Baby'S Life Story

Baby'S Life Story

Kecelakaan

...~Happy Reading~...

"Mama, adik bayinya mau lahir?"

"Iya Sayang! Sepertinya mama akan melahirkan!" jawab sang ibu seraya menggigit bibir bawah nya dan mencengkram kursi mobil dengan begitu kuat.

Keringat ber kucuran begitu deras membasahi kening dan wajah nya. Namun, wanita itu masih berusaha untuk bertahan dan kuat agar tidak membuat anak gadis nya ketakutan.

“Pak cepat! Kasihan mama, hiks hiks!” Seorang gadis berusia sebelas tahun itu terus menangis dan meminta agar sang supir mempercepat laju kendaraan mobil nya.

Sejak tadi, ia sudah merasa sangat kasihan kepada sang ibu yang sudah sangat kesakitan sambil mengusap perut besar nya. Tak hanya itu, air ketuban yang bercampur darah, sejak tadi sudah mengucur deras membasahi pakaian ibunya dan juga jok mobil.

“Mama harus kuat, demi adik!” ucap gadis berambut ekor kuda itu terus menggenggam tangan ibu nya.

“Baby, sebentar lagi Baby sudah menjadi kakak. Jadi Baby gak boleh cengeng lagi ya, harus bisa mandiri dan jangan manja lagi,” ujar sang ibu yang berusaha menenangkan putri nya, walau sebenarnya ia sudah sangat kesakitan akibat kontraksi yang ia rasakan sekarang.

“Mama tenang saja, Baby pasti akan menjadi kakak yang baik nanti. Baby gak akan manja apalagi cengeng. Baby akan menjaga adik dan—“

Brakkkk!

Belum sempat gadis kecil bernama Baby itu menyelesaikan perkataan nya dengan sang ibu, tiba tiba ia merasakan sebuah hantaman benda yang begitu keras di kepala nya.

Semua pandangan nya begitu gelap. Bahkan, ia merasa tubuh nya melayang entah kemana di tengah tengah kegelapan.

...🍁🍁🍁...

“Mama, adik bayinya cowok!” pekik Baby terlihat begitu bahagia saat melihat ibunya kini tengah menggendong sang adik yang begitu tampan.

“Baby sayang, apakah baby sayang sama mama dan adik?” tanya sang ibu yang kini sudah duduk di sebelah putri nya.

“Sayang! Baby sayang banget sama mama, sama adik juga.” Ia menganggukkan kepala nya dengan cepat, “Oh ya Ma, dimana Papa? Kenapa Papa tidak ada disini?” tanya nya sambil meneliti ke sembarang arah.

Baby merasa bahwa tempat nya kini sedikit berbeda, bahkan ia tidak bisa mengenali dimana tempat itu berada. Ia terus mengedarkan pandangan nya hingga saat tiba tiba ia melihat keberadaan ayah nya yang berdiri begitu jauh dari tempat nya kini.

“Papa! Ayo Pa sini, adik bayi sudah lahir. Papa!” teriak Baby langsung berdiri dan melambaikan tangan kepada sang papa.

“Baby Sayang, janji sama Mama, kalau Baby tidak akan cengeng lagi,” ucap sang ibu langsung menarik tangan putri nya, membuat gadis itu yang semula berdiri kini kembali duduk, “Baby harus tumbuh menjadi anak yang mandiri, kuat dan pemberani.”

“Maksud Mama?” tanya nya masih dengan ekspresi wajah bingung.

“Sayang, sekarang Baby ikut Papa ya. Pulang lah Nak, Papa di sana, Baby harus nurut sama Papa.”

“P—pulang kemana? Dan kenapa Baby harus ikut dengan Papa saja? Apakah Mama tidak akan pulang juga? Kan kita bisa pulang sama sama Ma, kenapa—“

“Sstt, sayang dengerin Mama. Kelak, cepat atau lambat, Baby akan mengerti. Sekarang, Mama mohon, ikut lah sama Papa,” pinta sang ibu terus memohon agar putrinya segera pergi.

“Iku kemana Ma? Baby mau sama Mama dan adik bayi,” kata Baby masih terus menolak perintah dari sang ibu.

Dari tempat nya, kini Baby bisa melihat bagaimana sang ayah yang terus menangis dan terisak menatap ke arah nya. Sejujurnya, Baby sedikit bingung, mengapa ayah nya hanya menangis di sana, dan tidak mau menjemput anak dan istrinya di sini, gumam Baby bertanya dalam hati.

“Ma, tadi kepala Baby kaya kebentur apa gitu sakit banget, tapi sekarang—“ gumam Baby saat teringat kejadian beberapa saat yang membuatnya pingsan dan tak sadarkan diri.

Meskipun usia Baby masih menginjak sebelas tahun, namun ia sudah cukup paham, dengan arti yang di alami saat ini. Hingga tanpa sadar, air matanya menetes begitu deras sampai membasahi pipi nya.

“Baby janji sama Mama ya, jadi anak yang baik,” tutur sang ibu lagi yang juga terus berderai air mata.

“Tapi Baby mau sama Mama. Baby mau disini saja sama Mama, Baby—“

“Sayang Baby sudah besar. Baby sudah menjadi kakak kan sekarang? Bukankah Baby yang bilang kalau sudah jadi kakak, Baby akan menjadi anak yang kuat, tidak manja dan tidak cengeng lagi. Baby sudah janji sama Mama kan, “ ucap sang ibu mencoba mengingatkan janji nya beberapa saat yang lalu, hingga membuat Baby langsung terdiam.

Terpopuler

Comments

THE END.MD

THE END.MD

ini anak nya siapa sih

2024-03-19

0

Sri Utari

Sri Utari

seruuu nihhh

2023-12-21

1

Yulie

Yulie

hadir

2023-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!