BAB 18🌹
Mereka kemudian memperhatikan kembali dengan lekat masing-masing dengan tatapan mata mereka, terlihat di teras rumah tersebut berkeliaran beberapa orang sembari menikmati beberapa hidangan dan minuman, sesekali terlihat mereka tertawa, kemudian Dewa pun keluar dari mobil Arsya, mereka bertiga menoleh ke arah Dewa sebelum dewa menutup pintu mobil tersebut Alvaro pun bersuara.
" Mau ke mana kamu Dewa?" tanya Alvaro.
" Aku mau duduk di gundukan itu." ucapnya sembari menunjukkan arah gundukan yang ada tidak jauh dari pagar rumah tersebut.
" Buat apa kamu di situ.?" tanya Bima.
" Mau cari inspirasi untuk menghayal, ya Aku mencari celah untuk masuklah ke sana." ucapnya sembari terkekeh, kemudian menutup pintu mobil tersebut dengan melihat kiri kanan jalan yang masih hilir mudik kendaraan berlalu lalang itu, Dia menyeberangi jalan tersebut, Arsa, Alvaro, dan Bima menatap ke arah langkah Dewa, terlihat dia pun duduk digundukan itu yang terlihat sedikit gelap.
Mereka kemudian mengalihkan pandangan kembali ke arah halaman tersebut, saat mereka menoleh ke arah Dewa, Mereka pun kehilangan sosok dewa, Mereka bertiga yang ada di dalam mobil pun Saling pandang.
" Kemana Dewa larinya seperti ditelan bumi aja." ucap Bima.
" Iya benar Dewa sudah tidak ada di situ, jangan-jangan dia sudah menemukan jalan menyelinap masuk ke dalam." sambung Arsya.
" Bagaimana sekarang langkah kita?" tanya Bima.
" Kita juga harus keluar dari mobil dan kita harus mengikuti Dewa jangan sampai dia sendirian masuk ke dalam." ucap Alvaro Kemudian mereka pun menganggukkan kepalanya, saat mereka hendak turun dari mobil ponsel Alvaro bergetar, Dia kemudian mengambil ponselnya tersebut dan melihat pemanggilnya ternyata Dewa dia pun langsung menjawab panggilan itu.
" Kamu di mana sekarang Dewa? Kenapa kamu menghilang dari gundukan itu."
" Aku sudah menemukan jalan menyelinap masuk, kalian ikuti aja langkahku tadi, aku menunggu kalian di dekat pohon besar ini." ucapnya kemudian mematikan ponselnya dia pun mendiamkan suara ponselnya agar tidak mengundang perhatian para penjaga tersebut.
" Apa kata Dewa?" tanya Bima.
" Dia mengatakan agar kita menyusulnya, Karena dia sudah menemukan jalan untuk masuk ke dalam rumah tersebut, Tapi kita harus satu-satu ke situ tidak pasti kita harus bersama-sama ke sana, karena itu bisa membuat kecurigaan." ucapan Alvaro.
" Baiklah kalau seperti itu, aku yang terlebih dahulu ke sana." ucap Bima dianggukan Arsya dan Alvaro.
Bima kemudian melangkah menyeberangi jalan tersebut menuju ke arah di mana Dewa terlebih dahulu masuk ke dalam sana.
Kemudian disusul oleh Arsya dan dilanjutkan oleh Alvaro, mereka melangkah menuju ke arah di mana Dewa berada, di samping rumah tersebut ternyata masih ada sedikit batasan tanah agar bisa mereka melangkah, karena di samping rumah tersebut terlihat tanah kosong.
" Dewa kamu di mana.?"
" Aku ada dilangit,ya disini Bima." ucapnya berbicara pelan kemudian disusul oleh Arsya dan Alvaro, Mereka kemudian berjongkok agar tidak terlihat oleh beberapa orang yang ada di teras rumah tersebut, tempat mereka itu sangat dekat sekali dengan teras rumah itu, sehingga mereka harus berbicara berbisik.
" Bagaimana kita masuk ke dalam, sedangkan mereka berada di luar rumah." ucap Bima.
Mereka bertiga pun kemudian menatap lekat ke arah Bima, Bima menoleh ke kiri dan ke kanan karena para sahabatnya itu menatapnya dengan lekat.
" Kenapa kalian menatapku seperti itu.?"
" Kalau kami sudah menatap kamu berarti kamu harus paham apa yang harus kamu kerjakan." ucap Alvaro
" Sesuai dengan namamu dari tokoh yang paling kuat di India." sambung Dewa
" Benar sekali karena kamu di sinilah yang paling kuat." sambung Arsya.
" Tapi kalau aku melewati jalan itu terlalu gelap sekali, kalian kan tahu kalau aku..." Bima menggantung kalimatnya, sembari menatap mereka bertiga dengan tatapan memelasnya.
" Astaga Bima, badan aja yang dibesarin, tapi nyali dikecilin, seharusnya nyali itu yang dibesarin badan dikecilin." ucap Dewa sembari menepuk jidatnya sendiri Arsya dan Alvaro hanya tersenyum.
Bima hanya terkekeh pelan.
" Ayo cepat buruan, kamu di depan, kami berada di belakang." ucap Alvaro sembari tersenyum.
Bima pun kemudian merangkak terlebih dahulu diikuti oleh ketika sahabatnya, mereka terpaksa berjalan merangkak karena kalau mereka berjalan seperti biasanya pasti akan mengundang kecurigaan dari mereka yang ada di teras tersebut.
Sampai akhirnya mereka pun berada di paling ujung rumah itu.
Mereka mencari jalan untuk masuk ke halaman belakang, mungkin karena niat mereka sangat baik jadi memudahkan mereka mendapatkan bantuan, Mereka melihat sebuah pohon yang sangat berdekatan sekali dengan ujung tembok tersebut, Mereka pun kemudian menggunakan pohon itu untuk masuk ke halaman belakang rumah kediaman Ibu Fatma dan Pak Dedi itu, satu persatu mereka menaiki pohon tersebut Alvaro, Bima dan Dewa, Sudah sampai di halaman belakang, Sedangkan Arsya kembali ke tempat semula untuk mengawasi mereka yang ada di luar.
" Katanya pengamanan di rumah ini sangat ketat, tapi nyatanya mereka berjaga hanya di luar saja, sedangkan belakang rumah ini tidak dijaga sama sekali." ucap Bima.
mereka berdua hanya mengangguk mendengar ucapan dari Bima.
" Kalau menurut keterangan Sheila Febri ada di kamar belakang dilihat dari struktur bangunan ini kamar belakang ada di sebelah kanan." ucap Dewa, Kemudian mereka pun melangkah menuju ke arah kanan, Mereka melihat di celah-celah kaca tersebut.
" Alvaro! benar apa kata Dewa ini pasti kamar tempat menyembunyikan Febri." ucap Bima.
" Bagaimana kita masuk ke dalam?" tanya Dewa.
" Tenang Aku akan membuka pintu belakang ini." sahut Bima.
Gimana caranya? apakah kamu tendang pintunya itu.?" tanya Dewa.
" Kalau aku tendang pintu itu sama aja kita ketahuan Dewa, kalau sampai ketahuan lebih baik kita melalui pintu utama aja, daripada kita capek-capek manjat pohon belakang itu." ucap Dewa.
" Jangan sewot lebah bergantung." ucapnya sembari menyentuh dagu Bima.
Bima hanya mendelik ke arah Dewa, dia pun kemudian mengambil ponselnya dan membuka pengaman ponselnya itu, dia mengambil sesuatu dari balik pengaman ponselnya dan kemudian dia pun membuka kunci rumah itu dengan cekatan.
" Ahli juga ya kamu dalam membongkar pintu rumah orang, hehehe..." ucap Dewa pelan.
" Makanya aku bilang tadi ini semua urusannya Bima." ucap Alvaro berbisik pelan kemudian Bima pun membuka gagang pintu tersebut dan pintu itu pun terbuka, mereka perlahan-lahan masuk ke dalam dan menutup kembali pintu tersebut.
" Rumah segede ini kenapa tidak ada pembokatnya ya?" ucap Bima.
" Kayanya memang tidak ada, atau Art nya tidak tinggal dirumah ini, habis kerja pulang." ucap Alvaro.
" Di dalam rumah ini tidak ada penjaganya berarti mereka bersenang-senang di keluar rumah." sambung Dewa.
" Itu ada dua kamar yang mana kamar Febri.?" tanya Alvaro.
" Ini pastinya." ucap Dewa. kemudian Alvaro pun membuka pintu tersebut, Sedangkan Dewa menatap ke arah luar kalau seandainya ada anak buah dari Ibu Fatma dan Pak Dedi masuk ke dalam, saat pintu terbuka terlihat seorang laki-laki dengan badan yang terlihat sangat kurus sekali, mereka bertiga pun terkejut melihat keadaan Febri, seperti tidak diurus sama sekali, dan terlihat kamar tersebut berserakan dan tercium bau yang tidak mengenakkan. namun mereka tidak peduli dengan itu semua, Mereka pun langsung membalut Febri dengan selimut yang tidak jauh berada dari tempat tidur Febri, Dewa pun langsung mengangkat tubuh Febri dan membawanya keluar dari kamar tersebut, Sedangkan Alvaro membuat tipuan di atas tempat tidur itu, seakan-akan Febri berada di atas tempat tidur tersebut, dia menggunakan berbagai macam benda yang ada di dalam ruangan itu, kemudian mereka pun berlalu dari ruangan dan menutupnya kembali seperti semula, Kemudian mereka pun keluar dari rumah itu dan berada di halaman belakang rumah tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ayu galih wulandari
Good jobe KINCLONG smg semua,usaha untuk kebaikan di mudahkan & di lancarkan...Musim ketiga emang is the best 👍👍👍👍👍😘😘😘😘😘😘
2023-05-04
0
🌷💚SITI.R💚🌷
smg bisa berhasil lancar membawa febri dan melindungi chelin
2023-03-26
0
manda_
lanjut thor ayo cpt kinclong hempaskan hama2 nya sampe keakar
2023-03-25
0