Bab 4

Pukul 7 pagi waktu di Inggris, Zen terbangun dari tidurnya, cahaya matahari pagi masuk kedalam celah kamar Zen. Zen bergegas mandi, usai mandi Zen mengenakan kemeja putih dan rok span dengan berdandan sedikit agar tidak terlihat pucat.

Zen berlalu menuju meja makan untuk sarapan, sudah ada Nyonya Lista yang menunggu nya sarapan.

"Selamat pagi nenek" Sapa Zen.

Karena asal suami Nyonya Lista dari Indonesia, Nyonya Lista bisa fasih dalam berbahasa Indonesia.

"Selamat pagi kembali cucuk ku" Balas Nyonya Lista.

Zen dan Nyonya Lista sarapan dengan biasa nya tanpa ada yang berucap hingga makanan habis Zen berpamitan menuju kantor nya.

Zen melajukan mobil nya menuju kantor nya, jalanan di Negara Inggris kini padat akan mobil yang berlalu lalang. Satu jam kemudian Zen baru sampai di kantor nya, kini kantor sepi karena sejak satu jam tadi jam kantor di mulai hanya terlihat tiga wanita sebagai resepsionis.

"Good morning Mrs. Zenaya" Sapa resepsionis.

"Morning" Balas Zen senyum.

Zen melangkah kaki nya menuju ruangan di lantai paling atas, Zen ialah direktur di kantornya. Zen masuk kedalam lift dan menekan tombol ruangan nya. Pintu lift terbuka Zen masuk dan tak lama Zen sudah keluar dari lift. Zen menyapa Kenya sekretaris nya yang berasal dari Indonesia.

Zen menyapa kenya lalu masuk kedalam ruangan nya, Zen duduk di kursi kebesaran nya dan memandang layar laptop. Beberapa saat pintu di ketuk Zen mengizinkan nya untuk masuk.

"Maaf nona Zenaya, ada perusahaan yang ingin menanam kan modal di perusahaan kita" Ucap Kenya.

"Pastikan jika perusahaan yang ingin menanam modal disini tidak dalam perusahaan yang keadaan nya bangkrut" Balas Zen masih tetap fokus pada laptop nya.

"Baik nona" Ucap Kenya.

Kenya melakukan apa yang di perintah kan atasanya, usai di telusuri Kenya memberitahu kan kepada Zen, dan Zen menerimanya. Kenya memberitahu kan perusahan Hellen Group akan datang lusa nanti.

Jam makan siang tiba, Zen keluar kantor berlalu menuju cafe yang dekat kantor. Zen asik makan siang sendiri, tanpa Zen sadari seorang lelaki menghampiri Zen.

"Hi Zen" Sapa lelaki itu.

Zen menoleh dan kaget, ternyata lelaki itu Reyka mantan nya waktu SMA. Zen dan Reyka satu SD, satu SMP dan satu SMA, Zen dan Rayka sempat ada hubungan spesial waktu SMA namun saat lulus Zen mengakhiru hubungan karena Zen harus melanjutkan kuliah di Indonesia.

"Hi Reyka" Balas Zen kaget.

Zen tidak lupa akan wajah Reyka sehingga Zen mengenal jelas Reyka saat bertemu.

Zen dan Rayka berbincang kesana kemari sampai akhir nya waktu istirahat Zen selesai, Zen pamit untuk kembali ke kantor dan tak lupa Zen meninggalkan nomornya pada Reyka karena Reyka tadi meminta nya.

Tak terasa waktu sudah senja Zen kembali ke rumah nenek nya, dan menceritakan semua yang berhubungan dengan kantor.

*Di Indonesia.

Waktu di Inggris tentulah beda dengan di Indonesia, siang itu Avin pulang dari kantor lebih dulu karena Avin merasa lelah dan sedikit sakit. Avin hendak melajukan mobil nya menuju ke rumah setengah jalan Avin melihat mobil Zen terparkir di depan minimarket, dengan sigap Zen memarkir kan mobil nya di sebelah mobil Zen.

Avin turun dari mobil kemudian mengetuk kaca mobil tersebut, dan ternyata itu bukan Zen melainkan Rara sahabat Zen, Avin sangat kecewa dengan apa yang ia lihat.

"Ah maaf aku salah orang, tadi pikir ku mobil ini sama dengan milik mobil teman ku" Ucap Avin kecewa.

Rara turun dari mobil dan bertanya kepada Avin.

"Apa kau mencari Zen?" Tanya Rara memastikan.

"Mengapa kau tau?" Balas Avin penasaran.

"Ini mobil Zen dan Zen menitipkan nya padaku" Ucap Rara.

"Mengapa di titipkan memang nya Zen kemana?" Tanya Avin penasaran.

"Banyak tanya banget sih, Zen itu sekarang menetap di Inggris sama nenek nya. Kalau di sini Zen selalu di pusingkan dengan kedua orang tua nya" Balas Rara menjelaskan.

Setelah mendengar bahwa Zen ada di Inggris, Avin pulang menuju kediaman Nyonya Hellen. Avin melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang dan tak lama Avin telah tiba di kediaman nya.

Nyonya Hellen menyambut kepulangan cucu nya, Avin masuk ke dalam rumah dan duduk di samping nenek nya.

"Ibu mana nek?" Tanya Avin.

"Ibu mu sedang mengantar kan susu untuk Sita" Balas Nyonya Hellen.

Nyonya Hellen membahas penanam modal di perusahaan ZEN Group yang ada di Inggris namun Avin sedang tidak ingin membahas nya dan berlalu menuju kamar. Nyonya Hellen memandang aneh pada cucu nya tak biasa nya Avin berperilaku seperti itu. Bu Salma turun dari kamar nya Sita dan menjumpai ibu nya yang masih duduk di ruang tamu.

"Ibu kenapa belum istirahat?" Tanya Bu Salma.

"Tolong bujuk anak mu untuk pergi perjalanan bisnis ke Inggris" Ucap Nyonya Hellen.

"Biasa nya Avin paling nurut sama ibu" Balas Bu Salma.

"Tidak tau, tolong bujuk anak mu itu" Ucap Nyonya Hellen.

"Iya bu aku akan membujuk nya" Balas Bu Salma mencium ibu nya.

Bu Salma beranjak dari sisi ibu nya dan berlalu menuju kamar Avin. Bu Salma mengetuk terlebih dahulu dan setelah ada intruk masuk Bu Salma langsung masuk.

Terlihat nya Avin habis mandi, Bu Salma duduk di sofa yang ada di kamar Avin, Avin ikut duduk di sebelah ibunya.

"Nak apa kau sudah bertemu dengan Zen?" Tanya Bu Salma.

"Aku belum menemukan nya bu, tapi kata sahabat nya Zen menetap di Inggris" Balas Avin.

Bu Salma diam sejenak dan memikirkan seseuatu bahwa perjalanan bisnis menuju ke Inggris siapa tau Avin akan bertemu dengan Zen.

"Nak bukan kah perjalanan bisnis menuju Inggris, kamu tentu bisa mencari Zen di sana" Ucap Bu Salma.

Avin tersenyum kepada ibu nya dan mengiyakan untuk ikut perjalanan bisnis ke Inggris.

Waktu sudah larut, Avin tertidur dengan lelap begitu pun yang lainnya yang ikut tidur dengan lelap.

~

Pagi yang cerah di negara Inggris Zen bangun dari tidur nya dan segera melakukan ritual pagi nya. Hari ini merupakan hari yang sangat sibuk untuk Zen, karena Zen harus menyiapkan semua dokumen untuk perusahaan yang akan menanam kan modal nya di perusahaan Zen.

Rencanya perusahaan tersebut akan berkunjung besok kemari, Nyonya Lista di bingungkan dengan tingkah cucu nya yang serba buru-buru. Zen berlari kesana-kemari di hadapan nenek nya, hingga Zen terjatuh dan Nyonya Lista menertawai nya.

"Jangan terlalu buru-buru Zen biasa saja, lagian kan pertemuan nya besok" Ucap Nyonya Lista.

"Iya nenek ku sayang" Balas Zen mencium kening nenek nya.

Haii readers bantu vote nya yuu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!