Ch ~

POV Azri...

Berpakaian rapi berjas biru dongker, gue berdiri tegap di depan cermin. Ganteng? Sudah pasti. Siap nerima jabatan jadi CEO perusahaan terbesar di Indonesia, Angkasa Earld Group, sesuai wasiat terakhir Oma.

Ah, Oma... Kalau Oma masih hidup, pasti bangga banget lihat gue sekarang!

Setelah ini, rencana hidup gue tinggal nunggu setahun lagi. Erina, kekasih pujaan hati yang bikin hidup lebih hidup, bakal lulus kuliah kedokteran.

Di hari wisudanya, gue akan melamar dia. Wah, bayanginnya aja udah bikin deg-degan! Nanti umur 30, gue bakalan jadi CEO keren dengan istri dokter. Hidup sempurna, bos!

Tapi hari ini, sebelum semuanya mulus sesuai rencana, Ayah tiba-tiba minta gue datang ke rumah Opa. Ada apa sih? Bikin gue penasaran.

Mobil gue parkir di teras rumah, keluar sambil membetulkan jas biar kelihatan makin keren. “Assalamualaikum,” kata gue saat masuk ke dalam rumah.

Di sana ternyata semua sudah kumpul. Ayah Abyan, Opa Dameer, dan beberapa orang penting keluarga. Tapi si Adam nggak ada. Katanya dia lagi di Bogor gara-gara Mas Calvin liburan. Jadi, Adam dikirim buat pengganti sementara.

“Duduklah,” perintah Ayah dengan suara tegas kayak hakim sidang pidana.

Gue langsung duduk. Semua mata tertuju ke gue, bikin suasana makin tegang. Gue mulai deg-degan, ini ada apa sih?

“Hari ini serah terima jabatan, Ayah tunda,” kata Ayah tanpa basa-basi.

Gue langsung bengong. Apa?! Ditunda? Kenapa tiba-tiba?!

“Kenapa, Yah?” tanya gue buru-buru. Ini nggak sesuai sama rencana gue.

Ayah melempar map tebal ke meja.

Gue sampai sedikit mundur. Ini lagi rapat keluarga apa adegan sinetron?

“Selesaikan tugas ini di Bogor. Kalau kamu bisa menyelesaikan dan mengetahui siapa di balik layar semua masalah ini, baru serah jabatan kita laksanakan,” jelas Ayah.

Gue ngambil map itu, buka isinya, dan baca sekilas. Ternyata soal investigasi perusahaan cabang di Bogor. Hmm, main detektif-detektifan nih? Mudah!

“Yah, kan ada Adam di Bogor. Kenapa nggak suruh dia aja? Dia kan udah di sana,” tanya gue. Gue masih berusaha ngeles.

“Kalau kamu nggak mau, jabatan itu kita kasih ke Adam,” timpal Opa.

Gue langsung refleks berdiri. “Opa, Adam aja nggak tertarik sama perusahaan! Dia kan sibuk ngejar cita-citanya jadi dokter kayak Paman Idris!” protes gue.

“Itu urusan kamu,” jawab Ayah santai tapi menusuk. “Selesaikan tugas ini! Kalau gagal, siap-siap mundur dari jabatan.”

Ini bener-bener nggak sesuai rencana. Gue harus nerima tantangan ini, atau rencana hidup gue kacau. “Baiklah, Ayah. Beri aku waktu seminggu untuk menyelesaikan semuanya.”

Ayah mengangguk. “Bagus. Kalau begitu, sekarang juga kamu berangkat ke Bogor.”

“APA?! Sekarang?! Yah, besok aja, aku udah ada janji penting hari ini,” kata gue dengan muka memelas.

“Kalau kamu nggak mau, jabatan CEO kita kasih ke Adam,” kata Ayah datar.

Sial, hari ini gue nggak bisa ketemu Erina! “Baik, Ayah. Aku berangkat sekarang.”

Ayah mengangguk puas. “Exel, asisten kamu, sudah menunggu di lapangan. Ingat, rahasiakan status kamu sampai tugas selesai.”

“Iya, Ayah. Aku pamit dulu. Assalamualaikum,” kata gue sambil salaman sama semua orang.

Sebelum keluar, Bunda Zahra memeluk gue erat. “Hati-hati ya, Nak. Jangan sampai sakit.”

Gue tersenyum. “Tenang, Bunda. Aku bakal pulang bawa kabar baik.”

Keluar rumah, gue langsung menuju lapangan tempat pesawat pribadi udah siap. Exel berdiri di sana dengan gaya sok keren sambil megang tablet.

“Bro, lo harus nyamar jadi cowok buruk rupa,” kata Exel santai.

Buruk rupa? Lah, ini mau kerja apa syuting film horor?

“Gampang itu,” jawab gue sok yakin.

Sebelum pesawat lepas landas, gue telepon Erina.

“Halo, sayang, lagi di mana?” tanya gue lembut.

“Masih di salon. Kenapa?” jawabnya.

“Sayang, maaf banget. Hari ini kita nggak bisa ketemu,” kata gue penuh rasa bersalah.

“Huh, pasti kerjaan lagi!” jawabnya ketus.

Gue langsung panik. “Janji, bulan depan kita ketemu. Aku bakal traktir sepuasnya!” Gue harus bisa ngerayu dia.

“Oke, tapi jangan PHP ya!” akhirnya dia luluh.

“Janji. Emuach!” gue kasih ciuman virtual.

Pesawat lepas landas, dan gue resmi memulai misi ini. Siap-siap Bogor, Azri si detektif akan mengguncangmu!

Di dalam pesawat, Exel mulai ngoceh nggak karuan sambil nyodorin pakaian lusuh yang mirip properti film zombie.

“Lo harus ganti baju sekarang. Ingat, tampang lo harus beda total. Jangan sampai orang tau lo anak sultan,” kata Exel sambil cengengesan.

“Ini baju atau lap pel, sih?!” protes gue sambil nunjuk kain yang kayak baru ditarik dari kandang ayam.

“Udah, buruan. Waktu kita mepet, Bro. Gue udah siapin pondok kayu di tengah hutan. Lo tinggal pura-pura jadi orang biasa. Jangan lupa, ini investigasi. Fokus, jangan malah sibuk ngelamunin Erina,” ledek Exel sambil nyengir.

Ah, Exel nih emang paling jago bikin orang kesel tapi nggak bisa marah. Gue akhirnya nurut, ganti baju dengan tampilan yang bikin gue nyesel ngaca.

Rambut gue juga diberantakin pake semprotan khusus. Dalam hati gue nangis. Ya Allah, ini beneran gue? Azri sang CEO masa depan kok jadi kayak pemeran utama sinetron kemiskinan!

Pesawat akhirnya mendarat di sebuah lapangan kecil di tengah hutan. Udara segar banget. Lumayanlah, beda sama Jakarta yang polusinya kayak bonus tiap hari. Gue turun dari pesawat sambil nenteng ransel.

“Lo langsung ke pondok itu,” tunjuk Exel ke bangunan kecil yang berdiri miring kayak mau roboh.

“Lo yakin ini pondok manusia, bukan kandang dinosaurus?” Gue ngelirik tempat itu dengan penuh curiga.

“Udah, jangan protes. Anggap aja ini hotel bintang lima di planet Mars. Fokus, Bro. Gue pantau dari villa deket sini. Kalau ada apa-apa, kasih kode. Jangan lupa sinyal di sini susah. Kalau perlu bantuan, lo tiup peluit aja, biar gue datang,” kata Exel serius tapi masih nyeleneh.

Gue cuma ngangguk sambil jalan menuju pondok. Gue janji, ini semua demi Erina dan masa depan gue yang gemilang!

Sampai di pondok, gue langsung disambut pintu yang bunyinya lebih berisik dari suara knalpot bocor.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!