Seperti biasa, Chris mengantarkan Naura pulang dan tidak membutuhkan waktu lama akhirnya motor Chris pun sampai di depan kontrakan Naura.
"Kak, mampir dulu yuk! Temenin aku makan mangga muda ini," seru Naura antusias.
"Aku mampir, tapi aku gak mau makan mangga muda itu ya."
Naura tersenyum jahil dan mengacungkan jempolnya. Sesampainya di dalam kosan, Naura langsung mengambil cobek dan membuat bumbu untuk rujak sedangkan Chris duduk lesehan di lantai depan pintu sembari memainkan ponselnya.
Pintu kosan memang dibiarkan terbuka karena takut orang-orang berpikiran yang lain-lain.
Tidak lama kemudian, Naura pun sudah selesai membuat bumbu dan juga memotong-motong mangga mudanya. Naura duduk di hadapan Chris dengan melahap mangga muda itu tanpa rasa masam sedikit pun.
"Kak, ayo coba mangga mudanya."
"Enggak Ra, aku gak suka mana masam lagi."
"Ayolah Kak, aku ingin sekali Kakak memakannya walaupun cuma satu gigitan saja," seru Naura memelas.
Chris menghembuskan napasnya dengan kasar, dia paling tidak bisa menolak saat melihat Naura memelas seperti itu.
"Baiklah, tapi satu gigitan ya."
"Iya."
Chris tampak ragu-ragu, tapi Chris juga tidak mau mengecewakan Naura, akhirnya dengan terpaksa Chris menggigit mangga muda itu. Seketika Chris memejamkan matanya sembari mengerutkan keningnya.
"Telan Kak, jangan seperti itu."
Dengan terpaksa Chris akhirnya menelan bulat-bulat mangga muda itu, untung Chris hanya menggigitnya sedikit karena kalau dikunyah terlebih dahulu, Chris tidak sanggup.
"Aaaarrrggghhh, asem banget Ra."
Naura yang melihat reaksi Chris hanya tertawa terbahak-bahak, Naura merasa puas karena sudah menjahili Chris. Sedangkan Chris terlihat tersenyum, baru kali ini Chris melihat Naura tertawa lepas seperti itu dan Naura terlihat sangat cantik.
"Aku rela makan mangga muda ini setiap hari, asalkan bisa melihat tawa kamu seperti ini," batin Chris.
Setelah cukup lama Chris berdiam diri di kosan Naura, Suho pun memutuskan berpamitan pulang.
Setelah Chris pulang, Naura segera membersihkan tubuhnya karena Naura sudah merasa sangat gerah. Beberapa saat kemudian, Naura sudah selesai mandi dan memakai baju rumahan yang biasa dia pakai, Naura merebahkan tubuhnya, di saat mengandung seperti ini tubuh Naura jadi gampang lelah.
***
Sementara itu, sepulang dari kampus Tristan memutuskan untuk menemui Naura dan tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mobil Tristan pun sampai di depan kosan Naura.
Tristan meminta izin kepada tantenya untuk menemui Naura. Di depan pintu kosan Naura, Tristan tampak terdiam dia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
Tok..tok..tok..
Naura yang baru saja memejamkan matanya merasa tersentak dengan bunyi ketukan pintu kosannya, dengan langkah gontai Naura pun membuka pintu.
Pintu terbuka dan betapa terkejutnya Naura saat melihat kedatangan Tristan, pria yang sudah merenggut kesuciannya.
"Ka-kamu, ke-napa ka-mu ada di-sini?" tanya Naura terbata.
Tristan mendorong Naura masuk ke dalam kosannya, Naura ketakutan dan Naura berjalan mundur sedangkan Tristan dengan cepat menutup pintunya.
"Kamu mau ngapain? Jangan macam-macam, atau aku akan berteriak," seru Naura dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Buat apa kamu mendekati adikku?"
"Adikmu? Maksud kamu siapa?" tanya Naura.
"Siapa lagi kalau bukan Chris, dia adikku dan kamu ada rencana apa sampai mendekati adikku? Jangan-jangan kamu menginginkan harta keluargaku."
"Jangan sembarangan kalau ngomong, aku tidak pernah menginginkan apa-apa, aku mencintai Kak Chris dengan tulus," sahut Naura dengan meneteskan airmatanya.
"Cih, di dunia ini tidak ada orang yang tulus, pasti kamu mendekati adikku karena kamu tahu Chris anak orang kaya, kan?"
Plaakkk...
Naura menampar Tristan dengan kerasnya, membuat Tristan emosi dan langsung mencengkram wajah Naura.
"Berani sekali kamu menamparku, selama ini tidak ada yang berani menyentuhku tapi kamu, dengan kurang ajarnya menamparku!" bentak Tristan.
"Pria brengsek sepertimu memang pantas mendapatkan semua itu, kamu sudah menghancurkan masa depanku. Sifatmu sangat bertolak belakang dengan Kak Chris, dia orang baik dan menghargai wanita!" bentak Naura.
"Berani sekali kamu membandingkanku dengan Chris, pokoknya aku tidak mau tahu, jangan sampai Chris tahu dengan kejadian itu, kalau sampai Chris tahu, aku akan membuat hidupmu semakin menderita!" bentak Tristan dengan menghempaskan tubuh Naura.
"Aw..."
Naura memegang perutnya...
"Ingat apa yang barusan aku katakan, karena aku tidak pernah main-main dengan ucapanku."
Tristan pun pergi dari kosan Naura dengan membanting pintu, membuat Naura tersentak kaget. Naura menangis sejadi-jadinya, dia tidak menyangka kalau Chris adalah adik dari pria yang sudah menghancurkan hidupnya.
"Kenapa aku harus bertemu dengan pria brengsek itu lagi," gumam Naura dengan deraian airmatanya.
Tristan segera masuk ke dalam mobilnya, kemudian melajukan mobilnya menuju rumahnya. Sesampainya di rumah, Tristan dengan cepat menuju kamar Chris.
Bruuukkk...
Tristan membuka pintu kamar Chris dengan sangat kerasnya membuat Chris yang saat ini sedang bermain game merasa tersentak.
"Putuskan perempuan itu!" tegas Tristan.
Chris menghentikan permainannya dan melempar stik PS itu, lalu berdiri di hadapan Tristan.
"Aku bilang, jangan pernah ikut campur dengan urusanku."
"Ini semua demi masa depanmu Chris, kalau Mami sama Papi sampai tahu kamu pacaran dengan perempuan itu, sudah pasti mereka akan membuat hidup perempuan itu menderita," seru Tristan.
Chris mencengkram kerah baju Tristan dengan wajah yang memerah.
"Berani kalian menyentuh Naura sedikit saja, aku akan membuat perhitungan dengan kalian!" bentak Chris.
Tristan menghempaskan tangan Chris. "Apa keistimewaan perempuan itu, sampai-sampai kamu buta olehnya," seru Tristan.
Chris menarik lengan Tristan dan mengusir Tristan dari kamarnya.
"Jangan sekali-kali kamu ikut campur urusanku, atau aku akan membuat kamu menyesal!" bentak Chris.
Brrruuukkk...
Chris menutup pintu kamarnya dengan kerasnya, Tristan sangat emosi dengan perlakuan adiknya itu.
"Awas kamu, aku akan membuat perempuan itu menderita," batin Tristan dengan kesalnya.
***
Keesokan harinya...
Naura kembali muntah-muntah, ini sudah muntah yang keberapa kalinya dan badannya sudah sangat lemah.
Ponsel Naura berbunyi dan tertera nama Chris di sana.
"Hallo Kak!"
"Kamu lagi ngapain? Aku sudah ada di depan kosan kamu."
"Kak, sepertinya aku izin tidak sekolah hari ini, tubuh aku lemas banget, aku gak kuat bangun."
Sambungan teleponnya langsung terputus, Naura pun segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Beberapa saat kemudian, pintu kosan Naura ada yang mengetuk.
"Ra, ini aku Chris."
"Masuk saja Kak, tidak di kunci."
Chris masuk ke dalam kosan dengan membawa bubur dan juga buah-buahan, Chris segera menuju dapur dan membuatkan teh manis hangat untuk Naura.
"Ini Ra, minum dulu teh manisnya."
Naura bangun dan mulai meminum teh manis buatan Chris.
"Terima kasih Kak."
"Kamu kenapa?"
"Aku kembali muntah-muntah, Kak."
"Kamu makan bubur dulu ya, biar aku yang suapin."
Chris dengan cepat membuka bubur dan menyuapi Naura dengan penuh perhatian, Naura memperhatikan wajah Chris.
"Kenapa Kakak begitu sangat baik sama aku, Kak?" lirih Naura.
"Karena aku menyayangimu, Naura."
"Tapi aku perempuan yang tidak pantas untukmu, Kak."
"Sudah jangan banyak bicara dulu, lebih baik sekarang kamu habisin bubur ini dan setelah itu minum vitaminnya."
Naura menganggukkan kepalanya, tanpa terasa airmata Naura menetes. Naura begitu sangat beruntung karena mempunyai Chris yang begitu sangat menyayanginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
💜WWH💜
sii tristan mengancam chris karena dia sendiri merasa terancam dengan kedekatan naura dan chris 🙃🙃🙃
2023-05-05
1
⍣⃝⃞🌈ᶫᵒᵛᵉᵧₒᵤ★᭄᭄R⃟нǟᰔᩚянǟ☯︎⃟࿐❥
hmmm .....
butuh samsak
buat pelampiasan
wk wk wk wk ...
🤣🤣
2023-03-25
2
wong buemen
bukan nya Naura yang akan membuat hidup mu g bakal bahagia y. mlh tristan yg ngancam.
orang g tau mau nuduh orang sembarangan mlh dia yg mmbuat hidup Naura jd brantakan mlh nyalahin Naura hnya mau hrtanya saja padahal pacamu aja bgtu
2023-03-18
2