Jangan Benci Aku
Naura adalah seorang gadis cantik yang baru berusia 17 tahun, Naura saat ini berstatus sebagai seorang siswi SMA di sebuah sekolah yang lumayan ternama. Naura merupakan siswi kelas 2 dan dia juga adalah siswi pintar.
Kehidupan Naura sangat menyedihkan, bisa dibilang siksaan dan hinaan adalah teman sehari-hari untuk Naura.
Ibu Naura pergi meninggalkan Naura di saat Naura berusia 1 tahun, kehidupan Naura yang sederhana membuat Ibunya tega meninggalkan Naura dan Ayahnya.
Dulu Ayah Naura bekerja sebagai karyawan biasa tapi sekarang Ayah Naura sudah diangkat menjadi manager dan Ayah Naura sudahenikah lagi dengan janda beranak satu.
Mama tiri Naura sangatlah jahat, di saat Ayahnya bekerja, Naura selalu disuruh ini itu tapi di saat Ayahnya di rumah, Naura diperlakukan dengan baik seperti tidak terjadi apa-apa.
Saat ini semuanya sedang sarapan...
“Yah, minggu depan Naura ada kegiatan kemping,” ucap Naura dengan menundukkan kepalanya.
“Oh iya.”
“Iya, dan Naura belum bayar Yah.”
“Berapa ongkosnya?”
“200 ribu, Yah.”
Ayah Naura pun mengeluarkan uang dari dompetnya dan memberikan dua lembar pecahan seratus ribuan.
“Ini buat ongkosnya.”
Naura pun menerima uang itu, tapi Naura tampak mengerutkan keningnya karena Ayahnya justru memberikan uang 400 ribu.
“Yah, ini terlalu banyak, Naura hanya minta 200 ribu saja buat ongkos.”
“Tidak apa-apa, sisanya untuk bekal kamu kemping.”
“Terima kasih, Yah.”
“Sama-sama, sayang.”
Ayah Andi mengusap kepala anaknya dengan penuh kasih sayang, berbeda dengan Risma sang Ibu tiri, ia terlihat sangat kesal.
“Ayah, Mona juga mau beli buku, minta uangnya dong!” seru Mona tidak mau kalah.
“Berapa Nak?”
“500 ribu.”
“Hah, kok banyak sekali, buku apa harganya sampai semahal itu?” tanya Ayah Andi bingung.
“Banyaklah Yah, berbagai macam buku, kenapa, Ayah tidak percaya sama Mona?” kesal Mona.
“Ayah, kok gitu sih? Naura saja langsung di kasih uang masa Mona minta untuk beli buku, Ayah tidak kasih,” ucap Mama Risma kesal.
“Bukanya begitu, Ayah bingung saja buat beli buku kok mahal banget.”
Ayah Andi pun kemudian mengeluarkan kembali uangnya dan memberikannya kepada Mona.
“Terima kasih, Ayah.”
Mona adalah adik tiri Naura, saat ini Mona duduk di kelas 3 SMP tapi sifat Mona sangat menurun dari Mamanya, Mona selalu berkata kasar kepada Naura.
Naura ke sekolah selalu naik angkot, Naura pun sampai di sekolah.
“Hai Ra!” sapa Rani yang merupakan sahabat Naura.
“Hai Ran.”
“Bagaimana, kamu jadi ikut camping, kan?”
“Jadi dong.”
“Asyik.”
Kedua gadis cantik itu pun berjalan beriringan menuju kelas, Naura termasuk siswi yang cantik banyak sekali laki-laki yang menyukai Naura tapi Naura tidak pernah menanggapinya, Naura masih belum mau pacaran, dia ingin fokus sekolah dulu.
***
1 minggu kemudian...
Naura sudah bangun dari sejak subuh, karena Naura memang terbiasa bangun subuh.
Mama tirinya sudah mengancam Naura, kalau Naura tidak membereskan pekerja rumah terlebih dahulu, maka Naura tidak boleh pergi camping.
“Alhamdulillah, akhirnya selesai juga,” batin Naura.
Naura pun segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena Naura harus segera siap-siap pergi ke sekolah.
Beberapa saat kemudian, Naura pun sudah siap.
“Naura! Naura!” teriak Mama Risma.
Naura pun segera keluar dari kamarnya dan menghampiri Mama tirinya itu.
“Iya Ma, ada apa?” tanya Naura.
“Kenapa baju ini tidak kamu cuci!” bentak Mama Risma.
“Maaf Ma, Naura sudah kesiangan, Naura janji, pulang kemping Naura cuci atau mau Naura bawa ke laundry saja,” sahut Naura.
“Tidak-tidak, itu terlalu lama soalnya besok Mama mau pakai baju ini, pokoknya Mama tidak mau tahu, kamu harus cuci sekarang kalau tidak, kamu tidak boleh ikut kemping,” ancam Mama Risma.
“Tapi Ma----“
“Cuci sekarang!” bentak Mama Risma dengan melempar baju kotor itu ke wajah Naura.
Mama Risma pun pergi tanpa rasa bersalah, sedangkan Naura terpaksa harus menuruti keinginan Mama tirinya itu karena kalau tidak, dia tidak boleh ikut kemping padahal kemping adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Naura.
Naura melihat jam yang melingkar di tangannya, masih ada waktu setengah jam lagi, hingga akhirnya Naura pun dengan cepat mencuci baju Mamanya itu.
Setelah selesai mencuci baju, Naura pun segera berangkat. Ayah Naura saat ini sedang ke luar kota, jadi Mama dan adik tirinya leluasa untuk menyiksa Naura.
“Ya ampun, tinggal 10 menit lagi mana angkotnya tidak ada, bagaimana ini? Pasti aku ditinggalin,” gumam Naura.
Naura pun berdiri di pinggir jalan dengan perasaan was-was karena angkot yang dia tunggu belum juga muncul.
Sementara itu di sekolah, semua orang sudah duduk di dalam bus, sedangkan Rani belum juga masuk bus karena menunggu kedatangan Naura.
“Naura belum datang juga, Ran?” tanya Christian yang merupakan ketua OSIS itu.
“Belum Kak.”
“Sudah kamu telepon?”
“Sudah Kak, tapi ponselnya tidak aktif.”
“Bagaimana ini, ini sudah waktunya berangkat.”
“Tunggu Kak, 10 menit lagi kasihan Naura mungkin saat ini dia sedang terjebak macet,” rengek Rani.
“Baiklah, 10 menit saja kalau lewat 10 menit, terpaksa kita tinggal.”
“Iya Kak, terima kasih.”
Christian merupakan ketua OSIS yang tampan, banyak yang menyukainya tapi sayang Chris hanya menyukai Naura.
Sudah beberapa kali Kris mengatakan cinta kepada Naura, tapi beberapa kali juga Naura menolaknya dengan alasan tidak mau pacaran dulu tapi Chris tetap sabar menunggu Naura.
Hingga akhirnya tidak lama kemudian, sebuah angkot berhenti dan Naura segera turun dari dalam angkot itu.
“Astaga Naura, aku khawatir banget kalau kamu gak jadi ikut, soalnya ponsel kamu tidak aktif,” seru Rani.
“Maaf Ran, ponsel aku lupa aku aktifkan.”
“Ya sudah, buruan kita masuk soalnya kita harus segera berangkat.”
Akhirnya Rani dan Naura pun masuk ke dalam bus.
“Kamu kemana saja sih? Lama banget, kami semua sudah hampir jemuran nungguin kamu!” sentak Siska.
“Maaf Sis, tadi aku nunggu angkot lama,” sahut Naura.
“Sudah-sudah, yang penting sekarang Naura sudah datang jadi sekarang kalian kembali duduk,” seru Chris.
“Maafkan aku, Kak,” seru Naura dengan menundukkan kepalanya.
“Tidak apa-apa, aku ngerti kok.”
Akhirnya bus pun mulai melaju menuju daerah Sukabumi tempat di mana mereka akan melaksanakan Kemping.
Selama dalam perjalanan, semuanya bernyanyi-nyanyi riang gembira, mereka sangat bahagia karena Kemping merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan untuk mereka.
Tidak membutuhkan waktu lama, Naura langsung tertidur dan Kris memperhatikan wajah Naura yang terlihat cantik itu.
“Sampai kapan aku harus menunggumu, Naura?” batin Chris.
Chris sudah sejak lama menyukai Naura, tapi Naura belum juga mau membuka hatinya, entah sampai kapan Naura mau membuka hatinya untuk Chris dan Chris akan selalu menunggunya.
*
*
*
Yuk guys, jangan lupa rate 🌟 5, tap tanda ❤️, like 👍, komen ✉️, gift 🎁, vote🎟️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
enak tiri julid 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2023-05-11
2
💜WWH💜
bab pertama udah bau² penyiksaan mak tiri aja yaa🤨...emang ya gak ada mak tiri yg sebaik ibu livia🥰
2023-05-04
1
💜WWH💜
pembaca baru yg baru nyimak🤭... dan pasti ceritanya bakalan makin menarik yeeessa🥰🥰
2023-05-04
1