Past

Skylar menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. Setelah meninggalkan Starla, ia langsung berderap menuju ruang kerja pribadinya di penthouse miliknya. Pria itu melepaskan napas berat dan memejamkan matanya sejenak, lalu mengusap wajahnya gusar.

Skylar hampir saja kehilangan kendali. Ia nyaris gagal menahan tangannya untuk tidak memukul atau mencekik leher perempuan itu. Emosinya memang tidak bisa terbendung setiap dia berdekatan dengan gadis itu, tetapi dia harus menahannya, ini belum waktunya. Ya, ini memang rencananya sejak awal untuk membunuh gadis itu dengan tangannya sendiri, tetapi belum waktunya ia melakukan hal menyenangkan tersebut. Ia harus bisa menahan diri. Sebentar lagi, setelah pernikahannya dengan Starla, dia akan melampiaskan segala emosi yang mengerubungi hatinya kepada perempuan itu.

Demi Tuhan, dia teramat sangat membenci kakak beradik itu. Baginya, Starla adalah sosok iblis kecil berparas malaikat. Gadis itu memang benar-benar pintar menyembunyikan kebusukannya. Tampang polosnya yang tampak tidak mengetahui apa-apa, sangat bertolak belakang dengan kelakuan yang dimilikinya, hampir saja membuatnya luluh. Gadis sialan itu sangat pintar berkilah dengan semua kebenaran yang sudah terpampang nyata di depan.

"Biadab! Sialan!" Skylar menggeram marah sembari menghantam meja di depannya.

Matanya memerah, tangannya terkepal kuat di atas meja. Ia memejamkan matanya sekali lagi, mencoba menahan gejolak emosi yang sejak tadi menohok perasaannya. Dengan deru napas yang tersengal, ia mulai menggerakkan salah satu tangannya untuk mengambil sesuatu di atas meja.

"Apa kau sudah melihatnya?" tanyanya pada selembar foto di tangannya. "Adikmu ... adik kecil kesayanganmu itu. Apa kau sudah melihat air matanya?"

Bibirnya yang bergetar, sedikit tertarik membentuk senyuman keji.

"Itu belum seberapa, brengsek!" Sedikit memberi jeda di sela ucapannya. "Aku yakin kau melihatnya. Dan akan kupastikan kau akan menyaksikan semua penderitaan adikmu selama dia hidup bersamaku. Sama seperti apa yang kau lakukan pada Gaby."

Ya, pria itu akan melakukannya. Tekadnya sudah bulat dan kuat. Dendam itu sudah melekat sempurna di dalam jiwanya. Tidak ada yang bisa menghilangkannya. Perasaannya akan segera tenang ketika menyaksikan kesengsaraan gadis itu.

Dan ia yakin, Starla akan menderita dan mati secara pelan-pelan karenanya. Skylar sudah tidak sabar menyaksikan penderitaan yang akan dialami oleh gadis itu. Akan dikupas secara pelan dan begitu menyakitkan. Dan Skylar akan menyaksikannya dengan tertawa keras, dan kebahagiaan yang meletup-letup.

****

Skylar teringat bagaimana kehidupannya dulu, saat di mana dirinya hidup serba kekurangan. Sekitar tujuh belas tahun yang lalu, tepatnya ketika lelaki itu menginjak usia ke tiga belas. Ia hanyalah seorang anak laki-laki yang berasal dari panti asuhan bersama adik perempuannya. Mereka bukan anak yatim piatu sebenarnya, bukan juga anak yang sengaja dititipkan oleh kedua orang tuanya. Hanya saja, tinggal di panti asuhan adalah pilihan mereka sendiri.

Pernah suatu ketika, Skylar mendengar bahwa dia adalah anak yang tidak pernah mereka inginkan. Ibunya hamil sebelum menikah dan meminta pertanggung jawaban dari seorang pria yang menjadi ayahnya hingga saat ini, sebelum akhirnya enam tahun kemudian kembali menghadirkan adik perempuan yang bernama Gabriella.

Keluarga mereka tidak pernah akur. Tidak mengenal keharmonisan. Pertengkaran seolah menjadi hal yang lumrah dalam keluarganya. Layaknya sebuah kewajiban untuk memulai hari-hari di rumah sederhana itu. Tekanan kondisi ekonomi adalah satu-satunya alasan menjadi pemicu. Hingga saat di mana kegaduhan yang benar-benar hebat itu terjadi. Ibunya yang memang pada awalnya berprofesi sebagai wanita penghibur di salah satu bar di Chicago, kembali menjual dirinya pada pengusaha kaya yang membuat ayahnya menjadi murka.

Mereka saling menutupi kesalahan yang pada akhirnya berujung makian. Namun, bagi Skylar, keduanya memiliki kebejatan yang sama. Ayahnya yang seorang penjudi dan hanya menghabiskan waktu serta uangnya untuk menyewa wanita-wanita murahan di luar sana. Wajar jika kemudian Skylar membawa adiknya keluar dari rumah sederhana tersebut, karena tempat itu sama sekali tidak menyediakan kehangatan layaknya sebuah keluarga yang saling menyayangi dan melindungi. Skylar yakin, bahwa Gabriella bisa lebih bahagia jika hanya bersama dirinya, tanpa kedua orang tua mereka.

Keteguhannya untuk membahagiakan Gabriella benar-benar butuh kerja keras. Semuanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Skylar membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun lamanya hanya untuk menggapai semua kesuksesan tersebut. Saat itu, dengan bermodalkan beasiswa yang diraihnya di usia delapan belas tahun, anak laki-laki itu akhirnya memutuskan melanjutkan sekolahnya di New York. Dan tujuh tahun kemudian, dia kembali membawa Gabriella dari panti asuhan dan menyekolahkannya. Menyewa sebuah apartemen sederhana dari hasil usaha kecil yang ia miliki dari kota julukan Big Apple tersebut.

Awalnya memang hanya usaha kecil dan sederhana. Namun, berkat kerja kerasnya mengelola perusahaan dengan baik dan tanpa patah semangat menyuplai peralatan-peralatan yang dimilikinya, serta bantuan keberhasilannya memenangkan tender di perusahaan minyak terbesar di Dubai, tak ayal membuat perusahaan kontraktor miliknya semakin besar dan berkembang hingga sekarang. Perusahaan-perusahaan lain bahkan tak henti menawarkan jalinan kerja sama dengannya.

Dan saat ini, ia sudah berhasil membuat sang adik bahagia bersama dirinya. Mereka hanya hidup berdua di sebuah rumah mewah yang dibeli. Tetapi kini dia tidak bisa lagi melindungi dan membahagiakan adiknya.

Orang tuanya?

Entahlah. Dia tidak ingin mencari tahu lagi tentang mereka. Persetan.

****

Bibir tipis itu tak henti-hentinya mengulum senyuman kecil turut serta dengan sepasang iris mata sebiru laut itu bergerak, menyapu semua detail yang terperangkap oleh indra penglihatan, terkagum akan pemandangan yang ada di bawahnya.

Sudah dua hari lamanya Starla terkurung di penthouse itu, namun ia baru saja mengetahui bahwa kamar yang ditempatinya saat ini ternyata memiliki balkon. Bukan, bukan balkon itu yang membuatnya terkagum, tetapi pemandangan di bawah balkon tersebut.

Sebuah taman yang cukup luas, beralaskan rumput hijau yang sepertinya berjenis cynodon dactylon, dan dihiasi beberapa macam jenis bunga dengan warna-warna yang berbeda, serta pohon-pohon kecil yang juga berwarna hijau. Benar-benar memanjakan mata. Belum lagi udara yang sejuk, membuat Starla tak henti-hentinya menghirup udara dalam-dalam udara segar itu. Hatinya seakan tenang ketika ia berdiri di tempat itu.

Namun, ketenangan itu menghilang ketika Starla mendengar suara pintu yang terbuka, membuat gadis berambut coklat gelap itu sedikit melirik sejenak, tanpa berniat menggerakkan kepalanya untuk sekedar menoleh. Gadis itu hanya tak acuh, ia benar-benar tidak ingin tahu siapa yang membuka pintu kamar tersebut. Ia tetap bergeming dengan tubuh yang masih menghadap ke arah taman yang sejak tadi dipandanginya.

Dia seakan tidak peduli siapa pun orang itu, mau Skylar yang memasuki kamarnya ia tidak peduli lagi. Meskipun kedatangan pria itu untuk membunuhnya, Starla pun juga tidak peduli, rasanya Starla tidak ingin memikirkannya lagi. Ia muak, Starla muak dengan semua yang terjadi kepadanya.

Semuanya benar-benar memuakkan!

Episodes
1 Sadness
2 Agreement
3 Choice
4 Scare
5 Harassment
6 Anger
7 Shame
8 Apologize
9 Trapped
10 Intimidate
11 Fright
12 Past
13 Hell
14 Determination
15 Invasi
16 Disgusting
17 Angel
18 Devil
19 Nightmare
20 Wedding
21 Rival
22 Planning
23 Friend
24 Ekspektasi
25 Contentment
26 Bastard
27 Thinking
28 Gone
29 Vile
30 Posesif
31 Forcing
32 Misterius
33 Accidental
34 Refusal
35 Merges
36 Slut
37 Flashback
38 Cunning
39 Position
40 Dinner
41 Threat
42 Worry
43 Nerveous
44 Honest
45 Try
46 Blurry
47 Villa
48 Psychopath
49 Saved
50 Swimming
51 Miss
52 Cruel
53 Worthless
54 Grudge
55 Candle
56 Cruelty
57 Weird
58 Pain
59 About
60 Error
61 First Love
62 Child
63 Betray
64 Anger
65 Cooperate
66 Story
67 Flashback
68 Impossible
69 Give Up
70 Hate You
71 Must Die
72 Breathe
73 Truth
74 Regret
75 Repentance
76 Selfish
77 She is Mine
78 Thank You
79 Coercive
80 Fucking Bastard
81 Crazy
82 Gentle
83 Stubborn
84 Asshole
85 Ariana vs Andreas
86 Go To Hell
87 Revealed
88 Longing
89 Memory
90 Slightly Better
91 Secret
92 Love
93 Cheap Plan
94 Shitty Day
95 Make Love
96 Sifat yang Masih Sama
97 Pretend
98 Lie
99 Touched
100 Weakness
101 Berlaku Kasar
102 Suffering
103 Too Late
104 Save You
105 First Introduction
106 Plan
107 Problem
108 Great Plan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Sadness
2
Agreement
3
Choice
4
Scare
5
Harassment
6
Anger
7
Shame
8
Apologize
9
Trapped
10
Intimidate
11
Fright
12
Past
13
Hell
14
Determination
15
Invasi
16
Disgusting
17
Angel
18
Devil
19
Nightmare
20
Wedding
21
Rival
22
Planning
23
Friend
24
Ekspektasi
25
Contentment
26
Bastard
27
Thinking
28
Gone
29
Vile
30
Posesif
31
Forcing
32
Misterius
33
Accidental
34
Refusal
35
Merges
36
Slut
37
Flashback
38
Cunning
39
Position
40
Dinner
41
Threat
42
Worry
43
Nerveous
44
Honest
45
Try
46
Blurry
47
Villa
48
Psychopath
49
Saved
50
Swimming
51
Miss
52
Cruel
53
Worthless
54
Grudge
55
Candle
56
Cruelty
57
Weird
58
Pain
59
About
60
Error
61
First Love
62
Child
63
Betray
64
Anger
65
Cooperate
66
Story
67
Flashback
68
Impossible
69
Give Up
70
Hate You
71
Must Die
72
Breathe
73
Truth
74
Regret
75
Repentance
76
Selfish
77
She is Mine
78
Thank You
79
Coercive
80
Fucking Bastard
81
Crazy
82
Gentle
83
Stubborn
84
Asshole
85
Ariana vs Andreas
86
Go To Hell
87
Revealed
88
Longing
89
Memory
90
Slightly Better
91
Secret
92
Love
93
Cheap Plan
94
Shitty Day
95
Make Love
96
Sifat yang Masih Sama
97
Pretend
98
Lie
99
Touched
100
Weakness
101
Berlaku Kasar
102
Suffering
103
Too Late
104
Save You
105
First Introduction
106
Plan
107
Problem
108
Great Plan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!