Ayudia juga Fernando memakan bubur ayam terlebih dahulu, keduanya makan dalam diam, hingga mangkuk bubur itu bersih tak tersisa, usai meminum teh tawar hangat yang disediakan oleh penjual bubur dan membayar makanan tadi, Fernando mengajak Istri dari sahabatnya memasuki toko kecil di seberang tukang bubur Ayam.
Fernando membeli susu UHT rasa cokelat dan Strawberry, juga wafer dengan rasa yang sama.
Lelaki itu mengajak wanita itu untuk duduk di taman kecil tepat di belakang tukang bubur, keduanya duduk di ayunan bersebelahan.
Fernando memberikan susu UHT juga wafer rasa cokelat untuk Ayudia, "Lo tau yu, waktu awal-awal gue kenal sama Lo, gue udah mau jadiin Lo incaran gue, dan Lo tau kenapa waktu itu gue nggak lanjut deketin Lo?"ucapnya sambil menyedot susu UHT rasa strawberry kesukaannya.
Ayudia yang sedang membuka bungkusan wafer cokelat hanya menggeleng.
"Cuman gara-gara ini gue mundur buat deketin Lo,"tunjuk Fernando dengan dagunya, pada susunya juga wafer yang mulai wanita disebelahnya masukan kedalam mulutnya.
"Maksudnya?"tanya Ayudia bingung.
"Dulu pas tau Lo suka banget semua yang berasa cokelat, gue jadi sebel sama Lo, dari hal kecil aja kita udah beda, pasti bakal sering berantem kalau kita dulu pacaran,"jawab lelaki itu absurd.
"Aa Aneh, masa gara-gara perkara rasa aja sampai nggak mau deketin cewek,"ungkap Ayudia heran.
"Tapi semua mantan-mantan gue emang sukanya itu rasa Strawberry, hal pertama yang gue tanyain ketika gue mulai deketin cewek,"
"Beneran nggak penting banget A, aneh tau nggak sih, Aa kayak sahabat SMA aku, dia itu suka semua yang berhubungan dengan strawberry, dari rasa susu, kue, selai, cake, apa aja pokoknya harus strawberry, barang-barang juga gitu, dari motif sprei, gorden, bantal, pokoknya barang-barang di rumahnya pasti berhubungan dengan strawberry,"
Fernando tertawa, "berarti bukan gue doang yang maniak sama strawberry, emang temen Lo yang mana sih? Kira-kira gue kenal nggak?"tanyanya mulai penasaran.
"Nggak mungkin kenal A, orang dia sejak lulus, dia ikut orang tuanya pindah ke luar kota, kampung halaman nenek moyangnya, terus juga lanjut kuliah dan kerja di sana, Ayu aja paling komunikasi via Facebook doang,"
"Kalau suatu saat ketemu, gue bakal jadiin temen Lo itu, istri gue, terus kalau gue nikah sama dia, anak gue cewek, bakal gue kasih nama Strawberry,"ucap lelaki itu asal.
"Wah nggak bakal aku kasih restu, kalau Amara jadi sama Aa, sayang Amara nya, dapat laki-laki macam Aa,"ujar Ayudia tak terima.
"Emang kenapa? Secara yu, gue kesukaannya sama kayak temen Lo, nggak ada tuh gue bakalan debat hanya karena selai atau susu untuk sarapan,"
"Amara itu, anak baik-baik, nggak bakal cocok sama Aa yang penjahat kelamin, celup sana sini,"
"Lo kalau ngomong kadang bener ya!"bukannya tersinggung Fernando malah tertawa terbahak-bahak.
"Abisnya yu, berbagi peluh itu nikmat, kayak Lo nggak pernah merasakan aja, gue tau Lo sebenarnya mau nikah sama Ben, gara-gara udah di perawan i sama bos gue itu kan? Jadi Lo kepepet mau nggak mau mesti terima dia jadi suami Lo,"
"Kok tau?"tanya Ayudia heran, "emang mas Ben cerita soal begituan?"tanyanya lagi.
Fernando kembali menyedot susu UHT rasa strawberry miliknya, "gue yang nyuruh Ben buat ambil keperawanan Lo, biar dia bisa miliki Lo sepenuhnya, gue tau Lo nggak bener-bener cinta sama Ben kan? Seperti yang dulu pernah Lo bilang, kalau Lo nggak berniat menjalin hubungan dengan siapapun, apalagi sampai menikah, demi bisa kerja buat biayain sekolah adik-adik Lo kan?"
"Wah parah banget sih Aa, ngajarin yang enggak-enggak sama suami Ayu,"
"Lagian Lo tuh aneh, bos gue itu cinta banget sama Lo, ngejar-ngejar Lo sampai segitunya, ninggalin jabatannya sebagai CEO buat deketin Lo, eh Lo yang ribet, ketakutan banget adik-adik Lo nggak bisa sekolah gara-gara nikah sama Ben, yang duitnya bahkan nggak bakal Lo bisa bayangin saking banyaknya,"
"Kesel Ayu dengernya, Aa nih kan kita lagi bahas masalah Aa, ngapa jadi ngomongin soal Ayu sama mas Ben sih, jadi gimana soal masalah yang Aa hadapi,"
"Sorry jadi merembet kemana-mana,"ucap Fernando tertawa sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "jadi gini Ayu, sebentar lagi umur gue kan tiga puluh tahun, terus Umi udah mulai desak gue buat nyari istri, Lo tau kan? Tapi dari gue lulus kuliah sampai sekarang, semua cewek yang gue kenalin ke Umi, semua nggak ada yang dapat tanggapan positif dari Umi,"
Fernando menghela nafas, "dari yang seagama, punya pendidikan tinggi, latar belakang keluarga jelas, punya kerjaan bagus, dan yang pasti semua cewek-cewek gue good looking, Lo tau kan cewek yang gue bawa ke cafe, gue mesti cari model calon bini gimana lagi sih? Gue bingung sama jalan pikiran umi Fatimah,"
"Dan Cristy yang gue kenalin ke Umi, langsung umi tolak mentah-mentah saat liat kalung yang dipake sama dia, bahkan umi ketus banget sama Cristy, pas itu gue jadi berantem sama dia dan dia berakhir OD di kamar apartemen gue, takut kalau gue tinggalin,"
"Gue sekarang nih, ibarat buah simalakama, maju kena mundur kena, gue tinggalin Cristy entar dia bunuh diri, kalau gue nekad lanjut, ridho Umi yang nggak gue dapet, Lo tau kan ridho seorang ibu itu penting banget,"
Ayudia mengangguk, "a, Ayu tanya deh, sebenernya Aa ini beneran cinta nggak sih sama kak Cristy?"tanyanya.
"Cinta lah, kalau nggak ngapain gue jalanin lama-lama,"jawabannya
"Yakin benar-benar cinta? Kayak ucapan mas Ben yang bilang alasan cinta sama Ayu, karena mas Ben berdebar-debar kalau dekat sama Ayu, kira-kira kayak gitu nggak?"tanyanya lagi
Fernando terdiam mendengar pertanyaan dari wanita di sebelahnya.
"Aa, menjalin hubungan sama kak Cristy bukan karena kasihan, atau nafsu semata kan? Tapi karena perasaan berbeda antara laki-laki dan perempuan, semacam debaran tak biasa, coba deh Aa pikirkan baik-baik, nikah itu seumur hidup sekali loh A,"ujarnya mengingatkan.
Fernando masih terdiam, lelaki itu bahkan menunduk.
Ayudia menunggu reaksi dari lelaki itu, sambil memakan wafer cokelatnya.
Hingga sepuluh menit berlalu, tak ada tanggapan apapun dari lelaki itu.
"Aa mikirnya lama amat sih? Sampai abis nih wafer punya Ayu,"ujarnya sambil menunjukan bungkus jajanan itu.
Fernando melirik istri dari sahabatnya, lalu menghabiskan sisa susu UHT miliknya, dan terakhir ia menghela nafas,
"Ayu, kalau rasa yang dibilang Ben ke Lo, jujur aja, seumur-umur gue belum pernah ngerasain, termasuk sama cinta pertama gue ataupun Cristy sekalipun,"
"Berarti Aa, nggak benar-benar yakin mau jadiin kak Cristy istri Aa kan?"tebak Ayudia tepat sasaran.
"Sebenarnya yu, gue mau nikahi Cristy karena gue takut dia bunuh diri kalau gue tinggalin, kalau dia meninggal, gue bakal merasa sangat bersalah disisa umur gue, Lo ngerti maksud gue kan?"
Ayudia mengangguk menanggapi ucapan lelaki itu.
"Dan gue satu-satunya keluarga bagi dia, karena dia itu dari keluarga broken home, bahkan dia mengaku menjadi korban pemerkosaan sewaktu SMA, jadi kata dia, kalau gue nggak ada di sampingnya, udah nggak ada artinya dia hidup,"
"Gue pusing banget Ayu!"
Ayudia menepuk pundak lelaki itu, "A, tapi jika caranya begitu, suatu saat Aa bakal nyesel, pertama perbedaan yang menurut Ayu cukup fatal, yang sulit untuk disatukan, terus Aa juga nggak benar-benar tulus mencintai dia kan? Aa hanya merasa iba sama dia, dan seharusnya Aa lebih tau, sepertinya alasannya bukan karena hal itu kan?"
Fernando mengangguk, "menurut Lo gue mesti gimana?"tanyanya.
"Dulu kalau Aa, pisah sama mantan-mantan Aa alasannya apa?"tanya Ayudia balik.
"Karena gue ketauan selingkuh kalau nggak main sama psk,"jawab Fernando jujur, "tapi Yu, bahkan Cristy tau kalau gue masih sering nongkrong di club' malam dan berakhir tidur sama psk, tapi dia nggak marah, dia ijinkan itu, asal gue jangan ninggalin dia,"
"Kok aneh ya A, ada cewek yang nggak cemburu, cowoknya selingkuh? Setau Ayu ada dua kemungkinan, karena bego atau...." Ayudia men-jeda ucapannya, "bisa aja dia melakukan hal yang sama seperti yang Aa lakuin, bukankah kalian lebih banyak LDR?"
"Maaf ya Aa, ini hanya tebakan Ayu aja, mohon jangan tersinggung, bisa jadi dia memanfaatkan apa yang aa punya, misal kekayaan gitu,"
Fernando mencerna kata-kata wanita itu, ia terdiam kembali memikirkan kehidupannya bersama Cristy setahun kebelakang.
Memang benar, semua kebutuhan hidup kekasihnya, ia yang tanggung, dari tempat tinggal, mobil, biaya makan, belanja bulanan, hingga cicilan hutang ibu dari kekasihnya, sementara Fernando mendapatkan kepuasan setiap dirinya berhubungan intim dengan wanita itu, selain itu tidak ada lagi yang ia dapat, selain perhatian kecil yang diberikan wanita itu.
"Kalau dipikir-pikir A, okelah Aa kasih uang ke dia, buat penuhi kebutuhannya dia, lalu Aa dapat layanan dalam hal ranjang, bukanya tak ubahnya kayak psk ya! Dari pada begitu mending Aa cari istri sesuai harapan Umi Fatimah, kasih nafkah untuk istri berkah deh rejeki Aa,"
"Terus menurut Lo, apa yang harus gue lakuin buat lepas dari Cristy?"
"Coba cari tau, apa yang dia lakukan kalau Aa lagi nggak disini, tentunya secara diam-diam, bukannya dia model bikini ya A? Kalau dipikir-pikir ko Aa rela badan pacarnya jadi bahan fantasi laki-laki nakal,"
Dan berbagai kata-kata yang keluar dari mulut istri dari sahabatnya membuat pikirannya semakin terbuka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Asri
dari Azalea trus penasaran ke Nando
tp sekarang penasaran ke Ayu 😄
2024-09-25
0