3A menghampiri mereka
"Wah wah sepertinya kalian sedang bersenang - senang?" tanya Angel tersenyum sinis
"Maksud kakak apa?" tanya Rida hati - hati
"Gue kasih tahu ya Rizal tuh cowok gue, jadi kalian gak usah deket - deket sama dia terutama lo" kata Angel menunjuk Nahda
"Tenang aja kak lagian siapa sih yang mau deketin cowok kayak dia" Kata Nahda
"Bagus kalau begitu gue pegang kata - kata lo, tapi ingat kalo melanggar maka lo akan terima sendiri akibatnya" kata Angel mengancam
"Inget baik - baik!" kata Aurel
3Apun pergi dari sana
"Rida sebaiknya kamu lupain kak Rizal jangan terlalu berharap, liat sendiri tadi kan 3A pasti gak bakalan biarin hidup kamu tenang jika kamu benar bisa akrap sama kak Rizal" kata Lina menasehati Rida
"Gak papa lah siapa tau aku emang bisa akrap sama kak Rizal trus dia jadi pahlawan ku kaya di film - film itu uuh romantisnya" kata Rida sambil memegang kedua pipinya
"Terserah kamu ajalah yang terpenting aku gak terlibat ya" kata Lina
"Yakin kamu berani Da?" tanya Nahda
"Kan ada kamu bisa ku jadiin tameng hahaha" kata Rida dan tertawa
"Jahat kamu masa temannya sendiri di manfaatin" kata Lina
"Ya kan cuman bercanda" kata Rida
"Udah yuk kita kekelas" ajak Nahda
"Yuk" kata Lina dan Rida bersama
.....
Kelas X MIPA 2
"Diki balikin hp gue!" seru seorang siswi mencoba mengambil HPnya
"Ambil aja kalo bisa" kata Diki berlari keliling kelas
"Iih jahil banget sih lo jadi orang"
"Diki berhenti"
"Ayo ambil haha"
Nahda bersama Lina telah sampai di depan pintu kelas, melihat kejadian itu Nahda dengan sigap mengambil HP dari tangan Diki
"Ini HP kamu Dela" ucap Nahda memberikan HP milik Dela
"Terima kasih Nahda" ucap Dela mengambil HPnya dan kembali ketempat duduknya
"Heh kenapa lo suka ikut campur urusan gue?" tanya Diki kesal
Nahda tidak menjawab ia pergi ke tempat duduknya tanpa memperdulikan Diki yang sedang kesal
"Woe gue ngomong sama lo, sombong banget lo jadi orang" Kata Diki sangat kesal dan pergi ke tempat duduknya
Kriiingng
Bel masuk berbunyi seorang guru laki - laki memasuki kelas tersebut
"Kenapa pak Fahri yang mengajar?" tanya salah satu siswa
"Selamat pagi anak - anak" sapa pak Fahri
"Pagi pak" ucap para siswa siswi serentak
"Hari ini Bu Rini tidak bisa hadir jadi saya yang mengisi. Bu Rini tadi menitipkan pesan kepada saya untuk memberikan tugas kepada kalian. Silahkan buka buku paket IPA kalian halaman 57, kerjakan bab 1 dan 2 setelah selesai kumpulkan kepada saya"
jelas pak Fahri
"Baik pak" ucap para siswa siswi serentak
"Baiklah kerjakan dengan tertip saya tinggal dulu" kata pak Fahri meninggalkan kelas tersebut
"Iya pak" ucap para siswa siswi serentak
Merekapun mengerjakan tugas yang di berikan pak Fahri, saat tidak ada guru yang mengawasi Diki pun kembali beraksi dia menghampiri Nahda
"Gue pinjem bolpoinnya ya" kata Diki merebut bolpoin dari tangan Nahda dan langsung ketempat duduknya
Sedang kan Nahda mengambil bolpoin yang lain dari tasnya dan membiarkan Diki mengambil bolpoinnya. Dan lagi - lagi di ambil oleh Diki seperti sebelumnya Nahda masih punya cadangan di tasnya dan di ketahui oleh Diki ia pun kembali mengambilnya, terus seperti itu hingga terkumpul lima bolpoin.
"Astaga di punya berapa sih? entahlah capek gue" kata Diki kelelahan
"Tapi lumayan nih, ini kosong ini juga hih ternyata kosong semua" kata diki mencoba menulis tapi semua bolpoinnya sudah kosong
"Hahaha..."
Yang melihat kejadian itu pun hanya tertawa. Nahda sengaja mengerjai Diki setelah melihat gerak gerik Diki, kebetulan ia masih menyimpan beberapa bolpoin kosong.
"Nih gue balikin" kata Diki melempar lima bolpoin kepada Nahda
Dengan sigap Nahda menutupi wajahnya dengan buku agar terhindar dari hantaman bolpoin yang di lempar oleh Diki
"Bisa diem gak sih Dik, bikin rusuh aja kerjaannya" teriak seorang siswa yang duduk di sebelah Nahda dan di belakangnya Diki
"Lina nomor 3 bab 2 apa jawabannya" tanya seorang siswi di depan Nahda
"Sebentar" jawab Lina menulis sesuatu di kertas dan memberikannya kepada siswi tadi
"Woe bagi dong jawabanya" kata Diki kepada siswi yang duduk di depan Nahda
"Gak"
"Pelit banget lo jadi orang" kata Diki menghampiri siswi tadi hendak mengambil kertas jawaban dari Lina tadi
"Sini berikan kertasnya" kata diki berusaha merebut kartas jawaban
"Gak, minta sendiri sana sama Lina" kata siswi tadi menahan kertas jawaban di meja dengan kedua tangannya
"Dikiii" teriak siswi tadi karena Diki berhasil mengambil kertas jawaban tadi
kriiingng
Bel waktu istirahat berbunyi merekapun mengumpulkan tugas tadi kepada ketua kelas yaitu Fikri dan menyerahkannya kepada pak Fahri
"Hei mau kemana kalian berdua?" tanya Diki menghadang Lina dan Nahda
"Kekantin mau ikut" jawab Nahda
"Ya tentu saja" kata Diki sambil tersenyum merencanakan sesuatu
.....
Di kantin
"Rida kamu kelaparan ya?" tanya Lina heran melihat Rida makan sangat lahap
"Hm aku tadi pagi tidak sempat sarapan" jawab Rida masih mengunyah makanannya
"Hai aku ikut gabung kalian ya" ucap Diki duduk di samping Nahda
"Siapa dia?" tanya Rida
"Kenalkan namaku Diki" kata Diki mengulurkan tangan kepada Rida
"Oh Diki" kata Rida fokus pada makanannya tanpa membalas uluran tangan Diki
"Dih kalian ini sama sombongnya" kata Diki kesal
"Ini waktu yang tepat kerjain ah" kata Diki dalam hati melihat Nahda masih sibuk dengan Hpnya
Diki pun mulai beraksi menuangkan sambal pada bakso Nahda ia menaruh sambalnya di bawah bakso agar tidak terlihat Diki pun tersenyum penuh kemenangan
prak
"Haduh maaf Diki aku gak sengaja" ucap Nahda tidak sengaja menyenggol mangkuk bakso Diki
"Gimana sih lo"
"Ya maaf kan aku gak sengaja, nih makan punya ku aja biar aku akan pesan lagi" kata Nahda menyerahkan bakso miliknya dan pergi pesan lagi
"Eh Nahda tunggu gak usah" kata Diki bingung
"Tumben kamu baik Dik?" tanya Lina
"Emang kenapa?" kata Diki nanya balik
"Aneh aja gitu" jawab Lina
"Kenapa gak di makan baksonya Dik? udah dingin tuh" tanya Nahda kembali setelah memesan bakso lagi
"Lo sengaja kan tadi?" kata Diki nanya balik
"Kan aku udah minta maaf kalo aku gak sengaja tadi, lagian kan udah ku ganti baksonya gak usah marah - marah lah di makan baksonya" kata Nahda
"Sial" ucap Diki dalam hati dan terpaksa memakan baksonya
"Hah hah hah pedes air air" ucap Diki kepedesan dan mengambil minuman Nahda
"Awas lo ya" ucap Diki kesal menunjuk Nahda dan langsung pergi dari sana
"Hahaha" tawa Nahda puas ngerjain Diki
"Diki habisin dulu ini baksonya mubazir" kata Nahda sedikit berteriak
"Gak kapok - kapok tuh anak" kata Lina
"Aku yang akan bikin dia kapok" kata Nahda
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments