Wedding

Tidak perlu waktu lama untuk mempersiapkan segalanya. Hal seperti ini, sungguh tidaklah sulit bagi mereka yang terpandang seperti Skylar, karena semuanya bisa teratasi dengan mudah. Sangat tidak mungkin sang pemilik perusahaan besar itu membuat sembarangan pesta, apalagi ini adalah sebuah pesta sakral yang akan dijalaninya sendiri.

Buktinya, semua kemewahan yang bertemakan pernikahan kini benar-benar terpampang sempurna di dalam gedung hotel megah dan besar itu.

Para undangan yang hadir pun tidak sembarangan. Mereka adalah orang-orang terpandang yang sederajat dengan Skylar. Para wartawan pun tak luput dari penglihatan, mereka tampak begitu antusias untuk mengambil gambar atau video di acara sakral sang pengusaha yang masih terbilang muda itu.

Ini benar-benar membuat para wanita lain merasa iri dengan wanita yang akan menjadi pasangan Skylar sebentar lagi.

Siapa yang tidak akan menikah, apalagi menikah dengan seorang pria mapan seperti Skylar?

Semua wanita pasti akan berlomba-lomba untuk mendapatkan seorang Skylar dan menjadikan suaminya, bagaimana tidak pria itu memiliki kesuksesan yang sangat besar dan sudah dipastikan siapa pun yang hidup bersamanya pasti hidupnya akan nyaman dan terlindungi. Belum lagi rupa dan perawakannya yang diidam-idamkan banyak wanita, ya Skylar begitu sempurna.

Tentu saja menikah adalah impian semua orang.

Sebagai seorang perempuan dewasa, Starla pun selalu bermimpi tentang pernikahan. Menikah dengan kekasih yang sangat dicintai, mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan, menyematkan cincin pada jari manis mereka, lalu melempar buket bunga. Oh ... bahkan mungkin saling mengecup bibir mesra di hadapan para tamu undangan sebagai tanda bukti bahwa mereka telah resmi menjadi sepasang suami-istri.

Bukankah itu benar-benar manis?

Manis sekali memang. Dan mimpi itu akhirnya tercapai. Starla benar-benar cantik memakai gaun putih yang panjang itu. Pesta pernikahan yang mewah dan meriah. Menjadi calon istri seorang pengusaha kaya. Namun, pernikahan yang ia jalani hari ini benar-benar berbeda dengan yang selama ini diharapkan. Perasaan bahagia yang juga disertai kekecewaan, sungguh membuat pikirannya berkabut. Perasaannya menjadi tak menentu. Tak bisa dipungkiri saat perasaan bahagia itu menghampiri hatinya dengan mudah.

Bahagia karena sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri.

Lalu perasaan kecewa saat ia mengetahui bahwa laki-laki yang akan menjadi calon suaminya itu telah berbeda.

Skylar bukan lagi sosok pria ramah dengan senyuman hangat yang selalu dilihatnya ketika dia tengah bersama Gabriella. Pria itu benar-benar sudah berbeda. Ia bahkan tidak percaya bahwa pria itu adalah Skylar yang dulu. Lelaki itu berubah bak binatang buas yang mempermainkan mangsanya terlebih dahulu, setelah merasa puas, barulah dimakan hidup-hidup. Pria itu seperti predator yang menakutkan.

Apalagi setelah kejadian kemarin di mana Skylar menyerang perempuan itu dengan brutal. Memperlakukan dirinya seperti wanita murahan bahkan mungkin bisa dibilang lebih dari itu, membuat hatinya menciut.

Mengingat hal itu, perutnya terasa dikoyak sehingga ingin memuntahkan sesuatu tepat di wajah pria pencabut nyawa itu.

Gadis itu, ah bukan lagi ….

Wanita itu hanya bisa pasrah menerima semua kenyataan pahit yang menyerangnya. Matanya berkaca-kaca. Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain meneteskan liquid bening itu. Dia hanya bisa merenungi nasib kehidupannya yang entah akan menjadi apa setelah ini.

Dengan langkah pelan dan bergetar, Starla menuju altar, menghampiri sang pengantin pria yang tampil gagah dengan setelan broken white-nya. Membiarkan air mata yang sudah menetes di pipinya, tidak memperdulikan orang-orang yang berada di sisi kiri dan kanan yang tengah memandang kagum akan kecantikannya hari ini.

Pikirannya yang benar-benar kosong itu membuatnya tanpa sadar bahwa dia sudah mencapai titik tujuan. Ia tersadar ketika merasakan tangannya digenggam erat oleh Skylar yang sejak tadi melemparkan tatapan sinis ke arahnya.

Setelah hampir lima belas menit berdiri di tempat itu, perjanjian suci tersebut akhirnya terlaksana dan berakhir dengan moment di mana kedua mempelai dipersilakan untuk berciuman.

Skylar menangkup kedua pipi Starla dan mengecup pelan bibir itu. Hanya sebuah kecupan biasa. Tanpa tindakan ******* sedikit pun. Matanya terpejam, seakan menikmati kecupan sayang itu sehingga terkesan lembut dan penuh perasaan ketika orang lain melihatnya.

Damn!

Skylar kemudian kembali menarik kepalanya dan menatap wajah Starla lekat. Wajah mereka masih sangat dekat, pria itu lalu berujar dengan suara setengah berbisik, "Selamat datang di nerakamu, Sayangku."

Mendengar kalimat tenang namun penuh dengan ancaman itu membuat air mata Starla tak dapat dibendung lagi, air matanya mengalir deras dengan tatapan bencinya yang ia lemparkan pada iris biru Skylar. Tidak ada satu pun kalimat yang dia ucapkan. Bibir bergetarnya hanya bisa terkatup rapat.

"Para tamu akan menyapa kita sebentar lagi. Air mata ini tidak boleh terlihat oleh mereka. Mengerti?" lanjutnya lagi sembari menyeka air mata Starla dengan seringaian bengisnya. "Good girl … kau benar-benar terlihat rendah di bawah kekuasaanku, ******."

Ahh, hidupnya setelah ini tidak akan baik-baik saja.

****

"Hei … apa yang sedang mengganggu pikiranmu?"

Suara wanita itu berhasil membuat Starla tersadar dari lamunannya lalu menoleh dan menggeleng ringan. Saat ini Starla berada dalam ruangan untuk memperbaiki riasannya untuk melakukan resepsi satu jam lagi, dia juga diminta untuk beristirahat sebentar.

Wanita yang baru saja mengajaknya mengobrol itu kemudian menghampirinya dan terlihat tampak tidak puas dengan gelengan yang dapat diartikan sebagai 'tidak apa-apa' darinya itu. Sehingga membuatnya kembali meyakinkannya dengan kata-kata.

"Aku sungguh tidak apa-apa, Grace."

Grace adalah seorang wanita cantik yang tampak berusia tiga puluh lima tahun, saudara sepupu Skylar. Ia berdiri tepat di samping Starla sembari mengusap sayang punggung kecilnya. Entah kenapa, sejak tadi, ia bisa melihat seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh wanita itu. Maka dari itu, Grace memutuskan untuk menghampiri wanita yang tengah menatap kosong ke arah seseorang yang berada di luar ruangan tak jauh dari mereka.

"Kau tahu Skylar sudah seperti adik kandungku sendiri. Ia selalu menceritakan apa saja yang terjadi kepadaku. Dan kau yang sekarang sudah menjadi istrinya pun bisa bercerita apa pun itu. Kau juga adikku, sama seperti Skylar," ujar Grace sembari menangkup pipi Starla dan menatapnya lembut.

Mata Starla berkaca-kaca mendengar penuturan Grace. Sungguh, dia merasa beruntung karena masih ada orang yang rupanya mempedulikan dirinya di saat seperti ini.

"Bolehkah aku memelukmu?" tanya Starla meminta persetujuan.

Namun tanpa perlu memberikan jawaban, Grace langsung mendekap tubuh mungilnya erat. Dia pun membalas pelukan wanita itu tak kalah erat. Menumpahkan air mata di bahu wanita itu. Ia tidak sanggup lagi menahan isakan yang memang sejak tadi ia tahan. Sungguh, wanita yang tengah mendekapnya ini benar-benar baik dan tulus.

"Terima kasih, Grace," lirihnya yang membuat Grace tersenyum hangat lalu melepas pelukannya. Tangannya terulur menyeka air mata Starla dengan lembut.

"Hari ini kau benar-benar cantik, Starla. Jangan merusak kecantikanmu hanya karena air mata ini."

Starla hanya terkekeh ringan mendengar pujian Grace.

Setelah terdiam beberapa menit, Grace mulai mengalihkan pembicaraan lain. "Kau mau mendengar sesuatu tentang Skylar?"

Starla menoleh seketika saat Grace menanyakan hal itu. Alisnya sedikit berkerut samar seraya mengangguk ringan.

"Pria itu benar-benar dingin. Dan karena sikapnya yang seperti itu, orang-orang jadi enggan untuk berdekatan dengannya. Dia bahkan tidak memiliki teman, aku tahu itu," kata Grace panjang lebar.

Wanita itu benar-benar antusias untuk membuat Starla sedikit terhibur. Namun apa yang terjadi? Raut wajah gadis itu tidak berubah sama sekali. Tetap datar dan tenang.

Grace berdeham singkat, lalu kembali bersuara. "Ah, ya. Aku baru ingat. Dia ternyata memiliki satu teman. Namun pria itu tidak bisa hadir saat ini."

Hanya itu? Lalu apa lagi?

Starla tersenyum tulus menanggapi cerita Grace. Sebenarnya, tanpa diberitahu pun, dia sudah tahu, bahkan mungkin lebih buruk dari apa yang wanita itu ketahui. Namun apalah yang ada dalam benak Grace? Wanita itu tidak mengetahui keburukan sepupunya yang lebih parah dari itu.

Skylar adalah pria yang menyayangi seorang gadis, dan memilih gadis itu sebagai pasangan terakhir hidupnya.

Yeah. Mungkin seperti itu kalimat yang tepat untuk menyimpulkan pemikiran yang ada di kepala Grace saat ini

Episodes
1 Sadness
2 Agreement
3 Choice
4 Scare
5 Harassment
6 Anger
7 Shame
8 Apologize
9 Trapped
10 Intimidate
11 Fright
12 Past
13 Hell
14 Determination
15 Invasi
16 Disgusting
17 Angel
18 Devil
19 Nightmare
20 Wedding
21 Rival
22 Planning
23 Friend
24 Ekspektasi
25 Contentment
26 Bastard
27 Thinking
28 Gone
29 Vile
30 Posesif
31 Forcing
32 Misterius
33 Accidental
34 Refusal
35 Merges
36 Slut
37 Flashback
38 Cunning
39 Position
40 Dinner
41 Threat
42 Worry
43 Nerveous
44 Honest
45 Try
46 Blurry
47 Villa
48 Psychopath
49 Saved
50 Swimming
51 Miss
52 Cruel
53 Worthless
54 Grudge
55 Candle
56 Cruelty
57 Weird
58 Pain
59 About
60 Error
61 First Love
62 Child
63 Betray
64 Anger
65 Cooperate
66 Story
67 Flashback
68 Impossible
69 Give Up
70 Hate You
71 Must Die
72 Breathe
73 Truth
74 Regret
75 Repentance
76 Selfish
77 She is Mine
78 Thank You
79 Coercive
80 Fucking Bastard
81 Crazy
82 Gentle
83 Stubborn
84 Asshole
85 Ariana vs Andreas
86 Go To Hell
87 Revealed
88 Longing
89 Memory
90 Slightly Better
91 Secret
92 Love
93 Cheap Plan
94 Shitty Day
95 Make Love
96 Sifat yang Masih Sama
97 Pretend
98 Lie
99 Touched
100 Weakness
101 Berlaku Kasar
102 Suffering
103 Too Late
104 Save You
105 First Introduction
106 Plan
107 Problem
108 Great Plan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Sadness
2
Agreement
3
Choice
4
Scare
5
Harassment
6
Anger
7
Shame
8
Apologize
9
Trapped
10
Intimidate
11
Fright
12
Past
13
Hell
14
Determination
15
Invasi
16
Disgusting
17
Angel
18
Devil
19
Nightmare
20
Wedding
21
Rival
22
Planning
23
Friend
24
Ekspektasi
25
Contentment
26
Bastard
27
Thinking
28
Gone
29
Vile
30
Posesif
31
Forcing
32
Misterius
33
Accidental
34
Refusal
35
Merges
36
Slut
37
Flashback
38
Cunning
39
Position
40
Dinner
41
Threat
42
Worry
43
Nerveous
44
Honest
45
Try
46
Blurry
47
Villa
48
Psychopath
49
Saved
50
Swimming
51
Miss
52
Cruel
53
Worthless
54
Grudge
55
Candle
56
Cruelty
57
Weird
58
Pain
59
About
60
Error
61
First Love
62
Child
63
Betray
64
Anger
65
Cooperate
66
Story
67
Flashback
68
Impossible
69
Give Up
70
Hate You
71
Must Die
72
Breathe
73
Truth
74
Regret
75
Repentance
76
Selfish
77
She is Mine
78
Thank You
79
Coercive
80
Fucking Bastard
81
Crazy
82
Gentle
83
Stubborn
84
Asshole
85
Ariana vs Andreas
86
Go To Hell
87
Revealed
88
Longing
89
Memory
90
Slightly Better
91
Secret
92
Love
93
Cheap Plan
94
Shitty Day
95
Make Love
96
Sifat yang Masih Sama
97
Pretend
98
Lie
99
Touched
100
Weakness
101
Berlaku Kasar
102
Suffering
103
Too Late
104
Save You
105
First Introduction
106
Plan
107
Problem
108
Great Plan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!