Wajah Kaisar Wei Huang terlihat mengeras, mendengar ucapan dari Putri Xuan Jian. Dia benar-benar tak habis fikir, jika Putri yang selama ini diabaikannya itu, akan memberikan respon yang begitu tidak menyenangkan, tapi terlepas dari itu semua, sang Kaisar merasa bangga, karena nyatanya Putri Xuan Jian bukanlah seorang gadis yang penakut, seperti yang selama ini menjadi rumor di seluruh istana kekaisaran.
Bahkan jika orang lain akan menunduk dan bersujud dengan penuh hormat terhadap dirinya, Putri yang terabaikan itu, seolah tidak memperdulikan, bahkan tak menganggap dirinya ada.
Diam-diam Kaisar Wei Huang merasa kagum, dengan sikap keras kepala dan juga Arogan yang dimiliki oleh Putri Xuan Jian, dia memang putrinya sehingga sifatnya pun menurun dari sang ayah. Hal itu sangat jauh berbeda dengan kedua orang Putra permaisuri yang sangat manja, keduanya bahkan selalu mengadu, jika ada sesuatu yang mengganggu mereka.
Bahkan tak segan, kedua Pangeran itu pun merengek terhadap sang Ibu, jika menginginkan sesuatu. Sedangkan Putri Xuan Jian bertindak sebaliknya, gadis itu sedikitpun Tidak memperlihatkan sifat manja, bahkan terkesan Barbar dan sedikit brutal.
Tentu saja sifat itu menurun dari Kaisar Wei Huang yang terkenal tiran, bahkan sang kaisar yang mendengar berita kekejaman sang putri yang menghukum para prajurit dan juga pelayan yang dahulu pernah melakukan kejahatan terhadap dirinya, membuat dia semakin merasa jika Putri Xuan Jian memang merupakan jiplakan dirinya.
Meskipun di awal kelahiran, permaisuri Xue Yi mengatakan bahwa putrinya itu, merupakan seorang pembawa sial, nyatanya hari ini dia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri, jika Putri yang diabaikannya itu, tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat kuat, bahkan tak ada satu orang pun yang mampu menggoyahkan tekadnya.
"Berhenti bersikap kasar! Aku adalah orang Kaisar sekaligus ayahmu, kau harus menghormatiku, jika tidak! aku bisa menghukummu." ucap sang Kaisar sambil memelototkan matanya kepada putri Xuan Jian.
Mendengar ucapan dari sang Kaisar, Putri Xuan Jian hanya tertawa, dia merasa sangat lucu.
"Apakah seorang Kaisar hanya bisa menghukum seseorang? jika kau memang benar-benar seorang ayah, hukum saja dirimu sendiri yang sudah menelantarkan anak dan juga selirmu!" ucap Putri Xuan Jian.
Selir Xuan Yang dan juga pelayan setianya, Mei Ling hampir saja terjatuh dari posisi berdirinya, keduanya tidak menyangka, jika Sang putri berani mengucapkan kata-kata yang begitu menohok, kepada kaisar Wei Huang.
Prajurit dan Kasim istana pun hampir saja menjatuhkan rahang mereka.
'Apakah Putri Xuan Jian sudah tidak menyayangi nyawanya, sehingga berani mengucapkan kata-kata yang tidak pantas di hadapan seorang Kaisar?' fikir mereka.
Sedangkan Putri Xuan Jian hanya tersenyum tipis, dia tak peduli apapun pemikiran orang lain, yang terpenting baginya adalah memikirkan, bagaimana langkah ke depan untuk bisa membinasakan kesombongan dari permaisuri Xue Yi dan juga memberikan pelajaran kepada kaisar bodoh yang kini berdiri di hadapannya.
Putri Xuan Jian merasa sangat geram, entah apa yang telah dimakan oleh kaisar pagi ini, sehingga membuat lelucon dengan mengirimkan para prajurit dan juga pelayan ke gubuk bobrok yang dia tempati, dengan alasan untuk membantu mereka kembali berpindah ke Paviliun anggrek.
Bukankah selama ini selir Xuan Yang dan juga Putri Xuan Jian tidak pernah menuntut untuk kembali ke Paviliun itu? Keduanya bahkan selalu menerima apapun ketidakadilan yang mereka dapatkan, hanya karena ketidaktegasan dari Kaisar Wei Huang.
Jika di luaran sana tersebar berita bahwa sang Kaisar adalah seorang yang Tiran, namun di mata putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang, mereka tidak pernah menganggap Kaisar sebagai seseorang yang pantas untuk dihormati, keduanya terlalu kecewa dengan sifat Kaisar yang terlalu mendengarkan ucapan dari permaisurinya, tanpa menyelidiki terlebih dahulu kebenarannya.
Kaisar Wei Huang kembali membelalakkan matanya mendengar ucapan dari Putri Xuan Jian, sepertinya putrinya itu benar-benar tidak pernah mendapatkan pendidikan tata krama sedikitpun, sehingga kata-kata yang diucapkannya terasa tajam dan menusuk bagaikan sebilah pisau.
Selir Xuan Yang sebenarnya khawatir, kalau-kalau Kaisar Wei Huang, merasa tersinggung dengan ucapan dari Putri kesayangannya itu, dia tak ingin Putri Xuan Jian mendapatkan kembali hukuman, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak seberapa.
Namun melihat wajah dingin yang tidak bersahabat dari sang Putri, membuat selir Xuan Yang pun terdiam, dia tak ingin menambah beban dan juga fikiran putrinya, dan apapun yang terjadi, jika sang Kaisar bahkan sampai menghukum Putri Xuan Jian, pasti dia akan mengambil hukuman itu atas nama putrinya.
Dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menindas Putri Xuan Jian, selama ini selir Xuan Yang telah banyak bersabar dan juga menerima dengan lapang dada, apapun ketidakadilan yang dilakukan oleh kaisar Wei Huang dan juga permaisuri Xue Yi terhadap dirinya dan juga sang putri. Tapi kini dia tak ingin lagi menjadi seorang wanita yang lemah, dia akan memperjuangkan hak putrinya dengan sekuat tenaga.
"Berhenti berbicara omong kosong! Lakukan apa yang kuperintahkan dan segera kemasi barang-barangmu, kembali ke Paviliun Anggrek sekarang juga!" ucap Kaisar seraya berbalik dan melangkahkan kakinya keluar dari Paviliun bobrok itu.
Putri Xuan Jian tertawa terbahak-bahak, dia benar-benar merasa, jika saat ini sang Kaisar Tengah melawak, Bagaimana mungkin orang nomor satu di kekaisaran jiahu itu bisa dia provokasi dengan begitu cepat? sehingga tumbuh keyakinan di dalam hati Putri Xuan Jian, bahwa selama ini sang Kaisar termakan omongan dari permaisurinya yang Licik itu.
Kaisar Wei Huang pergi meninggalkan paviliun bobrok itu dengan perasaan yang campur aduk di dalam hatinya, meskipun dia merasa senang dengan perubahan yang terjadi pada putri Xuan Jian, Nyatanya dia juga merasa sedikit khawatir, kalau-kalau sang permaisuri kembali membuat ulah dan menyakiti putrinya.
Namun tentu saja dia pun tak bisa mengungkapkan, apa yang ada di dalam hatinya itu kepada orang lain, karena jelas, jika ada orang yang mendengarnya, pasti mereka akan menyampaikan informasi itu kepada sang permaisuri, sehingga wanita licik yang sampai saat ini masih menikmati kehidupan mewah di istana kekaisaran jiahu itu, bisa membuat rencana yang lebih kejam untuk menyiksa putri Xuan Jian dan juga selir Xuan Yang.
Kaisar Wei Huang sebenarnya telah menerima informasi dari seseorang tentang putra pertamanya dengan sang permaisuri, dia juga telah menyekap salah seorang pelayan kesetiaan permaisuri itu di dalam penjara bawah tanah, sehingga sedikit banyaknya dia telah mengetahui borok dari permaisurinya.
Meskipun seperti itu, Kaisar Wei Huang tidak bisa bertindak cepat, dia harus mengumpulkan lebih banyak bukti lagi, karena permaisuri merupakan putri dari perdana menterinya, yang memiliki jumlah pengikut yang sangat banyak.
Itu jugalah yang menjadi alasan Kaisar Wei Huang untuk terus berperang dan menundukkan banyak sekali kekaisaran dan juga kerajaan-kerajaan kecil, agar bisa mengurangi jumlah pengikut dari perdana menterinya itu.
Kaisar Wei Huang sebenarnya memiliki kecerdasan yang luar biasa, namun dia selalu berpura-pura di hadapan sang perdana menteri agar bisa mendapatkan celah untuk menghancurkan seluruh klan Xue dari wilayah kekuasaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
kriwil
jiplak an mu dah mati
2025-02-13
0
sahabat pena
sehebat2 nya seorang kaisar klo mengabaikan anak dan istrinya. hilang semua kebaikan nya
2024-08-03
4
Arya Al-Qomari@AJK
percakapannya terlalu sedikit malah kebanyakan narasinya
2024-07-30
2