Terbelenggu Cinta Pria Misterius

Terbelenggu Cinta Pria Misterius

Chapter 1

"Tolong saya," rintih seorang pria berlumur darah, sambil memegang kaki seorang gadis.

Gadis itu terkejut dan menjerit. Ia tidak bisa melihat wajah pria yang saat ini sudah mencium lantai.

"Anda siapa?" tanya Aira yang sudah tidak dijawab pria tersebut.

"Mengapa orang ini bisa masuk ke dalam rumah ku, padahal aku hanya keluar sebentar saja." Aira masih memegang kantong plastik yang berisi kopi dan cemilan, yang baru saja di belinya di warung dekat rumah. Dalam posisi seperti ini, ia tidak bisa melihat wajah dari pria tersebut.

"Ya ampun, aku lupa kunci pintu." Aira baru menyadari keteledorannya tadi. Saat akan masuk ke rumahnya, ia sempat melihat beberapa orang laki-laki bertubuh tinggi dan besar. Para lelaki itu, lalu lalang di depannya. Meskipun tidak berkata apa-apa, namun nampak dari gelagatnya, mereka sedang mencari seseorang.

Gadis berwajah cantik itu mulai berpikir, apa yang harus dilakukannya terhadap pria yang saat ini dalam keadaan sekarat. Bila tidak cepat di tolong, pria itu bisa mati karena kehabisan darah. Apapun pertanyaan yang ada di dalam tempurung kepalanya, di tepis untuk sementara waktu,

"Ya ampun aku lupa mengunci pintu." Lagi-lagi ia teledor dan lupa mengunci pintu rumahnya. Bisa saja orang-orang yang sedang mencari si pria datang kerumahnya dan langsung masuk ke dalam rumah. Dengan cepat, ia mencoba untuk melepaskan tangan pria itu dari kakinya. Setelah berhasil melepaskan tangan lelaki itu, ia berlari ke pintu dan mengunci pintu. Ditutupnya semua kain gorden dengan rapat, agar tidak ada celah untuk orang mengintip ke dalam.

Dengan posisi telungkup seperti ini membuat darah akan semakin banyak mengalir dari luka di perutnya. Ia mencoba mendorong tubuh pria itu agar posisinya bisa terlentang. Tubuh pria itu cukup besar, tinggi dan tegap, membuat gadis bertubuh langsing itu kesulitan untuk membalikkan tubuh laki-laki tersebut.

"Akhirnya aku berhasil membalikkan tubuhnya, dia sangat berat." Gadis itu menarik napas panjang.

Aira berlari ke dalam kamar, untuk mengambil perlengkapan medis yang dimilikinya. Tidak butuh waktu lama baginya, untuk mengambil tas yang berisi peralatan medis tersebut.

Sebelum memeriksa luka pasien, Aira melapisi tangannya dengan sarung tangan latex berwarna putih. Dikeluarkannya Stetoskop dari dalam tas dan memeriksa detak jantung pria tersebut. Mendengar detak jantung yang masih stabil, dan nafas yang masih teratur, membuat ia sedikit lega.

Wanita berwajah cantik itu, tampak tenang saat memeriksa kondisi pasiennya. Dibukanya, baju kemeja yang melekat di tubuh pria tersebut. Bukan hanya satu luka di bagian perut saja. Pria itu juga mengalami luka robekan di bagian lengan, kemudian dada serta punggung. Harus diakuinya, bahwa pria itu memiliki stamina dan fisik yang kuat, sehingga masih mampu bertahan di saat kondisi seperti ini.

"Lukanya tidak terlalu dalam sehingga tidak melukai organ dalamnya." Aira memeriksa luka tusukkan di perut pria tersebut. Dibersihkannya luka terlebih dahulu dengan memakai cairan desinfektan. Setelah membersihkan luka, Aira memberi suntikan bius di bagian perut sebelum menjahit sobekan di bagian perut tersebut.

Setelah menjahit bagian perut, Aira kemudian membersihkan bagian luka di dada. Luka yang menganga tersebut kemudian dijahitnya begitu juga dengan luka di bagian lengan tangan dan juga punggung.

Setelah selesai menjahit bagian luka dan memastikan tidak ada lagi darah yang keluar mengalir, Aira menutup bagian jahitan dengan memakai perban.

Aira selalu menyediakan alat-alat medis seperti ini. Guna untuk membantu tetangga yang butuh bantuan. Gadis itu memasukkan jarum infus di tangan pria yang belum diketahui identitasnya tersebut. Setelah memasang infus dan mengantungkan infus dengan besi penyangga, ia kemudian menyuntikkan antibiotik serta obat penghilang rasa nyeri dan beberapa jenis obat lainnya lewat jarum infus.

"Aku harus membuka celana orang ini." Aira memandang celana kain berwarna hitam yang sudah berlumuran darah. Melihat dari penampilannya, pria itu seperti bukan orang biasa.

Karena celana yang dipakai pria itu sudah penuh dengan darah Aira kemudian membukanya dan tanpa menyisakan apapun di tubuh pria itu. Ia menutup tubuh pria itu dengan selimut dan memberikan bantal di belakang kepala namun posisinya masih tetap berada di ruang tamu. Karena ia tidak sanggup untuk memindahkan pria tersebut.

Meskipun tahu apa yang dilakukannya adalah hal yang salah namun Aira ingin mengetahui siapa orang yang saat ini sedang ditolongnya ia mengeluarkan dompet dari saku celana pria tersebut. Matanya terbuka lebar ketika melihat isi dompet pria itu. Didalam dompet begitu banyak lembaran uang Dollar dan uang rupiah. "Isi dompetnya dolar," batin Aira.

Jantungnya berdegup semakin cepat ketika merasakan sesuatu hal yang mungkin lebih mengerikan dari apa yang ditakutinya. Bila orang ditolongnya seperti ini, mungkin orang ini memang bukan orang baik.

Aira melihat identitas dari pria tersebut. Ada banyak kartu di dalam dompet. Kartu penduduk untuk di Indonesia dan satu lagi kartu kewarganegaraan asing. Diperhatikannya wajah pria tersebut, yang diketahui bernama Devlan Alvaro. Dari raut wajah si pria, memang tidak tampak seperti wajah asli Indonesia.

"Jika aku perhatikan wajahnya cukup tampan, tapi kenapa orang-orang tersebut ingin membunuhnya" lirih gadis itu.

"Aku tidak boleh terlibat dalam kasus ini. Bisa saja dia seorang pengedar. Sepertinya di luar juga sudah aman aku akan membawanya ke rumah sakit." Aira memutuskan. Diletakkannya dompet pria tersebut, kedalam saku celana.

Jantungnya berdegup dengan cepat, ketika mendengar suara panggilan telepon di ponsel milik laki-laki itu. Keringat mulai bercucuran di pelipis kening. Ia tidak berani untuk mengangkat sambungan telepon, Bisa saja yang saat ini menghubunginya, musuh yang sedang mencari si pria. Atau si penelepon, berada di depan rumahnya dan mencari keberadaan suara dering telepon. Memikirkan hal ini, membuatnya takut. Dengan cepat ditolaknya panggilan telepon. Niat hati untuk membawa pria itu keluar dari rumahnya, terpaksa di hentikan nya.

***

Terpopuler

Comments

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Tegang thor 😄
lanjut semangat thor 💪💪💪

2023-07-29

1

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

semangat ya tor

2023-06-27

1

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

༄𝑓𝑠𝑝⍟🥀⃞🕊️⃝ᥴͨᏼᷛtrisak⃟K⃠👏

Yallah ngeri juga kalau bayang darah berkeliaran 😭

2023-06-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!