Di kelas XI MIPA 1
Angel, Aurel dan Alfi sedang berbincang - bincang dengan serius
"Ternyata tu cewek berani juga rupanya, gue akan beri dia pelajaran" kata Angel
"Apa rencana lo Ngel?" tanya Aurel
"Seperti biasa setelah pulang sekolah nanti kita seret dia kelapangan" Jawab Angel
"Sekalian aja tuh sama cewek sombong, Kemal kenapa sih deketin tu cewek? apa istimewanya cobak? cantikan juga gue" kata Alfi kesal
Di saat mereka serius berbincang tiba - tiba Ronal dan Lia masuk ke kelas bersama sambil mengobrol dengan begitu akrap
"Aurel liat tuh" kata Alfi menunjuk kearah pintu
"Dih tu cewek nyebelin banget sih" kata Aurel kesal
"Kalau begitu kita impas" kata Alfi
"Impas apanya?" tanya Aurel
"Sama - sama punya musuh hehehe" kata Alfi sambil tertawa ringan
"Dasar lo" kata Angel
"Jadi siapa dulu nih yang harus kita kasih pelajaran?" tanya Alfi
.......
Kriiingng
Bel waktu pulang pun berbunyi para siswa dan siswi mulai berhamburan keluar sekolah pergi menuju rumah mereka masing - masing hanya tinggal beberapa siswa saja. Angel berdiri di depan pintu kelas X IPS 1 sedang menunggu seseorang
"Berhenti" kata Angel menghentikan langkah seorang siswi yang ia tunggu sejak tadi
"Lo ikut gue" kata Angel menarik tangan siswi tersebut secara paksa
"Ada apa ini kak?" tanya siswi tadi terkejut
"Gue bakalan kasih kejutan buat lo" jawab Angel tersenyum licik
Angel pun menyeret siswi tadi kelapangan, kemudian ia mendorongnya hingga tersungkur
"Aduh sakit" ucap siswi tadi mengaduh kesakitan
"Lihat tamu kita sudah datang" kata Aurel yang sudah menunggu mereka di lapangan bersama Alfi
prok prok prok
Angel bertepuk tangan dan berkata
"Wah wah wah ternyata kamu berani juga ya"
"Maksud kakak apa?" tanya siswi tadi masih terduduk
"Lo itu bodoh atau pura - pura bodoh" kata Angel sambil menyilangkan kedua tangannya
"Gue udah pringatin lo waktu itu buat gak deketin Rizal, tapi kenapa lo tetap berusaha buat deket sama dia hm. Jawab!" kata Angel menjepit dagu siswi tadi
"Ma-maaf kak" ucap siswi tadi mulai mengeluarkan air mata
"Maaf. Heh. Dia minta maaf gaes" kata Angel kembali menyilangkan ke dua tamgannya
"Hahaha"
"Oke oke gue bakal mempertimbangkannya, tapi lo harus terima hadiah dari gue" kata Angel tersenyum penuh kemenangan
"Alfi lo bawain jus jeruk yang gue minta kan?" tanya Angel
"Pasti dong ini dia" jawab Alfi menunjukkan satu botol jus jeruk
"Ayo kasih ke dia!" perintah Angel
Alfi pun menuangkan satu botol jus jeruk ke atas kepala siswi tadi
"Gimana seger kan? hahaha" ucap Angel tertawa senang
"Dan satu lagi, lo suka makan mie ayam kan? Aurel kasih ke dia sekarang kasihan dia cuman minum jus eh maksudnya mandi hahaha" kata Angel kemudian tertawa
"Oke oke ini dia mie ayamnya" kata Aurel menuangkan mi ayam ke atas kepala siswi tadi
"Idiuh jadi mirip cacing deh" kata Alfi
"Jadi gimana baguskan hadiah dari gue" tanya Angel tersenyum puas
"Bagus dong dia punya tren terbaru" kata Aurel
"Apa tuuuh?" tanya Angel dan Alfi bersama
"Mi jeruk" jawab Aurel
"Hahaha"
"Udah yuk kita tinggalin mi jeruk ini" kata Angel meledek
"Daa mi jeruk hahaha" kata 3A bersama
"Hiks hiks hiks" siswi tadi pun hanya bisa menangis
.....
Di gerbang sekolah
"Rida manasih katanya mau pulang bareng" kata Lina menunggu Rida sejak tadi namun tidak keluar - keluar
"Coba kita cek kekelas aja yuk" ajak Nahda
Nahda dan Lina pun pergi ke kelas Rida, saat melintasi lapangan Lina melihat seorang siswi tengah menangis dengan penampilan yang berantakan
"Astaghfiruloh bukannya itu Rida Na" ucap Lina terkejut atas siapa yang ia lihat
Mereka pun pergi berlari menghampiri siswi tadi
"Rida apa yang terjadi sama kamu?" tanya Lina
"Hiks hiks hiks.." Rida hanya menangis
"Apa 3A pelakunya?" tanya Nahda
Rida menjawab dengan anggukan saja
"Maafin aku Da gara - gara aku kamu jadi begini" ucap Nahda
"Sudah jangan menangis lagi kami ada di sini, kita pulang yuk" kata Lina menenangkan Rida
"Tapi sebelum itu bersihkan dirimu dulu, pakai baju olahragaku saja ayo ku antar ke toilet" kata Lina mengantar Rida ke toilet disusul Nahda
......
Waktu pun berlalu hari pun telah berganti
Nahda memasuki kelas pergi ke bangkunya namun ia melihat meja dan kursinya dipenuhi sampah
"Apa - apaan ini" ucap Nahda kesal
"Ada apa Nahda?" tanya Fikri baru datang melihat bangku Nahda
"Siapa yang melakukan ini" gumam Fikri dalam hati
"Hei Diki, kamu ya yang melakukan ini?" tanya Fikri melihat Diki baru datang sambil menunjuk ke bangku Nahda
"Apaan sih lo gue baru dateng juga" jawab Diki kesal
"Bukan dia pelakunya Fik" kata Nahda mngambil keranjang sampah yang berada di dekat pintu kelas
"Trus siapa? kamu tau?" tanya Fikri
"Siapa lagi kalau bukan mereka bertiga" jawab Nahda
"Maksud kamu 3A?" tanya Fikri
"Iya tentu saja siapa lagi" jawab Nahda sambil membersihkan sampah yang ada di bangku Nahda
"Kamu punya masalah apa dengan mereka?" tanya Fikri membantu Nahda membersihkan sampah
"Punya masalah atau pun tidak mereka memang begitukan" jawab Nahda
"Ya kamu benar, sini biar aku aja yang membuangnya" kata Fikri ingin mengambil keranjang sampah
"Tidak usah Fik, terima kasih sudah membantu ku" ucap Nahda
"Iya sama - sama" ucap Fikri
Setelah membuang sampah Nahda mencari Lina karena biasanya dia sudah datang lebih dulu. Nahda menyusuri lorong sekolah setelah cukup lama ia mencari, namun tidak ada tanda - tanda dari Lina. Kemudian ia berfikir mungkin Lina berada di kelasnya Rida, sebelum sampai kelasnya Rida ia melihat seorang siswa sedang di jahili oleh dua orang siswa dengan mengoperkan tas miliknya.
"Kembalikan tasku"
"Ayo sini ambil hahaha"
"Hei ada di sini"
Nahda pun membantu mengambil tas tersebut dan mengembalikan kepada pemiliknya
"Ini tas mu, pergilah" kata Nahda mnyerah kan tas kepada siswa tadi
"Terima kasih" ucap siswa tadi kemudian pergi dari sana
"Heh siapa lo berani ikut campur urusan gue?" tanya salah satu siswa dari dua siswa yang menjahili siswa tadi
"Manusia" jawab Nahda kembali melanjutkan perjalanannya
"Sombong banget lo jadi cewek awas aja lo" teriak siswa tadi
Nahda tidak peduli dengan perkataan siswa tadi ia terus berjalan hingga ke kelas Rida, namun sebelum masuk Nahda sudah melihat Lina keluar dari kelas Rida
"Lina ternyata kamu di sini, ku pikir kamu tidak masuk" kata Nahda
"Oh iya aku dan Rida baru saja datang"
"Bagaimana dengan Rida apa dia baik - baik saja?" tanya Nahda
"Iya dia baik - baik saja tidak perlu hawatir" jawab Lina
"Syukurlah kalau begitu" kata Nahda
"hahaha..." suara tawa para siswa dan siswi yang mereka lewati
"Ada apa? apa mereka menertawakan kita?" tanya Lina bingung
"Entahlah siapa peduli" jawab Nahda berjalan lebih dulu
"Nahda tunggu" kata Lina melihat kertas di bagian belakang jilbab Nahda
"Ada apa?" tanya Nahda
"Lihat ini" kata Lina menunjukkan kertas yang bertuliskan
""HAI AKU PUP (Pembuat Ulah Perut)""
"Apa ini tidak kreatif tulisannya jelek lagi" ucap Nahda sambil berteriak
"Woe lo ngejek tulisan gue ya" kata salah satu siswa
"Nah kan yang punya tulisan nongol tuh" kata Nahda sambil menunjuk kearah siswa tadi
"hahaha.." tawa para siswa dan siswi yang ada di situ
"Apa? sial ternyata aku di jebak" ucap siswa tadi dalam hati
"Kalau ingin berkarya lebih kreatif dikit dong, nih ku kembalikan milik mu" kata Nahda menghampiri siswa tadi dan menempelkan kertas tadi ke dahinya
"Ayo Lin kita ke kelas" ajak Nahda
Mereka pun bergi ke kelas, waktu masuk pun telah tiba semua murid memulai pelajaran hari ini
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments