Sejak tadi, Sunny dan Leon selalu dikejutkan oleh Romano. Mereka baru sampai di sebuah bangunan megah yang tampak seperti hotel bintang 5. Rumah itu sangat besar dan modern. Sunny langsung jatuh hati melihat
bangunan dengan 3 lantai yang di desain eropa klasik minimalis dominan putih hitam.
Selain rumah yang megah, di samping halaman, terlihat berderet mobil supercar seperti yang mereka naiki saat ini.
"Tuan, ini rumah anda?" tanya Sunny dengan suara tercekat.
"Bukan, ini rumah Justin Bieber." ucap Romano santai.
"Ooh.. kirain.." Sunny meregangkan badannya yang pegal karena sejak tadi memangku Leon. "Lho, terus kenapa ke rumah Justin Bieber?" Sunny baru menyadari jika ada yang salah dengan ucapan Romano.
"Leon, ayo.. masuk ke rumah Om." Romano menggandeng Leon untuk masuk ke dalam.
"Katanya rumah Justin Bieber. Gimana sih." kata Sunny sambil berlari mengikuti Romano dan Leon yang lebih dulu masuk.
"Sun, kamar kalian ada di sana. Ajak Leon istirahat aja dulu." Romano berhenti di sebuah ruangan, lalu dia membuka pintu itu dengan sebuah remote yang di letakkan pada dinding di sebelahnya.
Sunny mengamati ke seluruh ruangan. Ruangan itu benar-benar seperti sebuah kamar hotel VIP. Leon langsung melepas sepatunya lalu naik ke ranjang. Dia melompat-lompat di ranjang dengan perasaan bahagia. Sedangkan Sunny sibuk mengeksplor ke kamar mandi dan walk in closet.
"Istirahat saja, Sun. Nanti aku akan panggil kamu jika aku sakit." Romano menutup pintu kamar Sunny.
Dia langsung pergi ke ruang kerjanya yang berada di lantai 2. Ruang kerja Romano tampak begitu bersih dan di sekitarnya hanya terdapat rak buku yang tersusun rapi. Romano biasanya pergi ke sini untuk membaca. Tapi kali ini berbeda. Dia ingin mengetahui informasi mengenai seorang pria bernama Hanzel.
Dalam hitungan menit, Romano dapat dengan mudah mengakses data Hanzel dari laptopnya.
Romano bersandar di kursi putarnya sembari memandang pria tampan yang bisa di sebut sempurna itu.
Hanzel Abednego. Pria keturunan itu berusia sama dengannya. Tidak ada yang istimewa selain pekerjaannya menjadi aktor dalam negeri. Dia sangat terkenal di media sosial dengan 40 juta lebih followers. Namanya melejit 3 tahun belakangan ini.
Romano kembali mencari berita-berita tentang Hanzel. Karena dia artis, jadi lebih mudah lagi bagi Romano untuk mencari tau masa lalu Sunny dan Hanzel. Ya, Romano penasaran dengan Hanzel karena dia bilang mantan suami Sunny.
Ternyata memang benar, Sunny pernah menikah dengan Hanzel pada 5 tahun lalu. Tapi, pernikahan mereka tidak berjalan lama. Hanya 6 bulan saja. Jadi, Hanzel meninggalkan Sunny saat dia tengah mengandung Leon? Ini sangat mengejutkan untuk Romano. Kalau memang begitu, wajar saja Sunny tidak mau menerima telepon Hanzel dan menyembunyikan Leon.
Bahkan bisa jadi, Sunny pergi ke Amerika karena dia diteror oleh mantan suaminya itu. Romano menyusun skenario di otaknya tentang situasi Sunny. Tapi, meskipun dia memiliki IQ di atas 140, Romano tidak bisa sepenuhnya memahami hal ini.
"Sun, kisah cintamu sungguh rumit."
*
*
*
Sunny keluar dari kamar. Dia bosan sekali berada di kamar dan tidak melakukan apapun. Jika Sunny nganggur, dia malah akan teringat tentang Hanzel. Dan satu lagi, jiwa pembantunya meronta ketika hidupnya terlalu santai seperti ini.
Hal yang pertama kali Sunny lihat adalah Romano yang sedang tertidur di sofa. Sunny perlahan mendekati pria itu. Sunny selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk berhati-hati dengan Romano. Tapi otak dan tubuhnya tidak bisa sinkron. Sunny memandang Romano yang tidur bagaikan anak kecil yang kelelahan setelah bermain.
"Makasih Rom karena sudah tolong Leon." ucap Sunny lirih. Dia tidak mau nanti Romano bangun dan malah minta macam-macam pada Sunny.
Setelah 5 menit puas memandangi Romano, Sunny kembali mengeksplor rumah Romano yang megah ini. Dia lapar karena belum makan. Jadi, Sunny berencana untuk mencari dapur.
Sunny asal masuk saja ke ruangan yang ada. Tapi bukannya menemukan dapur, Sunny malah tersesat ke gudang.
"Rumah kok kayak labirin. Rumit, serumit orangnya." keluh Sunny. Dia sudah bersiap meninggalkan gudang, tapi pandangannya menangkap sebuah pigura yang tergeletak di bawah. Sunny berjongkok untuk melihat dari dekat foto yang menarik perhatiannya. Foto pria dan wanita sedang berdiri berjejeran dengan menggunakan tuxedo dan gaun putih. Sunny tentu saja tau jika pria dalam foto adalah Romeo. Tapi, gadis di sampingnya itu begitu cantik. Ya, wanita itu secantik Miss Universe.
Tapi yang jadi pertanyaan Sunny, kenapa ada foto seperti ini di gudang? Apa Romeo sudah menikah dengan gadis ini sebelum dia menikah dengan Cassie?
"Wah, dia memang playboy cap kadal. Semuanya di embat." Sunny mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto itu. Siapa tau nanti Sunny membutuhkan ini untuk memberitahu Cassie soal tingkah laku suaminya itu.
"Apanya yang kadal?" suara itu muncul dari belakang Sunny.
Sunny terlonjak kaget sampai dia jatuh terduduk. Wanita itu mendongakkan kepalanya ke atas dan tampak Romano sedang bercak pinggang dengan ekspresi kesal.
"Kadalnya sudah lari, Tuan." jawab Sunny asal. Dia tidak tau apakah Romano mendengarkannya atau tidak.
"Cepat berdiri. Aku lapar dan ingin makan." Romano memberi kode pada Sunny untuk cepat pergi dari ruangan ini.
"Iya Tuan." "Tapi tolong bantu saya dulu." Sunny mengulurkan tangan ke arah Romano.
Romano menarik Sunny sambil menatap wanita itu. Dia masih tak habis pikir kenapa Sunny bisa sampai pergi ke gudang dan menemukan foto itu.
Sunny segera berlalu dari Romano sebelum pria itu marah.
Setelah Sunny pergi, Romano kembali memandangi fotonya dengan Ana Wilson.
"Ana, apakah ada wanita yang seperti dirimu lagi di dunia ini? Kamu cantik dan pintar." "Kamu sangat berbeda dengan wanita bodoh itu."
"Siapa yang bodoh, Tuan?" Sunny melongokkan kepalanya di depan pintu.
"Astaga, Sunny." omel Romano yang jantungan karena terkejut. Dia pikir Sunny sudah pergi ke dapur dan memasak sesuatu untuknya. Tapi, wanita itu malah muncul lagi seperti hantu saja.
"Yang bodoh itu kadalnya." ucap Romano kesal. "Kenapa balik lagi?"
"Saya gak tau dapurnya, Tuan. Tadi saya juga rencananya mau pergi ke dapur dan malah nyasar ke sini." terang Sunny sejelas-jelasnya. Tapi sebenarnya Sunny sempat mendengar perkataan Romano. Apakah Romano baru saja mengatakan jika Cassie bodoh? Kenapa kisah cinta Romano begitu rumit? Apa yang dia sembunyikan?
Sunny mengenyahkan pikirannya sebelum otaknya meledak. Dia tidak akan menggunakan otak dengan kapasitas rendah dan IQ yang tidak sampai 100 untuk memikirkan masalah Romano.
"Ya sudah, ayo." Romano mau tidak mau harus mengantarkan Sunny ke dapur. Dia takut kalau dijelaskan Sunny tidak akan mengerti dan malah tersesat ke kamar kembarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
in_JUMI
Hai kak aku mampir nih ke cerita kk, seru ceritanya...
di tunggu mampir backnya ke cerita aku
2023-03-24
1