CAHAYA CINTA

CAHAYA CINTA

CAHAYA CINTA 01

BAB 01 🌹

" Ayo kita pulang Sya...karena kalau kamu tetap disini Aisya akan merasa sedih, lebih baik kita doakan agar Aisya melangkah dengan ringan..." ucap Alvaro sembari meraih pundak Arsya.

Arsya mengangguk, sebelum mereka berempat berlaku dari gundukan tanah yang masih basah itupun sekali lagi Arsya memandangi gundukan tersebut karena dia merasa sangat kehilangan sekali dengan kepergian Aisya Kemayu sang pujaan hati yang sudah pergi meninggalkannya selamanya karena penyakit yang diidapnya selama ini.

Arsya berjongkok kembali sembari memegang pusara sang kekasih, mereka bertiga hanya menundukkan kepala mereka dan membiarkan Arsya mengungkapkan kesedihannya dipusara sang kekasih.

" Sayang...selamat jalan, aku akan selalu mengingat kisah kita yang sudah kita lewati dan tak akan pernah ku lupakan,. tenang ya disana,terimakasih sudah menjadi kekasih ku selama ini, kamu pergi membawa cinta sejati yang sudah kita bina selama ini." ucapnya sembari menundukkan kepalanya dan mengusap kedua matanya agar dia tidak meloloskan airmatanya yang ingin keluar begitu saja.

Alvaro kemudian berjongkok kembali sembari menyentuh pundak sang sahabat sekaligus saudara sepupunya itu.

" Ayo..." ucapnya dan Arsya pun berdiri dan melangkah meninggalkan pusara tersebut menuju kearah mobil mereka dan beberapa saat kemudian mobil tersebut meninggalkan pemakaman dimana terbaring Aisya Kemayu kekasih Arsya Putra Ardin.

Tidak ada suara sama sekali di dalam Mobil tersebut dan mereka larut dalam lamunan mereka masing-masing, dan mobil yang dikendarai Alvaro pun memasuki Villa keluarga Wibawa dan mereka keluar dari mobil dan menuju masuk kedalam dan disambut oleh Anggita sang adik yang sudah berada di Villa tersebut.

" Assalamualaikum...."

" Wa'alaikumussalam..." ucap Anggita merasa heran dengan wajah para kakaknya itu.

" Kalian dari mana? saat Anggi datang kalian nggak ada?"

" Dari pemakaman..."

" Pemakaman? siapa yang meninggal kak?"

Alvaro menghela nafasnya dengan pelan.

" Aisya kekasihnya Arsya."

" Innalillahiwainnailaihirojiun, sakit apa kak Aisya, kenapa Anggi nggak tahu sama sekali?"

" Sakit kanker, sakitnya sudah lama menyebar ditubuhnya namun Aisya tidak bicara sama sekali pada Arsya, dia juga sempat menghilang dan tidak memberikan kabar pada Arsya setelah diketahui dimana dia berada, barulah keluarganya bicara pada Arsya tentang penyakit yang dialami Aisya." terang Alvaro, dianggukkan Dewa dan Bima

Arsya hanya menghela nafasnya dengan panjang, dan menyandarkan kepalanya sembari menatap langit-langit Villa tersebut.

" Kak Arsya...kakak yang sabar ya.." ucapnya, dianggukkan Arsya sembari mengusap wajahnya dengan pelan.

" Lebih baik kamu istirahat Sya...." ucap Dewa, terdengar helaan nafas Arsya dan diapun menganggukkan kepalanya sembari berdiri dan melangkah menuju kearah kamarnya.

Mereka berempat hanya menatap langkah demi langkah Arsya sampai hilang dibalik pintu kamarnya tersebut, terdengar mereka menghela nafasnya dengan pelan.

" Nggi, kakak dan yang lainnya sebentar lagi akan balik ke Tanah Air,setelah Nenek dan Kakek kembali kesini." ucap Alvaro.

" Iya Kak, Anggi tahu kok karena baru aja Nenek Nisa nelpon tadi, Tapi kenapa kok kalian sudah mau pulang ke Tanah Air ?"

" Kakak kangen sama mamah dan papah, setelah lulus kulian kakak dan yang lainnya menetap sementara waktu disini, kasihan papah dan Mamah disana kesepian, karena anak mereka berdua berada disini."

" Tapikan kak, Anggi juga akan pulang nantinya, Anggi juga nggak tega kok ninggalin mereka, Anggu juga sangat kangen mereka."

" Tapi kamu selesaikan dulu kuliahmu tinggal beberapa bulan aja, dan kamu akan menjalankan perusahaan papah di Tanah Air."

" Kok Anggi sih kak?" tanya Anggi sembari terkejut.

" Karena kamu yang sangat pintar dalam menjalankan bisnis Nggi..." sambung Dewa.

" Masa sih Kak, Anggi merasa biasa aja kok, kak Dewa nggak lihat ya kalau kak Varo sangat jago kok, buktinya kakak bisa nyelesaiin masalah dikantornya Om Varel suaminya Tante Almira." ucap Anggita tersenyum.

" Kalau itu kakak tahu dek, karena itu semua ada peran sertanya kakak sendiri dan kak Bima serta kak Arsya, si kodok penyok itu sudah tertangkap dan ketahuan hendak memindahkan semua aset Om Varel dan dia tidak tahu kalau keempat lelaki tampan ini bisa melibas semuanya." ucap Dewa sembari mengusap hidungnya dengan jempol tangannya.

" Benar banget tuh!Bima putranya Mamah Clarissa tidak bisa dikalahkan." ucapnya sembari terkekeh.

" Prettt...sok hebat! Aslinya penakut!dasar semut ijo!" ucap Dewa sembari melempar bantalan sofa kearah Bima, dan dia hanya tertawa pelan.

" Udah sama-sama semut jangan bertengkar ntar gula kabur lagi." semyum Alvaro pada dua lelaki tersebut.

" Mana ada sih Varo gula kabur adanya semut yang kabur kalau ketahuan mengerumuni gula, ya nggak Bemo.." ucap Dewa.

" Bemo...Bemo, Bemo endasmu lebar, hahaha...wajah ganteng tapi tak bisa nyari cewek, percuma nama kamu Dewa Asmara tapi Ceweknya nggak ada yang lirik! seharusnya kamu protes sama Tante Anindita dan Om Morgan kalau kamu itu keberatan nama hahahahaha...." ucap Bima sembari menjauh duduknya dari Dewa.

" Asem! sini kamu, biar aku pites tuh hidung! biar nggak mancung lagi hehehe, tapi ada benarnya juga sih, aku ini Dewa Asmara tapi nggak ada cewek yang nyantol padaku, padahal aku ganteng,badan tinggi, penyayang, dan setia lagi, kok cewek tidak melirik ya padaku." ucapnya sembari menatap pada mereka semua.

" Ya iyalah mereka tidak melirik, karena kamu itu terlalu lucu, makanya mereka menganggap kamu itu nggak serius, makanya pak Dewa kamu harus serius...biar dapat cewek." ucap Bima sembari terkekeh, sedangkan Dewa hanya tersenyum.

" Tapi kata orang-orang itu enakan cowok lucu dari pada cowok yang serius,tapi kenyataan Kak Bima dan kak Dewa nggak laku hahahah..." sambung Anggita membuat Alvaro tertawa mendengar ucapan Anggita sedangkan mereka berdua hanya saling pandang dan tersenyum.

Kemudian Arsya keluar dari kamarnya membuat mereka menatap Arsya dan menegurnya.

" Mau kemana Sya?"

" Mau keluar ..." ucap Arsya menjawab pertanyaan Alvaro

Mereka berempat langsung berdiri dan mengiringi langkah Arsya menuju mobilnya membuat Arsya heran.

" Ada apa dengan kalian?"

" Ikut kamu..." ucap Bima.

" Aku nggak apa-apa cuma hanya nyantai aja cari udara seger."

" Sya... kamu sedih, kamu senang, kita sama-sama..." ucap Alvaro tersenyum menepuk pundak Arsya.

" Kami memahami kesedihan kamu Sya...walaupun kami tidak mengalaminya,tapi kami bisa merasakan apa yang kamu rasakan, pukulan terberat saat ditinggal kekasih pergi selama-lamanya,dan tidak akan pernah kita lihat lagi, lebih sakit berpisah dengan kekasih yang sudah tiada dibanding kekasih yang masih hidup." ucap Dewa.

" Tumben omongan kamu waras Wa, biasanya kamu nggak ngeluarin kata-kata bijak kaya gitu, biasanya candaan mulu." sambung Bima tersenyum.

" Kan kata Anggi tadi laki-laki lucu nggak laku, jadi harus jadi laki-laki serius." ucapnya sembari terkekeh, dan Alhasil ocehan Dewa pun bisa membuat Arsya tersenyum walaupun masih ada guratan kesedihan diwajahnya.

Mereka pun kemudian memasuki mobilnya, saat didalam mobil Dewa nyeletuk.

" Gadis ini mau dibawa kemana?" ucapnya sembari menatap kearah Anggita.

" Hey! jangan macam-macam sama princesnya Om Abiyasa dan Tante Ayesha kalau mau disunat dua kali sama mereka, benar kan Varo?" ucap Bima.

" Tuh, Bima aja tahu, kalau kamu mau seperti apa yang dikatakan Bima aku tinggal hubungi pak Bos di tanah Air.

" Hehehehe...canda ach Varo, jangan sensi gitu dong." ucap Dewa sembari mengekpresikan wajah imutnya membuat mereka tertawa membuat Arsya pun ikut tertawa.

" Kalau nggak mau ngajak Anggi, ntar Anggi doakan cepat dapat jodoh untuk kak Bima dan kak Dewa."

" Kalau gitu kamu nggak usah ikut aja, biar kamu doakan kami berdua." sambung Bima.

" Oke! doanya itu biar kalian dapat wanita jadi-jadian, siang kekar malam lembut, Mau?" ucap Anggita sembari menatap kekiri dan kekanan kedua lelaki yang ada disampingnya itu.

" Hah?! nggak-nggak...lebih baik kamu ikut aja..." ucapnya kemudian menutup pintu mobil dan dengan tawa mereka pun meninggalkan Villa keluarga Wibawa menuju kearah yang di inginkan Arsya.

Terpopuler

Comments

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Alhamdulillah....akhirnya lauching jg karya baru (musim ketiga) mkc y kakak tetep SEMANGAT & SEHAT SEHAT ,aqu sll mampir di karyamu kak..liat jkeeruaannya ,persaudaraan ,persahabatan ,mengeluarkan sampai ke generasi ketiga ...salut dg keluarga WIBAWA....Lanjuuut kak🤗😘😘😘😘😘😘😘 Ohya aqu mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444H Minal Aidzin Wal'Faidzin mohon maaf lahir & batin untuk kk athor terrsayaaang & semua para readers..🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

2023-05-03

1

itanungcik

itanungcik

Alhamdulillah tentang cucu abu gosok..

2023-03-27

1

Syifa Azzahra

Syifa Azzahra

hadir

2023-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 CAHAYA CINTA 01
2 CAHAYA CINTA 02
3 CAHAYA CINTA 03
4 CAHAYA CINTA 04
5 CAHAYA CINTA 05
6 CAHAYA CINTA 06
7 CAHAYA CINTA 07
8 CAHAYA CINTA 08
9 CAHAYA CINTA 09
10 CAHAYA CINTA 10
11 CAHAYA CINTA 11
12 CAHAYA CINTA 12
13 CAHAYA CINTA 13
14 CAHAYA CINTA 14
15 CAHAYA CINTA 15
16 CAHAYA CINTA 16
17 CAHAYA CINTA 17
18 CAHAYA CINTA 18
19 CAHAYA CINTA 19
20 CAHAYA CINTA 20
21 CAHAYA CINTA 21
22 CAHAYA CINTA 22
23 CAHAYA CINTA 23
24 CAHAYA CINTA 24
25 CAHAYA CINTA 25
26 CAHAYA CINTA 26
27 CAHAYA CINTA 27
28 CAHAYA CINTA 28
29 CAHAYA CINTA 29
30 CAHAYA CINTA 30
31 CAHAYA CINTA 31
32 CAHAYA CINTA 32
33 CAHAYA CINTA 33
34 CAHAYA CINTA 34
35 CAHAYA CINTA 35
36 CAHAYA CINTA 36
37 CAHAYA CINTA 37
38 CAHAYA CINTA 38
39 CAHAYA CINTA 39
40 CAHAYA CINTA 40
41 CAHAYA CINTA 41
42 CAHAYA CINTA 42
43 CAHAYA CINTA 43
44 CAHAYA CINTA 44
45 CAHAYA CINTA 45
46 CAHAYA CINTA 46
47 CAHAYA CINTA 47
48 CAHAYA CINTA 48
49 CAHAYA CINTA 49
50 CAHAYA CINTA 50
51 CAHAYA CINTA 51
52 CAHAYA CINTA 52
53 CAHAYA CINTA 53
54 CAHAYA CINTA 54
55 CAHAYA CINTA 55
56 CAHAYA CINTA 56
57 CAHAYA CINTA 57
58 CAHAYA CINTA 58
59 CAHAYA CINTA 59
60 CAHAYA CINTA 60
61 CAHAYA CINTA 61
62 CAHAYA CINTA 62
63 CAHAYA CINTA 63
64 CAHAYA CINTA 64
65 CAHAYA CINTA 65
66 CAHAYA CINTA 66
67 CAHAYA CINTA 67
68 CAHAYA CINTA 68
69 CAHAYA CINTA 69
70 CAHAYA CINTA 70
71 CAHAYA CINTA 71
72 CAHAYA CINTA 72
73 CAHAYA CINTA 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
CAHAYA CINTA 01
2
CAHAYA CINTA 02
3
CAHAYA CINTA 03
4
CAHAYA CINTA 04
5
CAHAYA CINTA 05
6
CAHAYA CINTA 06
7
CAHAYA CINTA 07
8
CAHAYA CINTA 08
9
CAHAYA CINTA 09
10
CAHAYA CINTA 10
11
CAHAYA CINTA 11
12
CAHAYA CINTA 12
13
CAHAYA CINTA 13
14
CAHAYA CINTA 14
15
CAHAYA CINTA 15
16
CAHAYA CINTA 16
17
CAHAYA CINTA 17
18
CAHAYA CINTA 18
19
CAHAYA CINTA 19
20
CAHAYA CINTA 20
21
CAHAYA CINTA 21
22
CAHAYA CINTA 22
23
CAHAYA CINTA 23
24
CAHAYA CINTA 24
25
CAHAYA CINTA 25
26
CAHAYA CINTA 26
27
CAHAYA CINTA 27
28
CAHAYA CINTA 28
29
CAHAYA CINTA 29
30
CAHAYA CINTA 30
31
CAHAYA CINTA 31
32
CAHAYA CINTA 32
33
CAHAYA CINTA 33
34
CAHAYA CINTA 34
35
CAHAYA CINTA 35
36
CAHAYA CINTA 36
37
CAHAYA CINTA 37
38
CAHAYA CINTA 38
39
CAHAYA CINTA 39
40
CAHAYA CINTA 40
41
CAHAYA CINTA 41
42
CAHAYA CINTA 42
43
CAHAYA CINTA 43
44
CAHAYA CINTA 44
45
CAHAYA CINTA 45
46
CAHAYA CINTA 46
47
CAHAYA CINTA 47
48
CAHAYA CINTA 48
49
CAHAYA CINTA 49
50
CAHAYA CINTA 50
51
CAHAYA CINTA 51
52
CAHAYA CINTA 52
53
CAHAYA CINTA 53
54
CAHAYA CINTA 54
55
CAHAYA CINTA 55
56
CAHAYA CINTA 56
57
CAHAYA CINTA 57
58
CAHAYA CINTA 58
59
CAHAYA CINTA 59
60
CAHAYA CINTA 60
61
CAHAYA CINTA 61
62
CAHAYA CINTA 62
63
CAHAYA CINTA 63
64
CAHAYA CINTA 64
65
CAHAYA CINTA 65
66
CAHAYA CINTA 66
67
CAHAYA CINTA 67
68
CAHAYA CINTA 68
69
CAHAYA CINTA 69
70
CAHAYA CINTA 70
71
CAHAYA CINTA 71
72
CAHAYA CINTA 72
73
CAHAYA CINTA 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!