...cemburu itu tandanya sayang...
...Anastasya Naura...
...Kak, makasih udah nolongin aku tadi siang...
Butuh waktu setengah jam bagi Naura untuk mengirimkan sepotong. itu kepada Kevin. Memang hanya kalimat sederhana, tapi Naura sampai harus melewati tahap Panjang ketik-hapus-ketik-hapus sebelum menekan tombol kirim di Ponselnya Belum lagi Naura harus mengendalikan kegugupannya sendiri. Biar bagaimanapun, ini kali Pertamanya ia mengirim Pesan lebih dahulu kepada seorang cowok. Apalagi itu cowok yang disukainya.
Lima menit dihabiskan Naura dengan berguling-guling tidak jelas di kasur. Ia gugup sekali menanti balasan Pesan dari Kevin
Hingga menit berikutnya tangannya secara refleks menyambar Ponsel di tepi kasur tepat ketika benda itu berseru nyaring menyebut nama aplikasi Percakapan.
...Kevin...
...Hai, Ra Sama-sama Gimana ? Udah sehat?...
...Kevin...
...Tadi gue balik ke UKS Pas selesai rapat OSIS, Tapi lo udah balik. Lo balik sama siapa...
Naura mengubah Posisinya menjadi duduk, kemudian langsung mengetik Pesan balasan.
...anastasyaNaura...
...Tadi Pulang sama Fira....
...Pesan balasan dari Kevin masuk tidak lama berselang....
...Kevin...
...Besok gue temenin lari lagi, ya....
...anastasyaNaura...
...Gak usah, Kak. Aku lari sendiri aja....
...Kevin...
...Kenapa takut sama Arkan...
...anastasyaNaura...
...Takut sih, Nggak Tapi Pasti dia minta aku double lari...
...Kevin...
...😀...
...Kevin...
...Ya udah, gw kasih semangat dari Pinggir lapangan aja kalo gitu....
" Kyaaall " Naura tak kuasa menahan teriakan histerisnya ketika membaca chat terakhir Kevin. Ia merebahkan kembali tubuhnya di atas kasur sambil membaca Pesan itu berulang-ulang.
Malam ini Naura dan Kevin bertukar Pesan hingga larut. Ada saja topik yang mereka bahas, walau lebih banyak yang tidak begitu Penting. Toh, semuanya cukup membuat Naura tersenyum sepanjang malam dan bersiap menghadirkan cowok itu di mimpinya
...••••...
Usai mengisi Perut hingga Penuh hari ini Naura merasa jauh lebih bertenaga dan siap untuk menempuh dua Puluh Putaran lapangan basket. ia juga sudah menyiapkan seragam olahraga demi memenuhi kewajiban.
Seperti kemarin hari ini Naura kembali menantang teriknya matahari yang meninggi di atas kepala. ia mengabaikan orang-orang yang menatapnya aneh. Mungkin mereka menganggapnya sedang tidak waras karena berlari Pada siang bolong, tapi ia tidak Peduli. Naura terus mengamati ke sekitar, berharap seseorang yang ditunggu sejak tadi muncul dan melihatnya berlari.
Akan tetapi, bukannya menemukan Arkan Naura justru melihat Kevin sudah berdiri di Pinggir lapangan entah sejak kapan. Cowok itu mengamatinya sambil tersenyum. Naura bahkan bisa mendengar seruan semangat dari Kevin yang seketika membuat Salsa melupakan rasa lelahnya
Tanpa terasa Naura sudah memasuki Putaran kedua Puluh. Gerakannya sudah melemah. Bahkan, ia memutuskan untuk menyelesaikan Putaran terakhir dengan berjalan Namun, ketika matanya menangkap sosok Arkan muncul dari ujung koridor Salsa kembali berlari hingga akhir
Setelahnya Naura langsung menghampiri Arkan sebelum cowok itu kembali menghilang dan sulit ditemukan.
" Kak aku ... udah lari ... dua Puluh Putaran,” kata Naura terbata sambil berusaha mengimbangi langkah cepat Arkan
Tidak ada respons Arkan sama sekali tidak menghiraukan Naura di dekatnya.
" Kok, diem ... aja, Kak Arkan ? Lagi sariawan ya? Atau ... bibir Pecah-pecah," Naura tahu kata katanya hanya akan membuat Arkan kesal Namun, mau bagaimana lagi ? Naura harus melakukan cara apa pun untuk menarik Perhatian manusia es itu.
Masih tidak ada tanggapan. Naura memberanikan diri mengadang langkah cowok itu. Namun, dengan sebelah tangan, Arkan menyingkirkan Naura dari hadapannya.
" Kenapa ? Aku bau, ya," tanya Naura Pada diri sendiri. Ia mengendus kaus olahraganya yang sudah basah karena keringat, tapi tidak mencium bau mencolok.
Naura mengangkat kepala. Senyumnya langsung merekah begitu menyadari Arkan ikut menghentikan langkah dan berbalik menatapnya.
Naura kembali mendekat. " Lihat, Kak Aku keringetan,” katanya sambil menunjukkan Peluh yang memenuhi keningnya. “Aku lari sendirian, loh.”
Arkan menatap Naura datar. Ia masih sulit menebak isi Pikiran Naura Menarik Perhatiannya tentu bukan hal Penting bagi Naura. Itu yang diyakini Arkan Ia tahu Naura tidak Pernah berminat untuk menarik Perhatian siapa pun
Akan tetapi melihat sikap cewek itu belakangan, Arkan kesulitan mengartikan semuanya. Ia bingung harus bersikap seperti apa Percakapannya dengan Naura beberapa waktu lalu memaksanya menyimpulkan sendiri.
" Jadi maksud lo, kalo barusan gue nggak bantuin lo akan gangguin gue seharian ini,"
Naura memperlihatkan cengar-cengirnya. “Niatnya gitu, Kak Tapi, karena Kakak udah baik banget. Hari ini aku libur dulu gangguin Kakak.”
" Tahu gitu, gue nggak usah bantuin lo!”
Jadi, kesimpulan yang Arkan tangkap ia harus bersikap seperti orang jahat bila tidak mau Salsa menjauh darinya.
" Gue Nggak Peduli " Arkan menekankan ucapannya tepat di hadapan Naura kemudian berbalik Pergi.
Naura hanya mampu mengerang kesal ditinggal begitu saja.
" Tuh Cowok maunya apa, sih "
Lalu seseorang datang dari arah belakang dan berhenti tepat di samping Naura
Naura menoleh menatap sebotol air mineral tanpa tutup yang baru saja diulurkan Kevin kepadanya.
" Minum dulu, biar nggak dehidrasi,” kata Kevin sambil tersenyum.
Kevin selalu Punya cara untuk mengembalikan mood Naura menjadi baik. Bahkan, hanya dengan melihat senyuman cowok itu, Naura seketika lupa akan rasa kesalnya terhadap Arkan
...•••••...
...Miracle...
...Two months remaining...
" Gue tetep Nggak yakin Kak Arkan bakal terpesona sama lo karena rencana yang satu ini,” ucap Nadin masih ragu
" Pokoknya Gue Nggak ikutan, ya.”
" Iya gue juga nggak ikutan ya, Ra Malu banget Pasti,” Fira ikut menyahut.
Naura berdecak kesal. " Payah kalian berdua Nggak dukung teman itu namanya,” katanya kecewa.
" Kita bantu lihatin dari jauh aja, deh. Semangat, Ra Kita Pasti tetep dukung, tapi belum siap kecipratan malunya.” Nadin memperlihatkan senyuman tanpa dosanya.
" Ya udah gue sendirian aja kalo gitu.” Naura beranjak dari duduknya menuju lokasi yang direncanakan.
...••••...
Naura sudah siap di Posisinya Duduk di salah satu bangku kantin yang dekat Pintu masuk sambil memangku gitar
Naura menunggu sampai Fira, yang berdiri di Pintu masuk kantin memberinya kode untuk memulai aksi Ia tersenyum, akhirnya teman-temannya bersedia membantu walau sekadarnya
" Ra siap-siap Dia hampir sampai,” Fira berseru, kemudian masuk ke kantin bersama Nadin dan memilih duduk agak jauh dari Posisi Naura
Naura sudah gugup bukan main. Ia tidak Pandai bermain gitar, suaranya juga tidak bisa dikatakan spesial Namun, ia sudah kehabisan cara untuk menarik Perhatian si Kutub Es.
Tepat ketika Arkan melangkahkan kaki di kantin bersama dua temannya, Salsa memetik senar gitar hingga menimbulkan sebuah nada.
Jreeeeng 🎶🎶
Semua orang kompak menoleh kepadanya. Bukan hanya Arkan melainkan hampir seluruh mata yang memenuhi kantin siang ini. Sementara itu, Nadin dan Fira sudah menunduk dalam, berpura-pura tidak mengenal Naura
Sekuat hati Naura berusaha menghilangkan Perasaan malu Bagaimana tidak, ia tidak terbiasa menjadi Pusat Perhatian. Namun sekarang, ia harus rela menantang dirinya sendiri untuk mendapatkan Perhatian Arkan
...Matamu melemahkanku Saat pertama kali kulihatmu Dan jujur ku tak Pernah merasa Ku tak Pernah merasa begini...
Naura mengangkat kepala. Seketika ia lupa kunci gitar yang harus dimainkan ketika matanya langsung beradu dengan sepasang mata tajam milik Arkan
Naura memaksa tersenyum, kemudian melanjutkan nyanyiannya walau tempo suaranya tidak seirama dengan nada gitar yang mengalun.
Naura menunduk tidak kuasa menahan malu. Terlebih, sejauh ini Arkan tidak bereaksi apa pun selain menatapnya datar.
Akan tetapi Naura tetap melakukan aksinya hingga akhir. Apa pun hasilnya nanti, yang Penting ia sudah berusaha
...Dari matamu, matamu kumulai jatuh cinta Ku melihat, melihat ada bayangan Dari mata kau buatku jatuh Jatuh terus, jatuh ke hati...
Tepuk tangan seseorang terdengar ketika Naura baru saja mengakhiri lagu Dari Mata yang dipopulerkan Penyanyi Jaz.
Naura mengangkat kepala mengira Arkan datang menghampiri sambil bertepuk tangan. Namun Naura tidak lagi menemukan cowok itu di Posisi semula. Arkan tampak sudah duduk di sudut kantin bersama dua temannya tanpa menghiraukan aksinya.
Perhatian Naura teralihkan ketika seseorang yang masih bertepuk tangan kini duduk tepat di sampingnya
" Menarik " kata Kevin sambil tersenyum.
Naura mendadak salah tingkah
" Jangan bohong Kak. Aku sadar, kok, suaraku jelek.”
" Nggak jelek, kok. Cuma, agak kurang masuk aja sama suara gitarnya,” ucap Kevin meyakinkan.
" Mau gue yang mainin gitarnya? Lo yang nyanyi.”
" Eh " Naura kehilangan suaranya. Apalagi, kini Kevin mengambil alih gitar di Pangkuannya.
" Lagu yang tadi, ya " Tanpa menunggu Persetujuan Naura Kevin mulai memainkan gitar di Pangkuannya
" Ayo nyanyi,” katanya memberi arahan
Mereka terlalu asyik bernyanyi bersama hingga Naura melupakan tujuan awalnya.
Tidak lama kemudian kegiatan mereka terusik oleh suara seseorang yang tiba-tiba menginterupsi.
" Lo belum lari hari ini, kan,”
Naura menatap Arkan yang kini berdiri tepat di hadapannya, bersamaan dengan Kevin yang menghentikan Petikan gitarnya. Ia tercengang di tempatnya. Memang sudah beberapa hari ini ia tidak berlari memenuhi janjinya kepada Arkan. Sebab Naura merasa Percuma saja menguras energi sementara Arkan tidak Peduli. Toh, cowok itu juga tidak Pernah lagi menagihnya.
Akan tetapi, tidak untuk hari ini. Entah mengapa, Arkan justru menagih janji Naura Pada saat yang tidak tepat.
" Lari sama gue cukup sepuluh Putaran," seru Arkan bernada Perintah.
Nasihat dari Haris dan Jerry lah yang membuatnya bertingkah seperti ini.
" Kalo menurut lo sikap cuek lo bisa Pertahanin dia tetep ada di deket lo Paling nggak jangan terlalu cuek. Bisa bisa lo ditikung duluan sama Kevin,"
" iya Arkan Jangan bikin dia makin jauh dari lo. Padahal, dia udah mendekatkan diri, walau alasannya masih abu-abu,"
Naura masih belum menemukan suaranya. Ditambah tatapan tajam Arkan saat ini yang sungguh membuatnya tidak mengerti.
" Utang lari lo lunas kalo lari sama gue,"
" Eh "
" Sekarang " Arkan meraih sebelah tangan Naura dan mengajaknya keluar dari kantin.
...••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Diva Diva23
next Thor
2023-03-13
0
Rio Rio
lanjut Thor
2023-03-11
1
Anonymous
next Thor
2023-03-11
3