Jakarta

...~Happy Reading~...

Bandara soekarno hatta, seorang gadis cantik tengah berjalan dengan sedikit cepat sambil membawa sebuah koper di tangan kiri nya.

Kaca mata hitam yang sudah menutupi mata, nyatanya masih kurang cukup untuk gadis itu hingga membuatnya harus mengenakan topi agar menutupi wajah nya.

Ia semakin mempercepat langkah nya saat suara dan matanya semakin melihat sesuatu yang tidak seharusnya. Ia mencari sebuah taksi yang akan mengantarkannya ke sebuah hotel yang mana akan menjadi tempat nya tinggal selama beberapa waktu ke depan.

Sebenarnya, ia memiliki rumah di kota Jakarta. Namun, karena dirinya sedang dalam rangka melarikan diri dari keluarga nya yang di Bali, akhirnya ia terpaksa harus menginap di Hotel.

Bruk!

Gadis itu langsung menghempaskan koper nya, dan melempar sepatunya ke sembarang arah. Ia merebahkan diri di atas tempat tidur karena dirinya begitu lelah.

‘Roby sialan, kalau bukan karena elo. Gue gak bakal secapek ini!’ umpat nya dalam hati sambil memejamkan mata.

“Mungkin mau gue pijitin, biar gak capek,” ucap seorang laki laki yang membuat mata gadis itu langsung terbuka dengan lebar.

“Halo Baby,” sapa nya sambil tersenyum begitu manis seolah tak berdosa sama sekali karena sudah membuat nya kabur dari tempat ternyaman nya.

“Halo, Halo pala lo yang halo!” saut Baby dengan kesal dan langsung melemparkan bantal nya ke arah laki laki tersebut.

Namun tidak bisa kena lantaran tubuh laki laki itu tidak tersentuh apapun apalagi bantal, sudah pasti bantal itu akan menembus nya. Roby memang bisa menyentuh Baby, namun itu hanya dalam keadaan tertentu saja, tidak bisa selalu menyentuh.

“Hehehe, iya iya maaf. Jadi gimana? Mau langsung ke sana?” tanya Robi seolah tidak sabaran.

“Anjirr, dasar setan lo ya, lo gak tau gue capek, engap ini masih engap, setan!” umpat Baby yang tak habis habis nya mengumpat hantu sialan yang ada di depan nya.

“Biasa aja Baby jangan marah marah, nanti cepet tua loh,” ucap Roby yang kini memilih untuk duduk di samping Baby, “Lo marah sama bokap lo, jangan lampiasin ke gue.”

“Gue gak marah sama Papa gue,” saut Baby dengan cepat, namun Roby percaya dan cukup tahu, bahwa Baby memang sedang berbohong.

Meskipun Baby mengatakan dia ikhlas dan rela ayah nya dekat dengan wanita lain lagi. Namun, Roby tahu bahwa ada hati kecil Baby yang sakit dan seolah tidak terima, namun keadaan yang memaksa nya untuk menerima.

“Baby, setelah ini selesai, aku akan pergi. Aku hanya ingin memastikan Meta dan bayi kita baik baik saja. Aku hanya mau melihat bayiku lahir,” ucap Roby yang kini mulai dengan nada serius.

“Sejak kapan lo pakai aku kamu?” tanya Baby langsung mendengus.

“Mungkin sejak sekarang, aku sadar kalau aku salah selama ini. Aku kasar, dan mungkin itu yang membuat Meta menghindari ku dan tidak mau aku menikahi nya,”

“Lo mau menikahi dia? Bukan nya lo yang kabur karena gak mau nikahin dia? Gimana sih lo, ah!”

“Iya itu kan awal nya, tapi pas aku sudah meninggal, aku sadar seharusnya aku menikahi dia dulu, setidak nya dia jadi janda di tinggal mati, daripada kaya sekarang,” jelas Roby sambil menundukkan kepala nya, ia benar benar sangat menyesal karena belum sempat menikahi kekasih nya yang sedang hamil.

Sementara itu, Baby yang mendengar penjelasan dari Roby hanya bisa diam speechless tak bisa berkata kata lagi.

Segitu menyesal nya kah Roby yang tidak bisa menjadikan Meta serang janda. Entahlah, Baby merasa bingung, haruskah dia ikut terharu sedih dengan Roby atau justru harus mengajar laki laki itu agar semakin sadar.

Tidak ada bedanya bisa menikah atau tidak, karena Meta juga akan hidup sendiri. Anak nya juga tidak akan mendapatkan hak apapun karena ia hamil di luar nikah.

Entahlah, Baby benar benar hanya bisa menggelengkan kepala nya menghadapi hantu junior yang satu itu.

...~To be continue .......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***