3A

Mentari bersinar terang menemani suara riuh ramai para siswa siswi SMAN ANGGREK, tengah bersiap - siap untuk memulai pelajaran hari ini.

Terlihat di lapangan voli ada empat orang siswi, salah satu siswi sedang di marahi oleh tiga orang siswi lainya. Tak lama kemudian salah satu dari ketiga siswi tadi menuangkan air mineral kepada satu siswi yang di marahi tadi dan kejadian ini di lihat oleh Nahda, Lina dan Rida

"Apa yang mereka lakukan." Ucap Nahda kesal melihat kejadian itu dan berniat untuk menghampirinya, tapi di cegah oleh ke dua temannya.

"Nahda jangan kesana." Ucap Lina memegang tangan Nahda.

"Kenapa? Kasihan dia." Ucap Nahda.

"Sebaiknya kita jangan cari gara - gara sama mereka bertiga." Kata Rida.

"Iya Nahda biarkan mereka pergi dulu, baru kita membantunya." Kata Lina.

"Memangnya mereka itu siapa? Huft menyebalkan sekali di mana - mana ada saja orang seperti mereka." Ucap Nahda kesal.

"Mereka itu 3A Angel, Aurel, Alfi." Kata Rida.

"Wah menarik juga namanya." Kata Nahda masih setia menonton adegan tadi.

"Tak ada yang berani melawan mereka" kata Lina.

"Sungguh! jadi mereka itu preman sekolah." Kata Nahda.

"Jangan berkata begitu Nahda, nanti ada yang mendengar, kita bisa terkena masalah." Ucap Lina hawatir.

"Mereka sudah pergi ayo kita bantu dia!" Ajak Nahda pergi menghampiri siswi yang di marahi tadi.

"Bagaimana Lin ikut tidak?" Tanya Rida.

"Entahlah aku tidak yakin, jika 3A tahu kita akan terkena masalah. Tapi Nahda teman kita masa kita membiarkannya saja." Jawab Lina.

"Heh sedang apa kalian di situ?" Tanya seorang siswi dengan nada agak tinggi.

"Ee tidak kak kami sedang mencari gantungan tas ku yang jatuh di sini." Jawab Rida agak gugup dan menunjukkan gantungan tas yang ia temukan di situ untuk mencari alasan.

"Lin ayo kita pergi!" Ajak Rida sedikit berbisik.

"Permisi kak." Ucap Rida pergi dari sana bersama Lina.

"Eh Ngel liat siapa tuh yang bantuin Lia." Ucap Aurel.

"Siapapun dia yang jelas dia sudah terlibat dalam masalah ini." Ucap Angel.

"Ya udah yuk kita ke kelas sebentar lagi masuk!" Ajak Alfi.

...Lia adalah teman sekelas 3A, dia selalu jadi sasaran bulian mereka, terlebih Lia sering mendapat perhatian dari 3L Rizal, Ronal, dan Kemal karena memang mereka berteman sejak SMP maka dari itu 3A memusuhinya karna cemburu Angel menyukai Rizal, Aurel menyukai Ronal dan Alfi mennyukai Kemal....

......

Waktu istirahat telah tiba, para siswa siswi berhamburan keluar kelas.

Di kelas XI MIPA 1 Lia masih berada di kelas, 3A menghampirinya.

"Siapa yang bantuin lo tadi?" Tanya Angel galak

"Aku tidak kenal." Jawab Lia santay.

"Ngaku gak!" Bentak Angel sambil menjambak rambut Lia.

"Jangan libatkan dia, dia tidak tau apa - apa." Kata Lia sambil menahan sakit.

"Oh sekarang udah berani ngelawan lo ya." Kata Angel semakin keras menarik rambut Lia.

"Aduh sakit lepasin Ngel." Rintih Lia

"Makanya katakan siapa dia!" Ucap Angel dengan nada tinggi.

"Namanya Nahda dia murid baru kelas X MIPA 2." Ucap Lia lirih menahan sakit.

"Gitu dong dari tadi." kata Angel melepas rambut Lia dan pura - pura meraikannya.

"Cus kita pergi ke kelas X MIPA 2!" Ajak Angel kepada dua temannya.

"Semoga Nahda baik - baik saja." gumam Lia.

Kelas X MIPA 2 ada beberapa siswi di dalam kelas itu.

"Siapa yang bernama Nahda?" Tanya Angel berteriak di ambang pintu.

"Ee Nahda pergi ke kantin Kak." Jawab salah satu siswi terkejut.

"Huft aku benar - benar kaget."

"Kasihan Nahda baru sekolah di sini sudah berurusan dengan 3A."

"Kira - kenapa ya?"

"Sudahlah bukan urusan kita."

Ucap para siswi di dalam kelas tersebut.

3A langsung pergi ke kantin di mana Nahda berada.

"Di mana anak itu." Ucap Angel menoleh ke kanan kekiri.

"Tuh di sana Ngel, sama dua cewek yang kita temui tadi." Kata Alfi menunjuk kearah Nahda berada.

"Sepertinya mereka berteman." Ucap Aurel.

"Sudahlah kita samperin mereka." Kata Angel berjalan menuju tempat Nahda di ikuti dua temanya.

"Lo yang bernama Nahda kan? Yang bantuin Lia tadi pagi di lapangan?" Tanya Angel.

"Iya Kak." jawab Nahda menoleh ke arah Angel sebentar dan melanjutkan makan.

"Haduh Nahda pasti kena masalah nih." gumam Rida dalam hati.

"Lo tau siapa kita?" Tanya Angel lagi.

"Tau, preman sekolah, eh maaf bukan maksudnya 3A." Jawab Nahda tanpa menoleh.

"Haduh Nahda kenapa kamu ngomong begitu." Ucap Lina dalam hati.

"Lo juga tau apa yang akan terjadi jika mencampuri urusan kita?" Tanya Angel kesal.

"Tidak, memangnya kenapa?" Jawab Nahda masih dalam posisi yang sama dan masih menikmati makanannya.

Brakkk

Angel memukul meja di depan Nahda karena merasa sangat kesal, sontak Nahda pun menongakkan lepalanya melihat Angel. Mereka pun jadi pusat perhatian orang - orang yang ada di kantin itu.

"Sombong banget lo jadi orang, denger ya siapapun yang mencampuri urusan kita bertiga akan mendapatkan masalah." Kata Angel dengan nada sedikit tinggi.

"Oh, jadi begitu ya." Ucap Nahda santay.

Byurrr

Angel menumpahkan minuman kewajah Nahda.

"Ini pringatan buat lo, inget baik - baik." Ucap Angel bersungut - sungut dan pergi dari sana.

Sedangkan Nahda bersikap santay saja, ia mengambil tisu yang tersedia di sana untuk mengusap wajahnya.

"Nahda kamu tidak apa - apa?" Tanya Rida cemas.

"Jangan hawatir aku baik - baik saja." Jawab Nahda.

"Tu kan Nahda, kamu pasti akan terkena masalah." Ucap Lina.

"Tidak apa - apa Lin, ini sudah biasa bagi ku." Kata Nahda.

"Sudahlah jangan mencari masalah lagi dengan mereka." Kata Rida.

"Sudah ku bilang, ini sudah biasa dari SD aku berhadapan dengan anak - anak nakal seperti mereka." Kata Nahda.

"Benarkah! luar biasa." Ucap Rida kagum.

"Sudahlah aku ingin ke toilet." Kata Nahda bangkit dari tempat duduknya untuk pergi ke toilet dan di susul dua temannya.

......

Di toilet.

Nahda membersihkan tumpahan minuman yang ada di jilbab dan bajunya. Ya sekolah ini menyediakan seragam putri berjilbab dan tidak, sedangkan yang tidak berjilbab memakai atasan lengan pendek dan rok panjang. Nahda, Rida dan Lina memakai jilbab sedangkan Nahda sendiri memang sudah berjilbab sejak kecil, karena almarhum ibunya berjilbab.

"Nahda kamu tidak apa - apa?" Tanya Lia tiba - tiba datang menghampiri Nahda.

"Eh kak Lia, tidak perlu hawatir, aku baik - baik saja." Jawab Nahda.

"Aku sudah bilangkan tidak perlu membantuku tadi, lihat sekarang kamu terkena masalah." Ucap Lia.

"Tidak apa - apa kak ini sudah biasa terjadi padaku, lagi pula menolong sesama itu adalah perbuatan baik." Kata Nahda tersenyum kepada Lia

"Aku kagum sama kamu, baik hati dan juga pemberani." Kata Lia kagum.

Lia tahu apa yang terjadi pada Nahda karena ia tadi terus mengikuti Angel.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!