Usai selesai membersihkan diri, Cristy mencari keberadaan kekasihnya, lelaki itu tidak ada di kamar,
Wanita itu memutuskan untuk mencarinya, ada sesuatu yang berbeda dari kekasihnya, sejak kepulangannya dua hari yang lalu,
Cristy mendapati pintu balkon sedikit terbuka, angin malam merasuk ke dalam ruang tamu apartemen, wanita itu berjalan perlahan ke arah sana.
Ia menggeser sedikit pintu itu, ia mendapati kekasihnya terdiam menatap langit dan memegang kaleng bir berwarna cokelat muda itu.
Beberapa menit, Cristy hanya terdiam melihat lelaki yang mengisi harinya setahun belakangan ini.
Lelaki yang berbeda dengan lelaki yang pernah ia temui dulu, lelaki penuh tanggung jawab meskipun keduanya hanya sebatas pacar, seolah mereka sepasang suami istri,
Dari lelaki baik hati itu, ia mendapatkan segalanya, tempat tinggal yang nyaman dan aman, makanan enak yang ia inginkan, baju-baju dan aksesoris pendukungnya yang tentunya dari brand ternama, dari lelaki itu pula ia mendapatkan uang tanpa harus bekerja keras.
Lelaki yang sekalipun tidak pernah berkata kasar ataupun melakukan kekerasan fisik padanya selama mereka menjalin kasih.
Cristy berasal dari keluarga biasa saja, bahkan dulu dia tidak pernah membayangkan tinggal di apartemen dengan harga hingga ratusan juta.
Wanita itu berasal dari pemukiman kumuh ibu kota, meskipun etnisnya terkenal menguasai ekonomi, tapi tidak berlaku untuk keluarganya, ayahnya seorang kuli di salah satu toko elektronik, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga yang mempunyai hobi berjudi dan mencari lelaki yang lebih muda darinya.
Hingga hal itu diketahui oleh papanya dan berakhirlah pernikahan kedua orang tuanya saat dirinya menginjak kelas satu SMA,
Saat itu Cristy memilih ikut mamanya, sedangkan papanya memilih pulang ke pulau asalnya.
Sejak Cristy ikut mamanya, ia sering menerima kekerasan, baik verbal maupun non verbal, bukan hanya itu, kehormatannya di renggut oleh pacar dari mamanya saat dirinya kelas dua SMA, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali secara diam-diam tanpa sepengetahuan mamanya, hingga Cristy hamil,
Mengetahui hal itu, mamanya membawanya ke dukun aborsi, karena tindakan itu, Cristy mengalami pendarahan hebat, hingga dilarikan ke rumah sakit, hampir saja nyawanya melayang, karena terlalu banyak mengeluarkan darah dan lebih miris lagi, dokter mengatakan jika karena hal itu, ia tidak bisa hamil, dikarenakan rahimnya rusak.
Meskipun bingung dengan maksud dokter, perlahan-lahan ia paham apa yang dimaksud dengan itu, ia tidak mungkin bisa punya anak atau dengan kata lain dirinya mandul.
Hancur sudah hidupnya saat itu, diusianya yang masih sangat muda, ia mendapatkan masalah bertubi-tubi, ada rasa sesal dalam dirinya, andai saja ia lebih memilih ikut papanya mungkin kejadian ini tidak akan menimpanya.
Sebulan lebih, Cristy tidak bersekolah hingga guru mendatangi rumahnya, saat gurunya datang, mamanya sedang keluar, dengan berani ia menceritakan semua kejadian yang menimpanya sambil menangis pilu di pelukan wali kelasnya.
Sejak saat itu, wali kelasnya yang bernama Emma menawarinya untuk tinggal bersamanya, tentu saja Cristy mau.
Kebetulan Emma masih singel dan tinggal sendiri di kontrakan yang tak jauh dari tempatnya mengajar.
Awalnya mama Cristy tidak terima putrinya dibawa pergi, namun Emma mengancam akan melaporkan ke polisi atas tindakan aborsi yang dilakukan mama Cristy, dan wanita berumur empat puluh tahun itu akhirnya pasrah putri satu-satunya dibawa oleh wali kelasnya.
Sejak saat itulah hidup Cristy bahagia, Emma seperti kakak yang melindungi adik perempuannya, semua kebutuhan Cristy juga dicukupi oleh wanita berusia dua puluh enam tahun itu.
Namun itu hanya bertahan hingga Cristy lulus SMA, Emma menikah dan ikut suaminya yang seorang tentara bertugas di wilayah timur Indonesia.
Meskipun begitu, sepeninggal Emma, Cristy tetap mendapatkan uang bulanan juga biaya untuknya melanjutkan kuliahnya.
Sungguh Emma adalah penolong untuk Cristy, berkat wanita itu, Cristy bisa menamatkan kuliahnya hingga sarjana.
Bahkan yang menjadi walinya saat Cristy mengenakan toga hanya Emma dan suaminya, sementara mama dan papanya tak ada kabarnya.
Memasuki dunia kerja, Cristy beruntung karena mendapatkan pekerjaan dengan gaji lumayan, setidaknya bisa menutupi biaya hidupnya dan menabung untuk masa depannya.
Hingga dua tahun ia bekerja, mamanya mencarinya hingga ke kontrakannya, wanita tua itu meminta uang padanya untuk melunasi utang judinya,
Tentu saja Cristy menolak mentah-mentah, sayangnya para dept colector mengejar-ngejar hingga ke tempat kerjanya, yang berakhir dirinya di keluarkan secara paksa dari pekerjaannya,
Karena jadi pengangguran juga harus menanggung hutang-hutang mamanya, terpaksa Cristy menerima tawaran salah satu temannya untuk bekerja di karaoke yang sesekali menemani tamu hingga melayani nafsu hidung belang.
Awalnya ia jijik dengan dirinya sendiri, setiap pulang bekerja, maka ia akan menangis dikamar mandi sambil menggosok tubuhnya yang dijamah laki-laki lain.
Beberapa tamu hidung belang memperlakukannya layaknya bintang, yang terkadang menimbulkan beberapa lebam di sekujur tubuhnya.
Sebenarnya ia ingin berhenti, dan bekerja layaknya orang kantoran seperti dulu, namun hutang mamanya yang menumpuk tak bisa membuatnya memiliki pilihan yang lain.
Dua tahun Cristy berkecimpung dalam dunia kelam itu, hingga salah satu tamunya menawarinya masuk agensi model.
Tentu saja, Cristy menyambut antusias tawaran itu,
Dipikiran Cristy model yang dimaksud adalah yang berfoto di depan kamera atau di catwalk, namun ternyata dunia model lebih keras dari yang dipikirkannya.
Cristy menjadi model dengan baju-baju seksi, sejak menjadi model, kehidupannya menjadi lebih baik, setidaknya ia bisa menyicil hutang dan menutupi biaya hidupnya, meskipun hingga saat ini, ia masih tinggal di kontrakan sederhana.
Cristy juga beberapa kali menjalin hubungan kasih dengan lelaki, namun berakhir tidak sampai setengah tahun, wanita itu mendapati pacar-pacarnya berselingkuh dan melakukan kekerasan padanya.
Hingga saat wanita itu ada pemotretan di Bali disalah satu resort mewah, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan lelaki blasteran bernama Fernando,
Lelaki yang lembut juga royal padanya, perlahan tapi pasti, keduanya sering berkomunikasi melalui pesan singkat atau telepon, hingga keduanya berkomitmen untuk menjalin kasih hingga saat ini.
Cristy menghela nafas, ia menghampiri lelaki itu, ia memeluk dan mencium pipinya.
"Apa ada yang kamu pikirkan sayang? Kenapa diam disini? Anginnya dingin loh, masuk yuk!" Tawar Cristy lembut.
Fernando mengangguk, ia melepaskan pelukan itu, dan berjalan menuju ke dalam.
Sesampainya di ruang makan, Fernando meminta Cristy duduk dan lelaki itu berjalan menuju kulkas mengambil minuman dingin untuk dirinya dan kekasihnya.
Fernando duduk berhadapan dengan Cristy setelah memberikan minuman.
Lelaki itu menghela nafas, ia menatap kekasihnya lembut, ada terselip rasa bersalah dibalik tatapan itu.
"Cristy, sebelumnya Aku minta maaf, aku tau ini akan menyakiti kamu, tapi aku harus melakukannya demi kebaikan kamu sama aku,"ucap Fernando membuka pembicaraan.
Lelaki itu terdiam sejenak, menunggu kekasihnya bereaksi tapi, tak ada yang terjadi diantara keduanya.
"Sepertinya kita tidak bisa melanjutkan hubungan kita lagi, aku minta maaf,"lanjutnya.
Mata wanita itu berkaca-kaca, "kenapa? Apa aku berbuat salah? Apa kata-kata aku menyinggung kamu?"tanya Cristy bingung.
"Bukan itu alasannya, sepertinya memang harusnya kita berdua harus berhenti sampai disini dan melanjutkan hidup kita masing-masing, karena akan sulit kedepannya jika kita teruskan,"jawab Fernando.
"Apa karena keyakinan kita yang berbeda?"
"Mungkin itu salah satunya,"
"Aku bisa ikut keyakinan kamu, kalau memang kamu minta aku melakukan itu, kapanpun kamu minta aku siap, asal kita selalu bersama,"
"Jangan korbankan keyakinan kamu hanya karena cinta yang bersifat sementara, yang baru beberapa bulan kamu kenal,"
"Lalu aku harus bagaimana Sayang, supaya kamu nggak ninggalin aku?"
"Apapun yang akan kamu lakukan, tak akan mengubah keputusan aku, jadi tolong jangan melakukan tindakan bodoh yang akan merugikan diri kamu sendiri, kamu mengerti maksud aku kan?"
"Tapi aku cinta sama kamu, bagaimana bisa aku terima kamu tinggalkan aku begitu saja, setelah apa yang kita lalui bersama, apa setahun ini, tak berarti apapun buat kamu?"
"Aku tau Cristy, aku menghargainya, aku juga sayang sama kamu, tapi pada akhirnya kita tak bisa bersama maaf,"
"Apa karena umi kamu?"tanya wanita itu pada akhirnya.
Fernando menarik nafas cukup panjang, dan menghembuskannya perlahan, "itu salah satunya, kamu tau kan umi seperti apa? Umi menyuruh aku untuk segera mencari seorang istri yang akan memberikannya cucu untuk mengisi masa pensiunnya beberapa tahun lagi,"
Cristy terdiam mendengarnya, hal itu tak mungkin ia berikan pada kekasihnya, ia mandul, ia mengaku penganut child free untuk menutupi kekurangannya.
Yah pada akhirnya semua laki-laki akan menuntutnya untuk memberikan keturunan.
"Oh ya, kamu tenang aja, aku akan memberikan kompensasi pada kamu, karena bagaimanapun, dalam hubungan ini kamu sebagai pihak wanita yang paling dirugikan,"
"Aku nggak butuh itu sayang, aku hanya butuh kamu,"
"Tapi kita harus berhenti Cristy, maafkan aku,"
Fernando mengambil ponselnya, ia menyalakan mode video untuk merekam ucapannya, ponselnya ia sandarkan di kaleng minuman dingin di meja makan.
"Aku Fernando Wolfer, akan memberikan beberapa aset kepada Cristy Lim diantara, apartemen yang ditempati, mobil dengan plat B xxxx , uang sebesar lima ratus juta, dan sebuah toko bunga yang ada di jalan xx."setelah mengatakan itu Fernando mematikan mode video dan menyimpannya, tak lupa mengirimkannya pada Cristy juga Alex.
"Semua pengalihan akan diurus oleh Alex secepatnya, dan setelah semua teralihkan atas nama kamu, kita berdua akan tanda tangan di atas materai, dengan begitu, hubungan kita berakhir, kamu jalani hidup kamu dengan baik,"
Cristy menangis sesenggukan, "apa semudah itu kamu melepaskan aku? Aku tidak butuh semua itu, yang aku butuhkan tempatku bersandar, dan itu kamu, apapun mau kamu akan aku lakukan asal kita tidak berpisah, aku mohon,"
"Maaf Cristy, aku nggak bisa melanjutkan hubungan ini, maaf atas semua yang aku lakukan ke kamu, aku berharap jika suatu saat kita bertemu lagi, kamu sudah bahagia dengan lelaki lain,"
Fernando bangkit menghampiri wanita itu, ia memeluknya sembari membisikan kata maaf tak lupa mencium kening wanita yang selama setahun ini mengisi hari-harinya.
Cristy membalas pelukan itu erat, punggung wanita itu bergetar, terlihat sedih sekali.
Fernando melepaskan pelukan itu dan berlalu menuju kamar, ia mengambil kopernya dan memasukan semua baju miliknya yang ada di lemari itu.
"Apa kamu akan pergi sekarang juga?"tanya Cristy dari ambang pintu kamar.
"Maaf tapi lebih baik begini, jika masih ada barang-barang aku yang tersisa kamu, bisa membuangnya," ujar lelaki yang sudah selesai membereskan baju miliknya.
Sekali lagi, Fernando memeluk wanita yang kini menjadi mantan kekasihnya, "hiduplah dengan baik Cristy,"setelahnya, lelaki itu berjalan keluar dari apartemen itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments