SMT CH17

"hey anak kecil tidak usah ikut campur ya"ucap ku ke Andre yang sedang menahan tawanya.

kembali ke aku yang saat ini menjadi gelisah karena merasa bersalah karena ku anak orang jadi seperti ini.

"jadi mas Dani kapan mau ke rumah"tanya wanita itu kepadaku seraya merangkul tangan ku.

semakin gelisah aku di buat oleh wanita itu.

"hem tidak tahu mbak soalnya rumah ku dan rumah mbak jaraknya jau nanti yah semisalnya sudah jadian terus malam mingguan terus nganter kamu nanti pulangnya aku di rumah baru jam 3 atau jam 4 an yang ada orang tuaku marah marah sama aku"ucap ku mencoba mencari cara supaya aku bisa lepas dari wanita ini.

"gampang tinggal nginap saja di rumah"jawab nya enteng.

"yah gak bisa begitu gak enak sama orang tua kamu nya"ucap ku.

"yah gak apa apa hitung hitung latihan jadi menantu nas dani"ucap pak Jarwo kepadaku.

"aduh mas jadi pusing kapala Dani ini"ucap ku seraya memijit kepalaku dengan satu tangan.

"udah gak ada lagi mas buat nolak apa lagi adek kamu bilang kalau orang tua kamu pasti setuju terus kalau selesai malam mingguan karena jarak jauh bisa nginap sama bapak juga sudah setuju malah di suruh latihan"ucap mbak itu kepadaku.

"yah wes lah nanti aku bicarakan sama ibu dan bapak"ucap ku.

"gak usah mas nanti kan kita stop di rumah mas nah sekalian nanti aku ikut turun buat kenalan sama buat minta restu"ucap wanita itu kepadaku.

"tapi mbaknya masalahnya aku saja sampai saat ini belum tahu nama mbak nya siapa"ucap ku.

"nah nama aku putri Rani biasanya di panggil putri"jawab wanita itu yang ternyata bernama Putri Rani anaknya bapak Jarwo.

"aduh mumet kepala ku astaga"ucap ku.

karena merasa kepalaku sakit akhirnya aku memutuskan untuk tidur di mobil dan istirahat.

niatnya mau senang senang dan biar tidak pusing untuk nyetir jadi memutuskan buat naik Trepel eh malah dapat anak gadis orang nasib nasib di bilang ini musibah bukan di bilang berkah ini bikin kepala ku sakit aduh Aduh.

saat di jalan Trepel berhenti di depan tempat makan dan putri pun membangunkan ku.

"mas mas bangun mas Dani mau ikut makan gak"tanya putri ke padaku seraya membangun kan ku dari tidur.

"mudah mbak bangunin kak Dani cukup cium bibirnya saja di jamin dia bakalan bangun"ucap Andre seraya menahan tawa.

"hey bocah gendeng itu mulut yah belum pernah apa di ikat oleh ibu sama bapak apa ha"ucap sedikit dongkol karena acara pura pura tidurku di ganggu.

"nah kan mbak bener belum juga di cium sudah bangun saja coba mbak cium pasti tambah melek kak dani"ucap Andre lagi seraya menahan tawa dengan yang lain.

"Andre usulan kamu yah bikin kakak dapat masalah tau"ucap ku geram ke Andre.

"hehehehe sekali kali ka kakak kan belum pernah di cium cewek kalau ibu sih sering"ucap Andre lagi.

lalu aku buru buru turun takut cara yang di usulkan Andre di lakukan oleh putri gila apa masa iya belum apa apa sudah main nyosor saja.

setelah turun semua mobil pun di kunci pintunya.

lalu aku putri pak Jarwo dan Andre pergi ke tempat makan pecel lele sedangkan penumpang lainnya ada yang ke nasgor ada ke bakso dan juga ada yang ikut kami 1 orang.

lalu masuk ke tempat makan kami dan makan pun ada ada saja drama yang di buat oleh putri yang mana itu adalah ulah dari Andre.

"mbak putri ka Andre biasanya tidak suka daun kemangi lebih suka kol terus timun sama sambel nya dia suka yang pedas mbak sama ka Andre biasanya 1 ayam dan satunya lele mbak sama teh manis hangat biasanya"bisik Andre ke putri yang mana aku tidak tahu maksud dari semua itu karena aku dari SMP hingga saat ini belum pernah pacaran berbeda dengan Andre yang mana sudah ada pacar.

"oh ok trimakasih infonya"jawab putri ke Andre.

lalu datang pelayan yang menanyakan pesanan kami lalu semua orang menyebutkan pesanan mereka namun saat aku mau menyebutkan pesanan ku putri pun yang memesankan nya.

"untuk pesanan calon suami saya itu nasinya perbanyak terus ayam 1 lele 1 sambal nya di banyakin lalapannya timun sama kok terus minumnya air putih 1 botol dan teh manis hangat"ucap putri memotong ucapan ku.

aku yang mendengar itu hanya bisa melongo kaget mulai dari panggilannya dan juga hingga pesanan kesukaan ku saat makan di pecel lele.

aku hanya bisa menatap putri dengan tatapan tak percaya.

"kenapa sayang benar kan itu pesanan yang kamu sukai"tanya putri Rani kepadaku.

aku hanya bisa menganggukkan kepal bahwa itu benar dengan wajah yang tak percaya.

Andre menahan tawanya sedangkan putri dia terus tersenyum seraya menatapku.

"sudah nak tatapannya harus di kondisikan yah"ucap pak Jarwo dengan senyuman di bibirnya.

aku baru sadar karena pak Jarwo menegurku lalu aku kembali fokus menunggu makanan tiba seraya memainkan hp karena aku ingin mengajak ibu ku video call.

lalu aku pun menelpon Andri supaya aku bisa berbicara dengan ibu.

"halo malam dek ibu mana"ucapku setelah tersambung.

"ada kak itu ibu lagi makan kenapa kakak mau ngomong sama ibu"tanya Andri kepadaku dan aku menjawabnya dengan anggukan kepala.

lalu Andri pun pergi ke ibu untuk memberikan hp supaya aku bisa berbicara dengan ibu.

"halo malam Bu"sapa ku ke ibu.

"malam sayang gimana jadi kamu pulangnya atau kalian berdua nginap di palembang"tanya ibu kepadaku.

"jadi dong Bu ini lagi di jalan tapi lagi istirahat makan sih ini lagi di pecel lele"ucap ku seraya menatap layar hp.

"wah ibunya kamu cantik"ucap putri tiba tiba di dekat telingaku sehingga aku jadi kaget.

"eh siapa perempuan siapa itu"tanya ibu juga kaget karena ada perempuan yang dekat sama ku.

"itu Bu calon nya ka Dani Bu katanya mereka nanti setelah sampe di rumah mau minta restu ke ibu sama bapak"ucap Andre.

"hey bocah jangan bikin masalah yah buat aku"ucap ku ke Andre dengan wajah yang menatapnya.

"yah gak apa apa juga kali kak bener gak Bu penghasilan sudah banyak pekerjaan jadi bos jadi sudah sepantasnya memiliki calon"ucap Andre seraya meminum teh dinginnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***