Acara pertunangan

Tepat pukul 8 malam,keluarga Bara Abraham sudah masuk kedalam Aula, dan setiba nya disana, Flora langsung disambut dengan hadir nya sang kakek tercinta yaitu kakek Adi sanjaya dan juga nenek Sumi, yang telah menunggu kedatangan diri nya

Flora langsung berlari untuk memeluk kedua pasangan tua renta tersebut, sudah hampir satu tahun lamanya, Flora tidak bertemu dengan nenek dan juga kakek nya, karena keadaan kesehatan kakek Adi sanjaya yang sedikit tidak sehat..

"Nenek, Flora kangen banget sama nenek, kenapa gak bilang kalau mau datang kesini? " tanya Flora sambil melerai pelukan nya

Ibu sumi langsung menyentuh wajah cantik Flora dengan sangat lembut, dan tersenyum memasang mata yang berkaca kaca,

"Iya nenek sangat kangen sama kamu cucu ku, lihat lah sekarang kau sudah bertambah dewasa dan juga cantik , pantas saja jika kedua orang tua mu menjodohkan mu dengan putra nya Mario" ucap nenek Sumi yang berhasil membuat Flora mendengus dengan kesal

"Nenek.. jangan bahas tentang perjodohan itu, aku benar-benar tidak suka mendengar nya nenek"

"Hehe... baiklah nak, kakek mempunyai sesuatu untuk kamu, ayo kek kasih sekarang juga hadiah nya" ucap nenek Sumi menyentuh lengan kakek Adi sanjaya

Pria tua itu langsung tersenyum semangat, sepertinya diri nya telah melupakan hadiah yang telah dia bawa didalam kotak

"Oh iya, kenapa kakek bisa lupa ya, sekarang ayo ulurkan tangan mu Flora, kakek akan memberikan mu sesuatu"

"Baiklah... sekarang ayo berikan hadiah nya, Flora sudah tidak sabar ingin menerima hadiah dari kakek" jawab Flora sambil mengulurkan telapak tangan nya di depan kakek Adi sanjaya..

Hingga tak lama kemudian, Flora merasakan sebuah kotak yang sudah terletak diatas telapak tangan nya,

Dan tentu saja hal tersebut membuat Flora menjadi sangat merasa penasaran..

"Wah.... ini kotak apa kek, apakah Flora boleh membuka nya? " tanya Flora dengan mata berbinar

Kakek Adi sanjaya langsung menggangukakan Kepala nya dengan cepat, sehingga Flora mulai membuka kotak hadiah tersebut..

"Nenek.... ini adalah kalung berlian yang sangat indah, pasti harga nya mahal" ujar Flora sambil memegang kalung yang ada ditangan nya..

Nenek Sumi tersenyum dengan lucu, setelah itu dia langsung mengambil kaluang tersebut dan memakaikan nya tepat di leher jenjang Flora.

Dan kini kalung berlian nan indah dan mewah, sudah menghiasi penampilan Flora, membuat penampilan gadis muda itu tampak terlihat sangat berkelas..

"Terimakasih ya nenek dan kakek, aku sungguh bahagia dengan pemberian dari kalian berdua, aku janji jika kalung ini tidak akan aku lepas sampai kapan pun"

"Iya, sama sama ya sayang, sekarang cepat temui kembali kedua orang tua mu, karena nenek dan kakek akan mengajak cucu bungsu kami untuk menyantap makanan di pesta ini"

"Okey, sampai jumpa lagi nanti ya,Flora temui momy dan Dady terlebih dahulu" izin Flora langsung melangkah untuk mendekati Arimbi dan Bara yang sedang berdiri..

Dan kini Flora sudah bergabung dengan kedua orang tua nya, hingga tak lama kemudian, tamu agung yang dinanti oleh mereka sudah masuk kedalam Aula,

Arimbi menyambut kedatangan sahabat nya Cinta dengan hati yang ruang bahagia, begitu juga dengan Bara yang memeluk tubuh Mario karena sudah hampir satu bulan tidak pernah bertemu kembali..

Sepertinya semakin tambah tua, mereka berdua semakin sibuk dengan perkerjaan masing masing, apa lagi Mario, yang mulai membuka banyak wilayah untuk kekuasaan tang dia pegang..

"Hay bro.. lama tidak berjumpa, apakah kau baik baik saja saat ini? " tanya Mario kepada Bara

"Tentu saja aku baik baik saja, apakah kau kita aku sedang tidak sehat dan juga sakit Mario sialan"

"Hehehe... kau tahu saja dengan apa yang sedang aku pikirkan tentang dirimu, oya apakah ini adalah calon menantu ku yang sangat cantik? "tanya Mario sambil menatap kearah Flora berdiri

Flora yang merasa di perhatikan pun langsung membungkuk dengan hormat kepada sahabat Dady nya tersebut..

" Iya paman, selamat bertemu kembali paman" ucap Flora ramah..

Mario tersenyum bangga dengan calon menantu nya tersebut, hingga beberapa menit kemudian, datang lah seorang pria yang tak lain adalah Lean..

Lean baru saja tiba di tempat acara karena dirinya habis dihadang oleh segerombolan orang tak dikenal,

Lean langsung berlari kearah mereka dengan nafas yang sedikit ngos ngosan...

"Selamat malam semuanya, maaf karena aku sudah datang terlambat, paman Bara, aku mohon maafkan aku paman"

"Ya , tidak masalah Lean, setidaknya kau sudah hadir tepat waktu bukan"

"Iya tapi kenapa penampilan mu sangat berkeringat seperti itu Son? apakah kau habis mengalami masalah diperjalanan? " tanya papa Mario memasang wajah panik,

Begitu juga dengan Flora yang mengetahui jika ada yang tidak beres dengan teman pria nya tersebut..

"Eh.. tidak pa, Lean tidak sedang memiliki masalah apapun, papa jangan terlalu panik seperti itu, bukan kah Lean adalah pria yang kuat dan juga pemberani, jadi tidak mungkin ada orang lain yang berani mengganggu Lean pa" Jelas Lean yang sengaja berbohong,

Dia tidak mau menghancurkan acara makan malam keluarga tersebut, hanya karena kejadian kecil yang telah menimpa dirinya,

Lagian Lean juga sudah berhasil mengalahkan para penjahat itu semua, karena Lean memiliki ilmu bela diri yang teramat jago..

Setelah saling bersilaturahmi, kini mereka semua sudah berkumpul di meja makan untuk melakukan acara makan malam kedua keluarga besar itu,

Bara merasa sedih karena disaat seperti ini, papa nya tidak bisa ikut hadir karena beliau sedang melakukan pengobatan rutin diluar negeri,

Dan setelah selesai melakukan acara makan malam, Cinta bersama Arimbi langsung bangkit dari duduk mereka untuk mengumumkan niat dari mereka berdua..

"Sebenarnya, malam ini sengaja kamu rencana kan karena bukan hanya ingin melakukan silaturahmi antar keluarga saja, tapi juga kamu berdua ssama-sama ingin meresmikan acara pertunangan antara putra dan putri kita yaitu Lean bersama Flora., dan ini adalah cincin indah yang sengaja kami tempah khusus untuk mereka berdua"

Deghhh....

Flora langsung membulatkan kedua matanya dengan lebar, sambil menatap tak percaya kearah sang Momy,

Flora sungguh tidak pernah menyangka, jika Momy nya tega menyuruh dirinya untuk bertunangan secara resmi di mata dua keluarga besar, sedangkan dirinya saat ini masih belum lulus sekolah..

Begitu juga dengan Lean, yang ikut syok dengan apa yang mama nya rencana kan, pantas saja jika beberapa hari ini mama Cinta terlihat bahagia dan selalu tersenyum senang..

"Ya Tuhan, apa yang mama dan tante Arimbi lakukan? apakah mereka sengaja ingin mengikat Flora lebih erat lagi, aku yakin Flora pasti akan marah dan tidak akan menerima ku lagi" gumam Lean didalam hati nya, sambil menatap kearah Flora yang sudah meneteskan air mata....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!