CAHAYA CINTA 13

BAB 13 🌹

" Saya harap kalian tidak menuju ke rumah itu."

" Tidak pak, kami tidak akan menuju kesana, sudah cukup dari keterangan Bapak, Baiklah terima kasih ya Bapak atas informasinya." ucap Alvaro.

" Kalau boleh saya minta satu permintaan pada kalian bawalah Febri kembali ke rumahnya itu, karena dia saya anggap sebagai anak saya sendiri, Kami merasa kehilangan sekali karena di saat dia merasa kesakitan seperti itu kami tidak bisa berbuat banyak karena kami tidak bisa melakukan apa-apa kala itu, hanya kami bisa menatapnya dari arah dalam, saat kejadian itu kami warga sini pun tidak bisa berbuat banyak sepertinya warga sini memang takut dengan kedua wanita tersebut bersama bodyguard bodyguard-nya."

" Jangan kuatir Pak, in sya Allah dengan izin Allah kita bisa menemukan di mana Febri bersama istrinya itu, dan bapak bisa bertemu kembali dengannya." ucap Alvaro dianggukan oleh ketiga sahabatnya itu.

" Ini diminum dulu.." ucap istri Pak Imam sembari menyodorkan teh manis yang sudah dia buatkan dan sepiring roti.

Kemudian mereka pun mengangguk dan meminum teh manis itu bersama makan roti yang sudah disuguhkan oleh istri Pak Imam tersebut.

Beberapa saat mereka menghabiskan minumnya itu, kemudian mereka pun berpamitan dengan Pak Imam dan istrinya dengan anggukan kedua suami istri paruh baya itu pun mereka lalu meninggalkan rumah Pak Imam menuju ke arah mobil mereka yang terparkir di ujung jalan tersebut.

" Aku tidak menyangka kenapa bisa terjadi seperti itu ya? dimana sekarang Febri?" ucap Bima sembari menoleh sesaat kearah Dewa.

" Iya juga, apa jangan-jangan Sheila itu adalah istrinya Febri?"

Mendengar ucapan Dewa mereka kemudian menghentikan langkahnya dan menatap kearah Dewa.

" Kenapa kalian menatap aku?"

" Benar banget tuh!siapa tahu istrinya Febri adalah pelayan Cafe itu." ucap Arsya.

" Ahhh! aku kira kalian mau melempar aku keatas tembok." ucapnya.

Mereka tertawa pelan, saat mereka hampir sampai diujung jalan mereka dihentikan oleh dua orang lelaki yang mereka juga tidak mengenalinya.

" Siapa kalian?" ucap salah satu dari lelaki tersebut.

" Kayanya kalian baru dikampung ini?"

" Memang ada apa? salah ya kalau kami kekampung ini?" tanya Alvaro.

" Hemmm... sepertinya kalian ini sangat mencurigakan sekali ya!"

" Heh! gerobak sodor! jangan asal ya mencurigai orang seperti itu!" ucap Bima yang membuat Dewa dan yang lainnya terkejut karena biasanya yang cepat mengeluarkan kata istilah seperti itu adalah Dewa tapi ini Bima.

" Apa kamu bilang? gerobak sodor? berani sekali kamu bilang seperti itu ya!" ucap salah satu lelaki tersebut seraya ingin melepaskan pukulannya pada Bima tapi karena Bima memang ahli dalam bela diri dengan sekali libas lelaki tersebut pun mengaduh kesakitan.

" Heh Kodok jerawat! jangan sekali lagi kamu berdua mencurigai kami! kalau tidak kamu akan berurusan dengan ku!!" ucapnya sembari memegang kerah bajunya itu.

" Bima! lepaskan mereka." ucap Alvara sembari mendekati mereka berdua yang sudah dalam genggaman tangan Bima.

Kemudian Bima melepaskan mereka, terlihat kedua orang itu membenarkan posisi bajunya yang sudah ditarik Bima.

" Kenapa tiba-tiba kalian mencurigai kami? apakah ada hubungannya dengan daerah sini? apakah kalian berdua penjaga jalan sini?" tanya Alvaro sembari menatap tajam kearah mereka berdua.

Mereka terdiam.

" Jawab! teriak Dewa mendekat kearah mereka dan berteriak didekat telinga Bima dan sontak saja membuat Bima terkejut dan diapun langsung reflek menendang salah satu lelaki tersebut dan membuatnya terjatuh dengan beberapa jarak yang jauhnya dari mereka, melihat itupun salah satu lelaki itu langsung berlari mendekati temannya itu dan membantunya berdiri saat mereka berempat hendak mendekatinya mereka pun langsung mengambil langkah seribu dan meninggalkan mereka, saat Bima hendak mengejarnya ditahan Alvaro.

" Sudah Bim, jangan dikejar, mereka tidak penting yang penting sekarang kita menemui Sheila nanti malam dan sekarang kita menuju keresto dimana orang tua kita menunggu." ucap Alvaro langsung saja mereka menuju kearah mobilnya dan menuju kearah resto yang sudah berada keluarga mereka.

Didalam Mobil...

" Aku beneran kaget, kekuatan Bima keluar." ucap Dewa terkekeh.

" Gimana nggak keluar kekuatannya Kamu aja teriak disamping telinganya hahahah..." ucap Arsya disambut Alvaro tertawa lepas.

" Hehehe...rasanya itu saat Dewa teriak seakan-akan pecah gendang telinga ku, dan mengakibatkan aku harus melenyapkan rasa kaget ku itu." ucapnya terkekeh.

Mereka berempat tertawa lepas.

" Tapi sebenarnya siapa mereka." ucap Alvaro

" Pastinya mereka yang tinggal dirumah yang berwarna kuning itu." sambung Arsya.

" Benar sekali itu, aku juga merasa kok kalau mereka yang ada dirumah itu, tapi kenapa ya kok Febri menghilang, padahalkan dia biasa-biasa saja tidak terlalu kaya layaknya orang yang sering diincar, ini menjadi misteri bagi kita, ya kan." Sambung Bima dianggukkan Mereka.

" In sya Allah kita akan bisa menuntaskan ini." ucap Dewa dianggukkan mereka dan sembari berkata secara bersama-sama.

" Kinclong harus berhasil!" ucap mereka tersenyum.

Mobil yang dikendarai Alvaro terus melaju menuju kearah resto dan saat mereka terdiam Arsya melihat sebuah buku didalam mobil Alvaro diapun langsung mengambilnya sembari bersuara.

" Alvaro buku apaan ini?" tanya Arsya sembari membukanya, Alvaro tersenyum dia tidak menyembunyikan dari para sahabatnya tersebut sembari dia bersuara menjawab pertanyaan dari Arsya.

" Itu buku kenangan aku di saat aku sekolah dasar dulu."

" Oh ya, kita kan berbeda sekolah saat kita sekolah dasar dulu." ucap Bima di anggukkan oleh kedua sahabatnya itu, Arsya kemudian membuka buku tersebut dia pun tersenyum melihat dua foto yang terpampang di dalam buku itu.

" Guys.. lihat ini, inilah wanita yang ditunggu oleh Alvaro." ucap Arsya sembari memberikan buku diare itu kepada Dewa dan Bima yang ada di jok mobil belakang tersebut, mereka berdua pun mengambil buku itu dan menatapnya.

" Cantik ya saat SD aja sudah cantik apalagi saat sekarang." sambung Bima.

" Benar kata kamu Bim, cantik! tapi kita kan tidak tahu sekarang, Apakah dia sudah bersuami atau belum, Dan Siapa tahu juga dia masih menunggu Alvaro, kitakan tidak tahu." sambung Dewa.

" Kok kamu yakin banget sih, kalau dia menunggu Alvaro, ini sudah beberapa tahun tidak mungkin dia menunggu Alvaro sedemikian lamanya." ujar Bima lagi.

" Bisa aja kali, Alvaro aja menunggu dia buktinya sampai sekarang Alvaro tidak mau menerima cinta seorang wanita siapapun yang jelas-jelas menginginkan cinta dia." sambung Dewa.

" Bener banget apa kata kamu Dewa." sambung Arsya kemudian Bima dan Dewa pun memberikan buku tersebut kembali kepada Arsya, Arsya menatap ke arah buku itu.

" Tapi ngomong-ngomong di mana kamu bisa menemukan si perempuan ini, Amara..." ucapnya sembari membaca nama yang ada tertulis di dalam buku tersebut.

Terpopuler

Comments

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Y ampuuun kak Athor aqu baca bab ini memang lg memecahkan misteri Febrio ,tp aqu baca sambil ketawa ngakak asli pas di bait bacaan ke empat KINCLONG lg di cegat para org gk di kenal...Ada yg lucu asli dech sami ketawa ketawa bayangin Bima nendang org itu tanpa sengaja gara2 suara Dewa🤣🤣🤣🤣🤣.

2023-05-03

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

klu jodoh ga kmn ya alvaro semangat..ayo tuntaskn satu2 tugasy

2023-03-26

0

manda_

manda_

semangat kinclong

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 CAHAYA CINTA 01
2 CAHAYA CINTA 02
3 CAHAYA CINTA 03
4 CAHAYA CINTA 04
5 CAHAYA CINTA 05
6 CAHAYA CINTA 06
7 CAHAYA CINTA 07
8 CAHAYA CINTA 08
9 CAHAYA CINTA 09
10 CAHAYA CINTA 10
11 CAHAYA CINTA 11
12 CAHAYA CINTA 12
13 CAHAYA CINTA 13
14 CAHAYA CINTA 14
15 CAHAYA CINTA 15
16 CAHAYA CINTA 16
17 CAHAYA CINTA 17
18 CAHAYA CINTA 18
19 CAHAYA CINTA 19
20 CAHAYA CINTA 20
21 CAHAYA CINTA 21
22 CAHAYA CINTA 22
23 CAHAYA CINTA 23
24 CAHAYA CINTA 24
25 CAHAYA CINTA 25
26 CAHAYA CINTA 26
27 CAHAYA CINTA 27
28 CAHAYA CINTA 28
29 CAHAYA CINTA 29
30 CAHAYA CINTA 30
31 CAHAYA CINTA 31
32 CAHAYA CINTA 32
33 CAHAYA CINTA 33
34 CAHAYA CINTA 34
35 CAHAYA CINTA 35
36 CAHAYA CINTA 36
37 CAHAYA CINTA 37
38 CAHAYA CINTA 38
39 CAHAYA CINTA 39
40 CAHAYA CINTA 40
41 CAHAYA CINTA 41
42 CAHAYA CINTA 42
43 CAHAYA CINTA 43
44 CAHAYA CINTA 44
45 CAHAYA CINTA 45
46 CAHAYA CINTA 46
47 CAHAYA CINTA 47
48 CAHAYA CINTA 48
49 CAHAYA CINTA 49
50 CAHAYA CINTA 50
51 CAHAYA CINTA 51
52 CAHAYA CINTA 52
53 CAHAYA CINTA 53
54 CAHAYA CINTA 54
55 CAHAYA CINTA 55
56 CAHAYA CINTA 56
57 CAHAYA CINTA 57
58 CAHAYA CINTA 58
59 CAHAYA CINTA 59
60 CAHAYA CINTA 60
61 CAHAYA CINTA 61
62 CAHAYA CINTA 62
63 CAHAYA CINTA 63
64 CAHAYA CINTA 64
65 CAHAYA CINTA 65
66 CAHAYA CINTA 66
67 CAHAYA CINTA 67
68 CAHAYA CINTA 68
69 CAHAYA CINTA 69
70 CAHAYA CINTA 70
71 CAHAYA CINTA 71
72 CAHAYA CINTA 72
73 CAHAYA CINTA 73
74 CAHAYA CINTA 74
75 CAHAYA CINTA 75
76 CAHAYA CINTA 76
77 CAHAYA CINTA 77
78 CAHAYA CINTA 78
79 CAHAYA CINTA 79
80 CAHAYA CINTA 80
81 CAHAYA CINTA 81
82 CAHAYA CINTA 82
83 CAHAYA CINTA 83
84 CAHAYA CINTA 84
85 CAHAYA CINTA 85
86 CAHAYA CINTA 86
87 CAHAYA CINTA 87
88 CAHAYA CINTA 88
89 CAHAYA CINTA 89
90 CAHAYA CINTA 90
91 CAHAYA CINTA 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CAHAYA CINTA 01
2
CAHAYA CINTA 02
3
CAHAYA CINTA 03
4
CAHAYA CINTA 04
5
CAHAYA CINTA 05
6
CAHAYA CINTA 06
7
CAHAYA CINTA 07
8
CAHAYA CINTA 08
9
CAHAYA CINTA 09
10
CAHAYA CINTA 10
11
CAHAYA CINTA 11
12
CAHAYA CINTA 12
13
CAHAYA CINTA 13
14
CAHAYA CINTA 14
15
CAHAYA CINTA 15
16
CAHAYA CINTA 16
17
CAHAYA CINTA 17
18
CAHAYA CINTA 18
19
CAHAYA CINTA 19
20
CAHAYA CINTA 20
21
CAHAYA CINTA 21
22
CAHAYA CINTA 22
23
CAHAYA CINTA 23
24
CAHAYA CINTA 24
25
CAHAYA CINTA 25
26
CAHAYA CINTA 26
27
CAHAYA CINTA 27
28
CAHAYA CINTA 28
29
CAHAYA CINTA 29
30
CAHAYA CINTA 30
31
CAHAYA CINTA 31
32
CAHAYA CINTA 32
33
CAHAYA CINTA 33
34
CAHAYA CINTA 34
35
CAHAYA CINTA 35
36
CAHAYA CINTA 36
37
CAHAYA CINTA 37
38
CAHAYA CINTA 38
39
CAHAYA CINTA 39
40
CAHAYA CINTA 40
41
CAHAYA CINTA 41
42
CAHAYA CINTA 42
43
CAHAYA CINTA 43
44
CAHAYA CINTA 44
45
CAHAYA CINTA 45
46
CAHAYA CINTA 46
47
CAHAYA CINTA 47
48
CAHAYA CINTA 48
49
CAHAYA CINTA 49
50
CAHAYA CINTA 50
51
CAHAYA CINTA 51
52
CAHAYA CINTA 52
53
CAHAYA CINTA 53
54
CAHAYA CINTA 54
55
CAHAYA CINTA 55
56
CAHAYA CINTA 56
57
CAHAYA CINTA 57
58
CAHAYA CINTA 58
59
CAHAYA CINTA 59
60
CAHAYA CINTA 60
61
CAHAYA CINTA 61
62
CAHAYA CINTA 62
63
CAHAYA CINTA 63
64
CAHAYA CINTA 64
65
CAHAYA CINTA 65
66
CAHAYA CINTA 66
67
CAHAYA CINTA 67
68
CAHAYA CINTA 68
69
CAHAYA CINTA 69
70
CAHAYA CINTA 70
71
CAHAYA CINTA 71
72
CAHAYA CINTA 72
73
CAHAYA CINTA 73
74
CAHAYA CINTA 74
75
CAHAYA CINTA 75
76
CAHAYA CINTA 76
77
CAHAYA CINTA 77
78
CAHAYA CINTA 78
79
CAHAYA CINTA 79
80
CAHAYA CINTA 80
81
CAHAYA CINTA 81
82
CAHAYA CINTA 82
83
CAHAYA CINTA 83
84
CAHAYA CINTA 84
85
CAHAYA CINTA 85
86
CAHAYA CINTA 86
87
CAHAYA CINTA 87
88
CAHAYA CINTA 88
89
CAHAYA CINTA 89
90
CAHAYA CINTA 90
91
CAHAYA CINTA 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!