BAB 8 TAK PERCAYA

Tapi sekarang Stuard telah tiada, karena Stuard penyakit tumor otak yang di deritanya lima tahun terakhir. Baik Elsa pun telah menikah lagi dengan pria lain dan ternyata ia sudah menjalin hubungan dengan pria tersebut dua tahun setelah ia bercerai dengan Stuard.

Elsa mencampakkan Stuard dengan menggugar cerainya pada saat Stuard sedang dalam keadaan terpuruk. Perusahaan yang ia rintis tidak berkembang dan bangkrut. Ia tak memiliki apa-apa lagi dan itu membuat Elsa tak tahan jika harus hidup susah.

Meski Maria bukanlah anak kandung Stuard tapi tetap saja cerita pahit dan menyakitkan yang dialami oleh Kate terus teringat dalam otaknya. Bagaimana dulu ia campakkan oleh Stuard dan Elsa ikut andil di dalamnya.

Ia tak bisa membiarkan keturunan Elsa masuk lagi ke dalam keluarga bahagianya apalagi ini menyangkut masa depan putranya, ia tak ingin Rain menikah dengan Maria, karena Kate tahu dibalik ketulusan Maria ada Elsa dibelakangnya karena Elsa mendoktrin Maria untuk mencintai harta ketimbang putranya, Rain.

“Batalkan pernikahanmu, Rain. Demi Mommy..” lirih Kate kali ini ia memohon pada Rain dengan mata yang berkaca-kaca.

“Tapi Mom, aku sangat mencintainya lagi pula aku tidak percaya jika Maria akan sama dengan Ibunya.” Sangkal Rain ia merasa tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Mommy nya. Karena menurutnya Maria adalah wanita yang baik tidak mungkin Maria semacam itu padanya.

Bukan tanpa alasan, karena Maria sendiri sejak berpacaran dengannya tidak pernah meminta hal yang aneh-aneh padanya apalagi bersikap matre. Rain tak percaya dengan apa yang dipikirkan oleh Mommy nya, karena Rain merasa Maria bukanlah wanita yang semacam itu.

“Rain…” kali ini air mata Kate menetes saat putranya tak percaya padanya.

“Mom, mungkin aku sampai detik ini masih membenci Daddy ku karena ia pernah membuang kita dan menelantarkan aku demi wanita lain. Tapi Maria…dia tidak salah dalam hal ini, aku yakin dia tak sama dengan Ibunya.” Rain memberikan pengertian pada Mommy nya agar Mommy nya jangan berpikiran jauh tentang Maria apalagi menyuruhnya untuk menuruti keingingan Mommy nya untuk membatalkan pernikahannya dengan Maria.

“Rain…” pupus sudah harapan Kate, ternyata Rain benar-benar tak percaya dengan apa yang ia katakan.

“Cukup Mom ! Aku ingin bahagia sekarang, aku yakin tidak salah memilih Maria menjadi istriku !” balas Rain dengan suara beratnya, ia bahkan meninggalkan Kate di dalam ruangan itu dan membuka pintu ruangan dimana Agam telah menunggunya untuk membawanya ke ballroom hotel dimana acara pernikahan Rain dan Maria dilangsungkan disana.

Kate hanya bisa menangisi kepergian putranya, sekuat apapun Kate menahannya tangisnya tak mampu lagi terbendung ia menangis sejadi-jadinya. Ia merutuki dirinya seolah ia merasa bodoh pada dirinya, dengan menyalahkan diri andai dulu ia tak sebaik itu pada Elsa mungkin Rain tak akan menikah dengan putrinya.

“Tuhan…mengapa kau beri aku cobaan semacam ini, tak cukupkah penderitaanku dimasa lalu hingga kau harus memberikannya juga pada putraku.” Kate terisak dalam tangisnya hingga tiba-tiba masuklah Morgan ke dalam ruangan itu dan menyetarakan diri dengan istrinya yang tengah terduduk lemas.

Morgan membawa Kate ke dalam pelukannya. “Bagaimana ini Dad…dia tidak mau membatalkan pernikahannya !” isak Kate dalam pelukan Morgan.

Morgan mengelus punggung Kate dengan lembut, ia tahu Kate merasa terluka karena Rain lebih memilih Maria ketimbang Ibunya.

“Sudah jangan menangis, Tuhan memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan bagaimana kuasanya supaya Rain sadar jika wanita yang ia pilih nyatanya suatu kesalahan !”