Lagi - Lagi Tabrakan

Di gerbang sekolah

Nahda baru akan melewati gerbang sekolah tiba - tiba ada yang memanggilnya

"Nahda tunggu" seru seseorang yang memanggilnya tadi dan pergi menghampiri Nahda

"Eh Lina sendiri aja? Rida mana?" tanya Nahda

"Iya dia berangkat pagi hari ini" jawab Lina

"Oo yuk kita masuk" ajak Nahda

"Yuk"

"Huh rasanya aku malas pergi sekolah hari ini" ucap Nahda

"Kenapa Nahda? karna kejadian kemarin ya?" tanya Lina

"He eh" jawab Nahda

"Kita ketaman sekolah yuk" ajak Lina

"Ngapain?" tanya Nahda

"Menenangkan diri" jawab Lina

Mereka pun pergi ke taman dan duduk di banggku taman

"Udara di pagi hari masih sejuk Nahda membuat kita tenang" ucap Lina menyandarkan tubuhnya di bangku taman menikmati sejuknya udara di pagi hari

"Iya Lin kamu benar, sangat nyaman di sini" ucap Nahda ikut menikmati suasana taman di pagi hari

"Hai teman ikut gabung dong" ucap seorang pria duduk di sebelah Lina

"Apaan sih Diki ganggu aja deh, duduk di tempat lain sana!" kata Lina kesal

"Suka - suka gue lah, emang ni kursi punya bapak lo apa?" kata Diki

"Udah Lin kita aja yang pergi" ajak Nahda menarik tangan Lina untuk pergi dari sana

"Huh nyebelin banget tuh anak" kata Lina

"Udahlah biarin aja, kita ke kelas aja yuk" ajak Nahda

"Mau kemana kalian?" tanya Diki tiba - tiba ada di depan

"Mau apa lagi sih Dik?" tanya balik Nanda

"Terserah lah aku mau apa" jawab Diki

"Emang gak ada kerjaan lain apa selain gangguin kita?" kata Lina

"Gak" jawab Diki

"Minggir Dik! kami mau kekelas" kata Nahda

"Ooh jadi kalian mau kekelas, silahkan" kata Diki memberi jalan

"Eh tapi tunggu dulu!" kata Diki menghentikan langkah Lina dan Nahda

"Apa lagi sih Dik?" tanya Nahda

Tiba - tiba Diki mengambil kacamata yang di pakai Lina

"Aku pinjam ini dulu" kata Diki langsung lari meninggalkan mereka berdua

"Diki kembalikan kaca mata ku!" teriak Lina

"Biar aku yang ngejar Diki, kamu tunggu di sini ya!" kata Nahda meninggalkan Lina untuk mengejar Diki

"Tapi Nahda.." kata Lina belum selesai bicara Nahda sudah pergi meninggalkannya

"Masa aku di tinggal di tengah jalan begini, apa tidak ada tempat duduk di sini? aduh ke arah mana aku harus pergi" ucap Lina kebingungan karna ia rabun jauh jadi ia hanya bisa melihat jarak satu meteran

.........

"Diki berhenti!" teriak Nahda mengejar Diki

"Sini ambil kalau bisa" kata Diki sambil berlari

Nahda mengambil jalan pintas untuk mengejar Diki saat sudah dekat Nahda mengambil kacamata milik Lina, Nahda berhasil mengambil caca matanya Lina tapi terpeleset dan menabrak seseorang di belakangnya

Srettt brukkk

Nahda pun terjatuh di samping orang nyang ada di belakangnya saling memunggungi, orang tersebut menoleh kebelakang melihat siapa yang telah menabraknya

"Ternyata kamu lagi" kata orang tadi

"Huh kenapa dia lagi sih" kata Nahda dalam hati

"Woe Zal ngapain lo di situ" tanya Kemal

"Lah tu kan cewek yang kemarin" kata Ronal

"Kenapa kamu suka sekali menabrak ku hmm?"tanya Rizal setelah berdiri

"Apa? kakak itu tidak di sengaja jadi gak usah ke gr-an deh" jawab Nahda

"woooo..." ucap 3L serentak terkejut pertama kalinya ada cewek yang bicara seperti itu pada Rizal

"Benarkah begitu si tukang tabrak?" tanya Rizal sedikit menggoda Nahda

Nahda hanya diam saja malas menanggapinya

"Oh iya kaca matanya Lina, di mana ya" kata Nahda teringat sesuatu dan segera mencarinya

"Mencari ini?" tanya Rizal sambil memperlihatkan kacamata yang ia temukan di depannya saat terjatuh tadi

"Oh iya kakak terima kasih" ucap Nahda hendak mengambil kaca mata di tangan Rizal tapi di tarik lagi olehnya

"Eh tunggu dulu kamu belum minta maaf ke aku" kata Rizal

"Maaf kakak. Sudah, mana kaca matanya" ucap Nahda mengenahkan tangan kanannya

"Minta maafnya kurang tulus, ayo ulangi lagi!" kata Rizal

"Menyebalkan sekali" kata Nahda dalam hati

"Ehem, kakak aku aku minta maaf sudah membuat kakak terjatuh tadi" ucap Nahda dengan nada menyesal

"Uuuh manis sekali hihihi. Ini aku kembalikan kacamatanya" goda Rizal dan memberikan kacamata kepada Nahda

"Terima kakak" ucap Nahda mengambil kaca mata dan pergi dari tempat itu, ia tak sadar banyak pasang mata yang melihat kejadian tadi

"Dia manis sekali" ucap Rizal dalam hati sambil tersenyum puas mengerjai Nahda

"Dia cewek yang unik" ucap Kemal dalam hati

.........

"Bukankah itu Lina? ada apa dengannya?" ucap seorang laki - laki pergi menghampiri Lina yang sedang kebingungan

"Lina sedang apa kamu di sini?" tanya laki - laki itu

"Eh Ifan, aku ingin menyusul Nahda tapi sulit mencari arah" jawab Lina

"Kacamata kamu kemana?" tanya Ifan

"Tadi di ambil Diki dan Nahda yang mengejarnya" jawab Lina

"Dasar si Diki gak kapok - kapok. Dari pada bingung ikut aku kelas aja yuk" ajak Ifan

"Tapi gimana aku gak bisa ngeliat dengan jelas?" tanya Lina

"Nih kamu pegang tas aku, aku akan menunjukkan arahnya" jawab Ifan melepas tas dari punggungnya

"Terima kasih Fan" ucap Lina memegang tas Ifan

"Iya sama - sama" kata Ifan menuntun Lina dengan tasnya

Mereka pun sampai di kelas dan Ifan mengantar Lina sampai ke bangkunya

"Kamu tunggu di sini biar aku susul Diki" kata Ifan pergi meninggalkan Lina untuk menyusul Diki

Baru sampai depan pintu kelas ia melihat Diki menuju ke arahnya

"Diki mana kacamatanya Lina?" tanya Ifan

"Sudah di ambil Nahda" jawab Diki santay dan langsung masuk kelas

Ifan kembali kekelas karena sudah melihat Nahda berlari menuju ke kelas

"Huf huf, ini kacamatamu Lin maaf ya lama" kata Nahda masih ngos - ngosan memberikan kacamata Lina

"Terima kasih Nahda, maaf merepot kan mu" ucap Lina

"Gak papa santay aja" kata Nahda duduk di kursi

.......

Waktu berlalu kini waktunya istirahat.

Nahda, Lina dan Rida sudah berada di kantin mengisi perut mereka. Tiba - tiba ada seorang laki - laki menghampiri mereka

"Hai boleh gabung gak?" tanya laki - laki tersebut

"Tentu saja boleh kak" jawab Rida berbunga - bunga

"Terima kasih" ucap Rizal kemudian duduk di sebelah Nahda

"Dia lagi" ucap Nahda dalam hati setelah tau siapa yang datang

"Wah kenapa tiba - tiba kak Rizal kemari?" kata Lina dalam hati

"Hei tukang tabrak siapa nama mu?" tanya Rizal kepada Nahda

Nahda tidak menjawab dia hanya fokus pada makanannya. Sedangkan Rida dan Lina saling pandang dan berkata

"Tukang tabrak?"

Rizal yang mendengar itu pun langsung menjawabnya

"Iya teman mu yang satu ini sangat suka menabrak ku"

"Benarkah Nahda?" tanya Rida

Nahda tidak menjawab

"Oo jadi namamu Nahda" kata Rizal menoleh kearah Nahda

Sama sekali tidak ada respon dari Nahda

"Kalau kalian berdua siapa namanya?" tanya Rizal

"Nama ku Rida kak ini Lina" jawab Rida

"Kalian kelas berapa?" tanya Rizal

"Aku kelas X IPS 1, Lina dan Nahda kelas X MIPA 2 kak" jawab Rida

"Hm baiklah aku sudah selesai, aku pergi dulu ya sampai jumpa" ucap Rizal pergi dari sana karena tidak mendapatkan respon dari Nahda

"Aaaa.. aku tidak menyangka bisa bicara dengan kak Rizal secara langsung" kata Rida kegirangan

"Rida berhenti kita akan terkena masalah" ucap Lina pelan

"Memangnya kenapa?" tanya Rida heran

3A menghampiri mereka

"Wah wah sepertinya kalian sedang bersenang - senang?" tanya Angel tersenyum sinis

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!