BAB 03
" Maksudnya gimana masalahnya Tante?" tanya Dewa sembari menatap Mama Almira.
Mama Almira hanya menganggukkan kepalanya, terlihat di wajahnya sangat serius.
" Apakah kalian mampu untuk menyelesaikan masalah ini? masalah di kantor yang sangat pelik yang pernah dialami di kantor ini pun, kalian berempat sudah bisa menyelesaikannya, tapi kalau yang ini perasaan Tante nggak yakin deh." ucap Mamah Almira seakan-akan meragukan kemampuan ketiga keponakannya itu.
" Tante tersayang, jangan remehkan kami Tante, kalau sudah Dewa Asmara bergerak tidak ada yang bisa berkutik." ucap Dewa tersenyum.
" Benar apa yang dikatakan Dewa,saking tidak bisa berkutiknya itu Tan, dia sendiri aja nggak bisa menyelesaikan masalahnya yang nggak bisa didekati cewek! pada kabur semua cewek liatnya hahaha...yang tidak bisa diremehkan itu Bima Tan." ucap Bima sembari menyentuh kerah bajunya.
" Uwek! gimana tidak diremehkan Aslinya penakut banget Tan..." sambung Dewa, Bimo hanya mendelik kearah Dewa yang terkekeh.
" Kalian bisa diam nggak? kalau kalian nggak bisa diam biar aku yang diam nih! hehehe..." ucap Alvaro terkekeh.
Mereka pun tertawa lepas, begitu juga Mamah Almira dan papah Varel ikut tertawa.
" Bagaimana denganmu Alvaro, Apakah kamu sanggup nanti menyelesaikan masalah ini? rata-ratanya tidak sanggup karena masalah ini lebih rumit daripada masalah yang ada di kantor ini." ucap Mamah Almira sembari menatap mereka bertiga.
" Masalah ini banyak korbannya, tante takut kalau kalian menyelesaikan masalah ini kalian yang akan menjadi korban berikutnya, sebenarnya tante tidak mau berbicara ini pada kalian, resikonya sangat besar,Tante sudah bilang dengan kakek dan nenek kalian tapi kata mereka kalian pasti sanggup."
" Kami akan menyelesaikannya Tante." ucap Alvaro, sembari dianggukkan Bima dan Dewa.
" Tapi sebelum Tante berbicara tentang masalah yang akan kalian selesaikan ini, Arsya ke mana? "
" Arsya tadi memang mau ke sini tapi dia masih mengunjungi makam kekasihnya dan juga berkunjung ke makam nenek Melisa dan kakek David.
Mama Almira pun menganggukan kepalanya.
" Terus rencana kalian kapan berangkat ke Tanah Air dan kembali berkumpul dengan orang tua kalian.?"
" Setelah masalah Tante selesai dan lagi pula masih menunggu kedatangan kakek dan nenek juga." jawab Alvaro.
" Iya juga sih, mereka masih belum datang, tapi mereka baru akan datang beberapa hari lagi."
" Kami juga ingin memberikan waktu yang banyak untuk Arsya karena dia tidak mungkin meninggalkan kenangan terindahnya di sini." ucap Alvaro.
Mamah Almira menganggukkan kepalanya.
" Memang masalahnya apa Tante? Dewa sudah tidak sabar ingin mendengarnya, apa yang harus kami selesaikan." ucap Dewa.
" Kamu sabar dululah Dewa, kita tunggu Arsya dulu datang, Tante nggak bisa ngomong kalau kalian tidak berkumpul semua."
" Hooh nih Dewa, nggak sabaran mulu sih, santai kaya aku nih, iyakan Varo..." ucap Bima tersenyum sembari memperbaiki posisi duduknya.
Alvaro hanya tersenyum.
" Aku memang nggak sabaran Bima, karena aku sangat penasaran apa yang ingin diceritakan oleh Tante Almira, kamu tidak melihat apa wajah Tante Almira yang sangat serius meminta bantuan kita, itu berarti masalahnya ini sangat serius Bima."
" Iya juga sih, kalau dipikir."
" Kalian sabar dulu ya, sebentar kita tunggu Arsya sampai ke sini."
Arsya yang berada di tempat pemakaman itu pun kemudian meletakkan bunga mawar kesukaan Aisya sembari dia berjongkok memegang pusara Aisya.
" Aisya, Aku tidak menyangka kamu pergi begitu cepat,dan meninggalkan aku sendirian, Aisya beberapa hari lagi aku akan pulang ke Tanah Air, mungkin ini terakhir aku mengunjungimu, aku tidak bisa mengunjungi kamu lagi nantinya, tapi aku akan berusaha bila ada waktu luangku, aku akan mengunjungimu disini, jujur! aku sangat kehilangan kamu, Aku tidak tahu apakah aku bisa menggantikan kamu di hatiku, Aisya semoga kamu tenang di sana, kamu tidak merasakan lagi sakit yang kamu rasakan di dunia ini., terima kasih dengan waktu yang sudah kamu berikan untukku, kamu menyayangiku, kamu mencintaiku dan kamu juga memperhatikanku, sekarang kita terpisah untuk selama-lamanya." ucapnya sembari mengucapkan doa untuk Aisya, setelah itu dia pun berdiri dari jongkoknya dan melangkah menuju ke arah pemakaman nenek dan kakeknya tersebut.
Kemudian dia pun meletakkan bunga mawar putih di atas pemakaman kedua orang yang juga sangat menyayanginya itu, setelah dia mengirimkan doa untuk Almarhumah Mama Melisa dan Almarhum papa David, Mereka berdua adalah Adik kandung dan Adik ipar Papah Andre,Dia pun kemudian melangkah menuju ke arah mobilnya, beberapa saat kemudian mobilnya itu pun meninggalkan pemakaman tersebut menuju ke arah kantor Mama Almira dan papa Varel.
Di dalam perjalanan menuju ke arah kantor tersebut, Dia kemudian teringat dengan jaket itu.
" Mudah-mudahan saja sebelum aku pulang ke Tanah Air, aku bisa bertemu dengan wanita itu, tapi sebenarnya ada apa ya, Kenapa ketiga lelaki itu mengejarnya, terlihat sangat marah sekali dengannya, setahu aku kalau sudah dikejar seperti itu berarti membuat kesalahan yang sangat fatal, Ah! itu urusan mereka, bukan urusanku!" ucapnya sembari memasuki halaman kantor tersebut dia pun memarkirkan Mobilnya di samping mobil Alvaro, Dia turun dan langsung menuju ke arah ruangan papa Varel.
Dia mengetuk pintu ruangan tersebut dan membuka pintu itu sembari mengucapkan salam.
" Assalamualaikum..."
Mereka yang ada di dalam pun tersenyum dan langsung membalas salam dari Arsya.
" Waalaikumsalam.." Arsya pun kemudian menutup kembali pintu tersebut dan melangkah menuju ke arah mereka, ia menghentakkan duduknya di samping Alvaro.
" Sudah selesai berkunjungnya?" tanya Alvaro dianggukan oleh Arsya
" Tante ikut berduka ya Nak..."
" Iya, Tante...Oh ya mana nih yang harus diselesaikan?" tanya Arsya.
" Belum kelihatan lagi Sya yang harus diselesaikan, tapi sepertinya ada yang aneh nih dengan penampilan kamu, berangkat rapi pulang berkurang, memangnya baru darimana kamu?" tanya Dewa karena diantara mereka Dewalah yang selalu banyak omongnya, karena dia memiliki kosakata yang sangat banyak,selalu saja membuat dia berkicau.
" Ya dari pemakamanlah." sahut Arsya.
" Iya nih Dewa, perasaan kamu aja itu Wa!" sahut Bima sembari tersenyum.
" Tapi benar juga sih apa kata Dewa, Jaket kesayangan kamu mana Sya?" tanya Alvaro.
" Oh, iya itu, benar banget! biasanya barang berharga milik kamu itu apa saja nggak boleh dipegang ataupun dibawa, ingat nggak waktu SMA dulu, Dewa menggunakan sepedanya tanpa bilang, eh pas ketahuan dia langsung menceburkan Dewa kekolam renang sekali libas Dewa Asmara nyemplung kekolam, dulukan badannya nggak sebaik ini, yah! bisa dikatakan keringlah kaya triplek ups! maaf Dewa keceplosan." ucap Bima sembari mengundang tawa mereka.
" Aish! terlalu jujur banget sih kamu...Tapi ini memang kelihatan kurang penampilan Arsya,Benarkan Varo." ucap Dewa.
Alvaro hanya menganggukkan kepalanya.
Arsya menghela nafasnya dengan pelan, dia pun menceritakan semuanya pada mereka sampai selesai.
Merekapun menghela nafasnya dengan pelan setelah mendengar cerita Arsya.
" Lupakan soal jaket sesaat, nanti kalian cari lagi ya, kita selesaikan misi yang dihadapi Tante dulu." ucap Mamah Almira.
" Misi? ada masalah apa Tante?sehingga misi yang harus dijalankan" tanya Arsya.
" Dengarkan baik-baik, apakah kalian sanggup?"
" Pasti sangguplah Tan..." ucap mereka berbarengan.
" Cepatlah Tan, katakan sudah nggak sabar nih Dewa..." ucapnya sembari menanti Mamah Almira menjelaskan pokok dari misi mereka.
Mamah Almira menghela nafas panjangnya.
" Kalian harus..." Mamah Almira menggantung kalimatnya terlihat diwajah mereka sudah tidak karuan lagi saking penasarannya.
" Kalian harus mendekor rumah Tante buat acara ulangtahun Salsabila...hehehehe..." ucap Mamah Almira dengan santainya seakan tidak bersalah pada mereka yang sudah merasa penasaran itu.
" Apa? mendekor?" ucap mereka berempat sembari menyandarkan tubuh mereka disandaran sofa, terlihat pasangan suami istri tersebut pun tertawa lepas mereka berdua sukses mengerjain keempat keponakan mereka itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
🤣🤣🤣🤣🤣🤣..bacay udh serius banget..jangan2 ni ketularan papa boby ya
2023-03-19
0
Pujiastuti
ya Allah kak Sischa akunya udah deg degan masalah apa yang akan diselesaikan ternyata kak sischa buat preng 🤦♀🤦♀😁😁😁😁
2023-03-17
1
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu misinya suruh dekor ruangan 😂😂😂😂😂
2023-03-15
0