Niji dan Kaila

Bangun dari tidurnya yang nyenyak, Sora segera membersihkan diri dan keluar mencari sarapan. Rencana indahnya di mulai, Ia harus mewujudkan itu semua setidaknya sampai orang-orang itu menemukannya.

Sora pamit pada Ibu kostnya untuk pergi hari ini.

"Mau kemana?"

"Mau ke pantai." jawab Sora.

"Tahu daerah sini? Nanti nyasar,"

"Tahu kok, dikit-dikit. Nanti sore udah pulang kok." Sora berusaha meyakinkan.

Bu Norma akhirnya mengizinkannya pergi. Dengan berbekal google maps, dan sebagaian ingatannya dari sang Mami, Sora mulai menapaki semua jalanan yang ada di sekitarnya.

Ia kembali menaiki ojek, dan meminta supirnya untuk membawanya ke Pantai panjang, yang merupakan pantai yang berada di Provinsi Bengkulu. Pantai ini memiliki garis pantai yang mencapai 7 km dan lebar pantai sekitar 500 meter. Pantai Panjang terletak di Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Teluk Segara, & Kecamatan Ratu Samban.

Tak lama, Ia pun tiba di sana. Pagi hari pun sudah begitu ramai, banyak anak muda melakukan aktifitas olahraga seperti joging, ataupun bersepeda.

"Sudah begitu ramai, dan semakin tertata rapi. Ngga kayak dulu, waktu masih sama Mami. Yang jualan juga, udah banyak banget." gumam Sora, mengagumi semua perubahan yang ada.

Ia pun kemudian berjalan menyusuri jalan setapak dengan batu kerikil halus tanpa sendal. Kata orang, batu itu adalah batu refleksi yang bagus untuk kesehatan. Geli, tapi Sora menikmatinya dengan begitu ceria.

Ia pun melanjutkan perjalanan menuju pantai dengan pasir dan deburan ombak yang sedang pasang di sana. Begitu indah, luas, dan bersih menyegarkan mata.

"Mam.... Sora rindu. Sora rindu ketika kita berdua mengendarai motor butut di sore hari, dan menikmati sunset disini." ucapnya, dengan memejamkan mata dan mendongak keatas langit.

♦️♦️♦️

Seorang pria tampan sedang merapikan dirinya. Dengan setelan jeans, kaos oblong abu-abu berbalut kemeja berwarna senada. Ia begitu rapi, dan akan memenuhi janjinya untuk berkumpul dengan para sahabat di hari minggu yang cerah ini. Apalagi di sana ada sosok wanita idaman yang sudah sekian lama Ia suka. Semangatnya semakin menggebu saat ini.

"Keren sudah, wangi sudah, rapi juga sudah. Waktunya berangkat." ucapnya dengan penuh semangat.

Ia pun keluar dari kamar, dan mengecek keadaan seisi rumah. Dan setelah aman, Ia mengendap-endap keluar dengan sepatu di tangannya.

"Aman...." ucapnya sembari tersenyum renyah.

Tiba di teras rumahnya yang besar, Ia segera memakai sepatu, dan mengeluarkan motor Trail kesayangannya dari bagasi. Ia pun sempat memanaskannya sebentar, sembari menggunakan helmnya dan bernyanyi dengan penuh kegembiraan.

"Otewe Bro..." ucapnya Via Voice Note pada pata sahabat.

Ia pun menaiki motornya dengan posisi mantap, dan mulai akan menarik gas nya. Tapi, sebuah teriakan nyaring dan panggilan seolah merusak semua rencana.

"Abaaaaang!!" pekik seorang gadis kecil dengan berlari menghampirinya.

"Aishhh... Kenapa kesini? Lila di rumah aja, sama Bik Mun." ucap Niji dengan lembut. Tapi, bukannya menurut, gadis itu justru menangis dengan begitu kuat bahkan mengguling-gulingkan tubuhnya di lantai.

"Ikuuuut!! Huaaaa...." pekiknya dengan begitu kencang.

Dia lah Niji Hartono, anak dari salah seorang pengusaha dalam bidang transportasi di kotanya, Pak Hartono.

Kehidupan Niji sedikit absurd, ketika di usianya yang ke Dua puluh Satu tahun, Ia justru memiliki seorang adik perempuan dari Ibu tirinya yang bernama Fatma. Adiknya itu pun di beri nama Kalila Cahaya Hartono, nama belakang yang sama dengan Niji.

Kalila kini sudah berusia Dua tahun, dan Niji Dua puluh tiga tahun. Dan entah kenapa, Kalila menjadi semakin lengket dengan Niji, dan bahkan ingin selalu ikut kemanapun Niji pergi. Seperti saat ini, ketika Ia belum bisa diam dari tangisnya sebelum Niji membopong tubuhnya yang mungil itu.

"Dek... Diamlah, Abang cuma mau pergi sebentar, ngga usah ikut." bujuknya dalam gendongan.

Tapi Kalila justru memeluknya erat, dan tak mau melepasnya sedikitpun.

"Maaa! Mama....! Tolingin ini lah!" teriaknya memanggil Sang Mama.

Mama Fatma pun keluar dengan gendongannya, wanita berusia Tiga Puluh tahun itu begitu telaten dan menyayangi mereka, meski Niji hanya anak sambungnya.

"Abang mau kemana?"

"Mau kumpul lah, sama kawan. Masa iya, mau bawa adek, kan lucu." balasnya dengan raut wajah kesal. Akan tetapi, ia juga tak tega meninggalkan adiknya yang lucu dengan tangisan.

Mama Fatma meraih kaila, dan membujuknya ikut. Tapi balita itu menolak dengan keras, dan justru menghentak-hentakkan tubuhnya pada Niji, dan kembali menangis.

"Ikut Abang!" jeritnya, memekakkan telinga Niji.

"Dek, Abang mau sama kawan-kawan. Ada Bang Haris, Bang Roland, Bang Jodi. Masa mau ikut?"

Kaila tak perduli, Ia justru semakin menggelendot manja di tubuh Abangnya itu.

"Ngga mau, Bang_Maunya ikut. Kenapa manasin motor di rumah? Biasanya di dorong sampai keluar gerbang."

"Ya, ku kira dia tidur tadi. Mana tahu tiba-tiba keluar nangis. Aaaah..." keluh Niji yang mulai kesal dan geregetan.

"Terus gimana?" tanya Mama Fatma. Ia bingung, karena ia juga lelah karena baru pulang dari Rumah sakit. Ia tahu benar bagaimana kedekatab kalila dengan kakaknya itu.

"Itut Abaaang...." ucap Kaila, yang menidurkan kepala di bahu Niji. Ia mengusap-usapkan kepalanya disana dengan begitu manja pada sang kakak.

Mama Fatma dan Niji saling tatap. Kaila tak bergerak sama sekali dari sandaran nyamannya itu. Dan Niji tampak bingung kali ini.

"Yaudahlah, mana jaketnya? Awas kalau disana nanti nangis." omel Niji yang akhirnya pasarah.

Mama Fatma pun mengambil jaket, dan mulai mendadani Kaila dengan cantiknya. Dan mereka berdua pun pergi, menuju tempat janjian Niji dan para sahabatnya itu.

Sepanjang jalan Kaila tampak begitu bahagia, Ia pun tak hentinya bersenandung meski masih belum jelas artikulasinya. Tapi Niji dengan sabar ikut bernyanyi dengan adik kecilnya itu. Ya, meski berbeda usia sangat jauh, Niji  begitu menyayangi adik yang hanya Satu-satunya itu.

"Ji... Apaan sih, masa nongkrong bawa adek?" ledek jodi padanya.

"Kayak mana, ngga mau di tinggal. Ikutlah, " jawab Niji apa adanya.

Semua sahabatnya hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Mereka sudah tak asing dengan semua ini, dan bahkan sudah ikut akrab dengan Kaila. Kaila pun tak segan lagi dengan mereka, karena hampir setiap hari bertemu, dan bahkan kerap bermain bersama.

Terpopuler

Comments

Erly Mimi Bisma

Erly Mimi Bisma

nnti sora kerja di rmh niji

2023-03-14

0

Purwati Ningsih

Purwati Ningsih

Siapakah Niji.. apakah nantix ketemu dgn Sora n trnyata adekx Niji jg lengket sm Sora.. Benar gtkah thoorr 😂😂
Ngarang sendiri 😜😘

2023-03-13

1

Ddek Aish

Ddek Aish

apa sora yg jd pengasuhnya

2023-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!