Datang bulan..

Setelah Dylan selesai makan, dia mulai mencari pekerjaan sebagai petani. Tapi masalahnya adalah, Dylan tidak tahu apa-apa kecuali keterampilan medis. Pekerjaan apa yang bisa dia lakukan?

Hari sudah mulai malam, dan matahari terbenam. Dylan masih belum bisa mendapatkan pekerjaan, dia menuju masjid untuk menunaikan shalat magrib.

Dia berjalan dengan santai dan tersenyum.

Setelah menunaikan shalat magrib, Dylan hendak berbalik dan meninggalkan masjid, dia tiba-tiba melihat sebuah Lamborghini diparkir di pinggir jalan.

Pintu Lamborghini dibuka dan tidak ada orang di dalamnya. Dilihat dari model mobilnya, pemiliknya pasti seorang wanita.

Seorang wanita yang mampu membeli mobil mewah seperti itu adalah wanita sukses atau cantik.

Dylan penasaran mengapa mobil itu diparkir di pinggir jalan dan pintunya terbuka. Apakah pemiliknya lupa menutup pintu? Memikirkan hal ini, Dylan merasa bahwa wanita cantik itu benar-benar ceroboh.

Dia punya mobil, tapi dia sangat ceroboh.

"Tidak tidak."

Tiba-tiba, Dylan mendengar suara seorang wanita memohon belas kasihan dari hutan di pinggir jalan. Dylan memiliki pendengaran yang baik, jadi dia bisa mendengar suaranya. Jika itu orang lain, mereka tidak akan bisa mendengarnya.

"F * ck!"

Dylan tahu apa yang terjadi setelah mendengar suara ini. Pasti pemilik mobil bertemu dengan perampok.

Dylan sangat membenci kejahatan dan ingin menyelamatkan wanita yang telah diculik.

Selain itu, dia mungkin cantik. Jika dia menyelamatkannya dan dia menyerahkan dirinya kepadanya, bukankah dia akan kaya?

Dengan pemikiran bahwa dia akan menyerahkan dirinya kepadanya, Dylan dengan cepat berjalan menuju hutan. Tentu saja, jika dia ingin memberikan dirinya kepadanya, Dylan juga ingin melihat penampilannya.

Demi Lamborghini-nya, Selama wanita ini tidak jelek, Dylan memutuskan untuk menerimanya.

"Haha, kamu berteriak lah dengan sekuat tenaga. Semakin banyak kamu berteriak, semakin bersemangat kami." Suara seorang pria terdengar.

Suara wanita dan suara pria itu menjadi semakin jelas.

Dylan berjalan di bawah pohon besar dan menyibak rerumputan didepannya. Ia melihat pemandangan yang sangat indah. Seorang pria mendorong wanita cantik ke rumput. Tangannya terus menarik kerah si cantik.

Wanita itu hanya menangis, seolah-olah dia tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan, dia hanya bisa terus memohon belas kasihan.

Pria lainnya berdiri di samping, memegang handycam di tangannya.

"Haha, aku tidak hanya akan menghancurkanmu hari ini, tapi aku juga akan menyebarkan video ini ke Internet. Pada saat itu, reputasimu akan hancur."

"Apa sebenarnya yang kamu inginkan? Berapa banyak yang kamu inginkan? Selama kamu melepaskanku, aku akan memberimu tidak peduli berapa banyak uang yang kamu inginkan." Si cantik bernama Sasa terus memohon belas kasihan.

"Haha, kami tidak menginginkan uang. Kami hanya ingin membuatmu kehilangan reputasi." Pria itu berbicara sambil meneteskan air liur.

Sasa adalah wanita yang seksi. Selama dia bisa menikmatinya sekali, itu akan sangat beruntung bahkan jika dia mati.

Tempat ini sangat terpencil dan matahari sudah terbenam, jadi sangat sedikit mobil yang lewat. Bahkan jika sesekali ada beberapa mobil yang lewat, tidak ada seorang pun di jalan yang bisa mendengar suara teriakannya.

"Bos, cepatlah, giliranku setelah kamu selesai." Pria yang memegang kamera berkata dengan cemas.

Dylan tidak melihat wajah wanita itu dengan jelas, tetapi dia percaya bahwa dia pasti yang terbaik dari yang terbaik.

Bagaimana wanita cantik seperti itu bisa jatuh ke tangan binatang buas ini?

"Berhenti."

Setelah Dylan berteriak, dia berjalan dengan marah.

Sementara kedua pria itu bersemangat, mereka terkejut saat melihat Dylan. Namun, ketika mereka melihat bahwa hanya ada satu orang, mata mereka menunjukkan jejak kekejaman.

"Nak, jika kamu tidak ingin mati, pergilah." Seorang pria mengeluarkan belati dan melambaikannya, lalu berteriak pada Dylan.

Sasa melihatnya. Ada ekspresi senang di wajahnya ketika seseorang muncul. Karena ketika seseorang muncul, dia memiliki kesempatan untuk selamat.

Jika dia dinodai oleh mereka berdua dan video itu diunggah ke Internet, maka Sasa lebih baik mati daripada hidup di dunia.

"Tinggalkan wanita itu. Kalian berdua bisa pergi sekarang." Dylan melambaikan tangannya dan berkata dengan ekspresi tidak senang.

"Kamu mencari mati.??!"

Pria yang memegang belati itu bergegas menuju Dylan.

"Kamu mencari mati," kata Dylan. Dylan menendang pria itu. Pria itu terhempas ke tanah dengan keras.

Dylan melihat handycam di tanah. Dia dengan cepat berjalan dan menghancurkan kamera itu dengan kakinya.

Kedua pria itu melihat bahwa Dylan sangat kuat. Mereka tahu bahwa mereka bukan tandingan Dylan, jadi mereka takut. Lagipula, mereka melakukan kejahatan, jadi mereka sedikit takut.

"Saudaraku, tolong jangan khawatir tentang ini. Kami bersedia memberimu 2 Juta." Seorang pria ingin menggunakan uang untuk menyelesaikan masalah ini.

"Pergilah, atau aku akan mematahkan kakimu dan memanggil polisi." Dylan melambaikan tangannya dan kemudian menunjukkan ekspresi tidak senang.

Sebenarnya, Dylan juga ingin mengirim orang-orang ini ke kantor polisi, tetapi demi reputasi wanita ini, dia memutuskan untuk melepaskannya.

Si cantik ini mampu membeli Lamborghini, jadi dia pasti wanita yang sangat penting dan sangat kaya. Jika masalah ini menyebar, itu pasti akan menjadi noda untuk reputasinya, jadi Dylan memutuskan untuk membiarkan orang ini pergi.

Selain itu, Dylan tidak peduli dengan dua juta itu. Jika dia menyelamatkan wanita cantik ini, dia juga akan mendapat bagian dari Lamborghini.

"Ha ha." Memikirkan hal ini, suasana hati Dylan sedang baik. Sebenarnya, dia bukan orang seperti itu. Dia hanya seorang pria yang senang berimajinasi.

Saat kedua pria itu merasakan aura menakutkan Dylan, mereka langsung kabur dengan tergesa-gesa. Karena Dylan bisa menendang mereka terbang dengan tendangan, dia pasti pensiunan ahli pasukan khusus.

"Cantik, kenapa kamu bisa diculik oleh orang-orang ini?" Dylan berjalan menuju wanita itu dan menunjukkan senyuman.

Tiba-tiba, si cantik berdiri dan mendorong Dylan.

"Tidak mungkin. Aku bertemu dengan wanita cantik seperti binatang." Dylan diam-diam terkejut.

Meskipun dia sangat menyukai wanita cantik, Dylan bukanlah orang yang biasa-biasa saja. Namun, setelah melihat wanita cantik dengan penampilan seksi dan sepasang mata berapi-api yang sangat menawan ini, Dylan memutuskan untuk tidak melawan.

Ya, dia tidak akan melawan.

Dylan merasa ada yang tidak beres karena wanita itu terlihat sangat marah.

"Obat-obatan."

Dylan akhirnya tahu bahwa kecantikan ini telah diberi obat, jadi dia kehilangan akal sehatnya.

Menghadapi seorang wanita cantik yang telah kehilangan akal sehatnya, Dylan menjadi ragu.

Apakah dia harus menuruti wanita ini atau menolaknya? Jika dia menuruti wanita ini, maka dia bisa mengambil keuntungan darinya.

****

Keesokan paginya, Sasa perlahan bangun. Memikirkan niat kedua pria itu terhadapnya, dia segera melihat pakaiannya.

Dia hanya menemukan bahwa pakaiannya robek. Terutama di bagian bawah, yang hampir seluruhnya terbuka.

Sasa panik. Dia ingat dengan jelas bahwa ketika mereka berdua hendak menyerangnya, seorang pria tiba-tiba muncul.

Sasa tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah itu.

Dia mendengar dengkuran dan melihat seorang pria berbaring di sampingnya. Punggungnya bersandar di kursi mobil dan dia mendengkur dengan keras. Pria ini sangat tampan, dan ada wajahnya terlihat sangat puas. Apalagi pria ini tidak berpakaian lengkap.

"Mungkinkah aku telah kehilangan keperawananku?" Sasa segera melihat ke bawah untuk melihat apakah ada yang tidak beres.

"Ahhhh!"

Sasa mengeluarkan tangisan yang menusuk telinga. Dia melihat darah dan melihat ada banyak darah di sana.

"Apakah kamu masih tidak akan membiarkanku tidur?" Dylan dibangunkan oleh tangisan Sasa. Dia menggosok matanya dan kemudian berteriak.

"Bajingan, aku akan membunuhmu."

Sasa melepas sepatu hak tingginya dan dengan cepat memukul kepala Dylan. Jika sepatu hak tinggi mengenai kepala Dylan, Dylan pasti akan menderita.

"Apakah kamu gila? Aku menyelamatkanmu. Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini?" Dylan segera meraih tangan Sasa.

"Dasar mesum. Aku ingin membunuhmu." Sasa langsung menggigit tangan Dylan.

"Ah!"

Dylan berteriak. Wanita ini benar-benar menggigitnya. Mungkinkah dia sangat lapar? Dia sangat suka menggigit orang.

Dylan mencubit pipi Sasa dan menarik tangannya.

"Hei! Kamu benar-benar tidak punya hati nurani. Kamu membalas kebaikan dengan cara seperti ini." Dylan mengungkapkan ekspresi tidak puas. Jika bukan karena dia cantik, Dylan akan benar-benar pergi.

"Katakan padaku, apa yang kau lakukan padaku?" Sasa berkata dengan marah.

"Aku tidak melakukan apapun padamu." Dylan menatap wajah cantik Sasa dan menunjukkan ekspresi lucu.

"Katakan dengan jujur, apa sebenarnya yang kamu lakukan padaku? Katakan padaku, cepat.!" Sasa sangat cemas, dia ingin menangis. Dia belum menikah, dia ingin mati saja rasanya.

"Aku benar-benar tidak melakukan apapun padamu." Kata Dylan dengan ekspresi serius.

"Bajingan, kenapa ada darah di sana?" Sasa sangat marah, jadi dia tidak peduli dengan rasa malu.

"Darah, di mana darah?" Dylan tersenyum.

Sasa ingin melepas sepatu hak tingginya lagi dan meledakkan kepala Dylan. Bajingan sialan ini memanfaatkannya dan menolak untuk mengakuinya.

"Darah ini. Apa yang kamu lakukan padaku?" Sasa menunjuk darah di pangkal pahanya dan berkata dengan marah.

Sasa telah menekan kemarahan di dalam hatinya. Meskipun Dylan menyelamatkannya, dia menghancurkannya, jadi dia sangat ingin membunuh Dylan.

"Oh, itu. Bukankah Hari ini kamu datang bulan. Apakah kamu tidak ingat?" Dylan menatap Sasa sambil tersenyum puas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***