CAHAYA CINTA 02

BAB 02

Keesokan paginya setelah mereka sarapan di Villa keluarga Wibawa, disella makan pagi mereka Arsya berbicara.

" Aku tidak langsung kekantor Tante Almi ya."

" Memangnya kamu mau kemana?"

" Aku mau membeli bunga terlebih dahulu dan ingin berkunjung kemakam Aisya dan Almarhum Nenek Melisha dan Kakek David."

" Mau kami temenin nggak?" tanya Bima sembari menatap keadah Arsya.

" Nggak usah, aku mau sendiri aja, Ntar dari sana aku langsung kekantor Tante Almi.

" Hemmm...baiklah kalau kamu maunya seperti itu." jawab Alvaro.

Mamah Melisha dan papah David meninggal dunia setelah terjadi kecelakaan beruntun yang dialami mereka saat berada diluar Negeri, dan kedua anaknya memutuskan dimakamkan diluar Negeri dan mereka juga memutuskan menetap di Luar Negeri.

Setelah mereka selesai makan mereka pun bersiap-siap menuju kekantor Mamah Almira dan sang suami, untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang terlalu banyak dikantor tersebut karena mereka ringan tangan dalam segi kebaikan.

Mereka berpisah dipersimpangan dengan tujuan berbeda.

Mobil Arsya melaju menuju kearah pemakaman namun sebelum dia sampai mobil Arsya berhenti tidak jauh dari tempat penjual bunga segar, diapun memarkirkan mobilnya dan melangkah menuju kearah salah satu penjual bunga tersebut.

Namun sebelum dia sampai dikios penjual itu, tangannya langsung saja dirangkul seseorang dengan sedikit kuat sontak saja membuat Arsya terkejut dan menoleh ke arah kanannya.

" Tolong saya, mohon lindungi saya." ucap seorang wanita sembari menundukkan wajahnya.

" Ada Apa denganmu?" tanya Arsya merasa heran karena wanita itu secara tiba-tiba merangkulnya.

" Nanti saya ceritakan, tapi sekarang tolong saya dulu, lindungi saya." ucapnya seperti orang yang ketakutan sekali. Arsa kemudian melepaskan jaket tebal yang dipakainya saat ini, jaket kesayangannya itu lalu dibalutkan ketubuh wanita tersebut, wanita itu pun langsung memakainya dan menggunakan penutup kepala jaket itu.

Arsa masih merasa heran, dia menatap wanita yang memegang tangannya tersebut.

" Kamu mau ke mana.?" tanya wanita itu, sembari masih menundukkan wajahnya.

" Aku mau ke kios bunga itu."

" Tolong bawa aku ke sana juga, jangan tinggalkan aku di sini."

" Baiklah,.."

Kemudian mereka berdua pun berjalan menuju ke arah kios bunga tersebut, walaupun di kepala Arsya penuh dengan tanda tanya besar,disebabkan dia tidak mengenal wanita yang memegang kuat tanganya itu.

Saat Arsya sampai di depan kios bunga itu, wanita itu tidak melepaskan sama sekali tangannya ditangan Arsya.

Arsa menoleh ke arah wanita tersebut.

" Bisakah lepaskan tangan saya, kalau tangan saya terus kamu pegang begini, saya tidak bisa memilih bunga yang saya mau."

" Maaf kan saya, saya tidak bisa, masih ada kan tangan kiri kamu, bisakan memilihnya dengan tangan kiri aja, biarkan aku seperti ini denganmu."

Arsya menggelengkan kepalanya, Dia terpaksa memilih bunga dengan tangan kirinya, saat dia memilih dengan teliti bunga yang harus di belinya untuk mengunjungi makam kekasihnya itu pun ada tiga orang yang berbicara pas di belakang mereka berdua, terasa sekali tangan wanita itu gemetaran, tiga orang laki-laki itu sedikit marah sembari bersuara.

" Sial! ke mana dia perginya, cepat sekali Wanita itu pergi." ucap salah satu dari ketiga lelaki itu, seiring dengan ucapan laki-laki tersebut tangan wanita yang ada di samping Arsa itu semakin kuat memegang tangan Arsya,

Arsya terdiam, kemudian dia melirik ke arah belakang sesaat lalu dia pun menatap ke arah bunga yang dia pegang karena tiga orang lelaki itu menatap ke arah dia.

Laki-laki itu pun mendekati Arsya dan menyentuh pundaknya.

" Maaf Tuan, Apakah Tuan melihat seorang wanita yang memakai baju berwarna pink dan celana jeans serta jaket berwarna orange, melewati jalan ini?"

Mendengar ucapan seperti itu pun wanita yang ada di samping Arsya semakin kuat memegang tangan Arsya sembari menundukkan kepalanya.

Arsya menghela nafasnya dengan pelan.

" Maaf tuan, saya tidak melihat wanita yang dimaksudkan mungkin dia lari ke arah sana, di sana banyak sebagian orang berada di daerah sana."

" Terima kasih Tuan." ucapnya kemudian dia pun berlari beserta dengan dua rekannya menuju arah yang ditunjukan oleh Arsya.

Pemilik kios itu pun keluar dari dalam.

" Maaf Tuan, Ada yang bisa saya bantu.?"

" Saya memerlukan seikat bunga mawar merah ini dan juga dua ikat bunga mawar putih itu."

" Baiklah Tuan.." ucap pemilik kios tersebut, kemudian dia pun membungkus bunga yang sudah dipesan oleh Arsya, setelah selesai dia langsung memberikannya pada Arsya, Arsya kemudian membayar bunga tersebut, perempuan yang ada di sampingnya itupun melepaskan tangannya dari tangan Arsya setelah dianggapnya aman.

" Terima kasih ya, karena sudah membantu saya."

" Iya, Tapi sebenarnya ada apa? Kenapa kamu dikejar tiga orang laki-laki itu?"

" Ceritanya panjang, tapi terima kasih sudah membantu saya." ucapnya menangkupkan kedua tangannya dan langsung meninggalkan Arsya begitu saja, Arsya pun bengong, dia tidak menyadari kalau jaket kesayangannya yang diberikan oleh Aisyah itu terbawa oleh wanita tersebut, Arsya hanya menggelengkan kepalanya dan melangkah menuju ke arah mobilnya, saat dia memasuki mobilnya, Dia pun baru menyadari sesuatu yang hilang darinya.

" Astaga! kenapa jaket itu tidak dikembalikannya, aku harus mencarinya sekarang." ucapnya kemudian dia pun memasuki mobilnya dan menyusuri jalan tersebut, dia menengok ke kiri dan ke kanan, namun perempuan itu tidak terlihat lagi berkali-kali Arsya menatap pinggiran kios bunga itu namun Wanita itu sudah tidak ada juga seakan-akan ditelan bumi, Arsya pun kemudian melajukan mobilnya menuju ke arah pemakaman sembari bergumam di dalam hatinya.

" Maafkan aku Aisya, jaket kesayangan yang sudah engkau berikan padaku pada saat ulang tahun itu, aku berjanji akan menjaganya, namun aku mengingkarinya, karena jaket itu sudah dibawa oleh wanita itu, Maafkan aku Aisya, karena aku tidak menjaga amanah darimu." ucapnya terus melajukan kendaraan yang menuju ke arah pemakaman umum yang ada di Kanada.

Mereka bertiga sudah sampai di kantor Almira, Alvaro memarkirkan mobilnya di tempat parkir, Mereka bertiga turun dan melangkah menuju ke arah Lobby, mereka menuju ke arah ruangan suaminya Mamah Almira yaitu papah Varel.

Alvaro mengetuk pintu ruangan tersebut sembari mengucap salam.

" Assalamualaikum..." terdengar suara papa Varel dari dalam menyuruh mereka untuk masuk sambil membalas salam Alvaro.

" Wa'alaikumussalam..."

Alvaro membuka pintu tersebut dia tersenyum dengan Omnya itu, mereka bertiga melangkah menuju ke arah sofa yang ada di ruangan tersebut, papah Varel yang melihat kedatangan tiga keponakanya itu pun langsung berdiri dan melangkah mendekati mereka serta duduk di sofa.

Belum sempat mereka berbicara, Mama Almira yang kebetulan berada di kantor itu pun memasuki ruangan suaminya, dia tersenyum melihat mereka sudah datang di ruangan itu, Mama Almira kemudian duduk di samping sang suami.

" Apa sudah selesai semua Tante, Om, pekerjaannya? sebelum kami kembali ke Tanah Air, Kami akan membantu Om untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada di kantor ini."

" Kalau pekerjaannya Alhamdulillah sudah selesai semua, Tante kalian yang menyuruh kalian ke sini, bukan untuk menyelesaikan pekerjaan tapi Tantemu ingin bicara dengan kalian."

Mereka bertiga pun menatap ke arah Mama Almira, Mama Almira tersenyum dengan mereka.

" Kemarin kalian sudah menyelesaikan masalah di kantor ini dengan baik, Tante ingin minta satu bantuan pada kalian."

" Bantuan apa Tante?" sambung Dewa.

" Ini mungkin sangat berat sekali,Tante merasa mungkin kalian tidak bisa menyelesaikannya." ucap mama Almira dengan ucapan seriusnya dan mengekspresikan wajah yang terlihat memiliki masalah yang sangat berat.

" Maksud Tante masalah apa?" tanya Bima merasa penasaran dengan ucapan Tantenya itu.

Terpopuler

Comments

unyil

unyil

koq saya jadi lupa ya dengan nama2 tersebut mereka anaknya siapa moso harus buka lembaran sabun colek dan abu gosok lagi thorr🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️ tapi memang aku suka dengan ceritanya pertama kali mengenal noveltoon ya bidadi surga dari mama memang best ciayooooo

2023-06-14

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

sy msh mengingat2 trs mereka anak2 siapa aja

2023-03-19

1

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 CAHAYA CINTA 01
2 CAHAYA CINTA 02
3 CAHAYA CINTA 03
4 CAHAYA CINTA 04
5 CAHAYA CINTA 05
6 CAHAYA CINTA 06
7 CAHAYA CINTA 07
8 CAHAYA CINTA 08
9 CAHAYA CINTA 09
10 CAHAYA CINTA 10
11 CAHAYA CINTA 11
12 CAHAYA CINTA 12
13 CAHAYA CINTA 13
14 CAHAYA CINTA 14
15 CAHAYA CINTA 15
16 CAHAYA CINTA 16
17 CAHAYA CINTA 17
18 CAHAYA CINTA 18
19 CAHAYA CINTA 19
20 CAHAYA CINTA 20
21 CAHAYA CINTA 21
22 CAHAYA CINTA 22
23 CAHAYA CINTA 23
24 CAHAYA CINTA 24
25 CAHAYA CINTA 25
26 CAHAYA CINTA 26
27 CAHAYA CINTA 27
28 CAHAYA CINTA 28
29 CAHAYA CINTA 29
30 CAHAYA CINTA 30
31 CAHAYA CINTA 31
32 CAHAYA CINTA 32
33 CAHAYA CINTA 33
34 CAHAYA CINTA 34
35 CAHAYA CINTA 35
36 CAHAYA CINTA 36
37 CAHAYA CINTA 37
38 CAHAYA CINTA 38
39 CAHAYA CINTA 39
40 CAHAYA CINTA 40
41 CAHAYA CINTA 41
42 CAHAYA CINTA 42
43 CAHAYA CINTA 43
44 CAHAYA CINTA 44
45 CAHAYA CINTA 45
46 CAHAYA CINTA 46
47 CAHAYA CINTA 47
48 CAHAYA CINTA 48
49 CAHAYA CINTA 49
50 CAHAYA CINTA 50
51 CAHAYA CINTA 51
52 CAHAYA CINTA 52
53 CAHAYA CINTA 53
54 CAHAYA CINTA 54
55 CAHAYA CINTA 55
56 CAHAYA CINTA 56
57 CAHAYA CINTA 57
58 CAHAYA CINTA 58
59 CAHAYA CINTA 59
60 CAHAYA CINTA 60
61 CAHAYA CINTA 61
62 CAHAYA CINTA 62
63 CAHAYA CINTA 63
64 CAHAYA CINTA 64
65 CAHAYA CINTA 65
66 CAHAYA CINTA 66
67 CAHAYA CINTA 67
68 CAHAYA CINTA 68
69 CAHAYA CINTA 69
70 CAHAYA CINTA 70
71 CAHAYA CINTA 71
72 CAHAYA CINTA 72
73 CAHAYA CINTA 73
74 CAHAYA CINTA 74
75 CAHAYA CINTA 75
76 CAHAYA CINTA 76
77 CAHAYA CINTA 77
78 CAHAYA CINTA 78
79 CAHAYA CINTA 79
80 CAHAYA CINTA 80
81 CAHAYA CINTA 81
82 CAHAYA CINTA 82
83 CAHAYA CINTA 83
84 CAHAYA CINTA 84
85 CAHAYA CINTA 85
86 CAHAYA CINTA 86
87 CAHAYA CINTA 87
88 CAHAYA CINTA 88
89 CAHAYA CINTA 89
90 CAHAYA CINTA 90
91 CAHAYA CINTA 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
CAHAYA CINTA 01
2
CAHAYA CINTA 02
3
CAHAYA CINTA 03
4
CAHAYA CINTA 04
5
CAHAYA CINTA 05
6
CAHAYA CINTA 06
7
CAHAYA CINTA 07
8
CAHAYA CINTA 08
9
CAHAYA CINTA 09
10
CAHAYA CINTA 10
11
CAHAYA CINTA 11
12
CAHAYA CINTA 12
13
CAHAYA CINTA 13
14
CAHAYA CINTA 14
15
CAHAYA CINTA 15
16
CAHAYA CINTA 16
17
CAHAYA CINTA 17
18
CAHAYA CINTA 18
19
CAHAYA CINTA 19
20
CAHAYA CINTA 20
21
CAHAYA CINTA 21
22
CAHAYA CINTA 22
23
CAHAYA CINTA 23
24
CAHAYA CINTA 24
25
CAHAYA CINTA 25
26
CAHAYA CINTA 26
27
CAHAYA CINTA 27
28
CAHAYA CINTA 28
29
CAHAYA CINTA 29
30
CAHAYA CINTA 30
31
CAHAYA CINTA 31
32
CAHAYA CINTA 32
33
CAHAYA CINTA 33
34
CAHAYA CINTA 34
35
CAHAYA CINTA 35
36
CAHAYA CINTA 36
37
CAHAYA CINTA 37
38
CAHAYA CINTA 38
39
CAHAYA CINTA 39
40
CAHAYA CINTA 40
41
CAHAYA CINTA 41
42
CAHAYA CINTA 42
43
CAHAYA CINTA 43
44
CAHAYA CINTA 44
45
CAHAYA CINTA 45
46
CAHAYA CINTA 46
47
CAHAYA CINTA 47
48
CAHAYA CINTA 48
49
CAHAYA CINTA 49
50
CAHAYA CINTA 50
51
CAHAYA CINTA 51
52
CAHAYA CINTA 52
53
CAHAYA CINTA 53
54
CAHAYA CINTA 54
55
CAHAYA CINTA 55
56
CAHAYA CINTA 56
57
CAHAYA CINTA 57
58
CAHAYA CINTA 58
59
CAHAYA CINTA 59
60
CAHAYA CINTA 60
61
CAHAYA CINTA 61
62
CAHAYA CINTA 62
63
CAHAYA CINTA 63
64
CAHAYA CINTA 64
65
CAHAYA CINTA 65
66
CAHAYA CINTA 66
67
CAHAYA CINTA 67
68
CAHAYA CINTA 68
69
CAHAYA CINTA 69
70
CAHAYA CINTA 70
71
CAHAYA CINTA 71
72
CAHAYA CINTA 72
73
CAHAYA CINTA 73
74
CAHAYA CINTA 74
75
CAHAYA CINTA 75
76
CAHAYA CINTA 76
77
CAHAYA CINTA 77
78
CAHAYA CINTA 78
79
CAHAYA CINTA 79
80
CAHAYA CINTA 80
81
CAHAYA CINTA 81
82
CAHAYA CINTA 82
83
CAHAYA CINTA 83
84
CAHAYA CINTA 84
85
CAHAYA CINTA 85
86
CAHAYA CINTA 86
87
CAHAYA CINTA 87
88
CAHAYA CINTA 88
89
CAHAYA CINTA 89
90
CAHAYA CINTA 90
91
CAHAYA CINTA 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!