadi menguping pembicaraan mereka, ia tersenyum bahagia mengetahui bahwa Lina juga menyukainya

"Lina ngomong - ngomong sejak kapan kamu menyukai Zidan?" tanya Nahda

Tapi Lina tidak menjawab

"Hm kalian sangat keren bisa sama - sama mencintai dalam diam" kata Nahda

"Kenapa? iri yaaa" tanya Lina menggoda Nahda

"Enggak, aku juga mencintai seseorang dalam diam" kata Nahda keceplosan

"Oh ya siapa?" tanya Lina

"Bukan siapa - siapa" jawab Nahda

"Biarku tebak pasti cowok yang kamu simpan fotonya itu kan?" tanya Lina

"Sok tau deh" jawab Nahda

"Ya kalo bukan suka buat apa fotonya di simpan?" tanya Lina

"Di koleksi hahaha" jawab Nahda

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!