Kriiingng
Bel waktu istirahat pun telah berbunyi, para murid menikmati waktu istirahat mereka. Nahda, Lina dan Rida berjalan bersama menuju kantin
"Hai kalian" sapa Rizal tiba - tiba ada di depan mereka
Namun mereka mengabaikan sapaan dari Rizal dan terus berjalan menuju ke kantin
"Ada apa dengan mereka?" tanya Rizal heran ia pun menyusul mereka pergi kekantin
Sesampainya di kantin Rizal langsung memesan makanan dan pergi menghampiri Nahda bersama dua temannya
"Hai aku ikut gabung ya?" tanya Rizal langsung duduk begitu saja di samping Nahda sebelum dapat persetujuan dari mereka bertiga
"Ada apa dengan kalian hari ini?" tanya Rizal memperhatikan mereka hanya diam saja sejak tadi
"Apakah aku berbuat salah dengan kalian?"
"Kalau seperti itu aku minta maaf"
"Em Nahda apa kamu masih marah padaku?" Tanya Rizal namun tak mendapatkan respon
"Ee Rida kamu baik - baik saja hari ini kamu terlihat lesu tidak seperti biasanya, ada apa?" tanya Rizal namun tidak mendapatkan respon juga
"Hah sudahlah aku menyerah" kata Rizal dalam hati
"Maaf kak aku terpaksa" ucap Rida dalam hati
Sebenarnya Rida kasihan dengan Rizal sejak tadi hanya bicara sendiri. Akhirnya acara makan itu pun selesai, Nahda, Rida dan Lina pergi dari kantin meninggalkan Rizal sendiri yang masih belum selesai makan
Mereka pergi ke taman untuk menghibur Rida
"Dion lihat sasaran kita ada di sini" kata siswa bernama Feri menunjuk ke arah Nahda
"Wah kebetulan sekali, ini kesempatan gue buat ngebales tu cewek" kata Dion
"Heh lo ke sini" ucap Dion memanggil seorang siswa di dekat situ
"Ada apa kak" tanya siswa tadi
"Ini lo kasih ke cewek yang itu, trus lo suruh dia kasih ini ke gue" kata Dion memberikan sebuah kotak hadiah kepada siswa yang di panggil tadi sambil menunjuk kearah Nahda
Dion adalah siswa yang menjahili Nahda tadi pagi dengan menempelkan kertas di ujung belakang jilbabnya. Siswa tadi pun pergi menghampiri Nahda
"Permisi ini tolong kasih ke kakak yang ada di sana itu ya" kata siswa tersebut memberikan kotak hadiah sambil menunjuk ke arah Dion dan siswa itu pun pergi
"Kenapa tidak di kasih langsung?" tanya Rida
"Nahda bukanya dia yang ngerjain kamu tadi?" tanya Lina
"Tenanglah lihat saja apa yang terjadi" kata Nahda pergi menghampiri Dion
"Ini kak untuk mu" kata Nahda menberikan kotak hadiah tadi
"Terima kasih" ucap Dion menerima kotak hadiah
"Eh tunggu" kata Dion menghentikan Langkah Nahda yang akan pergi
"Hei teman - teman ayo semuanya kemari" kata Dion memanggil para siswa siswi yang berada di situ untuk berkumpul
"Ada apa?"
"Ada apaan sih?"
"Maaf ya dek aku tidak bisa menerima cinta kamu, karena kamu bukan kriteria aku dan ini maaf ya aku tidak bisa menerimanya" kata Dion mulai bersandiwara
"Apa?" kata Lina terkejut
"Apa - apaan tuh cowok?" kata Rida kesal
"Oh jadi begitu rupanya" kata Nahda dalam hati
"Sebenarnya aku kasihan kepada mu, kenapa kamu terus ngejar - ngejar aku padahal udah ku tolak berkali - kali"
"Apa kamu tidak sadar diri, lihat diri mu apa sebanding denganku"
"Mulai sekarang cobalah untuk bercermin, ngaca dong ngaca"
"Apa perlu ku ambilkan kaca sepion di motor ku"
"hahaha..."
"Hiks hiks hiks.." Nahda menangis
"Nahda" seru Lina dan Rida bersama
Plok plok plok
"Wah wah luar biasa sandiwaramu benar - benar bagus sekali, seharusnya kau sudah menjadi bintang film tapi kenapa masih ada di sini" Kata Nahda sambil tepuk tangan
"Apa?" ucap Dion terkejut
Para siswa dan siswi di situ pun ikut terkejut
"Kakak apa yang sedang kamu lakukan? bukankah menghina orang lain itu tidak baik?"
"Itu perbuaatan buruk, teman - teman yang punya sifat buruk itu adalah se..?"
"..Tan" sahut para siswa siswi yang berada di situ
"Yang suka jahil itu juga se..?"
"..Tan"
"Yang suka menghina orang lain juga se..?"
"..Tan"
"Berarti dia se..?"
"..Tan"
"Hahaha..." tawa para siswa siswi yang berada di situ
"Kurang ajar lo ngatain gue setan"
"Kakak ku beri tahu yaa yang seharusnya mengaca itu kamu, kenapa?"
"Karena kakak yang tak bisa melihat diri sendiri, lagian siapa yang mau cowok kaya kakak yang suka jahilin orang bahkan menghina perempuan di depan umum, ya gak temen - temen"
"Iya lah huuuu..." teriak para siswa siswi yang berada di situ
Mereka pun segera membubarkan diri
"Kurang ajar awas lo ya, gue bakalan bales lo ingat itu baik - baik" teriak Dion kesal
Nahda Lina Dan Rida pun ikut pergi dari sana mereka berjalan menuju kelas sambil berbincang - bincang
"Wah Nahda kamu hebat hati mu itu terbuat dari apa sih bisa gak mempan gitu?" tanya Rida kagum
"Iya Nahda kok bisa gitu apa rahasianya?" Tanya Lina
"Apaan sih kalian ini gak ada rahasianya, yang terpenting harus bisa tenang jangan mudah terpancing emosi" jawab Nahda
"Kayaknya sulit kalau aku udah pasti nangis beneran tadi" kata Lina
"Ya memang sulit tapi kalau sudah terbiasa akan mudah" kata Nahda
"Baiklah aku akan mencobanya" kata Lina
"Aku juga, terima kasih Nahda untuk tipsnya" kata Rida
"Iya sama - sama" kata Nahda
"Kalau begitu aku ke kelas duluan nya daaa" Kata Rida melambaikan tangan
"Daaa" ucap Lina dan Nahda membalas lambaian tangan Rida
Kriiingng
Bel waktu untuk pulang pun telah berbunyi semua murid yang berada di kelas itu pun sudah keluar kecuali Nahda, Lina dan Fikri
"Kalian tidak ingin pulang?" tanya Fikri
"Sebentar lagi kami ingin duduk dulu di sini" jawab Nahda
"Trus kamu sendiri kenapa masih duduk di situ?" tanya Nahda
"Menunggu waktu untuk extra kurikuler" jawab Fikri
"Kamu ikut extra apa?" tanya Nahda
"Basket" jawab Fikri
"Kenapa tidak bersiap di lapangan?" tanya Nahda
"Entahlah rasanya duduk di kelas ini kalau udah sepi rasanya nyaman" jawab Fikri
"Hihihi kamu ada - ada saja" kata Nahda sambil tertawa kecil
"Tentu saja nyaman kan ada kamu" ucap Fikri dalam hati
"Da kamu mau pulang apa masih mau ngobrol sama Fikri?" tanya Lina memakai tasnya
"Ya pulang lah masa berduan di kelas kan gak baik" jawab Nahda memakai tasnya
Sedangkan Fikri memandangi Nahda sambil tersenyum mendengar perbincangan Lina dan Nahda, tiba - tiba ada seorang siswa yang berteriak di ambang pintu
"Woe cewek sok jagoan sini lo!" kata Dion sambil bertolak pinggang
"Ada apa lagi sih?" tanya Nahda malas meladeninya
"Sini lo, kalo emang lo berani lawan gue" tantang Dion
"Woe gak malu apa masa nantangin cewek kecil begini" kata Fikri
"Diem lo gak usah ikut campur" kata Dion
"Kamu ngajakin aku berantem ya?" tanya Nahda berjalan menuju depan kelas
"Ayo sini maju" tantang Nahda sudah memasang kuda - kuda
Dion pun melayangkan tinjuan ke arah wajah Nahda, dengan sigap Nahda menghindar dengan berjongkok dengan satu kaki dan kaki yang satunya menendang kaki Dion, alhasil Dion pun terjatuh dan meringis kesakitan
"Aduh punggung ku"
"Sudah selesai kan? Lin ayo kita pulang" kata Nahda
"E iya" ucap Lina masih terkejut melihat drama tadi
"Fik kita duluan yaa" ucap Nahda
"Iya"
"Kasihan sakit ya perlu bantuan" kata Fikri mendekati Dion
"Gak usah gue bisa sendiri" kata Dion berdiri sambil memegangi punggungnya
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments