Melati Yang Ternoda
"Bagaimana hasilnya?" tanya sang ibu mertua kepada Melati tentang hasil testpack pagi ini. Selama beberapa hari ini, Melati belum juga datang bulan, sang mertua selalu menanyakan tentang itu, dan berharap sang menantu segera hamil. Melati menundukkan wajahnya dan memperlihatkan hasil testpack itu kepada sang ibu mertua, Mama Seroja.
Wanita paruh baya itu melihat hasil testpack milik sang menantu, seketika Mama Seroja membuang testpack itu ke dalam tempat sampah sembari berkata kepada menantunya.
"Ternyata anakku sudah salah memilih istri, sudah lima tahun menikah tapi tetap saja tidak bisa memberikan seorang anak, Mama kecewa sama kamu!" umpat Mama Seroja kepada Melati.
"Maafkan Melati, Ma! Melati juga tidak pernah menginginkan hal seperti ini, Melati juga ingin punya anak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan keturunan, tapi Tuhan masih belum mempercayakan kepada kami untuk mendapatkannya," balas Melati yang berusaha untuk meyakinkan sang mertua.
Mama Seroja rupanya sudah sangat menginginkan cucu dari putra semata wayangnya yang menikah dengan Melati, pantas saja Mama Seroja marah dan sudah tidak sabar, mengingat pernikahan sang anak sudah beranjak lima tahun.
Mama Seroja tidak memperdulikan ucapan sang menantu, wanita itu pun beranjak pergi meninggalkan Melati yang terlihat sedang menahan air matanya agar tidak menetes lagi, sudah sering Melati mengalami hal semacam ini, disindir, dibilang mandul oleh ibu mertuanya, padahal Melati dan sang suami dinyatakan normal oleh dokter dan tidak ada gangguan fertilitas pada keduanya.
Melati duduk di atas tempat tidur sembari melamun, ia terlihat sangat tertekan selama ini, Mama Seroja selalu menyindir dirinya yang tidak bisa memiliki keturunan, hingga pernah Mama Seroja mengancam Melati, jika ia tidak segera hamil, maka Mama Seroja akan mencari madu untuk dirinya dan menikahkan Surya, sang anak dengan wanita lain agar Surya bisa memiliki seorang anak untuk meneruskan perusahaan keluarga mereka.
Surya yang baru keluar dari kamar mandi, ia melihat sang istri yang sedang bersedih. Surya menghampiri Melati dan merangkul istrinya sembari berkata, "Kenapa kamu bersedih, hmm? Pagi-pagi istriku kok cemberut sih!"
"Nggak apa-apa kok, Mas! Aku nggak sedih, itu cuma perasaan kamu aja," balas Melati dengan berpura-pura tersenyum.
"Kamu bohong! Aku tahu jika kamu sedang memikirkan sesuatu, ayolah Mel! Aku ini suamimu, kamu tidak bisa menyembunyikan kesedihanmu dariku, katakan! Apa yang terjadi?" desak Surya.
"Aku nggak tahu, Mas. Aku cuma sedih aja, maafkan aku jika aku tidak bisa memberikan seorang anak untukmu, dan aku sudah membuat Mama kecewa, aku tidak memberikan cucu untuknya, jika kamu menikah lagi, aku rela. Karena aku tahu jika aku tidak bisa memberikan keturunan untukmu," jawab Melati sembari menundukkan wajahnya.
"Kamu ini ngomong apa sih, aku tidak akan pernah menikah dengan wanita manapun, aku sudah punya istri dan istriku itu cuma kamu, apapun yang terjadi aku tidak perduli, Mel! Aku akan tetap mencintaimu, kamu punya anak atau tidak aku akan tetap mencintaimu, aku mohon jangan katakan itu lagi, hmm!" seru Surya sembari memeluk sang istri.
"Aku takut, Mas. Aku takut kamu tidak bahagia hidup bersamaku, aku ini wanita mandul, dan Mama memang benar, jika kamu harus menikah lagi dengan wanita lain supaya kamu bisa mendapatkan keturunan, sedangkan aku tidak bisa memberikannya," sahut Melati.
"Mel Mel! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melakukan hal itu, sudahlah! Jangan dengarkan ucapan Mama, pernikahan ini kita yang menjalani, bukan Mama. Aku sudah sangat bahagia bisa memilikimu, bisa menjadi suamimu, soal anak itu gampang, kita bisa melakukan program kesuburan, atau kita bisa mengadopsi seorang anak, dan itu bagiku sangat simpel, yang paling penting bagiku adalah kehadiranmu, karena aku sangat mencintaimu, Mel!"
Melati menangis dalam pelukan sang suami, ternyata sang suami tidak memperdulikan kekurangannya, meskipun tidak ada anak diantara mereka, tapi Surya tidak pernah mempermasalahkannya.
"Terima kasih banyak, Mas! Kamu memang laki-laki yang baik, aku beruntung memiliki suami seperti dirimu," ucap Melati terharu.
"Sudah-sudah, jangan menangis lagi, aku tidak mau melihat wajah istriku bersedih, hmm!" seru Surya sembari mengusap air mata sang istri. Melati pun seolah mendapatkan kekuatan baru untuk melewati hari-hari bersama sang mertua yang selalu menganggapnya mandul.
"Hari ini aku akan berangkat ke Jambi selama tiga hari, kamu tidak apa-apa, kan? Ada bisnis yang harus aku selesaikan secepatnya, dan setelah selesai aku pasti akan segera pulang, karena aku juga tidak bisa lama-lama meninggalkan istriku di rumah," ucap Surya yang meminta izin kepada sang istri jika dirinya akan pergi ke Jambi.
"Jangan lama-lama, Mas! Aku nggak bisa tidur tanpa kamu," balas Melati dengan manja.
"Enggak lah, Sayang! Mana mungkin aku bisa lama-lama, aku pasti kangen berat sama kamu!" balas Surya sembari mencium bibir istrinya.
Sementara di tempat lain, seorang pria yang sedang menatap ke arah seorang gadis yang sedang duduk-duduk sambil tertawa cekikikan di sebuah bangku rumah sakit jiwa, tampak pria itu terlihat begitu marah dan kesal, seolah dirinya memendam dendam kepada seseorang.
Kumbang Kelana, pengusaha kaya raya yang sedang berniat untuk membalas dendam atas apa yang terjadi kepada adik kandungnya, Mawar.
"Aku akan membuat pria itu menyesal, dan aku akan membuat kehidupan pria itu hancur berantakan, dia harus membayar untuk apa yang sudah dilakukannya kepada adikku. Surya Kencana! Tunggu pembalasan dari seorang Kakak yang adiknya sudah kamu hancurkan hidupnya, ini janjiku kepadamu, Mawar. Kakakmu akan membalas perbuatan pria brengsek itu!" ucap Kumbang dengan serius.
Sesekali ia mengusap air matanya saat melihat sang adik yang dulu sangat ceria, kini keindahan senyum Mawar berubah menjadi kesedihan, adik Kumbang mengalami depresi yang sangat berat karena dirinya ditinggalkan oleh sang kekasih yang menikah dengan wanita lain, sedangkan Mawar sudah menyerahkan segalanya untuk pria itu.
Kehidupan Mawar lebih hancur saat dirinya hamil anak laki-laki itu, tapi Mawar dipaksa untuk menggugurkan kandungannya demi sang pacar agar tidak meninggalkannya, tapi setelah Mawar menuruti perintah sang pacar. Justru dirinya ditinggalkan begitu saja, sang pacar lebih memilih menikah dengan wanita lain pujaan hatinya. Disitulah Mawar merasa bersedih hingga akhirnya depresi.
Kumbang Kelana adalah rival bisnis Surya, suami Melati. Selain rival bisnis, Kumbang juga memiliki niat untuk menghancurkan hidup Surya, karena pria itu sudah membuat hidup adiknya menderita.
Dendam Kumbang pun akan segera ia lakukan, Kumbang mengetahui jika Surya terkenal dengan istrinya yang cantik, dan Surya sangat mencintai istrinya, lewat istrinya Surya, Kumbang akan menghancurkan hidup pria itu.
"Surya Kencana! Tunggu pembalasanku sebentar lagi!!"
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Safitri Agus
aku mampir Thor,kusave dulu ya,,ternyata novel othor buanyak banget ya,😊
2023-06-27
0
Yunerty Blessa
ternyata Surya punya kenangan silam..
2023-05-11
0
Vanessa Wahyudi
mampir penasaran sama ceritanya
2023-04-26
1