Fright

Tidak ada yang dapat menggambarkan perasaan Starla sekarang, selain rasa takut yang sejak tadi begitu setia menohok hatinya. Membuat ia terus menerus memikirkan kata-kata ancaman yang dilontarkan oleh Skylar tadi malam.

Ada apa dengan Skylar? Mengapa ia berubah menjadi bengis layaknya monster seperti itu? Mengapa pria itu justru menyalahkan dirinya atas kematian adiknya? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang masih saja bersarang di benaknya.

Demi Tuhan! Starla benar-benar tidak tahu apa yang sebelumnya terjadi pada Arlan dan Gabriella. Ia bahkan tidak tahu bahwa kakaknya ternyata memiliki hubungan yang serius dengan sahabat baiknya itu. Dan pada saat Arlan meminta bantuannya, gadis itu pun akhirnya membantu tanpa mengetahui bahwa ada masalah besar yang tengah menghampiri keduanya. Sungguh, Starla sama sekali tidak tahu apa-apa, tidak tahu masalah yang menimpa Arlan dan Gabriella.

Starla memejamkan mata sejenak. Kilasan-kilasan ketika pertemuan tak terduga mereka dengan Skylar, yang dimulai pertemuan di sebuah klub malam yang kemudian melecehkannya dengan kasar, dan terakhir saat pria itu mendatangi apartemennya kembali membayangi benaknya. Setelah pria itu menarik tubuhnya dengan kasar, ia sudah tidak mengingat apa pun yang terjadi, dan ketika terbangun, gadis itu sudah berada di dalam kamar yang luas ini. Entah milik siapa dan di mana, Starla sama sekali tidak tahu.

Begitu banyak masalah yang membebani pikirannya. Kehidupan tenangnya sudah mulai musnah, kini kehancuran yang akan menghampirinya. Apalagi ketika mengingat ancaman yang dilontarkan oleh Skylar tadi malam, membuatnya semakin frustasi.

Menikah dengan Skylar!

Jika boleh jujur, menikah adalah salah satu mimpi terindah bagi Starla. Namun, sepertinya sekarang sudah bukan lagi. Bagaimana tidak? Laki-laki itu menikahinya bukan karena cinta. Tanpa perlu dijelaskan lagi, Starla sudah tahu alasan dari semua rencana Skylar yang sudah disusunnya dengan begitu apik.

Namun, pantaskah dia menerima semua dendam itu?

Suara kunci yang diputar dari luar mengenyahkan pikiran-pikiran itu, membuat Starla menatap was-was ke arah pintu. Dan pada saat itu juga pekikan kaget dari bibirnya terdengar ketika pintu itu terhempas secara kasar.

"Apa yang kau lakukan?"

Suara berat milik Skylar membuat nyalinya tiba-tiba saja menciut. Tatapan matanya menusuk dan penuh kebencian itu jatuh tepat di manik jernih miliknya, membuatnya mengalihkan pandangan, tak kuasa membalas tatapan itu. Dengan gerakan refleksnya, Starla beringsut mundur semakin rapat pada kepala ranjang ketika melihat Skylar berjalan ke arahnya, bersamaan dengan tatapan seolah mampu menusuknya kapan saja, kemudian melemparkan gaun kepadanya.

"Bangun! Dan bersihkan dirimu lalu gunakan dress itu!"

Starla memang belum membersihkan diri. Terakhir kali ia melakukannya sebelum berangkat kerja kemarin pagi. Bahkan kemeja biru muda dan rok hitam selutut yang digunakannya untuk bekerja pun masih melekat di tubuhnya hingga saat ini.

"Apa yang kau pikirkan, huh? Bersihkan dirimu sekarang juga, atau kau ingin aku yang menyeretmu lalu memandikanmu?"

Starla yang mendengar lontaran kalimat aneh yang baru saja diucapkan Skylar, langsung terkesiap kaget. Lalu dengan cepat, ia bangkit berdiri dan mulai melangkah ke kamar mandi dengan kaki bergetarnya, melewati pria mengerikan itu yang masih setia berdiri dengan tegaknya. Melalui ujung mata, gadis itu sempat melihat Skylar yang tengah mengamati gerakannya.

"Sky ..." panggilnya lirih setelah berbalik, namun tidak memandangi pria itu. Ia memilih menatap lantai dari pada harus menatap wajah keras milik Skylar.

"K—kenapa aku haru memakai gaun itu? Aku masih memiliki banyak baju di apartemen—"

Skyla mendengkus kasar. "Apa kau lupa? Semalam aku sudah mengatakan kau akan menikah denganku. Jadi, kau tidak akan lagi bisa kembali ke apartemen itu."

"Tetapi aku—"

"Tidak!" sergah Skylar dengan cepat. "Jangan membuatku kehilangan kesabaran, wanita murahan! Mandilah sekarang!"

Dan kalimat yang baru saja terdengar itu sukses membuat Starla terkesiap. Ia mendongak dengan mata yang sedikit membola saat mendengar ucapan pria itu lagi. Pria itu mengatakan 'wanita murahan', dan itu bukan untuk pertama kalinya, sejak kemarin sampai sekarang kalimat itu sering kali terlontar dari mulutnya. Jadi, pria itu menganggapnya wanita murahan?

Starla menatap lelaki itu dengan pandangan tidak percaya. Matanya memanas, pandangannya semakin buram akibat air matanya yang sebentar lagi akan terjatuh. Napasnya tersengal, berusaha menahan sesak di dalam dadanya. Hingga setetes cairan bening mengalir cepat di salah satu pipinya.

Skylar yang melihat air mata itu pun melangkah dengan cepat ke arah gadis itu. Dengan cekatan, ia mengulurkan salah satu tangannya dan meraih pipi gadis itu lalu mencengkeramnya kuat sembari mendorong tubuh Starla hingga punggungnya membentur pintu kamar mandi.

"Sungguh, aku sangat benci melihat air mata sialanmu itu!" katanya dengan jemari besarnya yang masih meremas kedua pipi gadis itu dengan cengkeraman kuat.

"S—sakit, Sky ...."

Starla berusaha mengeluarkan suara, memberitahukan kepada Skylar bahwa apa yang ia terima benar-benar menyakitkan. Berharap bahwa pria itu akan melepaskan Starla jika ia mengatakan demikian. Tangannya pun tak tinggal diam, ia berusaha menjauhkan tangan besar itu. Namun, Skylar sama sekali tidak mengindahkan. Pria itu bahkan semakin mengeratkan jemarinya, lebih erat dari sebelumnya hingga membuat Starla merasa bahwa sebentar lagi kedua rahang beserta pipinya akan hancur.

"Sakit kau bilang? Sakit yang kau rasakan ini tidak sebanding yang Gaby rasakan." Skylar dengan kasar mengatakan kalimat itu tepat di atas wajah Starla. Wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mancung kedua orang tersebut saling bersentuhan.

"Ini tidak seberapa, sialan. Aku bahkan bisa membunuhmu kapan saja jika aku mau." Pria itu kembali berucap dengan suara pelan namun terkesan mengintimidasi. "Tetapi, belum saatnya. Itu terlalu mudah untukmu mati sekarang. Kau ingat seberapa menderitanya Gaby sebelum ia pergi, bukan? Maka kau juga akan merasakan hal yang sama, bahkan lebih dari itu!"

Sinar matanya menunjukkan kemarahan yang luar biasa. Ia tersenyum kecil sembari melanjutkan. "Jadi, sebelum kau mati, aku akan bermain-main denganmu terlebih dahulu. Kau akan merasakan neraka yang sesungguhnya."

Skylar mengecup singkat bibir pucat Starla sebelum mendorong wanita itu dengan kasar. Ia berbalik dan melangkah ke arah pintu. Namun, langkahnya kembali terhenti ketika ia hampir mencapainya.

"Mandilah ... lalu kita sarapan. Aku akan menunggu di bawah. Berdoalah agar aku tidak menaburkan racun ke dalam makananmu." Skylar berkata dingin, tanpa menoleh sedikit pun kepada Starla, lalu berderap keluar kamar dan meninggalkan debuman pintu di belakangnya.

Sepeninggal Skylar, gadis lemah itu kembali terisak. Seluruh tubuhnya bergetar. Starla tak dapat membendung tangisannya lagi. Ia takut, marah, serta kecewa. Kenapa harus dirinya yang menanggung semua masalah ini? Kenapa Arlan meninggalkannya dengan segudang permasalahan bersama pria kejam yang baru saja mengancam ingin membunuhnya? Sebrengsek itukah ternyata Arlan selama ini?

Demi Tuhan! Dirinya sangat takut akan kematian. Akan tetapi, dengan santainya pria iblis itu terus mengatakan bahwa ia akan membunuhnya kapan saja. Bayangkan seberapa kalutnya perasaan Starla saat ini.

Episodes
1 Sadness
2 Agreement
3 Choice
4 Scare
5 Harassment
6 Anger
7 Shame
8 Apologize
9 Trapped
10 Intimidate
11 Fright
12 Past
13 Hell
14 Determination
15 Invasi
16 Disgusting
17 Angel
18 Devil
19 Nightmare
20 Wedding
21 Rival
22 Planning
23 Friend
24 Ekspektasi
25 Contentment
26 Bastard
27 Thinking
28 Gone
29 Vile
30 Posesif
31 Forcing
32 Misterius
33 Accidental
34 Refusal
35 Merges
36 Slut
37 Flashback
38 Cunning
39 Position
40 Dinner
41 Threat
42 Worry
43 Nerveous
44 Honest
45 Try
46 Blurry
47 Villa
48 Psychopath
49 Saved
50 Swimming
51 Miss
52 Cruel
53 Worthless
54 Grudge
55 Candle
56 Cruelty
57 Weird
58 Pain
59 About
60 Error
61 First Love
62 Child
63 Betray
64 Anger
65 Cooperate
66 Story
67 Flashback
68 Impossible
69 Give Up
70 Hate You
71 Must Die
72 Breathe
73 Truth
74 Regret
75 Repentance
76 Selfish
77 She is Mine
78 Thank You
79 Coercive
80 Fucking Bastard
81 Crazy
82 Gentle
83 Stubborn
84 Asshole
85 Ariana vs Andreas
86 Go To Hell
87 Revealed
88 Longing
89 Memory
90 Slightly Better
91 Secret
92 Love
93 Cheap Plan
94 Shitty Day
95 Make Love
96 Sifat yang Masih Sama
97 Pretend
98 Lie
99 Touched
100 Weakness
101 Berlaku Kasar
102 Suffering
103 Too Late
104 Save You
105 First Introduction
106 Plan
107 Problem
108 Great Plan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Sadness
2
Agreement
3
Choice
4
Scare
5
Harassment
6
Anger
7
Shame
8
Apologize
9
Trapped
10
Intimidate
11
Fright
12
Past
13
Hell
14
Determination
15
Invasi
16
Disgusting
17
Angel
18
Devil
19
Nightmare
20
Wedding
21
Rival
22
Planning
23
Friend
24
Ekspektasi
25
Contentment
26
Bastard
27
Thinking
28
Gone
29
Vile
30
Posesif
31
Forcing
32
Misterius
33
Accidental
34
Refusal
35
Merges
36
Slut
37
Flashback
38
Cunning
39
Position
40
Dinner
41
Threat
42
Worry
43
Nerveous
44
Honest
45
Try
46
Blurry
47
Villa
48
Psychopath
49
Saved
50
Swimming
51
Miss
52
Cruel
53
Worthless
54
Grudge
55
Candle
56
Cruelty
57
Weird
58
Pain
59
About
60
Error
61
First Love
62
Child
63
Betray
64
Anger
65
Cooperate
66
Story
67
Flashback
68
Impossible
69
Give Up
70
Hate You
71
Must Die
72
Breathe
73
Truth
74
Regret
75
Repentance
76
Selfish
77
She is Mine
78
Thank You
79
Coercive
80
Fucking Bastard
81
Crazy
82
Gentle
83
Stubborn
84
Asshole
85
Ariana vs Andreas
86
Go To Hell
87
Revealed
88
Longing
89
Memory
90
Slightly Better
91
Secret
92
Love
93
Cheap Plan
94
Shitty Day
95
Make Love
96
Sifat yang Masih Sama
97
Pretend
98
Lie
99
Touched
100
Weakness
101
Berlaku Kasar
102
Suffering
103
Too Late
104
Save You
105
First Introduction
106
Plan
107
Problem
108
Great Plan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!