BAB 04🌹
Alvaro Putra Biyas Wibawa Anak dari pasangan papah Abiyasa dan Mamah Ayesha yang terkenal dingin,Baik dan banyak diam tapi dibalik sikap diamnya itu dia memiliki kharismatik kesetiaan,mewarisi sikap sang papah Abiyasa Putra Wibawa dan memiliki sisi lembut dan penyayang mewarisi sang Mamah, Alvaro memiliki seorang Adik yang gak kalah cantik yang bernama Anggita putri Biyas Wibawa yang masih menyelesaikan kuliahnya di Kanada.
Arsya putra Ardin anak pasangan dari papah Arvin dan Mamah Nadine Arsya mewarisi Papah Arvin yang tampan,dan memiliki ketegasan yang tersembunyi, dibalik ketegasannya itu dia memiliki sisi setia yang tinggi baik dengan teman, sahabat dan kekasih, dia tidak mengikuti sang papah jadi Abdi Negara, melainkan dia memilih sebagai seorang pengacara yang mengenyam pendidikan diluar Negeri, berbeda dengan sang Adik Andin Putri Ardin yang memilih mengikuti jejak sang papah menjadi seorang Abdi Negara dan masih dalam masa pendidikan.
Dewa Asmara anak pasangan Papi Morgan dan Mami Anindita, itu mewarisi sifat kekocakan sang papi,memiliki berbagai macam kata yang diciptakannya sendiri, disamping tegas dia juga memiliki sifat yang keras dan tidak bisa mengendalikannya jika ada yang membuat dirinya marah,Dewa mengikuti jejak sang mamah menjadi seorang dokter, sikap yang selalu membela siapa saja yang memerlukan bantuannya itu dengan tangan terbuka dia selalu membelanya, dia memiliki seorang Adik perempuan yang bernama Citra Lestari Putri yang mengikuti jejak sang papi menjadi perwira polisi.
Bima Sakti Putra adalah anak pasangan dari papah Marco dan mama Clarissa,Bima tidak mewarisi sifat kedua orang tuanya namun dia mewarisi kecantikan sang Mamah,versi lelaki, Bima memiliki seorang Adik perempuan yang bernama Cheril Madya putri, yang masih mengecam pendidikan ditanah Air, karena Cheril tidak ingin bersekolah keluar Negeri dia tidak ingin berpisah dengan orang tuanya itu, namun Bima menguasai ilmu bela diri yang handal yang dipelajarinya bersama teman kampusnya, dia memilih menggeluti bidang Tehnik Informatika seperti yang digeluti sang Mamah, dengan kepiawaiannya mengendalikan komputer, laptop dan lainnya yang berhubungan dengan bidang yang dipelajarinya itu banyak yang meminta tolong dengannya sampai dia juga pernah menjadi peretas kepercayaan Agen terbesar yang ada di Negeri itu,kepintaran dan kemampuan otaknya itu dimanfaatkannya untuk yang bermanfaat dan dalam segi kebaikan.
Mereka pun kemudian berpamitan dengan kedua orang tersebut yang selalu membuat mereka tertawa dan selalu membuat mereka repot serta yang selalu membuat kejutan untuk mereka itu.
Mereka kemudian menuju ke arah rumah Mamah Almira setelah bahan-bahan yang mereka perlukan dibeli untuk mendekorasi rumah tersebut.
Mamah Almira menetap di Kanada setelah menyelesaikan kuliahnya dan menikah, mereka dikaruniain dua orang anak, disamping menetap di Canada Mamah Almira juga memegang salah satu perusahaan keluarga Wibawa yang dikhususkan buatnya karena itu adalah pembagian kekayaan dari keluarga Wibawa yang diperuntukkan dirinya dan dijalankan oleh suaminya tersebut.
Beberapa saat kemudian mereka pun sampai di kediaman rumah mama Almira, mereka memarkirkan mobilnya dan tersenyum-senyum membawa barang belanjaan mereka yang diperlukan untuk mendekorasi rumah tersebut.
Didepan pintu mereka disambut Salsabila dengan senyumannya itu.
" Hai Broo....Apa tugas kalian?"
" Tugas dari ibunda ratu yang sangat mengejutkan sekali." ucap Dewa tersenyum.
" Sukses dong Mamah ngerjain kalian semua, Mamah memang hebat." ucap salsabila tersenyum sembari mengikuti mereka mmemasuki rumah mewahnya mamah Almira.
Canda dan tawa mereka tercipta sambil mengerjakan tugas yang diberikan Mamah Almira pada mereka.
Beberapa saat kemudian mereka selesai dengan hasil yang memuaskan dan diinginkan oleh Salsabila, terlihat sekali Salsa merasa senang dan bahagia dengan hasil karya saudara-saudaranya itu.
Mereka pun lalu duduk bersantai diteras depan rumah Mamah Almira dimana teras tersebut memiliki sebuah tempat santai yang sangat nyaman, adem dan bisa membuat siapa saja betah bila berada ditempat tersebut.
" Aku masih penasaran dengan cerita kamu tadi Sya..." ucap Alvaro sembari menatap Arsya yang sedang duduk menikmati minuman dinginnya.
" Aku juga bingung Al, karena kedatangan wanita itu begitu saja, saat aku keluar dari mobil tidak ada aku lihat wanita bertengkar ataupun dikejar,tahu-tahunya dia sudah merangkul tanganku." terang Arsya.
" Wah! itu pasti jadi jodoh tertunda kamu nih." ucap Bima sembari tersenyum mengunyah cemilan yang sudah disediakan Asisten rumah tangga Mamah Almira.
Reflek Arsya melempar bantal santai yang ada ditangannya itu kearah Bimo sembari terkekeh.
" Hehehe...Kalau kamu enak banget ya Sya semua cewek bisa nempel padamu, Aku aja belum ada yang nyantol." ucapnya sambil terkekeh.
" Masa sih tidak ada yang nyantol bukankah kemaren ada yang nyantol, kamu lupa ya?" ucap Dewa.
" Oh iya ada yang nyantol kok, aku baru ingat banget." ucap Alvaro tertawa pelan.
" Iya memang ada yang nyantol tapi bukan wanita tapi melainkan sama jeruknya, kesel aku " ucapnya sembari melempar bantal yang ada ditangan itu kearah Dewa,membuat mereka tertawa lepas.
" Makanya kamu itu jadi lelaki terlalu cantik sih, jadi lelaki yang melihat kamu mengira kamu itu adalah wanita lato-lato hahaha...." ucapnya Dewa sembari tertawa lepas, melihat tawa Dewa yang lebar itu Alvaro langsung aja menyumbat mulut Dewa dengan potongan buah mangga yang ada didepan mereka,membuat Dewa sekejap langsung diam, dan mereka bertiga tertawa lepas.
" Iih, gitukan Alvaro,jahat amat sih." ucapnya sembari mengunyah potongan buah tersebut dan mendelik kearah Alvaro.
" Lagian ketawa keras disamping telinga, sampai penuh rasanya telinga aku dengan keras suara tawa kami itu." ucap Alvaro tersenyum.
" Namanya juga Dewa Varo, nggak bisa dilawan." ucap Dewa terkekeh.
" Terus rencana kita apa lagi nih?" tanya Bimo.
" Pulang..." ucap Arsya.
" Nggak mau jalan-jalan kemana gitu, siapa tahu dapat cewek akunya,. Ya Nggak Dewa?" ucap Bimo.
" Kamu aja kali, aku nggak."
" Kenapa?" tanya Alvaro.
" Aku mau cari di Tanah Air aja, siapa tahu peruntunganku adanya di Tanah Air."
" Benar juga sih, aku juga merasa begitu juga sih." sambung Bima.
" Aku heran dengan Alvaro banyak yang naksir namun tak satu pun dijadikan seorang kekasih, kenapa Varo?"
Alvaro menghela nafasnya dengan pelan.
" Aku masih mengingat teman kecilku kala itu, Aku juga tidak tahu kenapa aku tidak ingin memiliki seorang kekasih yang ada disini."
" Memangnya teman waktu kecil kamu itu saat kapan?"
" Ya saat kecillah Bemo,. masa iya teman kecil saat dewasa." celetuk Dewa membuat Bima melirik kearah Dewa yang tertawa itu.
" Maksudnya aku itu, teman kecil saat Taman kanak-kanak apa saat Sekolah dasar Dewa nyasar!" ucapnya sambil tertawa pelan.
" Teman saat SD Bemo." sambung Arsya tertawa.
" Arsya? kok gitu sih ngomongnya ikutan kaya Dewa kematian, bilang aku Bemo." protesnya pada Arsya
" Eh Dodol! bilang aku Dewa kematian, ntar aku cabut nyawa kamu baru tahu rasa." ucapnya terkekeh.
" Kami cabut nyawaku aku ganti dengan yang baru, aku kan banyak tuh stok nyawa dikantong." ucapnya tersenyum lebar.
" Udah nggak usah cabut-cabutan Nyawa mending cabuti rumput aja noh disana, biar bersih jalanan." sambung Alvaro membuat Arsya tertawa, sedangkan mereka hanya tersenyum masem, Dewa dan Bimo memang tidak akur selalu saja ada banyolan yang dibuat mereka mengendalikan suasana karena mereka berdua selalu menghibur dengan celotehan-celotehan yang dibuatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
bima ga mewarisi keusilan kakey ya..
2023-03-23
0
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor
2023-03-15
0
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
ternyata yg jadi Andi negara malah para perempuan nya
2023-03-15
0