Selfish : 02

Mobil berhenti tepat di depan gedung sekolah baru Arin.

"Kayaknya Papa gak bisa jemput kamu nanti sayang, kamu gak apa-apa kan naik taxi?" Hendri menghela nafas pasrah, hari ini Bos nya menyuruh Hendri untuk lembur di hari pertama ia bekerja.

Raut wajah Arin yang tadinya senyum seketika hilang, padahal sudah membayangkan dari tadi jika nanti pulang sekolah dia dijemput sang Papa. Dengan malas Arin mengangguk mengiyakan. Setelah salim Arin segera memasuki gerbang, untung belum ditutup soalnya masih jam 6 lebih 40 menit, 20 menit lagi jam 7.

Arin melihat sekeliling, dia kebingungan mau duduk di mana. Akhirnya Arin memutuskan untuk pergi ke taman. Di sana sudah banyak siswa dan siswi seumuran dengannya yang sepertinya juga murid baru yang akan mengikuti MPLS sama seperti dirinya. Ada yang main kejar-kejaran, ada yang ngerumpi, ada juga yang makan. Arin merutuki dirinya yang seperti anak hilang di sini karena gak punya teman. Untuk menghilangkan rasa bosan dan sendirian, ia memutuskan untuk memainkan ponselnya saja.

Bel berbunyi dan dari speaker terdengar suara kepala sekolah yang memerintahkan untuk seluruh siswa siswi baru menuju ke aula karena para guru dan anggota Osis sudah menunggu di sana untuk membagikan masing-masing tugas pada siswa baru. Arin berdecak kesal, baru sebentar dia santai sudah dipanggil aja. Arin segera mengangkat tas nya kemudian menuju aula, dia sebenarnya gak tau letak aula nya di mana, hanya berbekal ngekor di belakang siswa lain dia jadi tau.

Tak disangka aula sekolah ini sungguh luas, dua kali lipat dari lapangan basket, mulut Arin menganga karena takjub, jujur baru kali ini dia masuk sekolah semewah ini, sekolah lamanya gak sebesar ini. Arin segera berbaris mengikuti barisan teman-temannya. Kepala sekolah mulai naik mimbar yang sudah disediakan di sana. Tau lah ya apa yang akan dilakukannya, apalagi kalo bukan pidato. Arin sungguh bosan mendengar kepala sekolah ngang ngong ngeng di depan, mana lama banget lagi kan Arin jadi bete, dia sudah seperti cacing kepanasan akibat bosan denger ceramah gak berfaedah kepala sekolah botak itu.

15 menit berlalu akhirnya selesai juga, Arin bisa bernafas lega, bayangin berdiri sambil dengerin ceramah 15 menit, apa gak pegal tuh kaki. Tak lama setelah itu, seorang pemuda tinggi yang dari tadi berdiri di depan mulai naik mimbar menggantikan sang kepala sekolah, sepertinya saat ini giliran dia untuk memberikan pencerahan kepada siswa baru di sini. Sorak sorai para perempuan mulai terdengar kala pemuda itu sudah sampai di mimbar, Arin yang gak tau apa-apa karena memang posisi dia baris di belakang jadi gak terlalu kelihatan, dia sampai jinjit-jinjit buat ngeliat apa yang sedang terjadi.

"Masya Allah dia ganteng banget," ucap salah satu siswi yang baris di samping Arin.

"Iya ganteng banget, gue yakin pasti dia ketua Osis di sini," jawab salah satu temannya.

"Menurutku sih biasa aja," ujar Arin. Kedua siswi tadi langsung menoleh sinis ke arah Arin yang langsung terdiam mendapat tatapan seperti itu. Padahal dia hanya mengeluarkan pendapatnya, apakah salah? Arin mengedikkan bahunya acuh kemudian kembali menghadap depan memilih untuk tidak menanggapi omongan kedua siswi centil itu yang saat ini tengah berbisik. Setelah semua sorak sorai mereda, pemuda tinggi itu mulai berbicara di depan.

"Assalamualaikum wr.wb. Baik, selamat pagi semuanya. Perkenalkan nama saya Zian ketua Osis di sini, dan di sebelah kanan saya namanya Rangga sebagai sekertaris di sebelahnya lagi ada Agatha sebagai wakil ketua Osis dan yang terakhir ada Rafi sebagai bendahara. Baiklah semuanya, tugas pertama kalian adalah berkeliling di sekitar sekolah ini untuk menemukan benda apa pun yang kalian temukan, setelah itu langsung diantar kepada pengurus Osis, tapi barang yang kalian ambil bukan sembarangan ya, kami sudah taruh benda-benda di sekitar sekolah ini jadi tugas kalian adalah menemukannya, siapa yang berhasil menemukan benda minimal dua akan dapat kesempatan untuk berfoto dengan siapa pun yang kalian mau," ujar Zian. Semua nya kembali bersorak bahagia dan menjadi lebih semangat dari sebelumnya, semua kecuali Arin, menurutnya itu sangat mudah dan imbalannya tidak menggiurkan sama sekali. Masa dapat foto doang, minimal dikasih uang kek 5 juta triliyun gitu, baru tuh Arin semangat.

"Baik, kalian semua bisa mulai sekarang. Dalam waktu lima menit kalian semua harus kembali berkumpul di sini lagi untuk menyerahkan apa yang kalian dapatkan," sambungnya lagi sebelum turun dari mimbar.

"What? Lima menit? Anjir lah, ini sekolah luas nya minta ampun. Disuruh nyari benda gak jelas dalam waktu lima menit, mana sempat," gerutu Arin gak terima dengan waktu yang diberikan, mau protes juga gak ada gunanya. Semua siswa peserta MPLS segera berhamburan keluar aula untuk mencari benda yang dimaksud, Arin tertinggal star karena tadi belum siap.

Arin berkeliling di taman dekat air mancur, feeling nya mengatakan jika ada benda di sini, nah kan bener. Matanya gak sengaja menemukan sebuah sapu tangan warna merah corak-corak yang sengaja di sembunyikan di semak-semak dekat kursi taman.

"Yeayy dapet satu," ujarnya riang. Tak jauh dari sana, netranya lagi-lagi melihat benda familiar tepat di depannya. Itu sebuah sisir, tangannya bergerak ingin mengambil tapi tiba-tiba sebuah tangan sudah merebut duluan hak miliknya.

"Hey gue yang duluan lihat itu," tegur Arin gak suka.

"Oh maaf aku tidak tau, tapi aku butuh banget dengan benda ini," jawab gadis itu dengan raut muka sedih.

"Untuk apa?" Arin mengernyit heran, butuh ya butuh tapi gak seharusnya dia mengambil hak orang.

"Aku ingin berfoto dengan kak Zian, aku sangat mengidolakannya dia sungguh tampan, tolonglah hanya ini peluangku. Di tempat lain sudah habis, jadi aku memutuskan untuk mencari di sini dan gak sengaja melihatmu berdiri mematung memandangi sisir ini," jelasnya lagi. Arin merasa iba, sudahlah berdebat tidak ada gunanya lagipula dia juga sudah punya satu benda buat di antar, dan yang pastinya Arin kehilangan kesempatan untuk berfoto dengan pengurus Osis, tapi dia tidak minat sama sekali.

"Baiklah kamu boleh mengambilnya, oh iya bukannya syarat buat foto itu dua benda ya, satu lagi mana?"

"Aku dapat mainan kunci yang digantung di parkiran," ujarnya seraya menggoyangkan mainan kunci bentuk kuda.

"By the way terima kasih ya sudah menyerahkan benda ini, padahal dalam hal seperti ini semua orang akan bersaing, apalagi bisa dapat kesempatan buat foto bareng sama anggota Osis yang ganteng dan cantik," ucapnya heran.

"Gue sama sekali gak minat, nemu satu aja sudah cukup bagi gue. Gue duluan ya soalnya sudah mau lima menit," Arin hendak berlalu tetapi lengannya ditarik.

"Nama kamu siapa?" tanya gadis itu. Arin mengangkat kedua alisnya bingung.

"Oh maaf kalo aku lancang, aku hanya mau berkenalan," ujarnya lagi kemudian melepaskan lengan Arin.

"Arin, nama gue Arin," Arin dengan ramah mengulurkan tangannya. Gadis itu tersenyum bahagia kemudian membalas uluran tangan Arin.

"Namaku Nayla, senang bertemu denganmu Arin. Sekali lagi terima kasih," ucapnya gembira. Arin hanya mengangguk kemudian pergi.

Episodes
1 Selfish : 01
2 Selfish : 02
3 Selfish : 03
4 Selfish : 04
5 Selfish : 05
6 Selfish : 06
7 Selfish : 07
8 Selfish : 08
9 Selfish : 09
10 Selfish : 10
11 Selfish : 11
12 Selfish : 12
13 Selfish : 13
14 Selfish : 14
15 Selfish : 15
16 Selfish : 16
17 Selfish : 17
18 Selfish : 18
19 Selfish : 19
20 Selfish : 20
21 Selfish : 21
22 Selfish : 22
23 Selfish : 23
24 Selfish : 24
25 Selfish : 25
26 Selfish : 26
27 Selfish : 27
28 Selfish : 28
29 Selfish : 29
30 Selfish : 30
31 Selfish : 31
32 Selfish : 32
33 Selfish : 33
34 Selfish : 34
35 Selfish : 35
36 Selfish : 36
37 Selfish : 37
38 Selfish : 38
39 Selfish : 39
40 Selfish : 40
41 Selfish : 41
42 Selfish : 42
43 Selfish : 43
44 Selfish : 44
45 Selfish : 45
46 Selfish : 46
47 Selfish : 47
48 Selfish : 48
49 Selfish : 49
50 Selfish : 50
51 Selfish : 51
52 Selfish : 52
53 Selfish : 53
54 Selfish : 54
55 Selfish : 55
56 Selfish : 56
57 Selfish : 57
58 Selfish : 58
59 Selfish : 59
60 Selfish : 60
61 Selfish : 61
62 Selfish : 62
63 Selfish : 63
64 Selfish : 64
65 Selfish : 65
66 Selfish : 66
67 Selfish : 67
68 Selfish : 68
69 Selfish : 69
70 Selfish : 70
71 Selfish : 71
72 Selfish : 72
73 Selfish : 73
74 Selfish : 74
75 Selfish : 75
76 Selfish : 76
77 Selfish : 77
78 Selfish : 78
79 Selfish : 79
80 Selfish : 80
81 Selfish : 81
82 Selfish : 82
83 Selfish : 83
84 Selfish : 84
85 Selfish : 85
86 Selfish : 86
87 Selfish : 87
88 Selfish : 88
89 Selfish : 89
90 Selfish : 90
91 Selfish : 91
92 Selfish : 92
93 Selfish : 93
94 Selfish : 94
95 Selfish : 95
96 Selfish : 96
97 Selfish : 97
98 Selfish : 98
99 Selfish : 99
100 Selfish : 100
101 Selfish : 101
102 Selfish : 102
103 Selfish : 103
104 Selfish : 104
105 Selfish : 105
106 Selfish : 106
107 Selfish : 107
108 Selfish : 108
109 Selfish : 109
110 Selfish : 110
111 Selfish : 111
112 Selfish : 112
113 Selfish : 113
114 Selfish : 114
115 Selfish : 115
116 Selfish : 116
117 Selfish : 117
118 Selfish : 118
119 Selfish : 119
120 Selfish : 120
121 Selfish : 121
122 Selfish :122
123 Selfish : 123
124 Selfish : 124
125 Selfish: 125
126 Selfish : 126
127 Selfish : 127
128 Selfish : 128
129 Selfish : 129
130 Selfish : 130
131 Selfish : 131
Episodes

Updated 131 Episodes

1
Selfish : 01
2
Selfish : 02
3
Selfish : 03
4
Selfish : 04
5
Selfish : 05
6
Selfish : 06
7
Selfish : 07
8
Selfish : 08
9
Selfish : 09
10
Selfish : 10
11
Selfish : 11
12
Selfish : 12
13
Selfish : 13
14
Selfish : 14
15
Selfish : 15
16
Selfish : 16
17
Selfish : 17
18
Selfish : 18
19
Selfish : 19
20
Selfish : 20
21
Selfish : 21
22
Selfish : 22
23
Selfish : 23
24
Selfish : 24
25
Selfish : 25
26
Selfish : 26
27
Selfish : 27
28
Selfish : 28
29
Selfish : 29
30
Selfish : 30
31
Selfish : 31
32
Selfish : 32
33
Selfish : 33
34
Selfish : 34
35
Selfish : 35
36
Selfish : 36
37
Selfish : 37
38
Selfish : 38
39
Selfish : 39
40
Selfish : 40
41
Selfish : 41
42
Selfish : 42
43
Selfish : 43
44
Selfish : 44
45
Selfish : 45
46
Selfish : 46
47
Selfish : 47
48
Selfish : 48
49
Selfish : 49
50
Selfish : 50
51
Selfish : 51
52
Selfish : 52
53
Selfish : 53
54
Selfish : 54
55
Selfish : 55
56
Selfish : 56
57
Selfish : 57
58
Selfish : 58
59
Selfish : 59
60
Selfish : 60
61
Selfish : 61
62
Selfish : 62
63
Selfish : 63
64
Selfish : 64
65
Selfish : 65
66
Selfish : 66
67
Selfish : 67
68
Selfish : 68
69
Selfish : 69
70
Selfish : 70
71
Selfish : 71
72
Selfish : 72
73
Selfish : 73
74
Selfish : 74
75
Selfish : 75
76
Selfish : 76
77
Selfish : 77
78
Selfish : 78
79
Selfish : 79
80
Selfish : 80
81
Selfish : 81
82
Selfish : 82
83
Selfish : 83
84
Selfish : 84
85
Selfish : 85
86
Selfish : 86
87
Selfish : 87
88
Selfish : 88
89
Selfish : 89
90
Selfish : 90
91
Selfish : 91
92
Selfish : 92
93
Selfish : 93
94
Selfish : 94
95
Selfish : 95
96
Selfish : 96
97
Selfish : 97
98
Selfish : 98
99
Selfish : 99
100
Selfish : 100
101
Selfish : 101
102
Selfish : 102
103
Selfish : 103
104
Selfish : 104
105
Selfish : 105
106
Selfish : 106
107
Selfish : 107
108
Selfish : 108
109
Selfish : 109
110
Selfish : 110
111
Selfish : 111
112
Selfish : 112
113
Selfish : 113
114
Selfish : 114
115
Selfish : 115
116
Selfish : 116
117
Selfish : 117
118
Selfish : 118
119
Selfish : 119
120
Selfish : 120
121
Selfish : 121
122
Selfish :122
123
Selfish : 123
124
Selfish : 124
125
Selfish: 125
126
Selfish : 126
127
Selfish : 127
128
Selfish : 128
129
Selfish : 129
130
Selfish : 130
131
Selfish : 131

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!