Saran seorang Ibu

Mobil melesat membelah jalanan yang masih sangat ramai. Suasana sore pun tak menyurutkan kendaraan berlalu lalang dengan tujuan yang berbeda. Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan. Jika Yunan sibuk dengan setirnya, Cassandra lebih fokus dengan benda pipihnya. Beberapa kali wanita itu terlihat tersenyum penuh rona bahagia. 

"Nanti pulangnya jam berapa?" tanya Yunan memecahkan keheningan. 

"Belum tahu, nanti aku telepon," jawab Cassandra singkat tanpa menatap. 

Dulu, Casandra adalah gadis periang dan ramah. Setelah menikah, ia berubah drastis. Sikapnya lembutnya hilang ditelan bumi, kini yang ada hanyalah Cassandra yang angkuh dan dingin. Sering marah-marah tanpa sebab, juga lebih banyak diam. 

"Katakan pada ibumu, sampai kapanpun aku gak akan datang ke rumahmu," suruh Cassandra serius. 

Yunan tak menjawab. Ia tidak akan pernah mengatakan apa yang dikatakan Cassandra. Karena itu pasti sangat menyakiti hati sang ibu yang berharap penuh kedatangannya. Mungkin berbohong demi kebaikan adalah jalan terbaik. 

Mobil berhenti di depan sebuah perusahaan kosmetik, dimana itu adalah tempat Casandra bekerja. Selain sebagai model, ia juga di endorse beberapa perusahaan untuk menjadi bintang iklan. Salah satunya milik Louis. Orang ternama yang banyak dikagumi seantero jagad raya. 

"Jangan terlalu intim saat foto dengan model laki-laki. Aku gak mau istriku terlalu banyak bersentuhan. Itu akan mengundang syahwat," ucap Yunan mengingatkan. 

Tak dicintai dan tak dianggap bukan berarti membuat Yunan diam saja. Ia selalu mengingatkan sang istri untuk tetap menjaga diri dan kehormatan. Melarangnya melakukan hal-hal di luar batas antara wanita dan pria yang bukan mahram. Mengajarkan tentang norma-norma agama yang dianut. Bukankah itu memang tugas orang suami?

"Aku sudah tahu, ngapain diingatkan lagi," jawab Cassandra sembari membuka pintu. 

Yunan terkekeh. Setidaknya ucapannya masih didengarkan. Ia kembali melajukan mobilnya menuju toko kue. Meski tak meminta apapun, tetap saja akan membelikan oleh-oleh untuk ibunya. 

Yunan memang tidak bekerja, ia hanya menjual baju gamis online dan mendapatkan uang dari keuntungan. Sedikit demi sedikit menabungnya dan rencana akan dibelikan rumah untuk tempat tinggal sang istri dan ibunya. Sebagai seorang anak lelaki dan suami, ia  sangat memperhatikan kedua wanita yang disayanginya. Sedikitpun tidak ingin menyakiti mereka berdua. Berharap bisa memberikan tempat nyaman seperti impiannya. 

"Oh, itu yang katanya numpang hidup sama mertua," ucap salah satu warga saat melihat Yunan turun dari mobil sambil membawa kue. 

"Iya, mungkin pernikahan itu memang jebakan. Mana mungkin model cantik dan kaya mau menikah dengan laki-laki miskin dan pengangguran, lihat saja penampilannya," timpal yang lainnya. 

Yunan menurunkan pandangannya. Mengabsen t-shirt  dan juga celana yang dipakainya lalu tersenyum. Lumayan, hanya saja celananya robek di bagian lutut memang menjadi ciri khas sejak menjadi asisten hingga sekarang ini. 

Kedatangan Yunan disambut hangat wanita tua yang sedang sibuk menyapu. Seperti biasa, setiap sore Bu Layin pasti mengumpulkan rontokan daun yang bertebaran. Bersih-bersih sudah menjadi aktivitas hariannya setelah pulang dari pasar. Malam hari harus menata sayuran untuk dibawa besok lagi ke pasar, itulah setiap hari yang dilakukannya. 

Hidup miskin bukan berarti tak bahagia, justru wanita itu terlihat sangat damai berada di rumah sederhana yang penuh dengan kenangan itu. Lupa akan segala masalah yang pernah membelit. Kini di kehidupannya hanya ada dia dan Yunan, tanpa siapapun.

"Pasti Casandra ada pemotretan," tebak Bu Layin menggiring Yunan menuju teras. 

"Katanya baru membicarakan tentang pemotretan, Bu. Maaf ya, aku gak bisa mengajak dia," jawab Yunan merasa bersalah.

"Tidak apa, lagipula bisa lain waktu," jawabnya santai. 

Yunan membuka kotak kue yang dibawa. Ia pun memotong dan menyuapi sang ibu. Meski sudah dewasa dan beristri, tak mengurangi rasa sayang pada wanita yang melahirkan dan membesarkannya tersebut. Ia juga tak lupa sering memberikan sebagian uangnya dan menyuruhnya berhenti berjualan. Sayang, bu Layin tetap keukeuh berdagang dengan alasan mengecewakan pelanggan. 

"Sudah satu tahun kamu menikah. Apa  Cassandra belum ada tanda tanda hamil?" tanya Bu Layin serius. 

Yunan menggeleng diiringi dengan senyuman. Sepertinya harapan itu masih gamang. Mana mungkin bisa hamil, sementara mereka belum pernah bersetubuh. Berciuman pun ia harus mencuri saat Casandra tidur. Selain itu, zonk. 

"Ibu punya jamu herbal. Dulu setelah menikah ibu sering minum dan akhirnya hamil. Bukan berharap penuh, hanya ikhtiar saja." Wanita yang memakai gamis hitam dengan hijab senada itu masuk, diikuti Yunan dari belakang. 

Bu Layin mengambil botol kecil yang berisi  ramuan khas dari dedaunan yang dibuat sendiri. Ia meletakkan di depan Yunan dan menjelaskan fungsi-fungsinya. Memberi tahu saat yang tepat untuk meminumnya.

"Pastinya harus disertai doa dan usaha," ucapnya terkekeh. 

Yunan bingung harus menyikapi bagaimana. Keinginan itu seolah mustahil terjadi. Namun, ia juga tak ingin mengecewakan sang ibu dengan kenyataan yang ada. Hingga mengangguk adalah jawabannya. 

Sudah hampir tiga jam Yunan berada di rumah Bu Layin. Ia hanya melepas rindu pada wanita tua itu. Tidak banyak yang ia ceritakan, hanya beberapa kali mengisahkan tentang perjalanannya selama berdagang baju gamis. Sekalipun tak menyinggung tentang rumah tangga ataupun mertuanya. 

''Suaminya menjual baju gamis, tapi istrinya masih suka memakai baju baju seksi, kamu gak malu?'' cibir bu Layin lantang. 

''Aku gak pernah malu mempunyai istri seperti dia, Bu. Semua butuh proses, mungkin saat ini Allah belum membuka hatinya. Tapi suatu saat nanti dia akan berubah. Dia akan menutup auratnya seperti Ibu,'' terang Yunan meyakinkan. 

Beberapa kali ia memang sempat menyuruh Cassandra untuk mengubah penampilan, namun permintaannya tak pernah digubris. Menganggap orang-orang yang memakai baju tertutup itu kuno dan kurang gaul. Sedangkan model, harus terlihat modis dan menarik. 

Suara ketukan pintu membuyarkan percakapan antara Yunan dan ibunya. Ia bergegas ke depan untuk melihat tamu yang datang, sementara bu Layin menyiapkan makanan di meja makan belakang. 

''Ternyata ada mas Yunan,'' sapa seorang gadis cantik dengan ramah. 

''Iya, kamu apa kabar, Cit?'' tanya Yunan balik. 

"Alhamdulillah baik," jawabnya malu-malu. 

''Ternyata Bu Bidan yang datang, Bu Layin ikut ke depan saat mendengar suara yang sangat familiar. Lalu, ia menyuruh sang tamu masuk ke dalam.''

Citra adalah anak pak lurah kampung setempat. Gadis cantik yang berprofesi menjadi bidan itu sangat baik dan sering mengunjungi bu Layin. Sebagai bentuk kepedulian pada setiap warga, ia juga sering memberikan pengobatan gratis. 

Seperti saat ini, Citra berkeliling kampung hendak memeriksa lansia. Karena melihat mobil di depan rumah Bu Layin, ia sengaja mampir karena sudah tahu siapa pemiliknya. Apalagi, ia dan Yunan memang sempat dijodoh-jodohkan oleh teman-temannya. Sayang sekali, Yunan memilih menikah dnegan Cassandra, wanita kota yang lebih cantik darinya. 

Terpopuler

Comments

Fitri

Fitri

Assalamualaikum.. saya baru baca, penasaran dengan ceritanya.. seperti jalan ceritanya bagus,.. suka kebanyakan yg saya baca, tokoh wanitanya yg selalu menderita, tp x ini toko prianya,...

2023-10-31

0

Praised94

Praised94

nitip lapak dulu

2023-10-23

1

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good job thor lanjut

2023-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Dipermalukan
2 Saran seorang Ibu
3 Curiga
4 Siapa Bu Bidan?
5 Berusaha mengabulkan
6 Hadiah untuk ibu
7 Kecelakaan
8 Permintaan Margareth
9 Yunan Abimanyu
10 Status Layin Puspita
11 Kepergian sang pujaan hati
12 Siapa Yunan?
13 Jati diri Yunan
14 Ketakutan Layin
15 Tentang masa lalu
16 Menemukan Layin
17 Pertemuan Sastro dan Layin
18 Mengurai rindu
19 Pelukan pertama
20 Dekapan cinta
21 Rencana Erlan dan Sastro
22 Bijak
23 Rencana Erlan
24 Masih bimbang
25 Persetujuan Layin
26 Berusaha melepas
27 Perpisahan
28 Perasaan Cassandra
29 Tak disangka
30 Selamat
31 Ungkapan Cassandra
32 Pertemuan terakhir
33 Hampir saja...
34 Putus hubungan
35 Mencari keberadaan Yunan
36 Permintaan maaf Cassandra
37 Perubahan Cassandra
38 Kehidupan baru Yunan
39 Hadiah untuk Yunan
40 Tingkah lucu Rafael
41 Tanggapan Layin
42 Kembali bekerja sama
43 Kejutan dari Yunan
44 Fakta mengejutkan
45 Menolak
46 Kejutan
47 Permintaan Yunan
48 Bersatu lagi
49 Lumpuh
50 Berbagi kebahagiaan
51 Tempatku pulang
52 Usaha Cassandra
53 Curiga
54 Memaafkan
55 Menerima syarat
56 Berdebat
57 Fakta tentang Yunan
58 Permintaan Erlan
59 Tinggal di rumah Erlan
60 Kedatangan Ilham
61 PDKT
62 Bimbang
63 Wanita penuh teka-teki
64 Curhat
65 Luluh
66 Gangguan
67 Berubah
68 Ragu
69 Menghibur Rafael
70 Kecewa
71 Mementingkan yang lain
72 Abai
73 Isi hati Yunan
74 Persetujuan Cassandra
75 Sindiran
76 Permintaan Rafael
77 Mengapa harus poligami?
78 Kepergian Cassandra
79 Kepergian Humaira
80 Rindu yang tak berujung
81 Undangan
82 Memilih
83 Lima tahun
84 Jalan-jalan
85 Khalisa
86 Kesal
87 Diizinkan masuk
88 Penjelasan
89 Izin
90 Rumah masa depan
91 Meluapkan isi hati
92 Kado terindah
93 Alergi
94 Ngambek
95 CEO?
96 Masih bimbang
97 Meminta pendapat
98 Masih bimbang
99 Luluh
100 Alat kontrasepsi
101 Sarung?
102 Roda berputar
103 Kedatangan Lolita
104 Berdebat
105 Menolak
106 Cek
107 Pindah
108 Berkumpul
109 Kolam renang
110 Rencana ke Singapura
111 Titik terang
112 Melepaskan
113 Rencana ulang tahun
114 Pesta
115 Pesta 2
116 Dinner
117 Kedatangan ayah Novan
118 Bebas
119 Tak menyerah
120 Pingsan
121 Rumah sakit
122 Singa betina beraksi
123 Minta cerai
124 Meminta kembali
125 Di balik pemilik restoran
126 Panik
127 Hamil
128 Kebahagiaan dan penyesalan
129 Ingin bekerja sama
130 Curiga
131 Mata-mata
132 Fakta
133 Acara dinner
134 Mengelak
135 Kepergok
136 Jujur
137 Pergi
138 Kecolongan
139 Penguntit
140 Jebakan
141 Bertemu Fany
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Dipermalukan
2
Saran seorang Ibu
3
Curiga
4
Siapa Bu Bidan?
5
Berusaha mengabulkan
6
Hadiah untuk ibu
7
Kecelakaan
8
Permintaan Margareth
9
Yunan Abimanyu
10
Status Layin Puspita
11
Kepergian sang pujaan hati
12
Siapa Yunan?
13
Jati diri Yunan
14
Ketakutan Layin
15
Tentang masa lalu
16
Menemukan Layin
17
Pertemuan Sastro dan Layin
18
Mengurai rindu
19
Pelukan pertama
20
Dekapan cinta
21
Rencana Erlan dan Sastro
22
Bijak
23
Rencana Erlan
24
Masih bimbang
25
Persetujuan Layin
26
Berusaha melepas
27
Perpisahan
28
Perasaan Cassandra
29
Tak disangka
30
Selamat
31
Ungkapan Cassandra
32
Pertemuan terakhir
33
Hampir saja...
34
Putus hubungan
35
Mencari keberadaan Yunan
36
Permintaan maaf Cassandra
37
Perubahan Cassandra
38
Kehidupan baru Yunan
39
Hadiah untuk Yunan
40
Tingkah lucu Rafael
41
Tanggapan Layin
42
Kembali bekerja sama
43
Kejutan dari Yunan
44
Fakta mengejutkan
45
Menolak
46
Kejutan
47
Permintaan Yunan
48
Bersatu lagi
49
Lumpuh
50
Berbagi kebahagiaan
51
Tempatku pulang
52
Usaha Cassandra
53
Curiga
54
Memaafkan
55
Menerima syarat
56
Berdebat
57
Fakta tentang Yunan
58
Permintaan Erlan
59
Tinggal di rumah Erlan
60
Kedatangan Ilham
61
PDKT
62
Bimbang
63
Wanita penuh teka-teki
64
Curhat
65
Luluh
66
Gangguan
67
Berubah
68
Ragu
69
Menghibur Rafael
70
Kecewa
71
Mementingkan yang lain
72
Abai
73
Isi hati Yunan
74
Persetujuan Cassandra
75
Sindiran
76
Permintaan Rafael
77
Mengapa harus poligami?
78
Kepergian Cassandra
79
Kepergian Humaira
80
Rindu yang tak berujung
81
Undangan
82
Memilih
83
Lima tahun
84
Jalan-jalan
85
Khalisa
86
Kesal
87
Diizinkan masuk
88
Penjelasan
89
Izin
90
Rumah masa depan
91
Meluapkan isi hati
92
Kado terindah
93
Alergi
94
Ngambek
95
CEO?
96
Masih bimbang
97
Meminta pendapat
98
Masih bimbang
99
Luluh
100
Alat kontrasepsi
101
Sarung?
102
Roda berputar
103
Kedatangan Lolita
104
Berdebat
105
Menolak
106
Cek
107
Pindah
108
Berkumpul
109
Kolam renang
110
Rencana ke Singapura
111
Titik terang
112
Melepaskan
113
Rencana ulang tahun
114
Pesta
115
Pesta 2
116
Dinner
117
Kedatangan ayah Novan
118
Bebas
119
Tak menyerah
120
Pingsan
121
Rumah sakit
122
Singa betina beraksi
123
Minta cerai
124
Meminta kembali
125
Di balik pemilik restoran
126
Panik
127
Hamil
128
Kebahagiaan dan penyesalan
129
Ingin bekerja sama
130
Curiga
131
Mata-mata
132
Fakta
133
Acara dinner
134
Mengelak
135
Kepergok
136
Jujur
137
Pergi
138
Kecolongan
139
Penguntit
140
Jebakan
141
Bertemu Fany

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!