Bab 7 Diusir

Naura memegang kepalanya, sungguh kepalanya sangat pusing. Perlahan, Naura membuka matanya, suasana serba putih langsung menyambut Naura.

“Ini bukan kamarku, di mana aku?” gumam Naura.

“Kamu ada di rumah sakit,” sahut Risma dengan ketusnya.

Seketika Naura membelalakkan matanya, dia ingat kalau tadi malam dia pingsan. Naura pun bangun dari tidurnya, dan melihat Papanya terduduk diam dengan menundukkan kepalanya.

Perasaan Naura tidak enak, pasti Papanya sudah mengetahui mengenai kehamilannya.

Risma menghampiri Naura dan menoyor kepala Naura dengan gemasnya.

“Jadi kamu hamil? Pantas saja kamu selalu muntah-muntah, sungguh sangat memalukan,” kesal Risma.

Airmata Naura seketika menetes, Naura kembali melihat ke arah Papanya dan ternyata Papanya masih saja menundukkan kepalanya.

“Pa, maafkan Naura,” lirih Naura.

Papa Andi mengusap wajahnya dengan kasar, kemudian bangkit dari duduknya dan menghampiri Naura dengan mata yang berkaca-kaca.

“Kenapa kamu sampai bisa seperti ini Naura? Padahal Papa sudah sangat mempercayaimu, bahkan Papa tidak pernah melihatmu bersama laki-laki.”

“Maafkan Naura, Pa. Waktu acara kemping itu Naura diperkosa dan Naura tidak tahu siapa yang sudah memperkosa Naura karena dia juga sedang mabuk,” sahut Naura dengan deraian airmata.

“Alah, mana ada maling yang mau ngaku. Kamu benar-benar memalukan Naura, Mama pikir kamu itu anak yang baik tapi ternyata kelakuan kamu tidak sepolos tampang kamu!” sentak Risma.

Naura hanya bisa menangis, entah apa yang harus Naura lakukan, Naura tidak punya bukti untuk menjelaskan semuanya kepada Papa dan Mamanya.

Papa Andi akhirnya keluar dari ruangan rawat Naura, ia merasa sangat kecewa dengan apa yang terjadi tapi ia juga tidak percaya kalau Naura akan melakukan hal yang menjijikan seperti itu.

“Lihat, Papamu pasti sangat marah dan Mama yakin Papamu akan mengusirmu dari rumah, lihat saja karena Mama tidak mau nama Mama tercoreng karena mempunyai anak tiri yang hamil di luar nikah,” seru Risma.

Risma memilih pergi menyusul Papa Andi, sedangkan Naura hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Kali ini nasibnya benar-benar berada di ujung tanduk, kalau memang benar nanti Papanya mengusirnya, Naura harus tinggal di mana.

***

2 hari sudah Naura di rawat di rumah sakit, saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah diperbolehkan untuk pulang.

Papa Naura tidak mengajak bicara sama sekali membuat Naura merasa sangat sedih. Naura tahu kalau saat ini Papanya pasti sangat kecewa dan marah, tapi mau bagaimana lagi, toh, Naura pun tidak menginginkan semua ini terjadi.

Sesampainya di rumah, Papanya langsung duduk di sofa dan Risma pun membawakan kopi untuk suaminya itu.

“Ini Pa, kopinya.”

“Terima kasih, Ma.”

Naura masih berdiri mematung, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

“Naura, saat ini kamu sudah membuat keluarga ini malu dengan kelakuan menjijikan kamu, jadi sebelum semua tetangga tahu, lebih baik kamu gugurkan kandungan kamu,” seru Risma.

Naura memegang perutnya dengan deraian airmata.

“Tidak Ma, Naura tidak akan menggugurkan kandungan ini karena anak ini sama sekali tidak berdosa, Naura tidak mau sampai membunuhnya,” tolak Naura.

“Kalau begitu, kamu pergi dari rumah ini!” sentak Risma.

“Apa?”

“Kami tidak mau menanggung malu, apalagi kamu masih sekolah, nanti apa kata tetangga dan teman-teman Mama, sungguh sangat memalukan,” ketus Risma.

Naura melihat ke arah Papanya yang masih dengan santainya menyesap kopinya, perlahan Naura menghampiri Papanya dan bertekuk lutut di hadapan Papanya.

“Pa, maafkan Naura, Naura bilang Naura di perkosa Pa, Naura tidak bohong,” seru Naura dengan deraian airmatanya.

Sebenarnya Papa Andi percaya kepada putrinya itu, karena Andi tahu putrinya tidak mungkin melakukan hal seperti itu, tapi istrinya selalu saja bilang kalau Naura akan mempermalukan keluarganya.

“Kalau begitu, seperti kata Mama kamu, gugurkan kandungan itu. Kamu masih sekolah Naura, kamu mau sekolah kamu putus di tengah jalan? Lagipula Papa malu, kalau sampai teman-teman Papa tahu. Papa itu sering membicarakan kamu kepada mereka kalau kamu itu anak yang baik dan pintar, sekarang kalau mereka tahu kamu hamil di luar nikah seperti ini, mau di simpan di mana wajah Papa.”

“Pa, Naura tidak mau menggugurkan kandungan ini, bagaimana pun ini adalah anugerah dari Allah, Naura tidak mau sampai membunuhnya.”

“Anugerah kamu bilang? Itu bukan anugerah, tapi musibah!” bentak Risma.

“Kalau kamu tidak mau menggugurkannya, terpaksa kamu harus pergi dari rumah ini,” seru Papa Andi.

Papa Andi berbicara seperti itu sembari memalingkan wajahnya, sungguh sebenarnya dia tidak tega melihat wajah putrinya.

“Pa, Naura mohon jangan usir Naura, kalau Papa mengusir Naura, terus Naura harus tinggal di mana?” mohon Naura.

Papa Andi bangkit dari duduknya dan pergi memasuki kamarnya, sedangkan Naura hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

“Dengar kan, apa yang dikatakan Papamu? Pergi dari rumah ini,” seru Risma dengan menoyor kepala Naura.

Risma dengan senyuman yang mengembang, meninggalkan Naura menyusul suaminya.

Naura melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya, dengan airmata yang terus mengalir, Naura mengeluarkan koper dan memasukan barang-barang berharga dan juga semua pakaiannya.

Setelah semuanya selesai, Naura segera menggeret kopernya ke luar kamar. Naura berdiri di depan pintu kamar Papanya.

“Pa, Naura pergi dulu, maafkan Naura karena sudah membuat Papa kecewa dan malu. Papa, jaga diri baik-baik karena Naura sayang sama Papa dan terima kasih sudah mengurus Naura dari kecil, semoga kita bisa bertemu lagi, Assalamualaikum.”

Perlahan Naura menggeret kopernya ke luar rumah, Papa Andi dari tadi sudah menangis sungguh dia tidak tega melihat anak kesayangannya seperti itu, tapi entahlah Papa Andi justru malah mengusir anaknya sendiri.

“Sudahlah Pa, Papa memang sudah benar mengusir Naura karena dia sudah membuat malu keluarga kita,” seru Risma.

Naura berjalan dengan menggeret kopernya, dia tidak tahu harus ke mana. Sebenarnya dia punya tabungan dan cukup untuk menyewa sebuah kontrakan kecil tapi bagaimana untuk makan.

Naura terus saja berjalan, hingga beberapa lama kemudian, Naura merasa lelah dan memutuskan untuk duduk sebentar di pinggir jalan dan dia terduduk di trotoar.

“Aku harus cari kerja ke mana? Lagipula, mana ada yang akan menerima pekerja yang masih sekolah,” gumam Naura.

Naura terus saja meratapi nasibnya, sungguh berat beban hidup yang harus Naura jalani.

Tiba-tiba, sebuah motor berhenti tepat di hadapan Naura.

“Naura.”

“Kak Chris.”

“Kamu ngapain di sini? Terus, bawa koper seperti ini, kamu mau ke mana?” tanya Chris.

Naura tidak bisa menjawab pertanyaan Chris, hanya airmata yang terus mengalir di pipi mulus Naura.

Hingga akhirnya, Chris duduk di samping Naura dan memeluk kekasihnya itu. Chris membiarkan Naura menangis sampai dia puas, baru setelah tenang, Chris akan bertanya apa sebenarnya yang sudah terjadi.

Terpopuler

Comments

Nurwana

Nurwana

saya harap bapaknya Naura TDK menyesal krna mengusir anaknya yg TDK bersalah....

2023-07-29

1

💜WWH💜

💜WWH💜

mama risma serasa menang doorprize ya....gak perlu susah payah buat ngusir naura 🤨🤨🤨

2023-05-04

1

Bunda Elsa Caca

Bunda Elsa Caca

malang sekali nasib Naura

2023-03-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kemping
2 Bab 2 Tragedi Kemping
3 Bab 3 Kesakitan Hati Naura
4 Bab 4 Perlakuan Kejam Mama Dan Adik Tiri
5 Bab 5 Hamil
6 Bab 6 Kekhawatiran Naura
7 Bab 7 Diusir
8 Bab 8 Ketulusan Cinta Chris
9 Bab 9 Bertemu Tristan
10 Bab 10 Ketahuan Oleh Tristan
11 Bab 11 Kedatangan Tristan
12 Bab 12 Kecurigaan Rani
13 Bab 13 Dikeluarkan Dari Sekolah
14 Bab 14 Kemarahan Chris
15 Bab 15 Kepergian Naura
16 Bab 16 Memulai Hidup Baru
17 Bab 17 Mencari Pekerjaan
18 Bab 18 Menemukan Naura
19 Bab 19 Menikah
20 Bab 20 Perasaan Aneh
21 Bab 21 Kepergian Chris
22 Bab 22 Momen Menyakitkan
23 Bab 23 Dipenjara
24 Bab 24 Wanita Penuh Luka
25 Bab 25 Ulang Tahun Nattan
26 Bab 26 Merasa Jenuh
27 Bab 27 Kemarahan Papi Andrew
28 Bab 28 Menata Hidup Baru
29 Bab 29 Karma Untuk Keluarga Tristan
30 Bab 30 Kebaikan Andre
31 Bab 31 Andre Prawira
32 Bab 32 Kedatangan Kaira
33 Bab 33 Jatuh Sakit
34 Bab 34 Baby Sitter Nattan
35 Bab 35 Dinner
36 Bab 36 Pertemuan Tak Terduga
37 Bab 37 Mulai Jatuh Cinta
38 Bab 38 Wanita Itu?
39 Bab 39 Mengapa Harus Seperti Ini?
40 Bab 40 Naura Dan Nattan Sakit
41 Bab 41 Kemarahan Andre
42 Bab 42 Pertemuan Naura Dan Mama Ira
43 Bab 43 Mulai Bekerja
44 Bab 44 Perjuangan Tristan
45 Bab 45 Penyesalan Mama Ira
46 Bab 46 Kembali Ke Jakarta
47 Bab 47 Kepulangan Chris
48 Bab 48 Chris Yang Judes
49 Bab 49 Kebahagiaan Tristan Dan Naura
50 Bab 50 Menjodohkan
51 Bab 51 Gairah Membara Di Pagi Hari
52 Bab 52 Getaran-getaran Aneh
53 Bab 53 Momen Mengharukan
54 Bab 54 Pasangan Baru
55 Bab 55 Kebahagiaan Untuk Semuanya ( END )
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 Kemping
2
Bab 2 Tragedi Kemping
3
Bab 3 Kesakitan Hati Naura
4
Bab 4 Perlakuan Kejam Mama Dan Adik Tiri
5
Bab 5 Hamil
6
Bab 6 Kekhawatiran Naura
7
Bab 7 Diusir
8
Bab 8 Ketulusan Cinta Chris
9
Bab 9 Bertemu Tristan
10
Bab 10 Ketahuan Oleh Tristan
11
Bab 11 Kedatangan Tristan
12
Bab 12 Kecurigaan Rani
13
Bab 13 Dikeluarkan Dari Sekolah
14
Bab 14 Kemarahan Chris
15
Bab 15 Kepergian Naura
16
Bab 16 Memulai Hidup Baru
17
Bab 17 Mencari Pekerjaan
18
Bab 18 Menemukan Naura
19
Bab 19 Menikah
20
Bab 20 Perasaan Aneh
21
Bab 21 Kepergian Chris
22
Bab 22 Momen Menyakitkan
23
Bab 23 Dipenjara
24
Bab 24 Wanita Penuh Luka
25
Bab 25 Ulang Tahun Nattan
26
Bab 26 Merasa Jenuh
27
Bab 27 Kemarahan Papi Andrew
28
Bab 28 Menata Hidup Baru
29
Bab 29 Karma Untuk Keluarga Tristan
30
Bab 30 Kebaikan Andre
31
Bab 31 Andre Prawira
32
Bab 32 Kedatangan Kaira
33
Bab 33 Jatuh Sakit
34
Bab 34 Baby Sitter Nattan
35
Bab 35 Dinner
36
Bab 36 Pertemuan Tak Terduga
37
Bab 37 Mulai Jatuh Cinta
38
Bab 38 Wanita Itu?
39
Bab 39 Mengapa Harus Seperti Ini?
40
Bab 40 Naura Dan Nattan Sakit
41
Bab 41 Kemarahan Andre
42
Bab 42 Pertemuan Naura Dan Mama Ira
43
Bab 43 Mulai Bekerja
44
Bab 44 Perjuangan Tristan
45
Bab 45 Penyesalan Mama Ira
46
Bab 46 Kembali Ke Jakarta
47
Bab 47 Kepulangan Chris
48
Bab 48 Chris Yang Judes
49
Bab 49 Kebahagiaan Tristan Dan Naura
50
Bab 50 Menjodohkan
51
Bab 51 Gairah Membara Di Pagi Hari
52
Bab 52 Getaran-getaran Aneh
53
Bab 53 Momen Mengharukan
54
Bab 54 Pasangan Baru
55
Bab 55 Kebahagiaan Untuk Semuanya ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!