Rencana Baby

...~Happy Reading~...

"Ssttt ssstt, Baby udah dong, jangan nangis lagi," ujar Roby yang sejak tadi menunggu dan menemani Baby yang tengah menangis di dalam kamar.

"Gue gak nangis, anjirr!" elak gadis itu dengan ketus, namun mata nya tidak bisa berbohong.

"Iya, lo gak nangis, cuma mewek." cibir Roby langsung memanyunkan bibir nya.

"Lo kalau banyak protes, males gue bantuin lo!" kata Baby berdecak.

"Katanya doang bantuin, tapi sampai sekarang belum juga, elah!" keluh Roby seolah tidak sabar.

"Mata lo buta? Lo gak lihat gue lagi buat drama?" tanya Baby langsung memberikan tatapan tajam pada Roby.

Benar, Baby hanya berpura pura menangis dan marah, agar membuatnya memiliki alasan untuk kabur dari rumah.

Sebenarnya, Baby jiga tidak melarang ayah nya untuk dekat dengan siapapun. Walaupun memang ia akui, masih begitu berat jika mengingat ibu dan calon adik nya.

Namun, Baby juga sadar dan tidak ingin egois. Ayah nya masih muda, mungkin Baby bisa menjadi penyemangat dan menemani ayah nya.

Namun, Baby bukan anak kecil lagi. Dan dia sudah cukup paham, apa arti dari kebutuhan batin, apalagi seorang laki laki.

Maka dari itu, Baby tidak keberatan jika ayah nya dekat dengan wanita lain. Hanya saja, dirinya sengaja merajuk dan marah, agar ia bisa pergi dari rumah untuk membantu hantu baru yang tak lain adalah anak tiri om Wowo.

Benar bukan, bahwa Roby adalah anak tiri dari om Wowo. Karena ibunda Roby adalah wanita pujaan hati om Wowo.

Ya, meskipun tidak begitu juga. Namun, anggap saja begitu, karena hanya itu yang membuat Baby mau membantu Roby untuk menyelesaikan masalah nya.

"Terus rencana lo, sekarang apa?" tanya Roby yang akhirnya mengerti.

"Bantuin gue kemas, nanti malem kita kabur!" ucap Baby begitu yakin, sampai melupakan bahwa Roby adalah hantu yang tidak bisa dengan mudah menyentuh benda atau barang, apalagi pakaian nya.

"Lo gak amnesia kan By?" tanya Roby dengan ekspresi wajah datar nya.

"Hehehe, gue lupa. Ya udah gue kemas sendiri. Lo mending cari info dulu sana, ngilang kemana kek, lo cari si Meta kemana!"

Baby sudah mendengar semua cerita lengkap dari Roby. Laki laki itu memang benar menghamili seorang gadis bernama Meta.

Dan setelah kematian Roby, Meta memutuskan untuk berhenti sekolah dan pergi dari kota itu. Makanya, Roby sedih dan kehilangan jejak Meta sejak siang tadi.