CAHAYA CINTA 06

BAB 06 🌹

Para Ayah hanya bisa mengelus dadanya karena tidak ada kata selain sabar, Anak sulung mereka hanya tersenyum, namun kemudian mereka pun menghampiri para Ayah mereka dan mencium punggung tangan mereka dan meminta maaf pada para Ayah mereka karena sudah mengerjain orang tua laki-lakinya itu.

Para Ayah hanya mengangguk dan memeluk jagoan mereka.

Setelah itu mereka kemudian duduk kembali dan menikmati pembicaraan antar keluarga tersebut sembari merayakan hari jadi Mama Ayesha.

Canda tawa tercipta di antara mereka sembari mereka menghubungi Ayah dan Ibu mereka yang berada di luar negeri melalui video call terlihat senyum tawa bahagia mereka terukir di wajah mereka masing-masing.

Hanya anak kedua dari papa Abiyasa tidak bisa hadir diantar tengah-tengah mereka karena masih menyelesaikan setudynya tersebut.

Para wanitanya pun mempersiapkan makan malam yang akan digelar di kediaman keluarga Wibawa tersebut.

Yang ada di ruangan itu hanyalah para lelakinya saja.

" Alvaro, Papah ingin menyerahkan kepemimpinan perusahaan keluarga Wibawa padamu, karena kamu adalah anak laki-laki dari garis keturunan ketiga, Apakah kamu sudah siap untuk menjalankan bisnis keluarga kita ini?" ucap papa Abiyasa sembari menatap ke arah sang anak.

Alvaro menghela nafasnya dengan panjang dia kemudian menatap sang Ayah sembari tersenyum.

" Sepertinya Alvaro belum siap untuk menjadi generasi ketiga menjalankan bisnis keluarga Wibawa."

" Kenapa?" kok kamu menolaknya?" tanya papa Arvin.

" Iya nih, Kenapa kamu menolaknya kamu kan harus menjalankannya turun temurun bisnis keluarga Wibawa tersebut." sambung papi Morgan.

" Benar itu, bisakah kamu beritahu alasan kamu itu kenapa menolaknya." lanjut papa Marco.

" Oya Nak kenapa, apa alasannya?dan papa masih terlibat di perusahaan kita itu, tapi papa hanya memantaunya saja dan hanya bisa memberikan nasehat pada kalian baik dan buruknya jika seandainya ada yang ingin kerja sama dalam biduk kepemimpinanmu nantinya."

Alvaro lagi-lagi menghela nafasnya dengan panjang.

" Maafkan Alvaro ya pah,bukan Alvaro menolaknya,dan bukannya Alvaro tidak ingin menjalankan bisnis keluarga kita yang turun temurun tersebut, Tapi Alvaro ingin memberi peluang pada Anggita, Alvaro ingin melihat keturunan dari Wibawa seorang perempuan menjadi Derektur utama perusahaan Wibawa, Alvaro ingin Anggita berkecimpung di dunia bisnis, jika seandainya Anggi tidak mampu Alvaro yang akan turun tangan, papa pasti setuju kan dengan alasan Alvaro ini." ucapnya sembari menatap kearah sang Papah.

Mereka menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.

" Bener banget apa yang dikatakan Alvaro itu Biy..." ucap papi Morgan

" Aku sih setuju aja apa yang dikatakan Alvaro, biar kita berbeda dari yang lain dua generasi keturunan dari Wibawa, dua generasi dipimpin oleh laki-laki dalam memimpin perusahaannya sekaligus jadi direktur utamanya dan generasi ketiga ini kita beri kesempatan untuk para wanitanya untuk berkecimpung di dunia bisnis yang sudah dikembang besarkan oleh Om Andre dan kamu sendiri." sambung Papah Arvin.

" Kalau kamu tidak menjalankan perusahaan, Terus kamu mau berusaha apa?" tanya papa Marco pada Alvaro.

" Alvaro ingin berada di balik layar saja Om, Alvaro akan selalu mengawasi Anggita saat memimpin perusahaan dan Alvaro juga ingin melihat bagaimana karyawan yang ada di perusahaan itu pastinya akan berbeda dari zaman kakek dan zaman Papah, tidak mungkin sama, karena setiap zaman itu pasti akan memiliki perubahan tersendiri dalam pola pikir seseorang, biarkan saja mereka mengenal Anggita sebagai Derektur utamanya dan anak dari papa, biarkan saja Alvaro berada di belakang Anggita namun tidak sepenuhnya juga Alvaro berdiam diri, dan Alvaro memang pemiliknya tapi Anggita yang menjalankannya" ucapnya tersenyum.

" Benar apa kata Alvaro, kalau Arsya sih sangat mendukung keputusan Alvaro, karena ini semua sudah Alvaro bicarakan pada Kami bertiga."

" Kamu nggak tahu Sya, waktu itu kamu masih dalam keadaan berduka." sambung Bima.

" Aku dengar apa yang kalian omongkan, aku sih emang berduka tapi tidak dengan pendengaran ku, kalian juga bilang kalau kamu berdua dengan Dewa nggak dapat cewek hehehe..." ucap Arsya dianggukkan Alvaro.

" Hah? selama ini kamu nggak ada cewek nak? Aduh Dewa...jangan malu-maluin papi dong nak, kamu Papi kasih nama Dewa biar kamu mudah memiliki kekasih." ucap Papi Morgan menepuk jidadnya sendiri.

" Sulit Pi...kata mereka Dewa terlalu lucu..." ucapnya terkekeh.

" Morgan! jangan risau dengan Dewa, dewakan duplikatan kamu, yakan Biy, Vin, sambung papah Marco."

" Sama kok dengan Bima pah, nggak ada yang nyantol juga para cewek disana." ucap Bima terkekeh.

" Yaelah ...Nak, jangan terlalu jujur disini..." ucap Papi Marco terkekeh membuat mereka tertawa dengan ulah mereka.

" Berbeda dengan Arsya dan Alvaro Pap, mereka sangat digandrungi dengan banyak wanita, dan Arsya sudah punya kekasih walaupun mereka harus dipisahkan dengan dua alam berbeda, dan Alvaro banyak yang naksir namun dia masih dalam tahap pencarian Pap." sambung Dewa.

" Yah nggak jauh beda Nak sama Om Abiyasa dan Om Arvin, mereka berdua nggak bisa disaingi sejak dulu sewaktu masih muda, tapi tetap aja papi pemenangnya, papi yang ganteng diantara mereka dan sangat gagah juga diantara mereka." ucap Papi Morgan dengan ekspresinya.

" Iya sih gagah kalau dibuat didalam karung terus diikat tuh, kemudian lempar ke sungai..." ucap papah Marco tersenyum.

" Benar banget nemunya disiaran Masjid.." sambung papah Arvin.

" Gila kamu Vin, benar banget tuh apa kata kamu hahahaha..." ucap Abiyasa yang mengundang tawa mereka semua, Papi Morgan hanya terkekeh.

" Kak Marco gitu deh, masa adik sendiri di Bully...." protesnya.

" Hahahaha...sekali-kali napa dek dibully kakak sendiri." ucap papa Marco tertawa lebar, di ikuti papi Morgan yang hanya tertawa juga mendengar ucapan sang kakak.

" Tapi kalau Anggita jadi Derekturnya berarti CEO-nya tersembunyi dong? dan terus kalian berempat mau ngapain?" tanya papa Arvin.

" Kami memiliki bagian masing-masing pekerjaannya di kantor Wibawa Group sambung Dewa membuat para orang tuanya saling pandang.

" Tolong jelaskan pada kami apa fungsi dari kalian biar Kami paham dan kami sebagai orang tua kalian bisa mengetahui kegiatan kalian di kantor utama tersebut." ucap papah Abiyasa.

" Dewa sebagai dokter dikantor Wibawa Group, Arsya sebagai penasehat hukumnya dan Bima bagian Teknolaginya, jika ada yang berbuat curang melalui teknolagi akan menjadi urusan Bima." ucap Alvaro tersenyum.

Keempat orang tua laki-lakinya menganggukkan kepalanya dan saling tersenyum.

" Biarkan mereka menganggap CEO-nya masih kamu Biy...ya kan Alvaro maksud kamu kaya gitu kan?" sambung Papah Arvin.

Alvaro menganggukkan kepalanya.

" Benar banget Om apa yang dikatakan Om Arvin itu,disitulah kita lihat kinerja anak buah papah dikantor, karena papah kan sekarang jarang datang kekantor setelah ada kami berempat." ucap Alvara, membuat senyum diwajah Group sabun colek.

" Tapi kan masih ada beberapa bulan lagi Anggita untuk menyelesaikan studinya." ucap papa Abiyasa.

" Beberapa bulan itu tidak lama kok Pah, seiring berjalan waktu beberapa bulan itu tidak terasa pah, papah harus yakin Gita bisa memimpin perusahaan utama yang ada di Tanah Air, tapi tidak luput dari pengawasan Alvaro."

" Tapi apakah adikmu itu mau.?"

" Anggita sudah tahu Pah, karena Anggita cenderung dengan dunia bisnis."

Sabun Colek hanya tersenyum dan menganggukkan kepala mereka.

" Alvaro akan tetap bekerja di perusahaan kita, tapi bukan sebagai pemimpinnya,Alvaro bekerja di balik layar yang akan selalu mengawasi Anggita dan karyawan yang lainnya, siapa yang berbuat curang akan berurusan dengan Alvaro dan kawan-kawan." ucapnya dianggukan ketiga sahabatnya tersebut.

Para orang tua laki-lakinya itu hanya menganggukkan kepalanya saja.

" Sepertinya generasi kita ini akan mencetuskan sesuatu yang lain dari kita." sambung papi Morgan.

" Bener banget." sambung papa Arvin.

Kemudian mereka dipanggil para istri mereka untuk segera menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh mereka, kemudian mereka pun terdiri dari duduknya dan melangkah menuju ke ruang makan dan menikmati hidangan yang sudah disediakan tersebut.

Terpopuler

Comments

budane daffa

budane daffa

di tunggu kelanjutanya lagi

2023-03-18

0

Yanie Anie

Yanie Anie

lanjut thor

2023-03-18

0

༅🌠luͣcᷫy hiatus🐼

༅🌠luͣcᷫy hiatus🐼

lnjut thor

2023-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 CAHAYA CINTA 01
2 CAHAYA CINTA 02
3 CAHAYA CINTA 03
4 CAHAYA CINTA 04
5 CAHAYA CINTA 05
6 CAHAYA CINTA 06
7 CAHAYA CINTA 07
8 CAHAYA CINTA 08
9 CAHAYA CINTA 09
10 CAHAYA CINTA 10
11 CAHAYA CINTA 11
12 CAHAYA CINTA 12
13 CAHAYA CINTA 13
14 CAHAYA CINTA 14
15 CAHAYA CINTA 15
16 CAHAYA CINTA 16
17 CAHAYA CINTA 17
18 CAHAYA CINTA 18
19 CAHAYA CINTA 19
20 CAHAYA CINTA 20
21 CAHAYA CINTA 21
22 CAHAYA CINTA 22
23 CAHAYA CINTA 23
24 CAHAYA CINTA 24
25 CAHAYA CINTA 25
26 CAHAYA CINTA 26
27 CAHAYA CINTA 27
28 CAHAYA CINTA 28
29 CAHAYA CINTA 29
30 CAHAYA CINTA 30
31 CAHAYA CINTA 31
32 CAHAYA CINTA 32
33 CAHAYA CINTA 33
34 CAHAYA CINTA 34
35 CAHAYA CINTA 35
36 CAHAYA CINTA 36
37 CAHAYA CINTA 37
38 CAHAYA CINTA 38
39 CAHAYA CINTA 39
40 CAHAYA CINTA 40
41 CAHAYA CINTA 41
42 CAHAYA CINTA 42
43 CAHAYA CINTA 43
44 CAHAYA CINTA 44
45 CAHAYA CINTA 45
46 CAHAYA CINTA 46
47 CAHAYA CINTA 47
48 CAHAYA CINTA 48
49 CAHAYA CINTA 49
50 CAHAYA CINTA 50
51 CAHAYA CINTA 51
52 CAHAYA CINTA 52
53 CAHAYA CINTA 53
54 CAHAYA CINTA 54
55 CAHAYA CINTA 55
56 CAHAYA CINTA 56
57 CAHAYA CINTA 57
58 CAHAYA CINTA 58
59 CAHAYA CINTA 59
60 CAHAYA CINTA 60
61 CAHAYA CINTA 61
62 CAHAYA CINTA 62
63 CAHAYA CINTA 63
64 CAHAYA CINTA 64
65 CAHAYA CINTA 65
66 CAHAYA CINTA 66
67 CAHAYA CINTA 67
68 CAHAYA CINTA 68
69 CAHAYA CINTA 69
70 CAHAYA CINTA 70
71 CAHAYA CINTA 71
72 CAHAYA CINTA 72
73 CAHAYA CINTA 73
74 CAHAYA CINTA 74
75 CAHAYA CINTA 75
76 CAHAYA CINTA 76
77 CAHAYA CINTA 77
78 CAHAYA CINTA 78
79 CAHAYA CINTA 79
80 CAHAYA CINTA 80
81 CAHAYA CINTA 81
82 CAHAYA CINTA 82
83 CAHAYA CINTA 83
84 CAHAYA CINTA 84
85 CAHAYA CINTA 85
86 CAHAYA CINTA 86
87 CAHAYA CINTA 87
88 CAHAYA CINTA 88
89 CAHAYA CINTA 89
90 CAHAYA CINTA 90
91 CAHAYA CINTA 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CAHAYA CINTA 01
2
CAHAYA CINTA 02
3
CAHAYA CINTA 03
4
CAHAYA CINTA 04
5
CAHAYA CINTA 05
6
CAHAYA CINTA 06
7
CAHAYA CINTA 07
8
CAHAYA CINTA 08
9
CAHAYA CINTA 09
10
CAHAYA CINTA 10
11
CAHAYA CINTA 11
12
CAHAYA CINTA 12
13
CAHAYA CINTA 13
14
CAHAYA CINTA 14
15
CAHAYA CINTA 15
16
CAHAYA CINTA 16
17
CAHAYA CINTA 17
18
CAHAYA CINTA 18
19
CAHAYA CINTA 19
20
CAHAYA CINTA 20
21
CAHAYA CINTA 21
22
CAHAYA CINTA 22
23
CAHAYA CINTA 23
24
CAHAYA CINTA 24
25
CAHAYA CINTA 25
26
CAHAYA CINTA 26
27
CAHAYA CINTA 27
28
CAHAYA CINTA 28
29
CAHAYA CINTA 29
30
CAHAYA CINTA 30
31
CAHAYA CINTA 31
32
CAHAYA CINTA 32
33
CAHAYA CINTA 33
34
CAHAYA CINTA 34
35
CAHAYA CINTA 35
36
CAHAYA CINTA 36
37
CAHAYA CINTA 37
38
CAHAYA CINTA 38
39
CAHAYA CINTA 39
40
CAHAYA CINTA 40
41
CAHAYA CINTA 41
42
CAHAYA CINTA 42
43
CAHAYA CINTA 43
44
CAHAYA CINTA 44
45
CAHAYA CINTA 45
46
CAHAYA CINTA 46
47
CAHAYA CINTA 47
48
CAHAYA CINTA 48
49
CAHAYA CINTA 49
50
CAHAYA CINTA 50
51
CAHAYA CINTA 51
52
CAHAYA CINTA 52
53
CAHAYA CINTA 53
54
CAHAYA CINTA 54
55
CAHAYA CINTA 55
56
CAHAYA CINTA 56
57
CAHAYA CINTA 57
58
CAHAYA CINTA 58
59
CAHAYA CINTA 59
60
CAHAYA CINTA 60
61
CAHAYA CINTA 61
62
CAHAYA CINTA 62
63
CAHAYA CINTA 63
64
CAHAYA CINTA 64
65
CAHAYA CINTA 65
66
CAHAYA CINTA 66
67
CAHAYA CINTA 67
68
CAHAYA CINTA 68
69
CAHAYA CINTA 69
70
CAHAYA CINTA 70
71
CAHAYA CINTA 71
72
CAHAYA CINTA 72
73
CAHAYA CINTA 73
74
CAHAYA CINTA 74
75
CAHAYA CINTA 75
76
CAHAYA CINTA 76
77
CAHAYA CINTA 77
78
CAHAYA CINTA 78
79
CAHAYA CINTA 79
80
CAHAYA CINTA 80
81
CAHAYA CINTA 81
82
CAHAYA CINTA 82
83
CAHAYA CINTA 83
84
CAHAYA CINTA 84
85
CAHAYA CINTA 85
86
CAHAYA CINTA 86
87
CAHAYA CINTA 87
88
CAHAYA CINTA 88
89
CAHAYA CINTA 89
90
CAHAYA CINTA 90
91
CAHAYA CINTA 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!